Disusun Oleh :
WINDARI PANCAWATI
Profesi Ners
STIKES YPIB MAJALENGKA 2020/2021
1. DEFINISI
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga bersangkutan (R. Syamsuhidayat dan Win Dedjong, Buku
Ajar Ilmu Bedah). Hernia abdominalis adalah penonjolan isi perut dari rongga yang
normal melalui suatu defek fasia dan muskuloaponeuritik dinding perut baik secara
konginetal maupun didapat. (Kapita Selecta Kedokteran). Hernia inguinalis lateralis
adalah hernia yang melalui annulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral
vasa epigastrika inferior menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut
melalui annulus inguinalis eksternus (Kapita Selekta Kedokteran)
a. Henia indirekta
Suatu kantong yang terbentuk dari selaput peritoneum yanmg berisi bagian dari
saluran pencernaan atau omentum. Hal ini sering menjadi besar dan turun ke
skrotum. Diakibatkan dari gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup setelah
testis turun ke dalam skrotum.
b. Hernia direkta
Hernia yang melalui dinding inguinal posterior medial terhadap vasa epigastrika
inferior di daerah yang dibatasi oleh segitiga hasselbach.
c. Hernia femoralis
Hernia yang mana lengkung susu keluar melalui cincin umbilicus yang gagal
menutup.
d. Hernia incisional
Akibat dari in adekuat dari penyembuhan luka bedah dan sering terjadi pada luka
bedah terinfeksi.
3. PATOFISIOLOGI
Prosesus inguinalis Batuk kronis, konstipasi, kehamilan
turun ke skrotum
sempurna
Resti infeksi
Penonjolan peritoneum
(menekan peritoneum)
5. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan terjepitnya usus di daerah selakangan
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri dan benjolan di
lipatan paha
3. Inkontinensia usus berhubungan dengan vesika urinaria tertekan oleh
hernia
4. Resti kurang pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
mual dan muntah
5. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan kondisi kesehatan
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiografi abdomen : sejumlah gas terdapat dalam usus, enema barium
menunjukan tingkat obstruksi
b. Laboratorium
- Hb dan Ht meningkat karena hemokonsentrasi
7. PENATALAKSANAAN
Pada kasus hernia tindakan bedah adalah tindakan satu-satunya untuk pengobatan,
pembedahan ini disebut herniotomy dan herniografi. Pada hernia inguinalis lateralis
reponbilis maka dilakukan bedah afektif karena terjadi komplikasi. Pada hernia
irreponibilis diusahakan agar penderita istirahat baring dan dipuasakan/ mendapat diet
halus. Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan missal dengan bantl pasir., baik
juga dilakukan kompres es untuk mengurangi pembengkakan lakukan berulang-ulang
sehingga isi hernia masuk untuk kemudian dilakukan pembedahan.
8. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian fokus
1. Aktifitas
Pembatasan aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan intra abdomen seperti
bersin, mengangkat benda berat, batuk mengejan.
2. Istirahat
Ansietas, nyeri sebagai manifestasi obstruksi usus, pembatasan aktifitas kerja
sehubungan dengan peningkatan tekanan intra abdomen.
3. Integritas ego
Ansietas, takut, emosi (kesal), perasaan tidak berdaya
4. Sirkulasi
Takikardi (akibat dari nyeri, infeksi, dehidrasi), hipotensi, kulit atau membran
mukosa pecah, sianosis, takipnea, asidosis berhubungan dengan hilangnya cairan
dan Na mengakibatkan syock hipovolemik.
5. Eliminasi
Pada awalnya feses dapat keluar, fase lanjut terjadi konstipasi, obstipasi, terjadi
inkontinensia uri, kebiasaan mengejan pada waktu BAB.
7. Higiene
Tidak mampu melakukan perawatan diri, bau badan berhubungan dengan
keterbataan aktifitas akibat nyeri.
8. Nyeri /kenyamanan
Nyeri pada lokasi, pada selakangan dan daerah sekitarnya.
Kriteria hasil :
Kriteria hasil
Post operasi
a. Nyeri berhubungan dengan luka insisi bedah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat dikurangi
Kriteria hasil :
DAFTAR PUSTAKA
A. IDENTIFIKASI KLIEN
Nama : Sdr S
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Pekerja Kasar/Buruh
Status Marital : Belum Menikah
Alamat : Wonosari 05/01
Diagnosa Medis : Hernia
Sumber Biaya : Umum
Sumber Informasi : Pasien dan Orangtua Pasien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
: Terdapat benjolan di bagian lipat paha sebelah kiri
b. Keluhan Utama
: Pasien mengatakan terdpat benjolan di lipat paha sebelah kiri kurang
lebih 3 tahun yang lalu
c. Kronologi Keluhan (PQRST)
: Pasien mengatakan nyeri pada lipat paha sebelah kiri
Faktor pencetus : Saat berjalan
Timbulnya keluhan : Nyeri senut-senut
Lamanya : ±5 menit
Upaya mengatasi : Berhenti melakukan aktivitas
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Hubungan Keluarga
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem Penglihatan
Posisi mata : (v) simetris ( ) asimetris
Kelopak mata : (v) normal ( ) ptosis
Gerakan : (v) normal ( ) abnormal
Pergerakan bola mata : (v) normal ( ) abnormal
Konjungtiva :( ) normal/merah (v) anemis
( ) sangat merah
Kornea : (v) normal ( ) keruh/berkabut
( ) terdapat pendarahan
Sklera : (v) ikhterik ( ) anikterik
Pupil : (v) isokotor ( ) anisokor
( ) midriasis ( ) miosis
Otot-otot mata : ( v) tidak ada kelainan ( ) juling keluar
( ) juling ke dalam ( ) berada di atas
Fungsi penglihatan : (v) baik ( ) kabur
( ) dua bentuk/diplopia
Tanda-tanda radang : Tidak ada
Pemakaian kaca mata : Tidak menggunakan
Pemakaian lensa kontak : Tidak menggunakan
2. Sistem Pendengaran
Daun telinga : (v) normal/dirak sakit saat digerakkan
( ) sakit saat digerakkan
Kondisi telinga : (v) normal ( ) kemerahan
( ) bengkak ( ) terdapat lesi
Cairan dari telinga : (v) tidak ada ( ) darah
( ) nanah
Tinitus :( ) ya (v) tidak
Fungsi pendengaran: (v) normal ( ) kurang
( ) tuli
Pemakaian alat bantu :( ) ya (v) tidak
Perasaan penuh pada telinga : ( ) ya (v) tidak
Karakteristik serumen (konsistensi, bau)
3. Sistem Wicara
Kesulitan/gangguan wicara :( ) ya (v) tidak
( ) aphasia ( ) dysphasia
( ) aphonia ( ) anarthria
( ) dysarthtia
4. Sistem Pernafasan
Frekuensi : 20 x/mnt
Jalan Nafas : (v) bersih ( ) sumbatan
( ) sputum ( ) lendir
( ) darah ( ) lidah
Pernafasan :( ) sesak (v) tidak sesak
Menggunakan otot-otot bantu pernafasan: ( ) ya (v) tidak
Irama : (v) teratur ( ) tidak teratur
Kedalaman : (v) dalam ( ) dangkal
Batuk :( ) ya (v) tidak
( ) produktif ( ) non produktif
Sputum : (v) putih ( ) kuning
( ) hijau
Konsistensi :( ) kental (v) encer
Terdapat darah: ( ) ya (v) tidak
Suara nafas : (v) normal ( ) ronchi
( ) wheezing ( ) rales
5. Sistem Kardiovasculer
a. Sirkulasi perifer
Nadi : 98 x/mnt
Irama : (v) teratur ( ) tidak teratur
Denyut :( ) lemah (v) kuat
Tekanan darah :130/80 mmHg
Distensivena jugularis
Kanan :( ) ya (v) tidak
Kiri :( ) ya (v) tidak
Temperatur kulit : (v) hangat ( ) dingin
Warna kulit :( ) pucat ( ) sianosis
( ) kemerahan
Pengisian kapiler :< 1 detik
Edema :( ) ya (v) tidak
( ) tungkai atas ( ) tungkai bawah
( ) periolbital ( ) anasarka
( ) muka
b. Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apikal : 98 x/menit
Irama : (v) teratur ( ) tidak teratur
Kelihatan buni jantung : (v) murmur ( ) gallop
Sakit dada :( ) ya (v) tidak
Timbul :( ) saat aktists ( ) tanpa aktifitas
Karakter :( ) seperti ditusuk-tusuk
( ) seperti terbakar
( ) seperti tertimpa benda berat
6. Sistem Hematologi
Hb : 12,5 gr/dl
Ht : 38.0 Vol %
Leukosit : 10.0 ribu/ul
Eritosit : 5.25 juta/ul
Trombosit : 200 ribu/ul
Mengeluh kesakitan : ( ) ya (v) tidak
( ) splenomegali( ) pura-pura
( ) mimisan
( ) perdarahan suka berhenti
( ) echmosis ( ) hepatomegali
( ) ptechie ( ) lemah
( ) pucat ( ) gusi berdarah
8. Sistem pencernaan
a. Keadaan Mulut
Gizi :( ) caries (v) tidak
Gigi palsu :( ) ya (v) tidak
Stomatisis :( ) ya (v) tidak
Lidah kotor :( ) ya (v) tidak
Saliva :( ) normal (v) abnormal
b. Muntah
Isi :( ) makanan ( ) cairan
( ) darah
Warna :( ) kehijauan ( ) coklat
( ) kuning ( ) hitam
( ) sesuai warna makanan
j. Diare :-
9. Sistem Endokrin
Nafas berbau kton :( ) ya ( ) tidak
( ) keringat banyak ( ) urine banyak
(v) sedikit ( ) hipokalemi
( ) hierkalemi ( ) poliphagia
( ) poliuri ( ) polidipsi
Gangren :( ) kaki kiri ( ) kaki kanan
Warna :( ) kehijauan ( ) hitam
Bau :( ) ya ( ) tidak
Exopthalmus :( ) ya ( ) tidak
Tremor :( ) ya ( ) tidak
Pembesaran kelenjar tyroid : () ya ( ) tidak
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
E. PENATALAKSANAAN KOLABORATIF
- TERAPI FARMAKOLOGIS
Inful RL (500 mg/20 tpm): Menambah cairan dalam tubuh.
Injeksi Antalgin (3 x 1/IV): Meredakan nyeri ringan sampai dengan
berat, demam.
F. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS: Pasien mengatakan Agen Pencedera Biologis Nyeri Akut
terdapat nyeri dan benjolan
di lipat paha sebelah
kirinya
P: Saat bergerak
Q: Senat-senut
R: Lipatan Paha Kiri
S: 5
T: Hilang timbul ±5 menit
DO:
Terdapat benjolan
disebelah lipatan paha kiri
pasien, pasien tampka
meringis kesakitan, pasien
menutupi area nyeri,
pasien tidak berkeringat
dingin, nafsu makan pasien
baik
DS: Nyeri Gangguan Pola Tidur
Pasien mengatakan akhri-
akhir ini tidurnya kurang
nyenyak dan sering
terbangun dikarenakan
nyeri pada kakinya
DO:
Pasien tampak masih
mengantuk, pasien nampak
tidak puas dengan tidurnya
G. Diagnosa Keperawatan
No Tgl masalah Diagnosa Kep. Tanggal Teratasi TTD Ket.
muncul
1 26 Oktober Nyeri Akut 26 Oktober 2020 Windari
2020 Berhubungan
dengan Agen
Pencedera
Biologis
2 26 Oktober Gangguan 26 Oktober 2020 Windari
2020 Pola Tidur
berhubungan
dengan Nyeri
H. Perencanaan
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri:
tindakan selama 1. Lakukan
…x24 Jam, pengkajian nyeri 1. Tingakt
diharapkan Nyeri secara keparahan nyeri
Akut komprehensif pada pasien
dapatteratasi meliputi lokasi, diketahui oleh
dengan kriteria karakteristik, perawat
hasil sebagai onset/durasi,
berikut: frekuensi dan
Kontrol Nyeri: kualitas, intensitas
1. Mengenali serta apa yang
Kapan nyeri mengurangi nyeri
terjadi dan fakto memicu
2. Menggunakan
tindakan 2. lakukan tindakan
pencegahan nyeri non farmakologi
3. monitor yaitu kompres air 2. Nyeri yang
dampak hangat dengan timbul bisa
terapeuitik dan tujuan agar berkurang.
analgesik mengurangi nyeri
Melaporkan pada pasien
perubahan dalam
gejalah nyeri 3. jelaskan kepada
pada profesional pasien dan keluarga
kesehatan. pasien tentang
4. melakukan nyeri dan penyebab 3. Keluarga dan
teknik relaksasi nyeri pada pasien pasien mengetahui
efektif. penyebab nyeri
4. kolaborasikan dan keparahan
dengan dokter nyeri pada pasien.
tentang pembetian
obat analgesik 4. Pemberian obat
kepada pasien yaitu pengurang nyeri.
Antalgin 3x1 (IV)
2 Gangguan Pola Setelah dilakukan Manajemen
Tidur tindakan selama Lingkungan
…x24 Jam, 1. Identifikasi 1. Pasien
diharapkan Nyeri kebutuhan mendapatkan
Akut keselamatan pasien kebutuhan yang
dapatteratasi berdasarkan fungsi dibutuhkan
dengan kriteria fisik dan kognitif olehnya.
hasil sebagai serta riwayat
berikut: perilaku di masa
Nyeri: Efek yang lalu.
Mengganggu 2. Ciptakan
1. lingkungan yang 2. Pasien
Ketidaknyamanan aman bagi pasien. mendapatkan
2. Intrupsi pada 3. izinkan lingkungan yang
saat tidur keluarga/orang aman untuknya.
teredekat untuk 3. Keluarga pasien
tinggal dengan selalu berada
pasien. dengan pasien.
4. kolaborasi
dengan terapi 4. Mampu
psikologi untuk memperbaiki pola
memudahkan tidur pasien.
pasien tidur
I. Implementasi
No Tanggal Tindakan dan Implementasi TTD
1 26 Oktober 1. Melakukan pengkajian nyeri
2020 2. Melakukan kompres air hangat
3. Menjelaskan kondisi pasien
4. Mengkolaborasikan dengan dokter
2 26 Oktober 1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien saat dirawat
2020 2. Menciptakan lingkungan yang aman untuk pasien
3. mengizinkan keluarga untuk berada di dekat
pasien
4. mengkolaborasikan dengan terapi psikologi
J. Evaluasi
No Tgl Diagnosa Kep. Cat. Perkembangan TTD
1 26 Nyeri Akut S: Pasien mengatakan masih Windari
Oktober merasa nyeri pada bagian lipat paha
2020 sebelah kiri
P: Saat bergerak
Q: Senat-senut
R: Lipatan Paha kiri
S: 5
T: hilang timbul;± 5 menit
P: Lanjutkan Intervensi
1. Melakukan pengkajian nyeri
2. Melakukan kompres air hangat
3. Memberikan Edukasi kepada
keluarga
4. Mengkolaborasi dengan dokter
mengenai penanganan nyeri
2 26 Gangguan Pola S: Pasien mengatakan sering Windari
Oktober Tidur terbangun dari tidurnya saat malam
2020 hari karenanyeri yang
dirasakannya.
P: Lanjutkan Intervensi