Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat
serta karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa
pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi
Muhammad S.A.W..

Dan rasa terima kasih saya kepada dosen pembimbing bapak Asep Saiful Kamali yang
senantiasa membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah
tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan
pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan.

Akhir kata, Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi saya,
sekian dan terima kasih.

Pandeglang, 02 Oktober 2021

Hanifah Nur Aini

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 3

A. Latar Belakang........................................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 4

C. Tujuan .................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED....................................... 5

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Connected............................................................ 5

B. Kelebihan Model Connected.................................................................................................. 6

C. Kekurangan Model Connected............................................................................................... 7

D. Sintak Model Connected........................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan............................................................................................................................. 9

B. Saran ....................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar
mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna
kepada anak didikPendekatan pembelajaran terpadu merupakan salah satu implementasi
kurikulum yang diaplikasikan pada jenjang pendidikan.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang


memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara


sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya permaduan itu diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan
dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Bermakna disini
memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang meraka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata (real) yang
menghubungkan antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika
dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan
kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui
pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat
mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini
disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.

Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses


mempunyai beberapa ciri yaitu : berpusat pada siswa (student centered), proses pembelajaran
mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta pemisahan antar bidang studi tidak
terlihat jelas.

Dari beberapa ciri pembelajaran terpadu di atas, menunjukkan bahwa model pembelajaran
terpadu adalah sejalan dengan beberapa aliran pendidikan modern yaitu termasuk dalam aliran
pendidikan progresivisme. Aliran pendidikan progresivisme memandang pendidikan yang
mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child centered),
sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru dan pada
bahan ajar. Tujuan utama sekolah adalah untuk meningkatkan kecerdasan yang meliputi

3
kognitif, afektif, dan psikomotor, serta untuk membuat anak lebih efektif dalam memecahkan
berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman (experience).

Membagi Pembelajaran terpadu menjadi sepuluh model. Kesepuluh model pembelajaran


terpadu tersebut adalah : model fragmented, model connected, model nested, model sequenced,
model shared, model webbed, model threaded, model integrated, model immersed, dan model
networked

Terkait dengan hal ini, Pemakalah akan membahas pembelajaran terpadu model connected
(keterhubungan). Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran yang
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu
keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-
ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.

B. Rumusan Masalah

Dari Uraian di atas maka kami mengambil beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu

1. Pengertian pembelajara terpadu model connected ?


2. Apa saja kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe connected ?
3. Apa saja kelemahan dari pembelajaran terpadu tipe connected ?
4. Bagaimana cara implementasi pembelajaran terpadu tipe connected dalam proses belajar
mengajar ?
5. Bagaimana penerapan pembelajaran terpadu tipe connected dalam rencana pembelajaran
(RPP)

C.  Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajara terpadu model connected ?
2. Untuk mengetahui kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe connected ?
3. Untuk mengetahui kelemahan dari pembelajaran terpadu tipe connected ?
4. Untuk mengetahui cara mengimplementasi pembelajaran terpadu tipe connected dalam
proses belajar mengajar ?
5. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran terpadu tipe connected dalam rencana
pembelajaran (RPP) ?

4
BAB II

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Connected

A.1. Pengertian Pembelajaran Terpadu

Dalam bahasa inggris terpadu memakai kata “Integrated” berarti hasil dari beberapa
perpaduan, apapun bentuk yang dipadukan menghasilkan sebuah wajah baru. Misalnya
perpaduan warna merah dipadukan dengan warna kuning akan menghasilkan warna orange,
warna biru dipadukan dengan warna kuning akan menghasilkan warna hijau, warna merah
dipadukan dengan warna biru akan menghasilkan warna ungu. Warna orange, warna hijau dan
warna ungu merupakan perpaduan beberapa warna inilah yang disebut dengan integrated.

Pembelajaran terpadu memberikan sebuah pemahaman dari beberapa materi


menghasilkan sebuah wajah baru yang disebut tema, istilah tema yang dikembangkan saat ini
terutama dalam pendekatan kurikukulam 2013 merupakan perpaduan dari beberapa mata
pelajaran. Konsep tema dari perpaduan sebenarnya sudah lama dikembangkan, hanya saja di
Indonesia baru dikembangkannya.

Pembelajaran terpadu (integrated learning) tidak menghadirkan berbagai mata


pelajaran, tetapi berbagai mata pelajaran dikaitkan dengan topik yang relevan dengan core
centre. Dengan suasana tersebut diharapkan anak sejak dini sudah terbiasa terlatih mengaitkan
informasi yang satu dengan informasi yang lain, sehingga nantinya dapat menghadapi problem
lingkunganny.

Pembelajaran anak usia dini diharapkan dapat membantu mengembangkan seluruh


potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral, dan agama secara optimal dalam
lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, dan kompetitif . Supaya potensi dan
kemampuan-kemampuan tersebut dapat berkembang sesuai tingkat perkembangannya perlu
penerapan pembelajaran terpadu secara benar, kesalahan penerapan sangat besar pengaruhnya
bagi keberhasilan secara optimal.

Dari beberapa definisi diatas mengenai pembelajaran terpadu, kami menyimpulkan


bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu model pembelajaran yang dalam kegiatan
pembelajarannya menggabungkan berbagai materi pelajaran dalam suatu topik tertentu, baik
intra studi ataupun antar bidang studi. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, siswa dituntut
untuk aktif dan menggali pengetahuannya sendiri. Siswa diarahkan untuk memandang sebuah
masalah dari sudut pandang yang berbeda, sehingga tercipta jalinan skemata yang membuat
pengetahuan yang diperolehnya menjadi bermakna dan otentik.

5
A.2. Pengertian Model Connected

Model connected ini lahir dari adanya gagasan bahwa sebenarnya dalam setipa mata
pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik, konsep dengan konsep dapat
dikaitkan secara eksplisit. Satu mata pelajaran dapat menfokuskan sub-sub yang berkaitan.

Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat


dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Model pembelajaran terpadu
tipe connected atau keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan adanya keterkaitan antara
konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam suatu bidang studi. Model ini tidak melatih
siswa untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena dalam model ini
keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja.

Model ini menghubungkan beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam
satu bidang studi. Materi yang terpisah-pisah akan tetapi mempunyai kaitan, dengan sengaja
dihubungkan dan dipadukan dalam sebuah topik tertentu.

Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan
untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang
lain, satu keterampilan dengan keteramilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya,bahkna ide-ideyang dipelajari pada satu
semester berikutnya dalam satu bidang studi.

Menurut Tim Pengembang PGSD (1996: 14) menyatakan “model keterhubungan


adalah pembelajaran terpadu yang sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep
dengan yang lain, satu topik dengan topik yang lain…”.

Dari penjelasan diatas, dapat kami tarik garis besar, model connected (keterhubugan)
adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan
satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang
dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-
ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.

B. Kelebihan pembelajaran terpadu model keterhubungan

Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah peserta didik memperoleh gambaran secara
menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena
konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus. Secara umum proses pembelajaran
sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor masukan, yaitu raw input, instrumen talin
put,dan environ mental input. Demikian halnya dengan pembelajaran terpadu connected, maka
sistem itu dapat digunakan.

6
a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi
internalisasi.
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan
memudahkan transfer atau pemindahan ideide tersebut dalam memecahkan masalah.
d. Dengan adanya hubunngan atau kaitan antara gagasan didalam satu bidang studi, peserta
didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka
pelajari secara lebih mendalam.
e. Mengkaitkan sejumlah sasaran di dalam satu bidang memungkinkan peserta didik untuk
mengkonseptualisasikan kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.

C.  Kelemahan model pembelajaran connected

Disamping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai Kekurangan sebagai
berikut:

a. tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim,sehingga isi dari pelajaran tetap saja
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi,
b. memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan
keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
c. model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan
bidang-bidang pengembangan/ matapelajaran lain.
d. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah, maka akan sedikit kesulitan dalam
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus.
e. Dalam mengolah suatu pengetahuan, tidak jarang siswa merasa kesulitan untuk
memadukan topik- topik, konsep- konsep, maupun ide- ide dalam satu mata pelajaran,
walaupun guru sudah berusaha memadukannya sesuai dengan karakteristik disiplin ilmu.
f. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait,
walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
g. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
h. usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran
dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global
dengan mata pelajaran lain.

D. Langkah-Langkah (Sintaks) Model Connected

Pada dasarnya langkah- langkah pembelajaran terpadu model keterhubungan mengikuti


tahap- tahap pembelajaran yang sudah biasa, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan
tahap evaluasi. Oleh karena itu, sintaks model pembelajaran ini bisa direduksi dari berbagai
model pembelajaran. Dengan demikian, sintaks pembelajaran terpadu bersifat fleksibel dan

7
luwes. Karena dalam pembelajaran terpadu, sintaksnya dapat diakomodasi dari berbagai
model pembelajaran.

1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan tujuan pembelajaran umum
b. Menentukan tujuan pembelajaran khusus

2. Langkah- langkah yang ditempuh oleh guru


a. Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat)
b. Menyampaikan konsep- konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
c. Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
d. Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan/ dibutuhkan
e. Menyampaikan pertanyaan kunci

3. Tahap Pelaksanaan
a. Pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
b. Kegiatan proses
c. Kegiatan pencatatan data
d. Diskusi secara klasikal

4. Evaluasi
a. Evaluasi proses,berupa:
- Ketetapan hasil pengamatan
- Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
- Ketepatan siswa saat menganalisis data
b. Evaluasi produk:
- penguasaan siswa terhadap konsep-konsep /materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus yang telah ditetapkan.
- Evaluasi psikomotor, kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur

8
BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Pembelajaran terpadu adalah suatu model pembelajaran yang dalam kegiatan


pembelajarannya menggabungkan berbagai materi pelajaran dalam suatu topik tertentu, baik
intra studi ataupun antar bidang studi. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, siswa dituntut
untuk aktif dan menggali pengetahuannya sendiri.

Model connected (keterhubugan) adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik
lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam
satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu
mata pelajaran.

Metode connected digunakan untuk mengkaitkan beberapa bagian materi menjadi satu
kesatuan yang utuh dan saling terkait sehingga siswa mampu menyerap informasi secara utuh
dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk melahirkan pengetahuan-pengetahuan baru
sesuai dengan kemampuannya.

Dalam metode connected, fokus pembelajaran berpusat pada siswa sebagai pelaku utama
pembelajaran. Dalam hal ini, guru bersama-sama siswa merencanakan, membuat, dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan dengan tetap mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar.

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas penulis menyarankan agar dalam melaksanakan pembelajaran


terpadu dalam berbagai mata pelajaran baik dikelas rendah maupun di kelas tinggi. Model
pembelajaran model connected ini sangat cocok sebagai langkah awal belajar menggunakan
pembelajaran terpadu dalam pembelajaran di kelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Balitbang. 2006. Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta:


Depdiknas.

Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curricula. Pallatine Illionis: IRI/ Skylight Publising
Inc.

Hermawan, Novi Resmini, dan Andayani. 2009. Pembelajaran Terpadu Di SD. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Hernawan, Asep Herry dan Novi Resmini, “Konsep Dasar dan Model-model Pembelajaran
Terpadu”, http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf

http://eprints.uny.ac.id/7744/3/bab%202%20-%2008108244161.pdf

Puskur Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Pembelajaran. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjana, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana.

Semiawan, Conny R. 2002. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT
Prehallindo.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Konsep Strategi dan Implementasinya dalam


KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai