Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia-Nya kepada kita semua sehingga

saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini tanpa ada halangan suatu apapun. Dengan perasaan

rendah hati, saya menyadari dan mengakui bahwasanya pengetahuan yang saya miliki untuk

membuat makalah ini masih jauh dari cukup. Namun saya memberanikan diri untuk

menyusunnya walaupun sederhana sekali. Dan saya dapat menyelesaikan makalah ini

sebagaimana tugas yang telah diberikan. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

tugas mata pelajaran sejarah.

Sebagaimana pribahasa mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Maka saya pun

menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dalam

penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan-kekurangan baik secara teknik penulisan

maupun isi. Namun berkat bantuan dari semua pihak, saya dapat menyelesaikan pembuatan

makalah ini. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran atas penulisan makalah ini.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................1

Daftar Isi..........................................................................................................................................2

Bab 1 Pendahuluan..........................................................................................................................3

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

Bab 2 Pembahasan...........................................................................................................................5

A. Pengertian Revolusi Hijau dan Industrialisasi


B. Sejarah Lahirnya Revolusi Hijau
C. Konsep Revolusi Hijau di Indonesia dan Upaya Pemerintah Indonesia Meningkatkan
Produksi Pangan
D. Dampak Revolusi Hijau
E. Pengaruh Revolusi Hijau terhadap Industrialisasi

Bab 3 Penutup................................................................................................................................14
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka................................................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto dari tahun 1996
sampai tahun 1998 di Indonesia yang menggantikan orde lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Orde baru hadir dengan semangat koreksi total atas penyimpangan yang
dilakukan oleh Soekarno pada masa orde lama. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar. Beriringan
dengan hal tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor pertanian dan industri di
Indonesia juga berkembang pesat. Namun, keadaan ekonomi di Indonesia masih belum labil.
Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan pemerintah orde lama, maka
pemerintah orde baru melakukan serangkaian langkah dan berbagai kebijakan ekonomi.
Krisis finalsial Asia yang terjadi sejak tahun 1997 menyebabkan ekonomi Indonesia melemah.
Keadaan memburuk. Adanya sistem monopoli di bidang perdagangan, jasa, dan usaha. Pada
masa orde baru, orang-orang dekat dengan pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan
kesempatan bahkan mampu berbuat apa saja demi keberhasilan usahanya.Terjadi krisis moneter.
Krisis tersebut membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia dan bidang usaha. Banyak
perusahaan yang ditutup sehimgga terjadi PHK dimana-mana dan menyebabkan amgka
pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan krisis perbankan.
KKN semakin merajarela, ketidak adilan dalam bidang hukum, pemerintahan orde baru yang
otoriter (tidak demokrasi) dan tertutup, besarnya peranan militer dalam orde baru, adanya 5 paket
UU serta memunculkan demonstrasi yang  digerakkan oleh mahsiswa. Tuntutan utama kaum
demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan
di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya
empat mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan. Empat
mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hariyanto, Hendriawan, dan Hafidhin
Royan. Keempat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “ Pahlawan
reformasi”. Menanggapi aksi reformasi tersebut, presiden soeharto berjanji akan mereshuffle
cabinet pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite
Reformasi yang bertugas menyelesaikan UU Pemilu, UU Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR,
dan DPRD, UU Antimonopoli, dan UU Antikorupsi. Dalam perkembangannya, komite reformasi
belum bisa terbentuk karenan empat belas menteri menolak untuk diikutsertakan dalam Kabinet
Reformasi. Adanya penolakan tersebut menyebabkan presiden Soeharto mundur dari jabatannya.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya
sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Revolusi Hijau dan Industrialisasi?
2. Bagaimana Sejarah Lahirnya Revolusi Hijau?
3. Bagaimana Konsep Revolusi Hijau di Indonesia dan Upaya Pemerintah Indonesia
Meningkatkan Produksi Pangan?
4. Apa Saja Dampak Revolusi Hijau?
5. Apa Pengaruh Revolusi Hijau Terhadap Industrialisasi?
6. Apa Pengertian dan Tujuan Reformasi?
7. Bagaimana Sistematika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Reformasi Sampai Sekarang?
8. Bagaimana Sistem Pemerintahan Pada Masa Reformasi?

C. Tujuan
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Pengertian Revolusi Hijau dan Industrialisasi.
2. Memahami Sejarah Lahirnya Revolusi Hijau.
3. Mengetahui Konsep Revolusi Hijau di Indonesia dan Upaya Pemerintah Indonesia
Meningkatkan Produksi Pangan.
4. Mengetahui Dampak Revolusi Hijau dan Pengaruh Revolusi Hijau Terhadap
Industrialisasi.
5. Mengetahui Pengertian dan Tujuan Reformasi.
6. Mengetahui Sistematika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Reformasi Sampai
Sekarang.
7. Memahami Sistem Pemerintahan Pada Masa Reformasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Revolusi Hijau dan Industrialisasi

Revolusi Hijau adalah istilah untuk perubahan secara cepat dalam bidang pertanian (yang
dapat berupa peralatan pertanian, cara bercocok tanam, perubahan rotasi tanaman, atau sistem
pengairan) dari tradisional ke modern dengan peran ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam
upaya meningkatkan produksi pangan. Revolusi hijau atau Revolusi Agraria di tandai makin
berkurangnya ketergantungan petani pada cuaca dan alam. Pengertian ini merujuk juga pada
sebuah kondisi dimana para pakar tekhnologi pertanian melakukan persilangan (breeding) antar
jenis tanaman tertentu sehingga menghasilkan jenis tanaman unggul yang mempunyai ciri ;
berumur pendek, memberikan hasil produksi berlipat ganda dan mudah beradaptasi dalam
lingkungan apapun. Asal memenuhi syarat, antara lain :
1) Tersedia cukup air.
2) Pemupukan teratur.
3) Tersedia bahan kimia pemberantas hama dan penyakit serta pemberantas
rerumputan pengganggu.
Industrialisasi adalah suatu proses modernisasi dan perubahan sosial ekonomi yang mengubah
sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri, dimana masyarakat berfokus
pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam, gaji dan penghasilan yang
semakin tinggi.

B. Sejarah Lahirnya Revolusi Hijau

Revolusi Hijau mulai mendapat perhatian setelah Thomas Robert Malthus (1766 – 1834)
mulai melakukan penelitian dan memaparkan hasilnya. Malthus menyatakan bahwa kemiskinan
adalah masalah yang tidak bisa di hindari oleh manusia. Kemiskinan terjadi karena pertumbuhan
penduduk lebih cepat daripada peningkatan produksi pangan yang notabene tidak seimbang.
Hasil penelitian Malthus itu menimbulkan kegemparan di Eropa dan Amerika. Akibatnya,
muncul berbagai gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dan usaha penelitian untuk
meningkatkan produksi pangan. Penelitian ini dilakukan di negara Meksiko, Filipina, India, dan
Pakistan. Dan di sponsori oleh lembaga Ford and Rockefeller Foundation. Pusat penelitian ini
menghasilkan suatu varietas baru yang biasa dikenal dengan IR-8 atau PB-8 dan hasilnya jauh
melebihi rata-rata hasil varietas lokal. Varietas tersebut adalah hasil persilangan genetik antara
varietas padi kerdil dari Taiwan yang bernama Dee Geowoogen dan varietas padi jangkung dari
Indonesia yang bernama Peta.

5
Pada tahun 1966 IR-8 mulai disebarkan ke Asia diikuti penyebaran IR-5 pada tahun
1967. Kemudian pada Tahun 1968 sebagian negara Asia termasuk Indonesia telah melaksanakan
penanaman padi jenis IR secara luas di masyarakat. Hingga pada tahun 1976 areal sawah di Asia
yang ditanami IR sudah mencapai 24 juta hektar.

C. Konsep Revolusi Hijau di Indonesia dan Upaya Pemerintah Indonesia Meningkatkan


Produksi Pangan

Revolusi Hijau di indonesia di formulasikan dalam konsep Panca Usaha Tani yaitu :
1) Pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varietas unggul.
2) Pemupukan teratur.
3) Pengairan yang cukup.
4) Pemberantasan hama secara intensif.
5) Teknik penanaman yang teratur.
Adapun usaha pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian dan pangan, dilakukan
dengan empat usaha pokok, yaitu :
1) Ekstensifikasi : Usaha meningkatkan produksi pertanian dengan membuka lahan baru
termasuk usaha penangkapan ikan dan penanaman rumput untuk makan ternak.
2) Intensifikasi : Usaha meningkatkan produksi pertanian dengan menerapkan panca usaha
tani.
3) Diversifikasi : Usaha meningkatkan produksi pertanian dengan keanekaragaman usaha
tani.
4) Rehabilitasi : Usaha meningkatkan produksi pertanian dengan pemulihan kemampuan
daya produksivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.

D. Dampak Revolusi Hijau

 Dampak Positif
1) Menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur pendek sehingga intensitas
penanaman per tahun semakin bertambah. Akibatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan
lebih banyak.
2) Meningkatkan pendapatan petani.
3) Merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya
teknologi.
4) Merangsang dinamika ekonomi masyarakat.

6
 Dampak Negatif
1) Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersama-sama pada
masa sebelumnya mulai di geser oleh sistem upah. Pembeli memborong semua hasil
dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja. Akibatnya, kesempatan kerja di
pedesaan makin berkurang.
2) Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai hubungan sosial di daerah pedesaan makin
kuat.
3) Ketergantungan pada pupuk dan zat kimia pembasmi hama juga berdampak pada
tingginya biaya produksi yang harus di tanggung petani.
4) Peningkatan produksi pangan tidak di ikuti oleh pendapatan petani secara keseluruhan
karena penggunaan tekhnologi modern hanya di rasakan oleh petani kaya.

E. Pengaruh Revolusi Hijau Terhadap Industrialisasi

Sebelumnya pada sektor pertanian di Indonesia banyak mengandalkan teknologi


tradisional. Pemerintah melakukan banyak upaya hingga pada saat Revolusi Hijau muncul.
Tetapi upaya-upaya tersebut belum menutupi kebutuhan pangan yang besar. Para peneliti dari
Indonesia juga tidak bergantung pada pusat-pusat penelitian pembudidayaan jenis padi
internasional. Mereka melakukan penyilangan terhadap jenis padi lokal. Dan mereka juga
berhasil menemukan jenis padi yang lebih berkualitas. Perkembangan Revolusi Hijau di
Indonesia mengalami pasang surut karena faktor alam dan kerusakan ekologi. Hal ini tentu saja
mempengaruhi persediaan besar nasional. Pada tahun 1972, produksi beras indonesia terancam
musim kering yang panjang dan pada tahun 1977 terganggu serangan hama yang mencakup
wilayah luas. Namun, pertanian Indonesia berhasil meningkat kembali pada tahun 1980 dan
menjadikan Indonesia mencapai tingkat swasembada beras dan berhenti menjadi mengimpor
beras terbesar di dunia.
Dengan demikian, Revolusi Hijau memberikan pengaruh yang positif dalam pengadaan
pangan. Pada periode kemudian, Revolusi Hijau ini tampaknya menyebabkan modernisasi yang
akhirnya berdampak pada perkembangan industrialisasi. Industrialisasi ini juga berhasil menjerat
Indonesia untuk masuk didalamnya, dimana Industrialisasi di Indonesia ditandai oleh beberapa
hal yaitu sebagai berikut :
1) Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.
2) Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor- sektor industri.
3) Terjadinya perubahan pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku
yang baru yang bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.

7
4) Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di
kawasan industri.
5) Meningkatnya kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik
pangan, sandang maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.
Dari hal diatas, pemerintah Indonesia mulai tertarik akan perkembangan industrialisasi di
Indonesia. Untuk itu pemerintah berupaya untuk meningkatkan industrialisasi di Indonesia.
Upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya yaitu :
1) Meningkatkan perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi untuk
memperlancar arus komunikasi antar wilayah di Nusantara.
2) Mengembangkan industri pertanian.
3) Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang
mengalami kemajuan pesat.
4) Perkembangan industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di Surabaya
yang dikelola oleh PT.PAL Indonesia.
5) Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kemudian
berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Pembangunan kawasan industri di
daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan dan Batam.

Dengan adanya tekhnologi baru dan revolusi industri, masyarakat dunia sekarang ikut
menikmati segala macam barang dan jasa yang bermutu dan jumlahnya pun semakin meningkat.
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang turut menikmati kemajuan dari perkembangan
industri. Pada awalnya, perekonomian Indonesia bersifat agraris, bahkan hampir 80% wilayah
Indonesia merupakan daerah pertanian dan sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor
pertanian. Hasil-hasil pertanian yang meliputi hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan kehutanan tersebut menjadi bahan mentah untuk kegiatan industri, seperti
industri furniture, tekstil, kertas, rokok, dan lain sebagainya. Sudah tentu pengolahan hasil
produksi pertanian itu ditempuh melalui proses industri pabrik. industri rumah tangga.
Perkembangan industri pertanian dan nonpertanian telah membawa hasil yang cukup
menggembirakan. Hasil-hasilnya telah dapat dirasakan dan dinikmati saat itu oleh masyarakat
Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1) Swasembada Beras.
2) Kesejahteraan Penduduk.
3) Perubahan Struktur Ekonomi.
4) Perubahan Struktur Lapangan Kerja.
5) Perkembangan Investasi.

8
Tetapi mental pejabat orde baru yang korupsi menambah parah dampak industrialisasi di
Indonesia. Banyak industri yang tidak lolos dalam penyampaian analisis dampak lingkungan.
Banyak pemilik perusahaan yang mampu menyuap pejabat berwenang yang mengeluarkan izin
pendirian kawasan industri yang pada akhirnya mampu membangun industri tersebut. Jika semua
unsur pendirian industri yang mengasah pada ramah lingkungan terpenuhi, tentu dampak
negatifnya dapat di tekan seminimal mungkin.

F. Pengertian dan Tujuan Reformasi


Reformasi  merupakan suatu perubahan yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang diwariskan oleh orde baru atau merombak segala tatanan politik, ekonomi, sosial dan budaya yang
berbau orde baru atau membangun kembali, menyusun kembali. Dalam rangka menanggapi tuntutan
reformasi dari masyarakat dan agar dapat mewijudkan tujuan dari reformasi tersebut maka B.J.Habibie
mengeluarkan beberapa kebijakan, diantaranya :
1) Kebijakan dalam bidang politik reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket
undang-undang masa orde baru dengan tiga undang-undang politik yang lebih demokratis.
Berikut ini tiga undang-undang tersebut.
 UU No. 2 Tahun 1999 tentang partai politik.
 UU No. 3 Tahin 1999 tentang pemilihan umum.
 UU No. 4 Tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR.
2) Kebijakan dalam bidang ekonomi untuk memperbaiki prekonomian yang terpuruk, terutama
dalam sektor perbankan, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Selanjutnya pemerintah mengeluarkan UU No 5 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
3) Kebebasan menyampaikan pendapat dan pers dalam masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini
terlihat dari mumculnya partai-partai politik dari berbagai golongan dan ideologi. Masyarakat
dapat menyampaikan kritik secara terbuka kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam
menyampaikan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada pers. Reformasi dalam pers dilakukan
dengan cara menyederhanakan permohonan Surat Ijin Usaha Penerbitan ( SIUP ).
4) Pelaksanaan Pemilu pada masa pemerintahan B.J. Habibie berhasil diselenggarakan pemilu
multipartai yang damai dan pemilihan presiden yang demokratis. Pemilu tersebut diikuti oleh 48
partai politik. Dalam pemerintahan B. J. Habibie juga berhasil menyelesaikan masalah Timor
Timur . B.J.Habibie mengambil kebijakan untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur.
Referendum tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 dibawah pengawasan
UNAMET. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukan bahwa mayoritas rakyat Timor Timur lepas
dari Indonesia. Sejak saat itu Timor Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002 Timor
Timur mendapat kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor Leste.
Selain dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh B.J. Habibie,

9
perubahan juga dilakukan dengan penyempurnaan pelaksanaan dan perbaikan peraturan-
peraturan yan tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu
kepada prinsip pemisahan kekuasaan dn tata hubungan yang jelas antara lembaga Eksekutuf,
Legislatif dan Yudikatif. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang
demokratis antara lain :
 Keluarnya ketetapan MPR RI No X / MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi.
 Ketetapan No VII/MPR/ 1998 tentang pencabutan Tap MPR tentang referendum.
 Tap MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari KKN.
 Tap MPR RI No XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil
presiden RI.
 Amandemen UUD 1945 sudah sampai Amandemen I,II,III,IV.

G. Sistematika Pelaksanaan UU 1945 pada Masa Orde Reformasi


Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada dasarnya adalah demokrasi dengan
berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945. Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde
Reformasi dilandasi semangat Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerkyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat
Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu
memelihara persatuan Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosila bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pelaksanaan demokasi Pancasila pada masa Reformasi telah banya member ruang gerak
kepada parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk lembaga permusyawaratan rakyat dan perwakilan
rakyat mengawasi dan mengontrol pemerintah secara kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat
melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena dianggap menyimpang dari
garis Reformasi. Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Reformasi yaitu sebagai berikut:
1) Mengutamakan musyawarah mufakat.
2)  Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
3) Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
4)  Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil musyawarah.
6) Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur.
7) Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
8) Penegakan kedaulatan rakyar dengan memperdayakan pengawasan sebagai lembaga
negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat.
9) Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.

10
10) Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol yang memiliki
partai.
11)  Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak asasi manusia
Setelah diadakannya amandemen, UUD 1945 mengalami perubahan. Hasil perubahan terhadap UUD
1945 setelah di amandemen yaitu sebagai berikut :
 Pembukaan.

 Pasal-pasal: 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal peraturan peralihan dan 2 pasal aturan
tambahan.

H. Sistem Pemerintahan pada Masa Orde Reformasi

Sistem pemerintahan masa orde reformasi dapat dilihat dari aktivitas kenegaraan sebagai berikut:
1) Kebijakan pemerintah yang memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak untuk
mengeluarkan pendapat dan pikiran baik lisan atau tulisan sesuai pasal 28 UUD 1945 dapat
terwujud dengan dikeluarkannya UU No 2 / 1999 tentang partai politik yang
memungkinkan multi partai.
2) Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bertanggung
jawab dibuktikan dengan dikeluarkan ketetapan MPR No IX / MPR / 1998 yang
ditindaklanjuti dengan UU No 30/2002 tentang KOMISI pemberantasan tindak pidana
korupsi.
3) Lembaga MPR sudah berani mengambil langkah-langkah politis melaui sidang tahunan
dengan menuntut adanya laporan pertanggung jawaban tugas lembaga negara, UUD 1945
di amandemen, pimpinan MPR dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat presiden
dalam sidang istimewanya.
4) Dengan Amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden paling banyak dua kali masa
jabatan, presiden dan wakil presiden dipilih  langsung oleh rakyat mulai dari pemilu 2000
dan yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pertama pilihan langsung rakyat
adalah Soesilo Bambang Yodoyono dan Yoesuf Kala, MPR tidak lagi lembaga tertinggi
negara melainkan lembaga negara yang kedudukannya sama dengan presiden , MA , BPK,
kedaulatan rakyat tidak lagi ditangan MPR melainkan menurut UUD. Di dalam
amandemen UUD 1945 ada penegasan tentang sisten pemerintahan presidensial tetap
dipertahankan dan bahkan diperkuat.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaruh Revolusi Hijau dan Industrialisasi di Indonesia pada masa Orde Baru muncul karena
pengaruh besar Revolusi Hijau dan Industrialisasi dari luar. Dan berhasil memberikan banyak dampak
positif bagi masyarakat Indonesia. Namun, bukan berarti hal tersebut dapat membawa Indonesia menjadi
negara pengimpor pangan seutuhnya. Banyak kendala yang menghalangi pertanian Indonesia sehingga
perekonomian Indonesia mengalami penurunan dan peningkatan. Namun pada akhirnya, Indonesia tetap
berhasil ber- swasembada pangan. Dan munculnya reformasi disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik
di Asia, ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Soeharto dan  adanya para
demonstran yang menginginkan diadakannya reformasi total, peristiwa Trisakti yang menyebabkan
presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya. Kemudian untuk menanggapi tuntutan reformasi
dari masyarakat tersebut, ada beberapa hal yang di keluarkan yakni :
Kebijakan dari B.J. Habibie yang meliputi kebijakan dalam bidang politik, kebijakan dalam bidang
ekonomi, kebijakan dalam menyampaikan pendapat dan pers, kebijakan pemilihan umum, dikeluarkannya
ketetapan MPR dan Tap MPR dan dilaksanakannya Amandemen UUD 1945
setelah dilaksanakannya Amandemen UUD 1945 mengalami perubahan. Pelaksanaan demokrasi didasari
atas nilai-nilai yang terkandumg dalam pancasila. Sistem pemerintahan pada masa orde reformasi mulai
diatur dalam UU dan ataupun UUD 1945.

B. Saran

Diharapkan kita sebagai generasi bangsa agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan
merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Menghargai pendapat orang lain serta menyelesaikan
masalah secara musyawarah mufakat tanpa adanya kekerasan sehimgga negara kita tetap damai dan
tenteram. Dan seharusnya para pemimpin Orde Baru sadar diri akan pentingnya perekonomian Indonesia
yang bersih dan tidak berdampak pada lingkungan terutama berdampak pada ekonomi masyarakat rendah
di masanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Badrika, Wayan. 2007. Sejarah untuk SMA , Jakarta : Erlangga

http://ifamyumyu.blogspot.com/2014/12/perkembangan-industrialisasi-masa-orde.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industrialisasi

13

Anda mungkin juga menyukai