BANGUNAN 4
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE
2022
Mata Kuliah : Struktur dan Konstruksi Bangunan 4
SKS : 3 sks
Semester : 4 (Empat)
Model Evaluasi :
Aspek Penilaian (indikator yang dinilai) :
Bobot penilaian kemampuan dan keberhasilan belajar mata kuliah ini
didasarkan pada :
Kehadiran 10 % dari seluruh kegiatan tatap muka
Softskill 15 % berpartisipasi aktif dalam perkuliahan, pengerjaan tugas dan
responsi.
Tugas 25 %
Ujian Tengah Semester (UTS) 20 %
Ujian Akhir Semester (UAS) 30 %
SUMBER PUSTAKA PEMBELAJARAN :
1. Wolfgang Schuller, High Rise Building Structures, John Wiley & sons, New York.
2. Arnold C and Reitherman R., Building Configuration & SeismicDesign, John Wiley
& Sons, New York, 1982.
3. Dadras, A.S., Mechanical System for Architect , Mc. Graw Hill, Inc New York, 1995.
4. Daniel L. Schodek, Structure, Prentice Hall, New Jersey
5. Haas, A. M., Precast Concrete Design and Apllication, Applied Science Publishers
London.
6. Hartono Purbo : “ Utilitas Bangunan “,Djambatan, Jakarta 1992.
7. Hart F and all, Multi Storey Buildings in Steel, Collins, London, 1985
8. Kowalczyk R.M. and all, Structural Systems for Tall Buildings, McGraw-Hill Inc, New
York, 1992
9. Peurifoy R.L and Oberlender G.D., Formwork For Concrete Structures, McGraw-Hill
Inc, New York, 1996
10. Smith B. S. and Coull A, Tall Building Analysis and Design, John Wiley & Son Inc,
New York, 1991
11. Taranath B. S., Structural Analysis & Design of Tall Buildings, Mc Graw-Hill Book
Company, New York, 1988.
12. Thornton C and all, Exposed Structure in Building Design, McGraw-Hill Inc, New
York, 1993
Landmark/citra kota Pengganggu/’pengacau’krn
Lambang kejayaan skala yang tdk nyaman
Konsentrasi penduduk di daerah kota
Lahan sempit dan terbatas
Harga tanah/lahan mahal
Kemajuan teknologi terutama tek.bahan
Metoda konstruksi dan informasi
Abad 19 Abad 20
Bangunan yang sesuai/cocok dengan Ditekankan pada ketinggian
lingkungan kota bangunan dan gaya bangunan
LAHIRNYA
Sifat pembaharuan dari bangunan tsb lebih Multifungsi “sebuah tiruan dari
ditekankan pada teknologi bangunannya
BANGUNAN suatu dunia”
dan bukan ukuran gaya TINGGI
Kontra Pro
- BT merupakan ancaman bagi kesehatan & - Membatasi ketinggian BT berarti membatasi
keselamatan masyarakat (Boyd) kegiatan bisnis yang mrpkan lambang potensi
ekonomi
- BT mengancam sejarah jalan-jalan tradisional
- Teknologi modern mampu memberi solusi spt
- BT menutup akses terhadap pencahayaan alami
pencahayaan buatan & ventilasi udara
-Mesyaratkan bentuk dan keindahan BT
-Setiap orang memiliki hak thd apapun miliknya serta
menentukan bentuk BT-nya
PERKEMBANGAN BANGUNAN TINGGI
Sebuah bangunan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi. Biasanya, fungsi
bangunan adalah bangunan apartemen tinggi atau perkantoran tinggi.
Bangunan tinggi merupakan jawaban atas permasalahan lahan yang semakin mahal dan
langka, sehingga memiliki aspek ekonomis yang tinggi dan merupakan solusi bila tidak
mungkin membangun secara horizontal.
Bangunan tinggi termasuk didalamnya gedung perkantoran, apartemen, hotel dan
sebagainya dengan multi lantai.
Dalam sistem bangunan tinggi (high rise building), terdapat beberapa sistem utama yang
bekerja secara terpadu demi terbentuknya bangunan tinggi utuh yang berdaya guna, sistem
tersebut mirip seperti tubuh manusia dengan fungsi-fungsi seperti struktur (tulang),
arsitektural (kulit dan pembungkus, barangkali termasuk otot beserta keindahan
bentuknya), mekanikal dan elektrikal (semisal sistem respirasi, peredaran darah dan sistem
getah bening), meskipun tidak benar-benar sama, fungsi-fungsi ini mirip organisme yang
memang berfungsi untuk tujuan kehidupan manusia didalamnya.
Bangunan tinggi menjadi mungkin dengan adanya penemuan elevator (lift) dan bahan
bangunan yang lebih murah dan kuat. Bangunan antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga
150 m), berdasarkan beberapa standar, dianggap bangunan tinggi.
Bangunan yang lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-
rata satu tingkat adaalh 13 kaki (4 m), sehingga bangunan setinggi 79 kaki (24 m) memiliki 6
tingkat.
Meskipun definisi tetapnya tidak jelas, banyak badan mencoba mengartikan arti
'bangunan tinggi':
Menara
Chrysler
Bld Sears
Menara Menara
Menara WTC
Eiffel GE Bldg BNI
Tokyo Petronas
Empire Tower
John Hancock
State Bldg
Center
Shanghai World
Financial Center
Chrysler Building di New York
(William van Alen, 1927-1930)
Messeturm di Frankfurt am
Main (Helmut Jahn, 1992)
Seagram Building di New York (Mies van der
Rohe dan Philip Johnson, 1954-1958)
John Hancock Tower di Boston (Henry Cobb, 1966-
1976)
Bank of China di Hongkong (IM. Pei, 1982-
1989)
Hongkong & Shanghai Bank di Hongkong (Norman
Foster)
Lloyds Building di London (Richard Rogers,
1986)
Menara Mesiniaga di Kuala Lumpur (Kean Yeang,
1992)
Commerzbank di Frankfurt (Norman Foster, 1997)
BANGUNAN SEDERHANA & BANGUNAN TINGGI