Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, ataupun


yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik
perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain
sebagainya. Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam
mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-
fungsi manajemen yang lainnya, seperti pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan
tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan
mewujudkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah
direncanakan.
Menurut Engkoswara perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan
aktivitas yang berhubungan 5W1H yaitu, apa (what) yang akan dilakukan, mengapa
(why) hal tersebut dilakukan, siapa (who) yang melakukannya, dimana (where)
melakukannya, kapan (when) dilakukan, dan bagaimana (how) melakukannya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dirumuskan,
teknik dan metode yang dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai
tujuan tersebut.1
Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak boleh
menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa
depan itu. Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia
untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian
mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal
ini manajemen yang akan diterapkan seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah maka
suatu rencana itu akan terealisasikan dengan baik.

Sependapat dengan itu, Sanjaya menyebutkan terdapat empat unsur perencanaan,


yaitu adanya tujuan yang harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber
daya yang dapat mendukung, dan implementasi setiap keputusan. Dengan demikian,
mengingat pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan

1
Ikhwan, A. (2016). Manajemen perencanaan pendidikan islam. Jurnal Edukasi Vol. 04 No. 01.
Diakses pada 20 Februari 2018.

1
mengenai pengertian dari perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, ruang lingkup
perencanaan, serta proses disusunnya suatu rencana.2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
b. Apa saja ruang lingkup dari perencanaan?
c. Apa fungsi dan manfaat perencanaan dalam manajemen?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini
ialah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui definisi perencanaan.
b. Untuk mengetahui ruang lingkup perencanaan.
c. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat perencanaan dalam manajemen

2
Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep & prinsip pengelolaan
pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan
Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah jelas yaitu sebagai penentu
langkah berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur berikut ini:
1. Sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya
2. Adanya proses
3. Hasil yang ingin dicapai
4. Menyangkut masa depan dalam waktu tertentu
Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan terarah.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sa’ud & Makmun pada hakikatnya perencanaan
adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang
diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa yang akan
dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan
sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat
terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang.
Selanjutnya, Kurniadin & Machali menyatakan bahwa perencanaan pada dasarnya
adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen,
perencanaan mempunyai peran sangat penting dan utama, bahkan yang pertama diantara
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Begitu pentingnya sebauh perencanaan sehingga
dikatakan “Apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar, sesungguhnya
sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan.”3
Perencanaan berarti menentukan apa yang akan dilaksanakan sebagaimana yang
dipaparkan oleh Siagian Planning dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa
yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.” Untuk sekedar
mempertegas perbedaan fungsi tersebut pada tingkat administrasi dan manajemen, dapat
dikatakan bahwa administrative planning mencakup segala aspek kegiatan dan meliputi
seluruh unit organisasi, sedangkan managerial planning bersifat departemental dan
operasional. Administrative planning merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang
bersifat garis besar, sedangkan managerial planning bersifat lebih khusus dan rinci.
Sependapat dengan itu menjelaskan perencanaan yakni suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga
kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya ditambahkan oleh
Terry perencanaan merupakan pemilihan dan menghubungkan fakta, menggunakan
asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat visualisasi dan perumusan kegiatan
yang diusulkan dan memang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kemudian Siagian berpendapat bahwa perencanaan merupakan usaha sadar dan


pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang
3
Ikhwan, A. (2016). Manajemen perencanaan pendidikan islam. Jurnal Edukasi Vol. 04 No. 01. Diakses
pada 20 Februari 2018.

3
akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.4 Definisi sederhana di atas sesungguhnya
mengandung empat pokok pikiran sebagai berikut:

1. Suatu rencana tidak akan timbul dengan sendirinya melainkan lahir sebagai hasil
pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Artinya,
kegiatan penelitian harus mendahului perencanaan, atau paling sedikit sebagai
bagian al dari keseluruhan kegiatan perencanaan.
2. Para manajer selaku perencana mutlak perlu memiliki keberanian mengambil
keputusan dengan segala risikonya. Dikatakan demikian karena memang benar
bahwa suatu rencana adalah keputusan yang hendak dilaksanakan di masa yang
akan datang dan salah satu ciri masa depan ialah ketidakpastian.
3. Orientasi suatu rencana ialah masa depan. Perlu ditekankan bahwa perencanaan
bukanlah usaha untuk meramalkan suatu masa depan secara umum, melainkan
menentukan bentuk dan sifat masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Sejarah
perjalanan organisasi harus dijadikan sebagai bahan pemikiran dalam menentukan
arah yang hendak ditempuh di masa yang akan datang.
4. Rencana harus mempunyai makna bahwa apabila rencana itu dilaksanakan, ia akan
mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi
yang bersangkutan.
Dengan demikian, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah proses dasar dari fungsi manajemen yang sangat penting dalam
menentukan arah kegiatan selanjutnya, dengan adanya perencanaan maka suatu kegiatan
atau aktivitas yang akan dilaksanakan menjadi lebih terarah dan dengan perencanaan
yang baik maka tujuan dari suatu kegiatan dapat tercapai dengan baik pula.

B. Ruang lingkup perencanaan

ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan
teknis perencanaan. Ketiga dimensi ini saling berinteraksi dan masing-masing dimensi
tersebut sebagai berikut:
1. Perencanaan dari Dimensi Waktu
2. Perencanaan jangka panjang (Long term planning)

Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif,


tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan
pencapaian keadaan yang bersifat fundamental. Contoh, Propenas.

Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning) Perencanaan ini meliputi


jangka waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun. Di Indonesia umumnya lima
tahun. Perencanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan

4
Sholeh, M. (2007). Perencanaan pembelajaran mata pelajaran geografi tingkat SMA dalam konteks
KTSP. Jurnal Geografi Vol. 04 No. 02. Diakses pada 20 Februari 2018.

4
jangka panjang. Walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi
sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif. Contoh,
Propeda
Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning) Jangka waktunya kurang
maksimal satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) disebut juga
perencanaan operasional tahunan (annual operational planning). Contoh, Proyek-proyek.
1. Perencanaan dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki
karakter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini
dikenal perencanaan nasional, perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang atau
tata tanah.
a. Perencanaan Nasional
Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan
berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang
terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,
memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memerhatikan
perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan di
Indonesia.
b. Perencanaan Regional
Perencanaan regional ialah pilihan antarsektor dan hubungan antarsektor
dalam suatu wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah
atau wilayah. Contoh, propeda dan perencanaan Pendidikan di provinsi,
kabupaten, maupun kota.
c. Perencanaan tata ruang
Perencanaan tata ruang ialah perencanaan yang mengupayakan
pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik
secara ekologis, geografis, maupun demografis. Contoh: perencanaan tata kota,
perencanaan permukiman, perencanaan Kawasan, perencanaan daerah
transmigrasi, dan proyek proyek.
3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
a. Perencanaan Makro
Makro ialah perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal
dan eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang
akan ditingkatkan, berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, tingkat
ekspor impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya. Pada setiap perencanaan
pembangunan pendidikan nasional, sebelum dirumuskan secara rinci dalam
perencanaan sektoral dan regional, maka diperlukan perencanaan makro yang
menggambarkan kerangka makro pendidikan yang berinteraksi satu sama lainnya.
Gunanya untuk melihat keseimbangan kedua faktor tersebut, baik secara internal
maupun eksternal. Contohnya, perencanaan pendidikan nasional.
b. Perencanaan Mikro

5
Perencanaan mikro pendidikan ialah perencanaan yang disusun dan
disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan
mikro disebut juga pemetaan pendidikan. Namun, perlu dibedakan pemetaan
sekolah dengan peta sekolah. Peta sekolah hanya menggambarkan lokasi
sekolah. Sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya menggambarkan lokasi
sekolah, melainkan juga menggambarkan berbagai data/informasi/faktor-faktor
yang dapat memengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif
maupun kuantitatif, kebutuhan guru, gedung, dan sebagainya. Tujuan pemetaan
sekolah adalah:
1. untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah
2. untuk menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman
pendidik secara lebih baik sehingga sekolah dapat dimanfaatkan
seefisien dan seefektif mungkin.

Manfaat pemetaan sekolah adalah sebagai alat untuk membantu memecahkan


masalah mutu, relevansi, pemerataan, efisiensi pendidikan masalah enrolment siswa,
dan masalah kebutuhan guru.

C. Fungsi dan manfaat perencanaan dalam manajemen

Ada empat fungsi utama manajemen yang dikenal dengan singkatan POAC,
yaitu Planning (Perencanaan),Organizing (Pengorganisasian),Actuating (Pelaksanaan)
,dan Controlling (Pengendalian).Dari istilah tersebut, kita bisa melihat
bahwa Planning atau perencanaan merupakan hal pertama yang harus dilakukan saat
melakukan manajemen perusahaan. Manfaat perencanaan sangat besar, sehingga
harus melakukannya terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan lain. 5

Sayangnya, tak sedikit orang yang menyepelekan perencanaan. Mereka sering


menganggap bahwa perencanaan hanya membuang-buang waktu, sehingga langkah
perencanaan sering dilewati dan langsung melakukan pekerjaannya. Dunia yang
semakin bergerak cepat dan kompetisi yang semakin ketat membuat orang
mengabaikan pentingnya perencanaan ini.

Adapun perencanaan dalam manajemen mempunyai manfaat yang banyak


dalam untuk sebuah organisasi. Manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Tujuan yang Tepat

Rencana bukanlah sekadar tindakan untuk mencapai tujuan, melainkan juga


menentukan tujuan itu sendiri. Saat merencanakan, kita bisa menilai apakah tujuan
yang ingin dicapai bersifat realistis. Perencanaan juga bisa membantu membuat
keputusan dan memprediksikan waktu perusahaan bisa mencapai tujuannya. Tak
hanya itu, perusahaan bisa mengukur performa perusahaan, apakah ada pekerjaan atau
strategi yang semakin menjauh dari tujuan, sehingga kita mampu mengetahui siapa
yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

5
Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep & prinsip pengelolaan
pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

6
2. Menghindari Ketidakpastian

Masa depan memang sebuah misteri yang tidak pasti karena selalu ada
perubahan yang mungkin terjadi. Perusahaan mengalami kesulitan untuk tetap
beroperasi di bawah tekanan perubahan. Lingkungan yang kompetitif dan
perekonomian adalah hal yang berada di luar kuasa perusahaan, sehingga perencanaan
dan antisipasi akan tantangan sangatlah dibutuhkan.

Perencanaan juga melibatkan penilaian kritis terhadap prediksi yang terjadi


pada masa depan. Oleh karena itu, perencanaan sangat membantu untuk menghindari
ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi.

3. Menghindari Pekerjaan yang Tidak Berguna

Setiap bidang dalam perusahaan pasti memiliki job description atau tugasnya
masing masing. Perencanaan yang efektif sangat dibutuhkan sebelum merencanakan
pekerjaan atau tugas yang wajib dilakukan, sehingga ada kejelasan mengenai
tanggung jawab yang harus dipikul dan harapan yang dicapai. Adanya perencanaan
bisa meningkatkan koordinasi antara karyawannya dan menghindari terjadinya
overlap dalam tugas.

Selain itu, perencanaan juga berguna untuk mengurangi pekerjaan yang tidak
mencapai tujuan perusahaan. Tidak hanya efisiensi waktu dan tenaga, perencanaan
dalam hal ini bisa meningkatkan motivasi dan produktivitas.

4. Memastikan Efisiensi dalam Pemanfaatan Sumber Daya

Perencanaan juga melibatkan pendelegasian tenaga kerja dan penggunaan


peralatan yang tersedia secara efisien. Dengan merencanakan kedua hal ini di awal,
kita bisa mengetahui banyaknya peluang untuk mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan.

Bandingkan dengan kondisi di mana tidak ada perencanaan. Biaya


membengkak akibat pengeluaran yang tidak diperlukan menjadi mimpi buruk. Ada
pula kemungkinan pemborosan dalam penggunaan software atau aplikasi pada
komputer bila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tujuan hanya karena tidak
adanya perencanaan.

5. Meningkatkan Inovasi

7
Perusahaan pasti memiliki banyak tantangan yang harus diselesaikan. Oleh
karena itu dibutuhkan ide dan solusi kreatif. Perencanaan sangat penting untuk
menentukan arah dan tindakan di masa depan.

Dalam perjalanan mencapai tujuan, ada peluang baru untuk pengembangan


bisnis, produk yang baru untuk dipasarkan, bahkan menemukan target pasar baru.
Berbagai kemungkinan di atas membuat perencanaan menjadi sebuah proses yang
berkelanjutan, sehingga bisa menghasilkan inovasi dan menciptakan pemikiran yang
strategis.

6. Meningkatkan Motivasi dan Kerja Sama Tim

Manfaat perencanaan yang terakhir sangat berguna untuk karyawan


perusahaan Anda, bahkan pimpinannya. Faktanya, orang menjadi lebih semangat
apabila mereka diberikan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya, perencanaan bisa menghasilkan tujuan yang ingin dicapai,
sehingga orang bisa tahu apa yang harus dikerjakan.

Kerja sama dan delegasi tugas pada setiap karyawan dalam lingkungan kerja
sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adanya perencanaan dan
pendelegasian tugas yang sesuai dengan kemampuan bisa mengurangi persaingan
internal. Ada trik yang bagus digunakan ketika mendelegasikan tugas, yaitu gunakan
kutipan motivasi untuk membangkitkan semangat karyawan Anda.

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa
adanya perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan,
pengontrolan, dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat
dikatakan perencanaan yang baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu
kegiatan atau aktivitas yang direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan
itu sendiri pada dasarnya ialah sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat
untuk berkoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan yang direncanakan.
Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri terdiri dari perencanaan dari
dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis perencanaan, dan dimensi
jenis. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yang perlu kita lakukan
seperti persiapan perencanaan, menentukan dan menganalisis masalah, konsep dan
desain perencanaan, evaluasi rencana, merumuskan rencana, implementasi rencana, dan
balikan pelaksanaan rencana

DAFTAR PUSTAKA

9
Ikhwan, A. (2016). Manajemen perencanaan pendidikan islam. Jurnal Edukasi Vol. 04 No. 01.
Diakses pada 20 Februari 2018.

Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep & prinsip pengelolaan

pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sholeh, M. (2007). Perencanaan pembelajaran mata pelajaran geografi tingkat SMA dalam
konteks KTSP. Jurnal Geografi Vol. 04 No. 02. Diakses pada 20 Februari 2018.
Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep & prinsip pengelolaan
pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

10
11

Anda mungkin juga menyukai