Anda di halaman 1dari 16

APRESIASI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE
2019
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah Apresisai Arsitektur mengembangkan pengertian
apresiasi terhadap karya-karya arsitektur berdasarkan
ekspresinya hingga mampu menganalisis dan menuliskannya
dalam bentuk laporan untuk dipresentasikan dan didiskusikan
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Mahasiswa mampu memahami teori apresiasi arsitektur
serta mengaplikasikannya ke dalam studi kasus.
 Mahasiswa mampu berfikir analitis dalam mengapresiasi
karya arsitektur
 Mahasiswa mampu memahami ekspresi dan presepsi
dalam karya arsitektur serta mengapresiasikannya dalam
presentasi dan artikel tertulis
PENGERTIAN APRESIASI
Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris ‘appreciation’ ;
dengan penterjemahan sebagai :
‘appraisement’ (penilaian harga),
‘generous esteem’ (penghargaan yang sangat tinggi),
‘a symphatetic literary essay’ (karya tulis yang penuh
perhatian),
‘increase in value’ (peningkatan nilai).
PENGERTIAN APRESIASI
ARSITEKTUR
 Secara umum,
apresiasi
diterjemahkan
sebagai penilaian atau
penghargaan terhadap
suatu karya arsitektur
PENGERTIAN ARSITEKTUR

Pengetahuan
(Ilmu)

Arsitektur Estetika (Seni)

Ketrampilan
(Pertukangan)
 Untuk dapat menilai dan menghargai karya arsitektur,
tentunya harus memiliki pemahaman tentang asas dan
unsur-unsur2 dalam perancangan arsitektur

 Ketidak sederhanaan pengetahuan ini setara dengan


kerumitan yang melekat pada arsitektur itu sendiri. Selain
ilmu, seseorang yang berapresiasi dengan arsitektur
membutuhkan alat, yaitu segenap indera yang dimiliki
dan paling memungkinkan untuk digunakan dalam
menilai atau menghargai arsitektur.
 Indera manusia yang berhubungan dengan arsitektur terbagi
menjadi berbagai kelompok, yaitu indera pelihat,
pendengar, pencium dan peraba.

 Dengan penglihatan dapat dirasakan nuansa ruang dan


dinamisitas bentuk arsitektur, pendengaran dan penciuman
turut serta memperkuat ke-khasan arsitektur,
 sedangkan perabaan selain memperjelas ketajaman tekstur
juga untuk merasakan suhu dan kelembaban tertentu.
 Menikmati arsitektur tidak hanya dapat dilakukan dengan
melihat gambar-gambar saja, namun perlu diserap ke dalam
segenap budi dan daya tubuh hingga muncul berbagai
apresiasi. Karena menyangkut budi daya manusia itulah
maka sebuah karya arsitektur harus dapat diapresiasi unsur
estetikanya.
Seseorang yang sedang melakukan apresiasi biasanya
disebut apresiator.

Penilaian setiap individu juga berbeda satu sama lain


karena pada dasarnya setiap individu memiliki karakter
yang beda antara satu dengan yang lainnya, sehingga hal
yang disukai maupun yang dinilai juga berbeda. Jika
menurut apresiator yang pertama karya tersebut sesuai
seperti dengan pribadinya, belum tentu apresiator satunya
mengatakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan:
 Status sosial yang berbeda-beda

 Tingkat intelektual

 Tingkat pemahaman dan penilaian seseorang itu


bermacam-macam.
JENIS JENIS APRESIASI
 Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu
karya yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
 Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu
karya dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan
yang mendalam.
 Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu
karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi,
analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil
penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini
dapat dilakukan dengan mengamati suatu benda secara
langsung dan nyata.
Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang
berjudul Evaluation of Learning in Art Education, apresiasi
sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:
 Feeling (Perasaan) : Berkaitan dengan perasaan mengenai
suatu keindahan (keindahan)
 Valuing (Penilaian) : Sangat erat kaitannya dengan
penilaian suatu karya.
 Emphatizing (Empati) : Berkaitan dengan penghormatan
atau penghargaian terhadap dunia seni dan profesi seperti
pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis, pedesain, pekria, dan
lain-lain.
Siapa saja dapat melakukan apresiasi terhadap karya seni
rupa. Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
 Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang
yang masih awam terhadap seni, namun memiliki minat
yang baik terhadap suatu karya seni.
 Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah
seseorang itu menilai suatu karya seni.
TAHAPAN APRESIASI
 Pengamatan : Pengamatan terhadap suatu karya seni ini tidak
dilakukan dengan satu indera saja. Namun, dengan
memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga
dilakukan dengan ketajaman pengamatan seseorang serta
pengetahuan ilmu yang dalam
 Aktivitas Fisiologis : Aktivitas fisiologis adalah tindakan nyata
dalam melakukan suatu pengamatan.
 Aktivitas Psikologis : Aktivitas psikologis merupakan persepsi
dengan evaluasi yang kemudian dapat menimbulan suatu
interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas.
 Aktivitas Penghayatan : Aktivitas penghayatan dapat dilakukan
dengan mengamati suatu objek karya seni secara mendalam.
 Aktivitas Penghargaan : Aktivitas penghargaan merupakan suatu
evaluasi terhadap objek dengan menyampaikan saran atau kritikan.
TAHAPAN APRESIASI
Feldman (1967) dan smith (1967) berpendapat bahwa
aktivitas apresiasi seni berasaskan kepada proses persepsi
dan intelektual melalui empat tahap:

1. Menggambarkan
Mengamati hasil karya dan menggambarkan sifat-sifat
tampak seperti warna, garisan, bentuk, rupa, jalinan dan
elemen-elemen gubahan yaitu prinsip dan struktur
2. Menganalisa
- Menganalisa perhubungan sifat-sifat tampak seperti
unsur-unsur seni, prinsip dan stuktur
- Menganalisa kualititas ekspresi seperti mood dan
suasana
- Menguraikan stail sesuatu karya arsitektur

3. Tafsiran
- Mencari makna-makna yang tedapat pada sifat-sifat
tampak seperti subjek, symbol, unsur-unsur estetika,
prinsip, struktur, corak dan bahan
- Mencari metafora-metafora (ibarat/kiasan) an analogi-
analogi (persamaan) untuk menjelaskan makna tersebut
4. Penilaian
- Membuat penilaian berdasarkan kepada criteria yang
bersesuaian seperti keaslian, gubahan, teknik dan fungsi
- Menilai hasil seni berdasarkan kepada pengertiannya
dari segi individu, social, keaagamaan dan kepercayaan,
sejarah serta keseniaannya.

Anda mungkin juga menyukai