Anda di halaman 1dari 10

Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak.

Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

SEHAT DALAM AYURWEDA


Ida Bagus Wiryanatha
Program Studi Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia
E-mail : wirya61@gmail.com

Abstrak

Umat Hindu memiliki kitab suci Weda yang sangat terkenal.Kitab suci ini terbagi dalam dua
golongan besar yakni kitab Sruti dan Smerti.Keduanya masing-masing dibagi-bagi lagi menurut
kumpulan isinya.Kitab Ayurweda yang merupakan upaweda dari Kitab Rg Weda mengandung
banyak tentang sistem pengobatan yang sangat mendasar.Sistem pengobatan ini dibagi lagi
menjadi 8 (delapan) sub sistem yang dikenal dengan Astangga Ayurweda.Konsep sehat secara
ayurweda memberikan tuntunan untuk mencapai sehat jasmani maupun rohani yang dikenal
dengan sehat secara holistik.Konsep sehat dalam ayurweda identik dengan konsep sehat menurut
WHO (World Health Organisation). Hal pokok yang membuat kedua konsep ini sama ialah
bahwa sehat itu tidak hanya melibatkan komponen fisik namun juga sosial dan spiritual. Untuk
memelihara hidup agar tetap sehat, perlu diketahui konsep sehat dalam ayurweda serta upaya
pemeliharaannya dengan konsep Tri Upasthamba :Ahara (tentang diet), Nidra (tentang pola
tidur) dan Brahmacharya (pengendalian energi seksual). Orang akan senantiasa sehat
(swasthya)bilamanamemahami konsep sehat dan dapat mengatur pola makanan, pola istirahat
dan pengendalian energi seksual yang benar. Kesehatan adalah modal utama mencapai cita-cita
hidup oleh karenanyapengetahuan tentang konsep sehat dalam ayurweda dan upaya memelihara
kesehatan perlu senantiasa diketahui untukkemudian dipraktekkan dalam upaya menghidari diri
dari gangguan penyakit.

Kata kunci : Ayurweda, konsep sehat,Tri Upasthamba


Abstract

Hindus have a very famous Vedic scripture. This holy book is divided into two major groups
namely Sruti and Smerti. Both of them are divided again according to the collection of
contents. The book of Ayurvedic which is the upaweda of the Reda Weda Book contains a lot of
very basic medical systems. This treatment system is further divided into 8 (eight) sub-systems
known as Astangga Ayurvedic. The concept of healthy in ayurweda provides guidance to
achieve physical and spiritual health which is known as a holistic health. The concept of health
in ayurweda is identical to the healthy concept according to the WHO (World Health
Organization). The main thing that makes these two concepts the same is that health does not
only involve the physical component but also social and spiritual. To maintain life to stay
healthy, it is necessary to know the healthy concept of relaxation and maintenance efforts with
the concept of Tri Upasthamba: Ahara (about diet), Nidra (about sleep patterns) and
Brahmacharya (sexual energy control). People will always be healthy when they understand
healthy concepts and can regulate food patterns, patterns of rest and control of sexual energy
properly. Health is the main capital to achieve the ideals of life, therefore the knowledge of
healthy concepts in a sustainable manner and efforts to maintain health need to always be
known to be practiced in an effort to avoid the disease.

Keywords: Ayurvedic, healthy concept, Tri Upasthamba

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

I. Pendahuluan dalam kitab weda merupakan kewajiban setiap


umat Hindu yang mencintai hidup sehat berumur
Kehidupan masyarakat jaman dahulu panjang.Artinya selama hidup ini, manusia tetap
khususnya di India, pengobatan adalah kebiasaan berada dalam tubuh yang sehat dan jiwa yang
hidup yang senantiasa dilaksanakan bagaikan sehat. Dalam ayurweda dikenal dengan swasthya
melaksanakan kehidupan lainnya yang tak kalah yaitu sehat secara jasmani dan bahagia serta
pentingnya. Seperti diketahui, kitab suci weda diterima dalam kehidupan masyarakat, tidak
terbagi menjadi beberapa bagian dan tertulis terkucilkan terutama berkecukupan dari segi
menggunakan aksara dewa negari dan bahasa ekonomi. Itu dalam kehidupan fisik. Selanjutnya
sanskerta merupakan bahasa yang sudah mati, tidak sehat secara psikis juga merupakan kewajiban.
dipakai lagi dalam berkomunikasi sehari-hari Diantaranya adalah sehat dalam mengatur
dalam pergaulan. Sedangkan kitab ayurweda yang keinginan panca indera, hidup mengatasi Tri Guna
diyakini para sarjana merupakan kitab upaweda (satwam; rajas; tamas) yang semuanya bertujuan
dari AtharvaWeda. Istilah ayurweda oleh supaya mengalami ketenangan pikiran untuk
masyarakat sering dikelirukan pemahamannya menjadikan jiwa/roh/atman itu bahagia.Ayurweda
dengan kitab YajurWeda yang merupakan bagian terdiri dari dua suku kata ayur/ayu/ayus yang
dari kitab weda sruti mantra.Dari uraian pada artinya sehat berumur panjang dan dari kata veda
beberapa kitab, tampak jelas posisi keberadaan yang artinya pengetahuan. Sistem kesehatan ini
kitab Yajur weda sangat berbeda dengan telah dipraktekkan lebih dari 2000 tahun yang lalu.
keberadaan kitab ayurweda. Isi kitab Yajurweda Termasuk di dalamnya adalah terapi, filosofi gaya
pada intinya adalah membahas banyak tentang hidup, kehat dan bahagia (Mahadevan: 1). Diyakii
mekanisme upacara yadnya diantaranya adalah pengetahuan untuk bisa hidup sehat dan berumur
Dewa Yadnya, ResiYadnya, PitraYadnya, panjang pada awalnya terdapat dalam kitab
ManusaYadnya serta ButhaYadnya. Sedangkan isi ayurweda. Untuk mengetahui lebih jauhyang
dari kitab ayurweda kebanyakan membahas tentang tersebut dalam ayurweda sewajarnya setiap orang
pengobatan penyakit, tehnik mendiagnose, perlu mengetahui keberadaan kitab ayurweda
pengobatan dengan herbal dan lain sebagainya terlebih dahulu sebelum mengungkap
yang membuat hidup ini sehat dan berumur permasalahan-pemasalahan lain menyangkut
panjang. Banyak sarjana yang telah mengakui dan kesehatan secara holistik, menyeluruh.
meyakini bahwa ayurweda adalah Ilmu Kedokteran
yang dimiliki oleh agama Hindu karena lahirnya
2. Pembahasan
pada jaman kelahiran kitab – kitab weda tersebut di
India. Filosofi dari pengobatan modern saat ini Istilah ayurweda merupakan kata yang
banyak mengacu pada ayurweda. Sebagai contoh, termuat dalam bahasa Sanskerta berasal dari dua
sering seorang dokter modern memberikan nasihat suku kata : ayur dan weda. Untuk memahami kitab
agar pasiennya memelihara kesehatannya mulai ayurweda, sebelumnya harus diketahui pembagian
dari mengatur makanan, mengatur istirahat dan kitab weda itu terlebih dahulu agar dapat dipetakan
mengatur aktivitas jangan membebani fisik. Hal ini secara rinci sehingga dapat lebih difahami.Weda
jelas termuat dalam kitab ayurweda khususnya adalah merupakan kitab sucinya Agama Hindu,
pada perkembangan ayurweda tertulis dalam kitab agama tertua di dunia dari hasil penelitian sejarah,
swasthya writta.Sekali lagi supaya lebih jelas oleh karenanya, kitab weda adalah kitab suci paling
diterangkan bahwa isi kitab ayurweda lebih tua di dunia.Kitab weda dibagi menjadi 2 (dua )
diyakini berasal dari kitab AtharvaWeda karena kelompok besar yaitu kitab WedaSruti dan Kitab
ada korelasi dan keidentikan dari segi isi dan WedaSmerti. Kitab WedaSruti dibagi atas tiga
kumpulan slokanya kebanyakan sama tentang kelompok lagi yaitu : (1) kitab WedaSrutiMantra;
tatacara pengobatan. (2) KitabBrahmana; dan (3) KitabUpanisad (Nala
Sebagai umat Hindu sepatutnya sangat 2001:14). Ketiganya mempunyai kualitas dan
bersyukur kehadapan Ida SanHyang Widhi kedudukan yang sama sebagai kitab suci. Kitab
Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa, karena sejak wedapertama kali ditulis langsung oleh Maharshi
jaman dahulu dituntun bisa hidup sehat dan berdasarkan wahyu yang didengaroleh beliaudalam
berumur panjang. Tuntunan Beliau termuat di semadinya tanpa ditambah lagi dengan penafsiran-
dalam kitab ayurweda yang merupakan bagian dari penafsiran. Sementara kitab weda SrutiMantra
upaweda.Mempelajari keberadaan Ayurweda yang merupakan bagian dari kitab WedaSruti,

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

terbagi lagi menjadi 4 (empat) himpunan besar pengobatan kedokteran.Pembagian bidang


(Samhita) sehingga sering disebut terutama yang khusus berisi tentang penyakit
CaturWedaSrutiSamhita.Keempat Samhita inilah dalam, penyakit bedah dan yang lainnya mendapat
(1) RgWeda; (2) SamaWeda; (3) YajurWeda dan perhatian khusus.Lebih dijelaskan ke delapan
(4) AtharvaWeda yang dikenal di masyarakat ajaran pokok yang ada dalam kitab ayurweda yaitu
secara umum baik oleh kalangan Hindu maupun : (1) Kaya Chikitsa (identik dengan Ilmu Penyakit
oleh umat lainsebagai kitab Catur Weda. Dalam / Internist); (2) Shalakya Tantra (identik
Sementara itu Kitab WedaSmerti terbagi atas dengan Ilmu Penyakit THT) namun dalam
2(dua) kelompok besar yakni Shalakya Tantra ini termasuk juga ilmu penyakit
WedaSmertiWedangga dan WedaSmertiUpaweda. gigi dan mulut. Inilah yang salah satu yang
Kelompok kitab Suci Wedangga ini terdiri dari 6 membedakan pembagian pokok ajaran ayurweda
(enam) kitab sehingga dikenal dengan istilah tidak sama dengan pembagian ajaran menurut
WedaSmertiSadWedangga karena terdiri dari enam kedokteran modern; (3) Vishagara-vairodha
kelompok besar (sad = enam). Yang termasuk kitab Tantra (identik dengan ilmu Toxicology yaitu ilmu
WedaSmertiSadWedangga adalah : (1) Siksa yaitu tentang keracunan tubuh manusia), di dalamnya
ilmu phonetika atau ilmu bunyi weda; (2) diuraikan pula tentang binatang beracun yang
Wyakarana yaitu ilmu tatabahasa weda; (3) sering menyakiti manusia seperti racun ular,
Nirukta yaitu ilmu tentang etimologi atau ilmu gigitan serangga, efek neorologi dari racun dan
asal-usul kata dalam weda; (4) Jyotisa yaitu ilmu tehnik cara menawar racun apabila menginfeksi
astronomi astrologi yang belakangan dikenal manusia seperti akibat rabies gigitan anjing gila;
sebagai ilmu matematika; (5) Chanda yaitu ilmu (4) Kaumara Bhritya (identik dengan Ilmu
tentang irama, baik irama dalam melantunkan Kesehatan Anak) namun dalam pembahasan
seloka weda maupun dalam melantunkan wirama kaumara bhritya juga dibahas masalah geriatrik.
kakawin dan (6) Kalpa yaitu ilmu tentang Mungkin karena karakter orang tua sudah mirip
pelaksanaan ritual atau upacara yadnya. Di Bali lagi dengan karakter anak-anak; (5) Shalya Tantra
oleh umat Hindu dikenal sebagai panca yadnya (identik dengan Ilmu Pembedahan); (6) Bhuta
yang artinya semua ritual digolongkan menjadi Widyadisini (Identik dengan Ilmu Psikiatri dan
lima besar (Dewa, Resi, pitra, manusa dan buta Psikologi); (7) Vajikarana (Ilmu tentang
yadnya). Sedangkan Kitab Suci pengobayan lemah syahwat pada laki-laki); (8)
WedaSmertiUpaveda terdiri dari beberapa Rasayana yaitu Ilmu tentang awet muda yang
kelompok yakni :Itihasa; Purana; Arthasastra, sekarang ini banyak diminati karena di dalamnya
Ayurweda, Gandharvaweda, Agama/Tantra. Nah terdapat pembahasan tentang anti aging yatu
jelaslah sekarang bahwa kitab ayurweda menunda proses penuaan dini.
dimaksukkan ke dalam kelompok upaweda namun
kandungan muatan di dalam kitab ayurweda lebih 2.2 Maharshi yang dihormati
banyak memuat isi yang bersumber dari kitab Ada dua orang Maharshi yang sangat
atarva weda. dihormati dalam kitab Ayurweda yaitu
MaharshiCaraka dan MaharshiSusrutha.Kedua
2.1 Pokok-pokok ajaran dalam Ayurweda Maharshi ini menganut aliran yang berbeda dalam
Adapula sarjana yang mengatakan melaksanakan pengobatan
bahwaAyurweda adalah bagian upaweda dari ayurweda.MaharshiCaraka lebih menekankan
KitabRgWeda, namun keyakinan itu akhirnya kepada pengobatan dengan obat-obatan tanpa
berubah karena para sarjana lebih meyakini melakukan tindakan operasi, namun
ayurweda merupakan bagian upaweda dari kitab MaharshiSusrutha melakukan pengobatan lebih
AtharvaWeda (Dash, 2008: 24).Pokok-pokok menekankan kepada tindakan operasi untuk
ajarannya Ayurweda sendiri yang merupakan kitab penyakit-penyakit yang memang memerlukan
kedokteran Hindu mengandung 8 (delapan) ajaran tindakan.Kemungkinan dari kedua aliran Maharshi
pokok yang semuanya mengandung ilmu inilah kemudian berkembang dalam metode
pengobatan tersendiri berbeda-beda dengan yang kedokteran modern menjadi pengobatan
lainnya namun semuanya ini tidak sama persis konservatif (dengan memberikan obat-obatan) dan
dengan ilmu kedokteran modern. Dalam dunia pengobatan operative dengan melakukan tindakan
kedokteran modern ke delapan bagian pokok kitab pembedahan.Masing-masing Maharshi ini
ayurweda ini mirip dengan pembagian sistem membentuk perguruan, sehingga dalam

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

perkembangannya masing-masing mempunai MaharshiSharangadhara); dan (3)


pengikut-pengikutnya sendiri.MaharshiCaraka KitabBhawaprakasa (ditulis oleh
misalnya diikuti oleh MaharshiBaradwaja dan MaharshiBhawamishra). Masing-masing kitab ini
MaharshiAtreaPunarvasu.Kedua Maharshi ini mempunyai kekhususan isi daripadanya misalnya
kemudian diikuti oleh MaharshiAgniwesa, (Sharma 2012)
MaharshiBhela, Jatukarna, Parasara, Harita dan ➢ KitabCarakaSamhita memiliki
Maharshi Ksharpani.Sedangkan Maharshi Susruta kekhususan tentang sistem pengobatan
menerima ajaran dari Dewa Danwantari selanutnya ayurweda
diikuti oleh murid-muridnya seperti ➢ SusruthaSamhita tentang denah anatomi
MaharshiAurabhara, Waitarana, Paushkalawat, tubuh manusia
Karawirya dan MaharshiGopurarakshita (Sharma ➢ MadhawaNidana tentang tehnik
2012). Diagnostik Ayurweda
Dari kumpulan Maharshi yang belajar ➢ AstanggaHrdaya tentang konsep dasar
melalui perguruan MaharshiCaraka dan apa itu Ayurweda
MaharshiSusruta inilah lahir berbagai kitab Jadi bila ingin mendalami tentang tehnik
Ayurweda seperti yang diwariskan sekarang ini. diagnostik penyakit menurut ayurweda sebaiknya
Kitab Ayurweda yang demikian banyaknya dapat dipelajari kitab MahavaNidana, sedangkan bila
dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu ingin mengetahui nama-nama dan denah ogan
(A) Kitab Ayurweda Mayor ada tiga jumlahnya tubuh manusia secara menyeluruh, sebaiknya
yaitu : (1) KitabCarakaSamhita (ditulis oleh dipelajari kitab SusruthaSamhita.
Maharshi Caraka); (2) KitabSusruthaSamhita Namun demikian bukan berarti masalah
(ditulis oleh Maharshi Susrutha); dan (3) anatomi tubuh manusia tidak terdapat dalam Kitab
KitabAstanggaSanggraha atau CarakaSamhita.Hal ini hanya memberitahukan
AstanggaHrdaya(ditulis oleh MaharshiBhagavata. bahwa ada kelebihan dari masing-masing kitab
Sedangkan (B) disebut Kitab Ayurweda Minor tersebut.
juga ada 3 jumlahnya terdiri dari : (1) Contoh gambar kulit buku dari Kitab
KitabMadhavaNidana (ditulis oleh SusruthaSamhita dan CarakaSamhita adalah
MaharshiMadhavakara); (2) seperti tampak pada gambar di bawah ini.
KitabSharangadharaSamhita (ditulis oleh

Gambar !.contoh kulit buku salah satu kitab ayurweda dari RshiSusrutha dan RshiCaraka

2.3 Konsep Sehat Menurut Ayurweda sehat ayurweda yang termuat dalam kitab Susrutha
Untuk memahami pengertian sehat dalam dan kitab CarakaSamhita. Konsep-konsep tersebut
ayurweda secara umum, sebelumnya antara lain :
harusdipahamiterlebih dahulu beberapa konsep

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

2.3.1 “Sama dosha sama agnischa sama dhatu telah mengalami kebahagian dalam
mala kriya; Prasanam atmendriya pikrannya sendiri ataukah belum. Seorang
manah swasthyaatya ityavidhyate’’ yang akan bisa mengadakan kontak sosial yang
artinya adalah bahwa untuk mencapai baik apabila mereka mengalami bahagia
sehat maka di dalam tubuh harus terjadi dalam dirinya sendiri terlebih dahulu
keseimbangan dosha, agni, dhatu dan sebelum berhadapan dengan
bekerjanya sistem ekskresi (mala) dengan lingkungannya.
baik disertai perasaan bahagia yang 2.3.3 “Swasthyasya Swasthya Raksanam,
dialami oleh atman, indria dan manah. Vyadhi/Duhka Parimoksanam”. Dari
Jadi untuk memahami ini semua, kita konsep ini maka seorang akan mencapai
harus memahami satu demi satu yang sehat menurut ayurweda jika seorang
disebut dosha, agni, dhatu, mala, atma, mampu mempertahankan kondisi sehatnya
indera, dan manah. Jika semua itu dalam serta berhasil menanggulangi segala
kondisi equilibrium (seimbang) serta macampenyakitnya menjadi sembuh
menimbulkan rasa bahagia dalam atman, kembali. Diingatkan kepada semua orang
indera dan pikiran (manah) barulah bahwa kesehatan itu sangat penting dan
seorang dapat dikatakan sehat (swasthya). bahkan mahal harganya karena
2.3.2 “Dirghajiwitam Sukayu memelihara kesehatan adalah tugas berat
&Hitayu’’(Sharma, 2012) . Untuk seorang dalam hidupnya. Jika seorang
mengertikan konsep ini, terlebih dahulu sudah sedang dalam kondisi sehat
kita harus memahami yang disebut sukayu walafiat, dalam ayurweda diwajibkan
dan hitayu serta dirghajiwitam. Dalam untuk rakshanam (memelihara) dengan
konsep ini seorang yang disebut sehat baik agar selalu dalam kesadaan sehat
adalah bila dirinya mencapai sukhayu seperti halnya kendaraan pada saat masih
yaitu bahagia secara fisik dan hitayu yaitu baik, bisa digunakan sehari-hari, perlu
bahagia secara sosial dialami selama umur dilakukan pemeliharaan (sevice) rutin
hidupnya (dirghajiwitam). Bila seorang untuk memelihara daya tahannya. Namun
hanya berumur panjang tetapi menderita jika tubuh dalam keadaan duhka atau
sakit-sakitan, maka orang tersebut belum menderita (sakit) maka seorang wajib
dikatakan sehat menurut ayurweda. Begitu menanggulanginya/mengobatinya sampai
pula bila orang mampu melakukan sembuh. Selanjutnya jika sudah sembuh,
pekerjaan sehari-hari karena badan kembali wajib mempertahankannya agar
kasarnya sehat tetapi tidak mempunyai setelah sembuh senantiasa sehat dan
kontak sosial denganmasyarakat walafiat.
lingkungannya dengan baik maka orang Konsep sehat menurut Ayurweda ini identik
tersebut juga belum dikatakan sehat dengan konsep sehat menurut WHO yang pada
menurut ayurweda. Prinsipnya adalah tahun 1947 diproklamirkan sebagai berikut
bahwa sehat menurut ayurweda pada :“Health is a state of complete physical, mental,
konsep ini adalah jika keadaan sehat spitritual and social wellbeing and not merely the
dicapai dalam bentuk fisik dan absence of desease or infirmity (sehat adalah
mempunyai kontak sosial yang baik di kondisi yang lengkap meliputi sehat fisik, mental,
masyarakat dialami selama umur sosial, spiritual serta tidak hanya terbebas dari
hidupnya, barulah orang itu disebut sehat. penyakit dan kelemahan saja). Jika disimak dari
Dengan demikian pemahaman terhadap kedua konsep ini (Ayurweda dan WHO) maka
badan fisik ini menjadi sangat penting. akan ada persamaan pemahaman yaitu bahwa sehat
Fisik manusia dalam ayurweda disebut adalah kondisi optimal dari faktor fisik
sarira. Dan sarira ini mencakup dua hal (sthulasarira), mental, spiritual (suksmasarira) dan
yaitu Sthula Sarira yaitu badan kasar, dan sosial (hitayu).
suksma sarira yaitu badan halus yang
tidak kasat mata. Demikian pula 2.4 Tri Upastambha
pemahaman terhadap kontak sosial Terdiri dari kata Tri yang artinya tiga dan
merupakan bagian dari pemahaman Upastambha artinya pilar penguat .Sehingga
pribadi oleh orang bersangkutan apakah TriUpastambha artinya adalah 3 (tiga) pilar

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

penguat untuk mempertahankan kesehatan. Dalam dapat memperkuat kondisi psikologis seorang
praktek sehari-hari kalau seorang datang berobat ke (Ranade, 2007:86). Memakan makanan dan
dokter kemudian dokter memberikan obat rawat meminum minuman segar dan alamiah membuat
jalan, atau setelah pulang dari perawatan rumah tubuh menjadi kuat, saluran pencernaan menjadi
sakit, secara umum pasien senantiasa dinasihati terawat dengan baik dan pada akhirnya mendorong
oleh tenaga kesehatan agar pasien menjaga kekuatan energi prana. Berdasarkan sifat-sifat
makanan, memelihara waktu istirahat yang baik makanan diantaranya adalah rasa, substansinya,
dan memperhatikan aktivitas jangan sampai efeknya terhadap kesehatan, oleh maharshiCaraka
berlebihan karena aktivitas yang berlebihan justru (dalam Ranade 2007) makanan dikelompokkan
akan merusak kesehatan. Semua saran tersebut menjadi 12 kelompok (varga) yaitu :
tentu ada dasarnya mengingat makanan, 1) Shukadhanyavarga, yaitu kelompok biji-
pengaturan pola tidur/istirahat dan menjaga bijian seperti beras, gandum. Kelompok ini
aktivitas agar tidak berlebihan dapat membuat diperlukan untuk membuat tridosha
badan segar dan pikiran menjadi sehat. Hal ini senantiasa dalam keadaan seimbang. Dari
menunjukkan bahwa pasien harus menjaga tiga hal segi potensinya, masing-masing spesies dari
pokok untuk terpeliharanya kesehatan.Dapat golonganini memiliki sifat yang lebih
dipastikan bahwa tenaga kesehatan tersebut telah mengkhusus. Ada yang khusus
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan meningkatkan vata, pitta dan kapha atau
pemeliharaan kesehatan tubuh agar tidak menderita memelihara ketiga tridosha sekaligus
sakit lagi setelah dirawat di rumah sakit atau contohnya adalah beras hitam (shastika).
setelah dirawat di tempat praktek. Jagung termasuk dalam golongan ini yang
Penjabaran tentang TriUpastambha termuat berpotensi meningkatkan vata dan
pada beberapa pustaka ayurweda. Seperti yang menurunkan kapha, pita. Seorang yang
tertulis dalam pustaka CarakaSamhita (dalam banyak makan jagung berpotensi banyak gas
Ranade, 2007:13), Bab SutraSthana 11, sloka 35 yang dihasilkan dari pencernaannya.
yang biasa ditulis C.Su.11:35 disebutkan bahwa 2) Shamidhanyavarga, di sini termasuk adalah
TriUpastambha terdiri dari : Ahara; Nidra dan kacang-kacangan. Kebanyakan dari kacang-
Brahmacarya.Ahara hubungannya dengan kacangan ini berpotensi meningkatkan vata
makanan, Nidra hubungannya dengan pola tidur serta berefek menyebabkan sembelit.
termasuk didalamnya adalah pengaturan saat Kacang-kacangan berwarna hitam dikatakan
istirahat.Sedangkan brahmacarya hubungannya dapat meningkatkan kapha, merangsang
dengan pengendalian energi seksual dalam nafsu seksual, membentuk feses yang baik
tubuh.Ahara merupakan faktor penting dalam dan meningkatkan sekresi semen dalam
ayurweda karena intake makanan yang baik dari sperma. Kacang hijau (mudga) mengandung
segi kwalitas akan membuat tubuh menjadi sehat, banyak protein nabati, baik untuk
membuat jaringan plasma, komponen darah, otot, memelihara liver, kulit dan baik pencernaan
lemak, tulang, sumsum tulang dan hormon (dalam pada musim panas.
ayurweda disebut sapta dhatu) menjadi kuat. 3) Mamsavarga, di sini adalah kelompok
daging, telor. Merupakan makanan yang
2.4.1 A h a r a (makanan/food) dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan otot
Ahara adalah segala sesuatu yang dimakan dengan cepat dalam tubuh. Meningkatkan
dan diminum masuk ke dalam saluran pencernaan kapha dan pita, mengurangi vata. Diakui
dapat menyehatkan badan.Sehingga minuman bahwa golongan mamsa ini baik bagi
tergolong juga ke dalam kelompok penderita anemia, untuk mereka yang
makanan.Kriteria makanan yang sehat meliputi mengalami kelainan saraf dan otot,
rasa, bau, warna yang menyehatkan. Memakan miningkatkan asam amino essensial, namun
makanan sebaiknya adalah yang segar, artinya mamsavarga ini juga dikatan sebagai
segalanya dimakan dalam kondisi segar. Seperti sebagai makanan tamasika. Bagi yang
buah yang sudah matang baru dipetik sebaiknya memakannya akan mempunya karma buruk
langsung dimakan. Dalam ayurweda, makanan dalam kehidupannya karena darinya akan
yang sehat dibutuhkan tubuh bukan hanya untuk ada upaya pembunuhan banyak binatang
kepentingan jasmaniah saja namun makanan yang tak berdosa.
potensial akan mempengaruhi kondisi mental dan

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

4) Shakavarga, adalah kelompok sayur- saraf, otak dan darah karena dapat
sayuran. Sudah tentu disini termasuk, akar, menurunkan kerja jaringannya. Minuman bir
batang, daun, bunga dan buahnya untuk merupakan diuretik, namun meminum
sayuran. Ayurweda sangat menganjurkan dalam jumlah berlebihan membuat tubuh
makanan jenis ini karena aman dalam menjadi sembab dan mudah menderita
pencernaan. Memelihara sistem pencernaan obesitas.
menjadi sangat bagus, enzim-enzim 8) Jalavarga, adalah air. Disini air
diproduksi dengan teratur sehingga seorang dikelompokkan menjadi dua yaitu air sungai
akan memiliki sistem pencernaan yang dan air laut (ganggajala dan samudrajala).
prima. Meningkatkan pitta, agni dalam Air hujan termasuk dalam ganggajala.
sistem pencernaan, dan mengeleminasi Sesungguhnya air hujan murni tanpa polusi
toksin. Jamur termasuk dalam golongan ini seperti sekarang ini, air hujan direkomendasi
yang berefak pada diuritika yaitu dapat oleh ayurweda untuk diminum karena
emproduksi urine untuk menurunkan sifatnya yang sejuk dan memperbaiki
sembab pada tubuh. pencernaan.
5) Phalavarga, adalah buah-buahan. Disini 9) Gorasavarga, yaitu minuman susu,
berbeda dengan buah-buahan yang tergolong santan,meningkatkanpitta, memperbaiki
shakavarga. Kebanyakan makananan pencernaan, memudahkan membuang feses,
golongan buah ini bersifat satwika. Buah memperbaiki plasma darah dan organ
anggur dikatakan bersifat diuritik maupun reproduktif seperti ovarium, testis.
laxatif (mempermudah buang feses). Kebanyakan golongan ini merupakan
Mangga (amra) dan pepaya baik untuk yang makanan satwika, memperbaiki otak dan
gemar makan daging guna mengurangi efek kondisi psikologis. Susu yang segar
daging dalam tubuh. Jeruk, jeruk nipis baik dicampur ghee merupakan makanan yang
untuk pencernaan dan melindungi ginjal sangat digemari karena bisa sebagai tonikum
karena banyak mengandung vit. C. Pisang dan memperbaiki proses peremajaan sel.
baik untuk memelihara pencernaan Termasuk dalam golongan ini adalah susu
mengurangi keluhan wasir, diare dan sapi, kambing, keju, mentega, yogurt.
desentri. 10) Ikshuvarga, adalah golongan pemanis/gula.
6) Haritavarga, adalah makanan yang Misalnya gula tebu, dapat meningkatkan
diperoleh dari umbi-umbian seperti jahe, kapha, merangsang nafsu seksual, laxative.
wortel. Jahe (shunthi) dapat meningkatkan Madu termasuk dalam golongan ini. Madu
nafsu makan, menurunkan aktivitas baik untuk memelihara semua tridosha.
pencernaan yang berlebihan, dan Madu menurunkan kapha. Merupakan
mengurangi keluhan mual muntah. makanan yang penuh gizi, bisa dimakan
Menurunkan ketiga tri dosha (vata, pita, dalam segala musim.
kapha). Bawang termasuk dalam golongan 11) Kritannavarga, adalah campuran makanan
ini. Di sini bawang dapat sebagai olahan seperti, makanan dari hasil
antiseptikexpectoran dan antibiotika. fermentasi, goreng-gorengan, panggang,
7) Madyavarga, adalah makanan/minuman rebus, masakan. Nasi kukus, baik untuk
yang mengandung alkohol. Dikatakan meningkatkan kapha. Makanan yang diolah
golongan ini adalah golongan rajasikaahara dijaga untuk kesehatan agar tidak susah
yaitu dapat membangkitkan energi lebih dicerna oleh slauran pencernaan akan baik
banyak. 30-40 cc minum alkohol dalam untuk kesehatan. Hindari dari penyimpanan
ayurweda dikatakan dapat memelihara yang lama dan pemakaian bahan-bahan
energi dan melindungi pencernaan. Dapat pengawet yang mengandung toxin.
memperbaiki kondisi liver dan kerusakan 12) Aharayogin, yaitu makanan tambahan
jaringan otak. Meminum sampai 50 cc penyempurna rasa. Seperti minyak-
anggur beralkohol dikatakan dapat minyakan, garam-garaman, merica, serbuk
melindungi jantung dari penggumpalan flek jahe dll. Tilataila (sesameoil) baik untuk
atheroschlerotik dan membuat otot jantung mengurangi vata dan kapha. Sangat baik
lebih kuat. Beberapa minuman keras seperti untuk kesehatan kulit, menghilangkan
wiski, brandy dll, tidak baik untuk liver, ketegangan otot dan saraf shingga sering

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

digunakan dalam masase. Juga berfungsi dengan umur tampak seperti pada tabel di bawah
sebagai laxative dan peremajaan sel. ini (Ranade, 2007 : 14) :
Sedangkan minyak kelapa baik untuk pitta,
memelihara usus, meningkatkan Umur Waktu tidur yang
sukradhatu/potensiasi kekebalan tubuh. dibutuhkan (Jam)
Minyak bunga matahari baik untuk 0 – 1 bulan 18 - 20
melindungi saluran pernafasan pada kondisi 1 – 6 bulan 15 -18
seorang dalam keadaan radang saluran
6 bln – 1 tahun 14 -16
pernafasan.
1 tahun – 2 thn 12 - 14
2.4.2 Nidra 2 – 5 tahun 10 - 12
Di dalam ayurweda diuraikan beberapa jenis 5 – 16 tahun 9 – 10
tidur yang dialami oleh seseorang. Namun tidur dewasa 8
yang secara alami menurut ayurweda adalah tidur Orang tua 4-6
yang dialami dari proses mengantuk tatkala malam
hari. Jenis tidur menurut ayurweda adalah :
1) Tamobhava adalah tidur akibat sifat tamas
Kemudian tidur juga dipengaruhi oleh triguna.
(malas) menguasai diri seorang. Mereka akan
Bagi orang yang satwika, memerlukan 4 – 6 jam
tidur pada setiap kesempatan dan dengan
tidur sehari, sedangkan orang yang berbudi rajas
mudahnya mereka tertidur.
memerlukan 8 jam, tamas 10 – 12 jam.Pada saat
2) Shleshma-samudbhava adalah akibat
tidur maka aktivitas saraf simpatis akan bekerja
meningatnya unsur kapha dalam tubuh
menurun sedangkan saraf parasimpatis akan
sampai mengakibatkan adanya kebuntuan
meningkat. Hal ini akan mengakibatkan pada saat
salurandari rangsangan saraf.
tidur : tekanan darah akan menurun secara
3) Manah-sarir-sharama-sambhava, adalah
perlahan, begitu pula denyut nadi. Basal
ketiduran akibat kelelahan fisik dan pikiran.
Metabolism Rate (BMR) sekitar 10-20%,
4) Vyadhyanuvartini, adalah tidur akibat adanya
ketegangan otot berangsur juga menurun,
gangguan sakit.
pembuluh darah pada permukaan kulit akan
5) Agantuki, yaitu ketiduran yang terjadi secara
mengembang (dilatasi) sedangkan aktivitas gastro
tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Pada kondisi
intestinal seperti pencernaan akan menigkat pada
ini soeorang diperkirakan mengidap kekurang
saat tidur tersebut. Kualitas tidur (yuktanidraguna)
harmonisan terjadi pada pusat tidur di otak.
amat sangat dibutuhkan untuk mencapai
6) Ratriavabhava-prabhava, yaitu tidur yang
keseimbangan tridosha. Keseimbangan tridosha
diperoleh secara alamiah memasuki malam
merupakan dasar terjadinya kesehatan baik fisik
hari. Tidur ini adalah normal karena seorang
maupun kondisi pikiran akan terjaga kesehatannya
akan merasa kantuk di malam hari kondisi
ketika kualitas tidur dapat dipelihara. Untuk
lingkungan yang sejuk dan hening akan
memelihara kesehatan seorang yang bekerja fisik
menyebabkan faktor tamas menjadi aktif,
dan pikiran yang berlebihan dalam keseharian
meningkatkan rasa kantuk. Dalam satu
disarankan tidur (nidra) melebihi dari waktu
hariterutama pada siang hari seorang telah
normal tidur seperti pada tabel di atas.Tidur siang
terbangun dan melek. Budi satwanyasangat
(dipasvapah) bagi seorang yang sehat tidaklah
berperan sehingga seorang terangsang dan
dianjurkan, namun tidur siang dapat dilakukan
aktif aktif sementara pada malam hari, budi
ketika aktivitas fisik melebihi dari normal dan
tamas datang mengakibatkan ada rasa kantu.
sering terjaga pada malam hari. Seseorang
Lamanya waktu tidur menurut umur pada
diharapkan bisa mengatasi dirinya dari gangguan-
masa bayi seorang memerlukan waktu lebih lama
gangguan tidur seperti terjaga di malam hari (ratri-
untuk tidur karena sedang dalam pertumbuhan otak
jagaranam), susah tidur atau insomnia (anidra)
dan sel-sel saraf. Seorang bayi yang baru lahir akan
maupun kelebihan tidur (ati-nidra). Kelebihan
tidur selama 3 jam terus menerus kemudian bangun
tidur berpotensi mengakibatkan obesitas dan
untuk makan, bermain, buang kotoran,urine,
memicu bangkitnya penyakit kencing manis.
setelah kemudian secara alami akan tertidur lagi.
Lamanya waktu tidur yang dibutuhkan sesuai 2.4.3.Brahmacharya

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

Brahmacharya dalam ayurweda terdiri dari yang mengetahui tentang aksara.Yang demikian
kata Brahma yang artinya Tuhan atau Ilmu keadaannya disebut brahmacari.Namun yang
Pengetahuan (khususnya tentang disebut brahmacari di masyarakat adalah orang
Ketuhanan/upaisad).Acarya berarti tugas-tugas.Jadi yang tidak kena wanita seperti isteri.Itu
Brahmacharya merupakan aturan yang harus brahmacari di masyarakat.Yang disebut
dilakoni selama menuntut ilmu pengetahuan brahmacari selain itu adalah yang namanya
Ketuhanan. Watsyayana seorang ahli ilmu brahmacaricaranam mementingkan pelajaran
seksiologi India menulis dalam bukunya tentang jiwa.Kesimpulannya, seorang yogi juga
‘Kamasutra’ (dalam Ranade 2007: 47) mengatakan adalah brahmacari dalam pelajaran sastra dan
bahwa seorang anak sampai berumur 17 tahun pengemban ilmu pengetahuan.
(bahlyavastha) wajib melaksanakan brahmacharya Kalau disimak dari uraian Silakrama di atas dan
karena usia tersebut adalah usia dimana seorang kaitannya dengan yang ada dalam ayurweda
sedang dalam menuntut ilmu. Pada usia dewasa (dalam Ranade, 2007) maka terlihat ada
seorang yang menuntut ilmu Ketuhanan juga sama kemiripannya yaitu adanya upaya mengontrol
halnya dengan usia bahlyavastha perlu nasfu seksual atau energi seksual agar senantiasa
mengendalikan energi seksualnya untuk sehat guna mampu mengikuti kewajiban pelajaran
keberhasilannya karena menuntut ilmu pada usia sampai berhasil. Dalam rangka menuntut ilmu baik
dewasa dianggap kembali lahir seperti anak baru pada usia di bawah 17 tahun maupun dalam
lahir. Jika energi seksual tidak diatur dengan baik, mendalami ilmu tentang Ketuhanan / upanisad,
maka upaya untuk menjadi hidup sehat diperlukan tubuh/badan dan mental yang sehat.
akanterganggu. Membiarkan nafsu seksual tidak Untuk memperoleh badan/tubuh dan mental yang
terkontrol bisa menyebabkan kelemahan, sehat salah satunya adalah dengan mengendalikan
menurunnya kekebalan tubuh (ojakshaya), mudah nafsu atau energi seksual yang merupakan bagian
diserang penyakit fisik maupun mental serta dari TriUpasthamba.
mempercepat kematian (Ranade, 2007 : 47). Sukra
yang merupakan bagian dari saptadhatu di dalam 3. Simpulan dan Saran
tubuh perlu dijaga untuk mempertahankan
kesehatan. Dari sukra (elemen cairan reproduksi) a. Simpulan
ini akan menimbulkan ojas (material abstrak) yang Dari pemaparan di atas, dapat diambil
memberikan support kepada energi tubuh, beberapa kesimpulan yaitu :
kekuatan fisik dan kekebalan terhadap penyakit 1) Kitab Ayurweda yang merupakan kitab
(immunity). Adalah identik dengan prana (energi Kedokteran Hindu adalah bagian dari
vital) ysng menyebabkan kekuatan fisik dan mental kitab weda (upaweda) yang isinya
spiritual.Itu makanya memelihara kesehatan bersumber dari kitab Atharva Weda.
diawali dengan melaksanakan brahmacharya 2) Maharshi Caraka dan Susrutha dalam
adalah suatu yang penting dalam ayurweda. kitab ayurweda banyak memberikan
Di dalam kitab Silakrama (Puniatmaja 1976, tuntunan kepada umat manusia untuk
11) dijelaskan tentang brahmacharya sebagai bisahidup sehat dan berumur panjang
berikut : sebagaimana arti ayur/ayu (sehat, berumur
“Catur asrama ngaranya Brahmachari, Grhastha, panjang) dan weda (pengetahuan)
Wanaprastha. Brahmacari ngaranya sang sedeng 3) Di dalam kitab ayurweda terkandung
mangabhyasa sanghyang sastra mwang sang wruh konsep-konsep mengenai cara hidup
ring tingkah sanghyang aksara. Sang mangkana sehat. Hidup sehat senantiasa harus
kramanya sang brahmacari ngarania. Kunang diupayakan dan bisa dipertahankan. Sehat
sang sinangguh brahmacari ring loka, ikang tan tidah hanya fisik tetapi meliputi spiritual.
sanggraheng wisaya stri adi, yeka brahmacari ring 4) Dengan menyimak ajaran TriUpasthamba
loka. Kunang ikang brahmacari waneh sinangguh yang terdiri dari ahara (perhatian terhadap
brahmacari caranam, paraning makanan), nidra (perhatian terhadap
atmapradesa.Sangksepania sang yogiswara sira upaya istirahat/tidur) dan brahmacarya
brahmacari ring sastrantara ring sastrajna…” (perhatian upaya sehat dengan
Artinya:CaturAsrama itu terdiri dari Brahmacari, pengendalian energi seksual) kesehatan
Grehasta, Wanaprastha dan Biksuka. Brahmacari dapat dipelihara secara terus menerus
adalah orang yang sedang mempelajari satra dan dalam kondisi prima.

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019


Ida Bagus Wiryanatha Prodi Kesehatan Ayurweda, Fak. Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia

5) Membina kesehatan untuk kepentingan Nala, Ngurah. 2001. Ayurweda Ilmu Kedokteran
diri sendiri dan masyarakat menurut Hindu I dan II.Denpasar : Upada Sastra
ayurweda dapat diperoleh dengan Keemeneg Agama RI
melaksanakan konsep Tri Upastambha. ___________2007.Kosmologi Hindu. Surabaya :
Paramita
b. Saran Ngurah, I Gst. Md, dan Kawan-kawan Tim
Dalam mempelajari hakikat ayurweda, Penyusun. 2012. Dasar-Dasar Agama
hendaknya dipelajari secara rinci keterkaitan ajaran Hindu : Jakarta: Dirjen Bimas Agama
kitab weda dalam agama Hindu kendatipun isinya HinduParisada Hindu Dharma Pusat.
sangat luas dan memerlukan pemahaman khusus. Puniatmaja, 1976.Silakrama.Jakarta :Bimas Hindu
1. Merupakan tugas setiap generasi untuk Buddha Kemeneg Agama RI
meneruskan kebiasaan-kebiasaan para Ranade, Subhash. 2007. A Textbook Of
maharshi mengadakan penelitian Svasthavritta. New Delhi : AK
berkaitan dengan ilmu pengobatan agar Lithographers.
penulisan-penulisan kitab ayurweda
senantiasa sesuai dengan perkembangan Sharma. 2012. “Advance Consep of Ayurveda”.
jaman dan perkembangan penyakit. Materi Kuliah Umum, disampaikan pada
2. Karena pemahaman kesehatan dalam kuliah umum Ayurweda 18 Desember
ayurweda meliputi spiritual, maka 2012 di kampus UNHI Denpasar.
hendaknya belajar kesehatan tidak cukup
mempelajari yang kasat mata saja, perlu
juga yang bersifat supra natural.
3. Dengan dasar ilmu Tri Upastambha,
hendaknya setiap pelaku kesehatan dapat
memberikan pendidikan kepada pasien
agar dalam dirinya tumbuh rasa kewajiban
memelihara kesehatan mulai dari sendiri
sendiri karena masalah kesehatan adalah
masalah bersama.
4. Kepada segenap umat Hindu agar menjadi
pelopor dan panutan dalam
mengembangkan ayurweda yang di
dalamnya terkandung ajaran kesehatan
terpaut dalam ajaran agama.

Daftar Pustaka
Dash, VB dan Suharsini R. 2006.Ayurweda Ilmu
Pengobatan Tradisional
India.Penterjemah : Ir. I Gede Ngurah
Ambara.Surabaya : Paramitha.
Hanum Marimbi, 2009. Sosiologi dan Antropologi
Kesehatan.Jogyakarta : Nuha Medika
Mantik, Agus. 2000. “Ayurweda” terjemahan dari
Ayurveda oleh Dr. Vasant Lad & Robert
E. Sovaboda. Surabaya : Paramitha.
Mahadevan, 2012. Ayurveda for beginners.
Chennai India : Chuvadi.
Manuaba, IB. 2011. Ayurweda Ilmu Kedokteran
Hindu.Denpasar : Yayasan
Dharmopadesa.
Mehta, Anil, K. 2010.Ayurvedic Physiotherapy &
Yoga. Neh Delhi : AK Lithographers.

E-Jurnal Widya Kesehatan, Volume 1, Nomor; 1, Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai