Semester : II (Dua)
Jenjang : Strata I
Disususn Oleh:
MEDAN-SUMATERA UTARA
INDONESIA
2022
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................. 1
Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
BAB II................................................................................................................................. 2
Pembahasan......................................................................................................................... 2
Penutup ............................................................................................................................... 7
Kesimpulan ......................................................................................................................... 7
i
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala yang mana telah memberikan kita
banyak nikmat, berupa nikmat kesehatan dan kelapangan waktu sehingga pemakalah dapat
menyesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang pemakalah hadapi.
Namun, pemakalah menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan dosen pembimbing, sehingga kendala-kendala yang
pemakalah hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca, khususnya para Mahasantri Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Ar-Raudlatul Hasanah. Pemakalah sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca sekalian.
Pemakalah
ii
BAB II
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam al-Qur’an. (Jakarta: Al-Maarif, 1996), hal. 25
2
Hasan Basri, Manajemen: Sejarah dan Penerapannya Dalam Dakwah, (Jurnal Al-Mundzir Vol. 12 No.
2, Kendari, 2019), hal. 285
2
Hingga sampai manajemen yang dipakai beliau ketika rumah beliau
hendak dikepung oleh kaum Quraisy, dimana beliau mengatur siasat untuk lepas
dari kepungan dan percobaan pembunuhan tersebut.
Setelah itu yang paling kita ketahui adalah ketika beliau sudah di
Madinah dimana beliau mengatur sebuah sistem tata negara, dimana beliau
yang menjadi pemimpinnya, beliau melakukan manajemen di setiap tindakan
dan perbuatan, beliau juga membentuk susunan pengurus untuk membantu
beliau menjalankan negara Madinah saat itu, segala sesuatu beliau atur, mulai
dari hal terkecil hingga yang paling besar.
b. Pada zaman Khulafaurrasyidin
Masa Khulafaurrasyidin ini diawali oleh pimpinan Abu Bakr al-Shiddiq
yang memerintah selama dua tahun (632-634 M), kemudian dilanjutkan oleh
Umar bin Khattab selama sepuluh tahun (634-644 M), selanjutnya tongkat
estafet berganti pada pimpinan Utsman bin Affan yang berlangsung selama dua
belas tahun (644-656 M) dan yang terakhir adalah Ali bin Abi Thalib selama
lebih empat tahun (656-661 M).
Para masa Khulafaurrasyidin, luas wilayah Islam semakin bertambah.
Meliputi seluruh jazirah Arab, wilayah Syam, sebagian Afrika dan Eropa.
Wilayah yang luas itu pasti butuh diorganisasi menjadi beberapa wilayah dan
dipimpin oleh seorang wali wilayah atau pemimpin.
Yang sangat tampak adalah pada masa khalifah Umar bin Khattab yaitu
beliau yang pertama kali menyusun sistem serta perangkat pemerintahan secara
rapi dan teratur, beliau juga membangun Baitul Mal untuk kepentingan
masyarakat dan pemerintahan.
c. Pada zaman pra Khulafaurrasyidin (zaman dinasti Islam)
Pasca Khulafaurrasyidin ini terdapat tiga kepemimpinan yang terjadi
dalam kurun waktu yang sangat lama, yakni diawali oleh kepemimpinan dari
keluarga Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus (661-750 M), selanjutnya
digantikan oleh Bani Abbasiyah yang berpusat di Baghdad (750-1258 M), dan
selanjutnya Bani Utsmaniyah yang berpusat di Istambul Turki (1258-1924 M),
sebenarnya masih banyak lagi dinasti atau kepemimpinan yang memimpin
Islam diantara dinasti-dinasti besar tersebut, seperti dinasti Zankiyah,
Ayyubiyah, Mamlukiyah, Saljukiyah dan dinasti-dinasti kecil maupun besar
lainnya.
3
Dimana setiap dinasti memilki manajemen yang berbeda gebrakan baru
dalam sistem pemerintahan yang mereka miliki.
Bani Umayyah melakukan pengembangan pada organisasi pemerintahan
dengan cara membuat dīwān (lembaga, kantor atau jawatan) yang berguna
untuk mengurusi berbagai urusan pemerintahan maupun masyarakat, dibagi
dalam berbagai bidang yaitu: dīwān al-junūd (angkatan perang), dīwān al-
kharaj (urusan kharaj dan keuangan), dīwān al-rasāil (surat menyurat dan
kesekretariatan), dīwān al-khatam (pemegang stempel negara), dan dīwān al-
barīd, (kantor pos).
Pada masa Bani Abbasiyah mempunyai kebijakan memindahkan
ibukota ke Iraq yaitu Baghdad yang kemudian diberi nama Madīnat al-Salām
atau Dār al-Salām. Dalam masa pemerintahan Abbasiyah juga dikenal
kemajuan di bidang manajemen Pendidikan dan juga kemajuan keilmuan Islam.
Khalifah saat itu banyak mendirikan lembaga pendidikan, lembaga riset dan
penterjemahan yang dikenal dengan nama Baitul Hikmah.
Pemerintahan Utsmani bermula pada tahun 1300 M di Asia Kecil.
Kekuasaannya semakin meluas setelah berhasil menggabungkan hampir
seluruh wilyah-wilayah Islam di bawah pemerintahannya. Utsmani terkenal
kuat dalam bidang militer serta peralatan perangnya. Di masa ini juga takluknya
kota konstantinopel yang dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih, pastinya dengan
perencanaan atau manajemen yang sangat baik pula.
Masih banyak lagi manajemen-manajemen yang diselenggarakan mulai
dari zaman Rasulullah hingga runtuhnya khalifah Utsmaniyyah di turki, yang
dimotori oleh Mustafa Kemal Ataturk, namun manajemen Islam ini masih terus
berlangsung hingga saat ini.
d. Sebelum dan pasca kemerdekaan
Dimana sebelum kemerdekaan Indonesia mengalami penjajahan yang
dilakukan oleh bangsa eropa, dimana ratusan tahun Indonesia dibawah
cengkaraman penjajah, namun secara umum rakyat saat itu sebelum adanya
Indonesia sudah melakukan perlawanan dan juga dakwah keislaman di penjuru
seantero negeri yang mana juga didasari oleh manajemen yang mereka lakukan.
Sebelum merdeka juga sudah banyak muncul sekolah maupun yang
biasa kita sebut pesantren tumbuh di negeri kita ini sebelum kemerdekaan.
Dimana pesantren-pesantren tersebut memilki manajemen masing-masing
4
dalam hal bidang Pendidikan. Begitu juga setelah merdeka, masih banyak
pesantren maupun sekolah Islami lainnya yang tumbuh maupun bertahan di
negeri kita ini, ada yang masih memegang pakem pesantren klasik nya, maupun
juga yang mengembangkan manajemen Pendidikannya mengikuti
perkembangan zaman.
Yang diawali kajian kitab kuning hingga pada masukknya pelajaran
umum kedalam kurikulum Pendidikan mereka. Hingga terus berkembang dari
zaman ke zaman mengikuti bagaimana perkembangan yang ada dan muncul
hingga saat ini.3
Sedang James A. F. Stoner, dkk. Mereka menyebutkan ada empat aliran yang
mana mewakili perkembangan ilmu manajemen Islam, yaitu manajemen ilmiah
(Fiqih Tasawuf), teori organisasi klasik (Jam’iyah), tingkah laku (Ahklak)
dan ilmu manajemen Islam.4
3
Hasan Basri, Manajemen: Sejarah dan Penerapannya Dalam Dakwah, (Jurnal Al-Mundzir Vol. 12 No.
2, Kendari, 2019), hal. 286-294
4
Ifdlolul Maghfur, Manajemen Islam: Ruang Lingkup, Kajian, dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Islam di Indonesia (Jurnal Yudharta, Vol. 9 No. 1, Pasuruan, 2017), hal. 8
5
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (Bogor, Penerbit IPB Press, 2016), hal. 17
6
Harun Nasution, Filsafat Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), hal. 3
5
2. Makna Manajemen
Kata manajemen diambil dari kata bahasa Inggris, yakni kata manajement
(asal kata kerja dari manage) yang terdapat dalam kamus yang memilki arti
mengatur, mengurus, melaksanakan, ataupun mengelola. Sehingga secara bahasa
managemen berarti sistem ketatalaksanaan, tata pimpinan atau pengelolaan.7
Dalam bahasa Indonesia sendiri, pengelolaan memilki arti yaitu: 1) proses, cara,
perbuatan mengelola, 2) proses melakukan sebuah kegiatan tertentu dengan
menggerakkan tenaga atau sumber daya orang lain, 3) proses yang membantu
merumuskan sebuah kebijakan dan tujuan organisasi, 4) proses yang memberikan
pengawasan atau pengendalian pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijakan dan pencapaian tujuan.8
3. Makna Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pola ajaran
Islam. Secara umum pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik
untuk menumbuh kembangkan potensi yang dimilki manusia agar dapat mencapai
kesempurnaan penciptaannya sehingga diharapkan manusia tersebut dapat
memainkan perannya sebagai makhluk tuhan yang beriman, berilmu dan
berakhlakul karimah.9
Menurut Syekh Muhammad Naquib Al-Atas: Pendidikan Islam adalah usaha
yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan
tempat-tempat atau disebut juga maqam yang benar dari segala sesuatu di dalam
tatanan penciptaan sehingga membimbing seseorang tersebut kearah pengenalan
dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan
kepribadian.10
7
John M Echols, & Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), hal. 372
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),
hal. 534
9
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam: Menuntun Arah Pendidikan Islam di Indonesia (Medan:
LPPPI, 2016), hal. 12
10
Rosmiyati Aziz, Ilmu Pendidikan Islam (Yogjakarta: Penerbit Sibuku, 2016), hal. 5
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pendidikan Islam memiliki sejarah dan waktu perkembangan yang
sangat panjang, dimana manajemen sendiri sudah hadir mulai manusia pertama turun
ke bumi, dan sejarah dan perkembangan manajemen Pendidikan Islam itu sendiri sudah
dimulai dari zaman Rasulullah hingga saat ini.
Manajemen Pendidikan Islam secara umum adalah suatu proses pengelolaan
atau pelaksanaan, pengurusan, atau juga pengelolaan lembaga Pendidikan secara Islami
dengan menggunakan sumber daya yang ada, demi terwujudnya tujuan secara efektif
serta objektif.
B. Kritik & Saran
Bahwa kita harus mengerti dan paham akan sejarah awal manajemen
Pendidikan Islam dan juga makna daripada manajemen Pendidikan Islam ini, sehingga
dengan begitu kita dapat mengetahui arah serta tujuan Pendidikan kita saat ini, dan
dimana juga perlunya manajemen dan Pendidikan dalam setiap hal terutama yang
berbasis Islam.
7
Daftar Pustaka
Basri, Hasan. 2019. Manajemen: Sejarah dan Penerapannya Dalam Dakwah, Jurnal Al-
Mundzir. Kendari Vol. 12 No. 2
Bey Arifin, Bey. 1996. Rangkaian Cerita dalam al-Qur’an. Jakarta: Al-Maarif.
Echols, John M & Hassan Shadily. 2007. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia.
Hidayat, Rahmat. 2016. Ilmu Pendidikan Islam: Menuntun Arah Pendidikan Islam di
Indonesia Medan: LPPPI.
Maghfur, Ifdlolul. 2017. Manajemen Islam: Ruang Lingkup, Kajian, dan Perkembangan Ilmu
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.