Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERGERAKAN

Tugas Mata Kuliah Fisiologi Vertebrata

Oleh

Kelompok 7 (Indralaya)

Alfidda Salsabilla NIM: 06091282025020

Allecya Riany Allvemy NIM: 06091282025047

Erin Damayanti Hutabarat NIM: 06091282025044

Fitri Ayu Lestari NIM: 06091282025039

Novitria Utary NIM: 06091282025042

Resma Septiana NIM: 06091182025008

Shofi Rahmawati NIM: 06091282025048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
IX. SISTEM PERGERAKAN

9.1. GERAK REFLEKS PADA KATAK


A. Tujuan: mempelajari reflek tungkai belakang dan depan pada katak
B. Alat dan Bahan:
a. Penusuk
b. Statif
c. Pinset
d. Beaker glass 50 ml (2 buah)
e. Asam cuka
f. Papan bedah
g. Rana tigrina

C. Prosedur Kerja
1) Tusuklah bagian otak katak dengan penusuk. Letakkan katak di papan
bedah. Seekor katak yang otaknya dirusak disebut binatang reflek
(spinal animal) yaitu binatang yang hanya mempunyai sumsum tulang
belakang sebagai pusat saraf. Sebelum memulai percobaan ditunggu
dulu beberapa menit, supaya keadaan shock yang terjadi karena
penusukan otak hilang sama sekali.
2) Bila katak ini diletakkan di atas meja akan memperlihatkan sikap tubuh
tidak seperti biasanya yaitu tampak berbaring di atas perutnya.tidak
terjadi gerak spontan
3) Bila dibaringkan telentang maka katak itu tidak akan berbalik kembali.
Jadi, reflek koreksi sikap sudah hilang, disebabkan sudah terputusnya
hubungan antara labirin dan sumsum tulang belakang (traktus
vestibularis spinalis).
4) Kaitkan rahang bawah katak dengan alat penggantung (akitan) yang
disangkutkan pada klem statif sehingga katak letaknya dalam keadaan
tergantung bebas.
5) Pijit salah satu kaki belakang dengan pinset secara perlahan-lahan,
sampai kaki tertarik ke arah tubuh yang disebut reflek menghindari
(reflek fleksi)
6) Jepitlah kaki sebelahnya sampai kaki yang dijepit akan ditarik sedang
kaki yang sebelahnya yang masih dibengkokkan akan diluruskan. Catat
lamanya penarikan kaki tersebut.
7) Bila kaki belakang dijepit lebih keras maka reflek tidak hanya pada satu
kaki yang satu saja, tetapi juga terlihat pada kaki belakang yang
sebelahnya dan mungkin juga kedua kaki depan. Hal ini terjadi karena
adanya perluasan reflek, akibat rangsang yang diperkuat (proses
irradiasi). Catat lamanya waktu penarikan kaki yang sebelah lainnya.
8) Ambillah dua buah beaker gelas. Satu disi air ledeng dan satu lagi
dengan asam cuka. Celupkan salah satu kaki katak ke dalam larutan
asam cuka tersebut. Catat waktu yang diperlukan sampai timbul
tanggapan berupa gerakan penaikan kaki (reflek penarikan) dari dalam
gelas yang berisi asam tersebut atau mungkin terjadi pada kaki yang
sebelahnya untuk menghapus asam dari kaki yang dicelupkan tadi
(reflek menghapus). Bila reflek ini tidak terjadi celupkan seluruh
kakinya ke dalam asam cuka. Dengan mencelupkan sebagian besar kulit
kaki ke dalam asam tentukan waktunya sampai terjadi reflek penarikan
serta reflek menghapus. Setiap kali selesai dengan satu percobaan, kaki
katak harus dicuci dengan cara memasukkan ke dalam beaker gelas yang
berisi air.
9) Rusakkan sumsum tulang belakang sedalam 1 cm dengan penusuk
katak. Ulangi percobaan dengan memberikan rangsang.
10) Sekarang rusaklah seluruh sumsum tulang belakangnya. Ulangi
percobaan ini dan simpulkan hasilnya.

D. Masalah
1) Saat seluruh bagian kaki dicelupkan ke dalam asam cuka timbul reflek
yang lebih besar. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawaban :
Pada kegiatan ini, kami mengamati aktivitas gerak reflek penghindaran
dan penghapusan pada katak jika diberikan rangsangan berupa bahan
kimia. Bahan kimia yang kelompok kami gunakan adalah asam cuka atau
asama asetat. Asam asetat merupakan asam lemah yang termasuk dalam
elektrolit kuat yang dapat menghantarkan listrik. Fungsi dari asam asetat
dalam praktikum kali ini adalah untuk memberikan rangsangan kimiawi
sehingga menimbulkan gerak refleks. Yang akan diukur pada kegiatan kali
ini adalah mengamati terjadinya gerak refleks yang hasilkan oleh katak
ketika menarik tungkai belakang dari larutan asam cukaserta refleks
penghapusan asam cuka dari tungkai belakang ketika dimasukkan ke
dalam aquades. Fungsi aquades di dalam kegiatan ini adalah untuk
memberikan gerak refleks menghapus asam cuka karena akuades bersifat
netral.

Dalam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang


dirusak, saat kaki kanan katak dicelupkan ke dalam air asam/ cuka, terjadi
refleks kaki katak menolak ketika tersentuh air tersebut, dan pergerakan
kaki katak naik ke atas sangat cepat. Hal ini disebabkan karena, katak
masih memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang sebagai
pusat saraf, sehingga terjadi refleks yang sangat cepat. Pada percobaan
kedua, setelah bagian otak katak dirusak sehingga hanya mempunyai
sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf. Kemudian kaki kanan katak
dicelupkan ke dalam larutan asam cuka, maka terjadi reflek pada katak
dengan menimbulkan tanggapan berupa gerakan kaki secara lambat. Hal
ini menunjukkan bahwa katak tersebut mengalami gerak reflek yang
berpusat di sumsum tulang belakang. Sehingga walaupun otak katak telah
dirusak, tetapi, katak tersebut masih dapat melakukan gerak reflek.

2) Saat kaki dijepit maka timbul reflek menghindar. Coba saudara jelaskan
bagaimana jalur persarafan yang mengendalikan reflek tersebut?
Jawaban :
Pada percobaan setelah bagian otak katak dirusak sehingga hanya
mempunyai sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf, kemudian
tungkai belakang dijepit keras maka terjadi pada kaki katak dengan
menimbulkan tanggapan berupa kaki gemetar dan pergerakan kaki secara
lambat. Hal ini menunjukkan bahwa katak tersebut masih mengalami
gerak reflek. Reflek gerak pada tungkai katak berpusat di sumsum tulang
belakang, sehingga walaupun otak katak telah dirusak, tetap saja katak
tersebut masih dapat melakukan gerak reflek.

Jalannya impuls atau persarafan pada gerak reflek kaki katak ketika
dijepit menurut Bell dan Magendie adalah: reseptor – saraf sensoris
(melalui lengkung dorsal) – medulla spinalis (sumsum tulang belakang) –
saraf motoris (melalui lengkung ventral) – efektor. Saraf-saraf spinalis
berkaitan dengan tiap-tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan akar
ventral. Serat-serat aferen membawa sinyal datang masuk ke korda spinalis
melalui akar dorsal sedangkan serat-serat eferen membawa sinyal
meninggalkan korda melalui akar ventral. Akar ventral dan dorsal di setiap
tingkat menyatu membentuk sebuah saraf spinalis yang keluar dari
kolumna vertebralis. Pada percobaan dimana medulla spinalisnya dirusak
dan diberi perlakuan dengan dijepit keras, katak tidak merespon. Hal ini
terjadi karena medulla spinalis yang merupakan pusat saraf juga telah
dirusak maka secara langsung tidak akan terjadi gerakan reflek dan
menyebabkan impuls terhambat karena seluruh sarafnya yang seharusnya
dapat menghantarkan impuls telah rusak (Sherwood, 2001).

3) Seorang pesilat dengan spontan dapat menghindar dari suatu aksi yang
mengenainya. Apakah gerakan semacam ini termasuk reflek? Jelaskan?
Jawaban :
Gerakan seorang pesilat dengan spontan menghindar dari suatu aksi
termasuk gerak refleks, karena gerak refleks berjalan dengan cepat dan
tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan. Jadi dapat
dikatakan bahwa gerakan ini terjadi tanpa dipengaruhi atau tanpa disadari
terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan
pintas, prosesnya dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian
diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, kemudian diterima oleh saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim
tanggapan ke saraf motorik untuk disampaikan ke reseptor yaitu otot dan
kelenjar.

Selain itu, pada periode pra keterampilan masa bayi sekalipun memberikan
pengertian penting dimana selama tahap pengembangan pra ketrampilan
gerak, gerakan bayi diperbaiki dari gerak refleks awal menjadi pola dasar
yang sangat terkoordinasi memberikan dasar pada semua perkembangan
keterampilan lebih lanjut dalam memperoleh tingkat kompetitif
ketrampilan olahraga.
Pun terkait pergerakan dari pesilat itu sendiri kita sadari bahwa hakikatnya
manusia adalah makhluk yang dibentuk oleh tulang dan jaringan sistem
perototan. Fungsi otot-otot adalah menghasilkan gaya yang menimbulkan
gerakan. Otot terikat pada tulang yaitu pada tendon. Kontraksi otot
menimbulkan gaya, yang menggerakkan tulang yang satu ke arah tulang
yang lainnya melalui ruang gerak tertentu. Kontraksi otot, pada dasarnya
adalah memanjang dan memendeknya otot, dan biasanya terjadi pada
persendian. Aktivitas tendangan dalam olahraga pencak silat adalah hasil
dari kontraksi jaringan otot-otot yang menggerakkan tulang sehingga
menjadi gerakan yang nyata. Melakukan tendangan dalam olahraga pencak
silat selalu mempergunakan prinsip timbang badan, permainan posisi
dengan perubahan pemindahan titik berat badan. Melakukan tendangan
juga harus memanfaatkan setiap serangan, tenaga lawan dan keadaan
panjang tungkai lawan sehingga tendangan yang dilakukan lebih efektif
mengenai sasaran.
HASIL PERCOBAAN

No. Katak yang sudah dirusak otaknya menggunakan pinset


Keterangan langkah Waktu sampai Respon yang terjadi
merespon
1. Kaki belakang katak Kaki Kaki Reflek menghindari
dipijit dengan pinset pertama kedua (reflek fleksi)
secara perlahan- Merespon Merespon
lahan, sampai kaki dalam dalam 23,
tertarik ke arah tubuh 10,12 detik 69 detik
2. Kaki belakang katak Kedua kaki merespon Reflek tidak hanya pada
dijepit lebih keras dalam 21,28 detik satu kaki yang satu saja,
tetapi juga terlihat pada
kaki belakang yang
sebelahnya dan mungkin
juga kedua kaki depan.
Hal ini terjadi karena
adanya perluasan reflek,
akibat rangsang yang
diperkuat (proses
irradiasi).
3. Kaki katak ke dalam Salah satu Kedua Gerakan penaikan kaki
larutan asam cuka kaki kaki (reflek penarikan) dari
lalu langsung dicuci Merespon Merespon dalam gelas yang berisi
menggunakan air dalam 0,96 dalam 1,44 asam, dan reflek
ledeng. detik detik penghapusan terjadi pada
kaki yang sebelahnya
untuk menghapus asam
dari kaki yang dicelupkan.
No. Sumsum tulang katak dirusak sedalam 1 cm
Keterangan langkah Waktu sampai Respon yang terjadi
merespon
1. Kaki belakang katak Kaki Kaki Reflek menghindari
dipijit dengan pinset pertama kedua (reflek fleksi) melambat
secara perlahan- Merespon Merespon dari sebelumnya
lahan, sampai kaki dalam 1 dalam 1
tertarik ke arah tubuh menit 23 menit 22
detik detik
2. Kaki belakang katak Kedua kaki merespon Reflek tidak hanya pada
dijepit lebih keras dalam 49 detik satu kaki yang satu saja,
tetapi juga terlihat pada
kaki belakang yang
sebelahnya dan mungkin
juga kedua kaki depan.
Hal ini terjadi karena
adanya perluasan reflek,
akibat rangsang yang
diperkuat (proses
irradiasi). Reflek lebih
melambat dari
sebelumnya
3. Kaki katak ke dalam Salah satu Kedua Gerakan penaikan kaki
larutan asam cuka kaki kaki (reflek penarikan) dari
lalu langsung dicuci Merespon Merespon dalam gelas yang berisi
menggunakan air dalam 6 dalam 3,69 asam, dan reflek
ledeng. detik detik penghapusan terjadi pada
kaki yang sebelahnya
untuk menghapus asam
dari kaki yang dicelupkan.
Reflek lebih melambat
dari sebelumnya.

No. Sumsum tulang katak dirusak total


Keterangan langkah Waktu sampai Respon yang terjadi
merespon
1. Kaki belakang katak Kaki Kaki Tidak merespon
dipijit dengan pinset pertama kedua
secara perlahan- Tidak Tidak
lahan, sampai kaki merespon merespon
tertarik ke arah tubuh
2. Kaki belakang katak Kedua kaki tidak Tidak merespon
dijepit lebih keras merespon

3. Kaki katak ke dalam Salah satu Kedua Tidak merespon


larutan asam cuka kaki kaki
lalu langsung dicuci Tidak Tidak
menggunakan air merespon merespon
ledeng.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai