Anda di halaman 1dari 6

POST MODERN

ZULFIKAR INRA DANU (60100121046)


KELAS 1/C

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

TAHUN 2021

1
ABSCRACT

Gerakan atau gaya arsitektur post modern mulai lahir pada era tahun 1960-an sebagai bentuk
reaksi perlamanan terhadap nilai minimalistik, formalitas, dan kurangnya variasi dalam gaya
arsitektur modern yang berkembang saat itu. Nilai yang dimaksud ini bisa terlihat dari gaya
arsitektur arsitek Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe.

PENDAHULUAN

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individu untuk berimajinasikan diri
mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur
mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level
makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level
mikro yaitu desain bangunan, desain prabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk
kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Istilah Post-Modern sebenarnya sudah dikenal sejak pertengahan tahun 1970-an, tidak
hanya di dunia arsitektur tetapi juga pada dunia seni lukis, tari, patung, film, dan bahkan
ideologi. Pada dasarnya Post-Modern merupakan reaksi (anti-thesis) dari Modernisme
(thesis) yang sudah berjalan sangat lama. Irwing Howe menggambarkannya sebagai “the
radical breakdown of the modernist”, jadi keduanya memang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain dan berkelanjutan.

2
PENGERTIAN POST MODERN

Arsitektur post modern perkembang di akhir abad ke 20. post modern merupakan
pemahaman idealisme barat yang berlandaskan dari pemikiran skeptis, subjektif atau
relativitas. post modern merupakan kecurigaan terhadap alasan-alasan yang berkembang
dalam pemikiran general manusia. post modern adalah sensitifitas pada ideologi dalam
memberikan kontrolnya pada politik dan ekonomi.

CIRI-CIRI POST MODERN

Dua ciri pokok Arsitektur Post-Modern adalah anti rasional dan neo-sculptural, berbeda
dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional. Ciri-ciri bangunan yang sculptural
sangat menonjol karena dihiasi dengan ornamen-ornamen dari zaman Baroque dan
Renaissance. Budi Sukada (1988) menyebutkan ada 10 ciri Arsitektur Post-Modern, yaitu:

1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer

2. Membangkitkan kembali kenangan historik

3. Berkonteks urban

4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi

5. Bersifat representasional

6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain)

7. Dihasilkan dari partisipasi

8. Mencerminkan aspirasi umum

9. Bersifat plural

10. Bersifat eklektik

3
CONTOH BANGUNAN POST MODERN

(Organ Flander)

"Organ Flanders", adalah sekelompok bangunan tempat tinggal di arondisemen ke-19 Paris,
Prancis. Dibangun dari tahun 1974 hingga 1980 oleh arsitek Martin van Trek, bangunan-
bangunannya berada di 67-107 avenue de Flandre dan 14-24 rue Archereau.

ALASAN :

1. termasuk arsitektur post modern contextualism, semua konsep desain mengarah dan
terpusat pada lokasi penempatan bangunan, di mana desain harus memperhatikan
lingkungan sekitar agar bisa tercipta komposisi yang selaras dengan lingkungan
sekitar. Aliran ini juga terkenal dengan nama aliran urbanist. Kalau dalam bangunan
rumah, bisa dibilang ini adalah filosofi menciptakan rumah ramah lingkungan

2. Pada aliran arsitektur post modern straight revibalisme, elemen-elemen pada gaya
arsitektur neo klasik kembali dihidupkan lewat desain yang bersifat monumental dan
pengaplikasian komposisi desain yang berirama dan juga simetris.

3. Temasuk Post-Modern Space karena Memperlihatkan pembentukan ruang dengan


mengkomposisikan komponen bangunan itu sendir

4
PENUTUP

Arsitektur Post-Modern mempunyai dua muka yang berbeda yang masing-masing


mempunyai arti (dual-coding atau mixture of meaning). Ia mewakili dua kutub yang berbeda :
kaum populis dan elitis, Romantic dan Modernist, yang mempunyai dua bahasa yang berbeda
dan masing-masing berbicara mengenai soal yang berbeda pula. Melalui unsur komunikasi
dalam Arsitektur post-modern arsitek menjadi lebih dekat dengan konteks geografis dan
budaya setempat sehingga masyarakat tidak merasa asing dengan lingkungan binaannya
sendiri.

5
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Gideon, S. 1982. Space, Time, and Architecture. Cambridge, Harvard University
Press.

[2.] Jenks, Charles. 1984. The Language of Post-Modern Architecture. New York,
Rizolli.

[3.] Simon and Schuster. 1980.The Pocket Guide to Architecture. New York, Mitchell

Beazly Publisher Ltd.

[4.] Sukada, Budi, 1988. Analisis Komposisi Formal Arsitektur Post-Modern. Jakarta,
Seminar FTUI-Depok.

[5.] Stern, Robert. 1980. The Doubles of Post-Modern, dalam buku Beyond the Modern
Movement, MIT Press, Cambridge,

Anda mungkin juga menyukai