Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Matematika 3

Transformasi Elementer
Sifat-Sifat Determinan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Sipil W111700035 Dian Rahmawati, S.T., M.T.

Abstrak Kompetensi
Modul ini membahas tentang sifat-sifat Mahasiswa mengetahui sifat-sifat fungsi
fungsi determinan matriks dan determinan matriks dan mampu
bagaimana menentukan determinan menentukan determinan matriks dengan
matriks dengan cara transformasi cara transformasi elementer baris/kolom
elementer baris/kolom
Pada modul sebelumnya dibahas mengenai cara menentukan determinan matriks dengan
menggunakan metode Sarrus dan metode ekspansi baris/kolom. Pada modul ini akan
dibahas mengenai cara lain menentukan determinan, yaitu dengan cara transformasi
elementer baris/kolom. Transformasi elementer baris/kolom sendiri sudah dibahas pada
modul ke-3. Perhitungan determinan dengan cara operasi baris/kolom elementer lebih
memudahkan untuk diterapkan untuk matriks orde tinggi. Pada modul sebelumnya juga
sudah dibahas syarat suatu matriks bisa dihitung determinannya yaitu apabila matriks
tersebut merupakan matriks bujursangkar.

Determinan dengan Operasi Elementer


Berikut ini merupakan teorema-teorema yang diterapkan untuk menentukan determinan
dengan operasi elementer baris ataupun kolom

Teorema 1
Jika A merupakan matriks bujursangkar, yang elemen-elemen pada salah satu baris bernilai
nol, maka det(A) = 0

Teorema 2
Jika A merupakan matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali elemen-elemen pada
diagonal utama.
det(A) = a11a22 . . . ann

Teorema 2 ini merupakan konsep utama mencari determinan dengan operasi baris/kolom
elementer. Reduksi baris/kolom yang dilakukan bertujuan untuk membentuk matriks segitiga
supaya determinannya dapat dihitung dengan mengalikan elemen-elemen pada diagonal
utamanya.

Misal diberikan matriks segitiga atas, B, dan matriks segitiga bawah, C, dengan orde 4 x 4
sebagai berikut:

 a11 a12 a13 a14   a11 0 0 0


0 a22 a23 a24  a a22 0 0 
B  C 
21

0 0 a33 a34   a31 a32 a33 0


   
0 0 0 a44   a41 a42 a43 a44 

2020 Matematika 3
2 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
det(B) = det(C)  a11 a22 a33 a44

Contoh soal

5 2 4 3
0 1 5 3 
Diketahui D   , maka det(D)  5   1  6  3  90
0 0 6 2
 
0 0 0 3

Teorema 3
- Jika A’ merupakan matriks yang dihasilkan dari suatu baris pada A dikalikan dengan
konstanta k, maka det(A’) = k det(A)
misal untuk matriks 3x3:
ka11 ka12 ka13 a11 a12 a13
a21 a22 a23  k a21 a22 a23
a31 a32 a33 a31 a32 a33
det(A’) = k det(A)

- Jika A’ merupakan matriks yang didapat dari pertukaran antar baris pada A, maka
det(A’) = - det(A)
misal untuk matriks 3x3:
Baris 1 A’ merupakan baris 2 A, dan sebaliknya
a21 a22 a23 a11 a12 a13
a11 a12 a13   a21 a22 a23
a31 a32 a33 a31 a32 a33
det(A’) = - det(A)

- Jika A’ merupakan matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan pada
baris lain, maka det(A’) = det A

misal untuk matriks 3x3:

a11  ka21 a12  ka22 a13  ka23 a21 a22 a23


a21 a22 a23  a11 a12 a13
a31 a32 a33 a31 a32 a33

det(A’) = det(A)

2020 Matematika 3
3 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penentuan determinan dengan reduksi baris
Untuk menghitung determinan dengan menghindari jumlah perhitungan yang sangat banyak
dapat menerapkan secara langsung definisi determinan tersebut. Metode yang akan
dilakukan ini merupakan penerapan operasi baris atau kolom elementer untuk mereduksi
matriks sehingga membentuk matriks segitiga. Dengan begitu determinan matriks tersebut
dapat dihitung menggunakan teorema 2.

Contoh soal 1

2 3 7 
 
Diketahui matriks E  0 0 3 . Tentukan determinan E dengan operasi baris
 
1 2 7 

elementer.

Jawab:

Untuk menentukan determinan matriks, kita dapat menjadikan matriks tersebut menjadi
matriks segitiga dengan operasi baris elementer, kemudian mengalikan diagonal-diagonal
utamanya sesuai dengan teorema 2

2 3 7 2 3 7
Det(E)  0 0 3   1 2 7 baris kedua dan ketiga dipertukarkan (dikali -1)
1 2 7 0 0 3

2 3 7 2 3 7
  1 2 7   0  7 7 -1/2 kali baris ke-1 ditambahkan ke baris ke-2
2 2
0 0 3 0 0 3

Setelah didapatkan matriks segitiga, kemudian dihitung determinannya

2 3 7
Det(E)   0 7
2
7
2
 2  7 2   3  21
0 0 3

2020 Matematika 3
4 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh soal 2

1 2 3 4 
2 4 6 8 
Diketahui matriks F   . Tentukan determinan F dengan operasi baris
0 5 10 9 
 
1 2 6 8

elementer.

1 2 3 4 1 2 3 4
2 4 6 8 0 0 0 0
Det(F)   -2 kali baris pertama ditambahkan baris kedua
0 5 10 9 0 5 10 9
1 2 6 8 1 2 6 8

Dari teorema 1 diketahui bahwa jika semua elemen pada suatu baris adalah 0, maka
determinannya adalah 0. Reduksi baris tidak diperlukan lagi, dan diperoleh det(F) = 0.

Penentuan determinan dengan reduksi kolom


Selain dengan melakukan operasi elementer pada baris (reduksi pada baris), juga dapat
dilakukan operasi elementer pada kolom. Pemilihan akan menggunakan operasi elementer
baris atau kolom bergantung pada kondisi matriks yang akan ditentukan determinannya.

Contoh soal 3

1 0 0 3
2 7 0 6 
Diketahui matriks G   . Tentukan determinan G.
0 6 3 0
 
7 3 1 5

Jika dilihat dari kondisi matriksnya, determinan lebih mudah ditentukan dengan operasi
elementer kolom. Untuk membentuk matriks segitiga bawah, dapat dilakukan hanya dengan
1 langkah, yaitu menambahkan -3 x kolom pertama pada kolom keempat.

1 0 0 0
2 7 0 0
det(G)   1 7  3   26   546
0 6 3 0
7 3 1 26

2020 Matematika 3
5 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sifat-Sifat Determinan Matriks
a. Jika A merupakan matriks bujursangkar, det(A) = det(At)

b. Jika A, A’, dan A’’ merupakan matriks persegi yang hanya berbeda dalam baris tunggal.
misal baris ke-r dari A’’ dapat diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang
bersesuaian dalam baris ke r dari A dan baris ke-r dari A’’

det(A’’) = det(A) + det(A’)


Contoh:

2 5 4 2 5 4 2 5 4
1 3 8 1 3 81 3 8
 3  2  2  1 3  0 3 2 3 2 1 0

c. Jika A dan B merupakan matriks bujursangkar berorde sama, maka

det(AB) = det(A) det(B)

Contoh:
 3 1   1 3  2 17 
A   B   AB   
 2 1  5 8  3 14 

Diperoleh: det(A) det(B) = (1)(-23) = -23


det (AB) = -23

d. Sebuah matriks persegi dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) ≠ 0
Atau dapat dituliskan det(A-1) = ( )

2020 Matematika 3
6 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SOAL LATIHAN MODUL 5

1. Hitunglah determinan matriks-matriks berikut.


2 0 0 0
 2 12 1 30 18 0
  0 
A  0 3 4 B 
   5 6 1 0
0 0 5   
4 9 1 4

2. Hitung determinan matriks berikut dengan menggunakan cara operasi elementer


baris/kolom

 2 1 1  1 2 0 

C  4 2 3
 
D  3 5 1

   
1 3 0  4 3 2 

 1 1 1
 2 1
2 2
3 6 9 3  
 1 0 1 0   1 1
0
1
 2 2 2
E   F  
 1 3 2 1  2 1 1
  0
 1 2 2 1   3 3 3 
 1 1 
 1 0
 3 3 
1 3 1 5 3
2 1 3 1  2 7
1 0 4 2 
0 1 1  
G  H 0 0 1 0 1
0 2 1 0  
  0 0 2 1 1
0 1 2 3
 0 0 0 1 1 

3. Dengan menggunakan cara reduksi baris, buktikan bahwa:


1 1 1
a b c   b  a  c  a  c  b 
a2 b2 c2

2020 Matematika 3
7 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Anton, Howard. 1987. Aljabar Linear Elementer edisi kelima (edisi terjemahan). Jakarta:
Erlangga.

2020 Matematika 3
8 Dian Rahmawati, S.T., M.T.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai