Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1

(AUDITING)
SEJARAH SINGKAT IAI DAN IAPI

Dosen Pengampu : Listio Wuryanto, SE.,MM.

Disusun Oleh :
Adinda Meliza
C.1910679
Akuntansi Reguler

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat
terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan public sering digunakan oleh pihak
luar perusahaan untuk memberikan penilaian atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan
laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi atas kinerja
perusahaan yang diperlukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB),
laporan keuangan perusahaan harus memiliki dua karakteristik penting yaitu relevan dan
dapat diandalkan. Untuk itu dibutuhkan jasa akuntan publik untuk memberi jaminan relevan
dan dapat diandalkannya laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan pihakpihak bersangkutan terkait perusahaan tersebut (Wiratama dan Budiartha,
2015).
Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien
memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni
ketika akuntan publik mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajemen (agent) untuk
mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin
supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik
(prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya auditor
melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya.
Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan
pemakai laporan keuangan (Elfarini, 2007).
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna menunjang
profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam melaksanakan tugas auditnya,
auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Istitut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
Dimana standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang
auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan pekerjaan lapangan dan standar pelaporan
mengatur auditor dalam hal mengumpulkan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan
selama audit serta kewajiban auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan
yang di audit secara keseluruhan (Tjun dkk, 2012).
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menjadi wadah yang mengesahkan Kode Etik Profesi
Akuntan. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi
seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja didunia usaha, maupun
di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggungjawab profesionalnya. Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) merupakan organisasi profesional yang pada tanggal 24
Mei 2007 mendeklarasikan sebagai akuntan publik independen dan mandiri yang berbadan
hukum. Kode etik profesi akuntan yang dikeluarkan IAPI hanya menerapkan beberapa
prinsip yang dikeluarkan IAI tahun 1998. Lima prinsip utama akuntan dalam menjalankan
profesinya yakni integritas, objektivitas, kompetensi dengan sikap yang cermat dan kehati-
hatian yang profesional, kerahasiaan dan perilaku profesional lainnya. Ancaman dan
pencegahan yang dilakukan akuntan terkait dengan jasa yang diberikan kepada masyarakat
diatur dalam kode etik profesi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah singkat IAI dan IAPI?
2. Apa alasan dan tujuan dari pendirian IAI dan IAPI?
3. Bagaimana hasil yang didapat selama perkembangannya?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah diatas sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah IAI dan IAPI
2. Untuk mengetahui alasan dan tujuan dari pendirian IAI dan IAPI
3. Untuk mengetahui hasil yang didapat selama perkembangan IAI dan IAPI
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat IAI dan IAPI


1. Sejarah IAI
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Dr.
Abutari sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada
tahun 1956.
Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki
Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go TIe Siem, mereka lulus
pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo
mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja.
Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van
Accountants) dan berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan
perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula
Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan
Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka
diputuskan membentuk Panita Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia.
Panitia diminta untuk menghubungi akuntan lainnya untuk menyatakan pendapat
mereka. Dalam hal itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Fo Tie Siem sebagai
penulis, Basuki SIddharta sebagai bendahara sedangkan Hendar Darmawan dan Tan
Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya
memperoleh jawaban setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya
berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI
pada pukul 19.30 WIB.
2. Sejarah IAPI
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) atau Indonesian Institute of Certified Public
Accountants (IICPA), mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang, dimulai
dari didirikannya Ikatan Akuntan Indonesia di tahun 1957 yang merupakan perkumpulan
akuntan Indonesia yang pertama. Perkembangan profesi dan organisasi Akuntan Publik
di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perkembangan perekonomian, dunia usaha dan
investasi baik asing maupun domestik, pasar modal serta pengaruh global. Secara garis
besar tonggak sejarah perkembangan profesi dan organisasi akuntan publik di Indonesia
memang sangat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian negara pada khususnya dan
perekonomian dunia pada umumnya.
Prof. R. Soemardjo Tjitrosidojo dan empat orang lulusan pertama Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia yakni Drs. Basuki T. Siddharta, Drs. Hendra Darmawan, Drs. Tan
Tong Joe, dan Drs. Go Tie Siem, mendirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada 23
Desember 1957.
Pada 7 April 1977, dua puluh tahun setelah IAI berdiri, Drs. Theodorus M.
Tuanakotta membentuk Seksi Akuntan Publik sebagai wadah para akuntan publik di
Indonesia untuk melaksanakan program-program pengembangan akuntan publik.
Dalam Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI sepakat memberikan hak otonomi
kepada akuntan publik dengan mengubah Seksi Akuntan Publik menjadi Kompartemen
Akuntan Publik. Hal ini untuk merespons perkembangan pasar modal dan perbankan di
Indonesia, yang memerlukan perubahan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar
Profesional Akuntan Publik yang setara dengan standar internasional.
Pada 24 Mei 2007 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) resmi berdiri. Pendirian
ini diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen Akuntan
Publik. Perubahan organisasi ini ditujukan agar dapat memenuhi persyaratan
International Federation of Accountans (IFAC) mengenai profesi dan etika akuntan
publik. Saat ini, IAPI merupakan associate member of IFAC.
Terbit KMK no. 443/KMK.01/2011 tentang Penetapan IAPI sebagai Asosiasi Profesi
Akuntan Publik yang mengakui IAPI sebagai organisasi yang berwenang melaksanakan
Ujian Profesi Akuntan Publik, penyusunan dan penetapan Standar Profesional dan Etika
Akuntan Publik, serta menyelenggarakan Program Pendidikan Berkelanjutan, sekaligus
Reviu Mutu Akuntan Publik.

B. Alasan dan Tujuan Pendirian IAI dan IAPI


1. Alasan dan Tujuan Pendirian IAI
Pada saat IAI dibentuk, tujuannya adalah
a. Membimbing perkembangan akuntansi
b. Mempertinggi mutu pendidikan akuntan dan mempertinggi mutu pekerjaan
akuntan.
Pada awal kemerdekaan, sistem pencatatan akuntansi di Indonesia masih terpengaruh
oleh sistem pencatatan Belanda yang mengacu pada kontinental. Baru pada kisaran tahun
1960 ketika mulai banyaknya investasi dari negara Amerika Serikat yang masuk ke
Indonesia, sedikit demi sedikit digunakan sistem Anglo Saxon karena pengaruh
perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat.
2. Alasan dan Tujuan Pendirian IAPI
Institut Akuntan Publik Indonesia merupakan Asosiasi Profesi Akuntan Publik
Indonesia yang bertujuan untuk mewujudkan Akuntan Publik yang berintegritas,
berkualitas dan mempunyai kompetensi standar internasional, mendorong pertumbuhan
dan independensi profesi yang sehat dan kondusif, menjaga martabat Akuntan Publik dan
kepercayaan masyarakat, melindungi kepentingan masyarakat dan Akuntan Publik serta
mendorong terwujudnya good governance di Indonesia. Peraturan tentang profesi
akuntan publik telah diatur dalam UndangUndang No. 5 tahun 2011 yang mulai berlaku
tanggal 3 Mei 2011.

C. Hasil yang didapat selama perkembangan IAI dan IAPI


1. Hasil yang didapat selama perkembangan IAI
Untuk mencapai maksud, tujuan, dan fungsinya, IAI melaksanakan beragam kegiatan
diantaranya pendaftaran dan pelayanan keanggotaan; pengembangan dan penyusunan
standar akuntansi keuangan; pengembangan dan penegakkan kode etik akuntan;
pemberian konsultasi untuk pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi;
publikasi; hubungan internasional; menjadi pusat pengetahuan dan pengembangan
akuntansi; menjaga dan meningkatkan kompetensi akuntan melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan; melaksanakan sertifikasi di bidang akuntansi sebagai tolak ukur standar
kualitas keprofesian; serta menjaga kepercayaan pemakai jasa dan masyarakat luas atas
hasil kerja profesi akuntan yang tergabung dalam IAI. 
IAI bermaksud menghimpun potensi Akuntan Indonesia untuk menjadi penggerak
pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan potensi
Akuntan Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya Akuntan Indonesia untuk
didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan negara. IAI berfungsi sebagai wadah
komunikasi yang menjebatani berbagai latar belakang tugas dan bidang pengabdiannya
untuk menjalin kerjasama yang bersifat sinergi secara serasi, seimbang dan selaras.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) IAI telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah AD ART yang ditetapkan pada Kongres
Luar Biasa (KLB) IAI tanggal 27 Juni 2012 sesuai Keputusan Sidang Pleno Tetap KLB
IAI Tahun 2012 Nomor: 05/Kongres Luar Biasa/IAI/VI/2012.
Saat ini IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia
secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of Accountants,
organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan yang
bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai
anggota IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional
yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI
juga merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA).
Saat ini IAI menjadi sekretariat permanen AFA.
2. Hasil yang didapat selama perkembangan IAPI
Ikatan Akuntan Indonesia – Seksi Akuntan Publik (IAI-SAP) : 7 April 1977
Di masa pemerintahan orde baru, terjadi banyak perubahan signifikan dalam
perekonomian Indonesia, antara lain seperti terbitnya Undang-Undang Penanaman
Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) serta berdirinya
pasar modal.
Perubahan perekonomian ini membawa dampak terhadap kebutuhan akan profesi
akuntan publik, dimana pada masa itu telah berdiri banyak kantor akuntan Indonesia dan
masuknya kantor akuntan asing yang bekerja sama dengan kantor akuntan Indonesia. 30
tahun setelah berdirinya IAI, atas gagasan Drs. Theodorus M. Tuanakotta , pada tanggal
7 April 1977 IAI membentuk Seksi Akuntan Publik sebagai wadah para akuntan publik
di Indonesia untuk melaksanakan program-program pengembangan akuntan publik.
Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) : 1994
Dalam kurun waktu 17 tahun sejak dibentuknya Seksi Akuntan Publik, profesi
akuntan publik berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan pasar modal
dan perbankan di Indonesia, diperlukan perubahan standar akuntansi keuangan dan
standar profesional akuntan publik yang setara dengan standar internasional. Dalam
Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI sepakat untuk memberikan hak otonomi
kepada akuntan publik dengan merubah Seksi Akuntan Publik menjadi Kompartemen
Akuntan Publik.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) : 24 Mei 2007
Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia, tepatnya
pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai
organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang
diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen Akuntan
Publik. 
Berdirinya Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak
globalisasi, dimana Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI
mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan dalam
Kongres IAI X pada tanggal 23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang menjadi dasar
untuk merubah IAI – Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen
yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan publik.
IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation of
Accountans (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik,
sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana tercantum
dalam Statement of Member Obligation (SMO). 
Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang
pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi
profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik,
penyusunan dan penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik, serta
menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna menunjang
profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam melaksanakan tugas auditnya,
auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Istitut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
Ikatan Akuntan Indonesia yang selanjutnya disebut IAI, adalah organisasi profesi yang
menaungi seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI dalam Bahasa Inggris adalah Institute of
Indonesia Chartered Accountants. IAI menjadi satu-satunya wadah yang mewakili profesi
akuntan Indonesia secara keseluruhan, baik yang berpraktik sebagai akuntan sektor
publik, akuntan sektor privat, akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan
pajak, akuntan forensik, dan lainnya. IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan
potensi Akuntan Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya Akuntan Indonesia
untuk didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan negara.
Institut Akuntan Publik Indonesia (disingkat IAPI) adalah organisasi akuntan publik
di Indonesia. IAPI didirikan pada tanggal 24 Mei 2007 melalui rapat umum anggota luar
biasa IAI – Kompartemen Akuntan Publik. Saat ini, IAPI merupakan anggota asosiasi IFAC
(International Federation of Accountants). Dalam peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 disebutkan bahwa IAPI berwenang dalam melaksanakan Ujian Profesi
Akuntan Publik, penyusunan dan penetapan Standar Profesional dan Etika Akuntan Publik,
serta menyelenggarakan Program Pendidikan Berkelanjutan, sekaligus peninjauan Mutu
Akuntan Publik.
Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak globalisasi, dimana
Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI mengusulkan perluasan
keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan dalam Kongres IAI X pada tanggal
23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang menjadi dasar untuk merubah IAI –
Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen yang mampu secara
mandiri mengembangkan profesi akuntan publik.
DAFTAR PUSTAKA

IAI. (2018, 3). Tentang IAI. Retrieved from Tentang IAI:


http://iaiglobal.or.id/v03/tentang_iai/tentang-iai (diakses pada tanggal 4 Oktober
2021)
Juwita, W. (2019). Makalah Etika Profesi Akuntansi. 12. (diakses pada tanggal 5 Oktober
2021)
Nurhidayati, A. W. (2016). Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di Indonesia. Jurnal
Online Insan Akuntansi, 14. (diakses pada tanggal 5 Oktober 2021)
Rosiyanti. (2014). Makalah Lembaga Profesi Akuntansi Indonesia. 34. (diakses pada tanggal
5 Oktober 2021)
Yuni, F. (2017). Bab 1-STIE Perbanas Surabaya. 9. (diakses pada tanggal 5 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai