Anda di halaman 1dari 17

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol.

04, Juli 2015

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BAGI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH


DASAR INKLUSI
Oleh: Iwan Kurniawan*

Abstract
Inclusive education is an education which entered students with a special necessary
to interact with another normal students. Inclusive education is about similarity of
students human right. Inclusive education is a process to omit the backstop in order
that the inclusive students can learn and work cooperatively with another normal
students in their school. The terminology of inclusi or inclusive students, start put to
the front since 1990, when the world conference about education for all, then
continued with salamanca’s statement about inclusive education in 1994. The
concept of inclusive education was for to give a solution, because of there was a
diskriminatif action at education service, especially to children special needed. Islam
also teaches that all people are entitled to education and teaching regardlessbof
rank, class, disability someone or something else. Islam strictly prohibits
discrimination in education.

Key Words: Education, Inclusive, Islam

A. Latar Belakang terkontrol (Khususnya yang datang


Pendidikan sangatlah penting dalam dari Sekolah) untuk mencapai
mempengaruhi perkembangan manusia kompetensi sosial dan pertumbahan
untuk seluruh aspek kepribadian dan individu secara optimal.
kehidupannya. Selain itu pendidikan 3. Proses pengembangan pribadi atau
memiliki pengaruh yang dinamis dalam watak manusia.
menyiapkan kehidupan manusia dimasa Sedangkan Driyarkara (1980)
depan. Pendidikan juga dapat menyatakan bahwa pendidikan adalah
mengembangkan berbagai potensi yang proses memanusiakan manusia muda atau
dimiliki secara optimal, yaitu pengangkatan manusia muda ke taraf insani
pengembangan potensi individu dalam dan di wujudkan di dalam seluruh proses
aspek fisik, intelektual, emosional, sosial atau upaya pendidikan. Berdasarkan
dan spiritual, sesuai dengan tahap pendapat tersebut anak yang memiliki
perkembangan serta karakteristik kebutuhan khusus pun memiliki hak yang
lingkungan fisik dan lingkungan sosial sama dalam memperoleh pendidikan.Oleh
budaya dimana dia hidup. Menurut kamus karena itu di dalam dunia pendidikan,
Internasional Pendidikan (International konsep perbedaan atau kebhinekaan adalah
Dictionary Of Education) dalam terkait dengan individual differences
pendidikan memiliki tiga ciri utama : sedangkan konsep kesamaan adalah
1. Proses pengembangan kemampuan kesamaan dalam misi yang diemban oleh
sikap, dan bentuk – bentuk tingkah manusia dalam kehidupannya. Perbedaan
laku lainnya di dalam masyarakat di dapat bersifat vertikal dan dapat pula
mana dia hidup. bersifat horizontal. Perbedaan vertikal
2. Proses sosial di mana seseorang menunjuk pada itelegensi, ketajaman
dihadapkan pada pengaruh sensoris, kekuatan fisik, kematangan emosi,
lingkungan yang terpilih dan dan ketajaman intuisi.

1044 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

Perbedaan horizontal menunjuk pada Sedangkan menurut Stainback (1980)


ras, suku bangsa, agama, adat istiadat, dan sekolah penyelenggara pendidikan inklusi
bahasa yang semuanya memiliki posisi adalah sekolah yang menampung semua
yang setara sehingga tidak ada yang lebih murid di kelas yang sama dan sekolah ini
rendah atau lebih tinggi. Dengan adanya menyediakan program pendidikan yang
perbedaan tersebut maka dimungkinkan layak, menantang, tetapi disesuaikan
manusia dapat saling berhubungan dalam dengan kemampuan serta kebutuhan setiap
rangka saling membutuhkan. Kesamaan murid maupun bantuan dan dukungan yang
menunjuk pada ketunggalan tugas semua dapat diberikan oleh para guru agar anak –
manusia dalam hidupnya, yaitu semata- anak berhasil.
mata mengabdi kepada Tuhan Yang maha Menurut Hadist Bukhori dan Muslim;
Esa. ‫َﻣ ْﻦ اََر َاد اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ ﻓَـ َﻌﻠَْﻴ ِﻪ ﺑِﺎﻟْﻌِْﻠ ِﻢ َوَﻣ ْﻦ اََر َاد‬
Untuk mengimplementasi tersebut ‫َﺧَﺮَة ﻓَـ َﻌﻠَْﻴ ِﻪ ﺑِﺎﻟْﻌِْﻠ ِﻢ َوَﻣ ْﻦ اََر َاد ُِﳘﺎ ﻓَـ َﻌﻠَْﻴ ِﻪ‬ِ ‫ْاﻷ‬
(‫ﺑِﺎﻟْﻌِْﻠ ِﻢ ) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِرى َوُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ‬
pemerintah membuat sekolah inklusi yang
bertujuan semua anak memiliki hak sama
“Barangsiapa yang menghendaki
dalam memperoleh pendidikan. Adapun
kebaikan di dunia maka dengan
filosofi yang mendasari pendidikan inklusi ilmu. Barangsiapa yang meng-
adalah keyakinan bahwa setiap anak, baik hendaki kebaikan di akhirat maka
karena gangguan perkembangan fisik dengan ilmu. Barangsiapa yang
(mental) maupun cerdas/bakat istimewa menghendaki keduanya maka
berhak untuk memperoleh pendidikan dengan ilmu”.
seperti layaknya anak-anak “normal”
lainnya dalam lingkungan yang sama Seperti hal nya yang diatur dalam
(Education for All). Sedangkandalam UUD 1945. Pasal 31 ayat 1 bahwa: “Tiap –
ensiklopedi online Wikipedia disebutkan tiap warga negara Indonesia berhak
bahwa yang dimaksud dengan pendidikan mendapatkan pengajaran”. Maka jelas yang
inklusi yaitu pendidikan yang memasukkan tertuang dalam Undang – undang 1945
peserta didik berkebutuhan khusus untuk tersebut bahwa tidak ada kata diskriminasi
bersama-sama dengan peserta didik normal dalam proses pembelajaran, baik mereka
lainnya. Pendidikan inklusif adalah anak normal maupun anak berkebutuhan
mengenai hak yang sama yang dimiliki khusus. Selain itu undang – undang Nomor
setiap anak. Pendidikan inklusif merupakan 20 Tahun 2003 pada Pasal 5 Ayat 1
suatu proses untuk menghilangkan menyebutkan bahwa setiap warga negara
penghalang yang memisahkan peserta didik mempunyai hak yang sama untuk
berkebutuhan khusus dari peserta didik memperoleh pendidikan yang bermutu.
normal agar mereka dapat belajar dan Warga negara yang berkelainan juga telah
bekerja sama secara efektif dalam satu disebutkandalam Pasal 5 ayat 2, yang
sekolah. menyebutkan bahwa warga negara yang
Sedangkan menurut Sapon – Shevin memilikikelainan fisik, emosional, mental,
dalam Oneil (1994) menyatakan pendidikan intelektual dan/atau sosial berhak
inklusi adalah sistem layanan pendidikan memperoleh pendidikan khusus. Maka dari
yang mensyaratkan anak berkebutuhan hal tersebut penyelanggaraan pendidikan
khusus belajar di sekolah terdekat di kelas inklusi dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1.
biasa bersama teman – teman seusianya. Sekolah biasa / sekolah umum yang

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1045


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

mengakomodasikan semua anak lanjutan tingkat pertama (SLTP) atau


berkebutuhan khusus. satuan pendidikan yang sederajat.Tujuan
pendidikan pada umumnya ialah
1. Sekolah Luar biasa / Sekolah khusus menyediakan lingkungan yang memung-
yang mengakomodasikan anak normal. kinkan anak didik untuk mengembangkan
Adapun alternatif layanan pendidikan bakat dan kemampuannya secara optimal,
inklusi dilakukan dengan cara antara lain : sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan
• Kelas biasa penuh berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan
• Kelas biasa dengan tambahan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan
bimbingan di dalam masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat
• Kelas biasa dengan tambahan dan kemampuan yang berbeda-beda pula
bimbingan di luar kelas dan karena itu membutuhkan pendidikan
• Kelas khusus dengan kesempatan yang berbeda-beda pula. Menurut Waini
bergabung di kelas biasa Rasyidi (1993) sekolah dasar merupakan
• Kelas khusu penuh hakekat satuan unit lembaga sosial (Sosial
• Sekolah khusus dan Institusion) yang diberi amanah atau tugas
• Sekolah khusus berasrama khusus (Specific Task) oleh masyarakat
untuk menyelenggarakan pendidikan secara
Dengan demikian berarti dapat sistematik.
disimpulkan anak–anak yang dengan
kebutuhan khusus seperti, tunanetra, Dari Ibnu Abbas ia berkata :
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,tunalaras ‫ﺎل‬َ َ‫ﻗ‬: ‫ﺎل‬ َ َ‫ﺎس َر ِﺿ َﻲ ﷲُ َﻋْﻨﻪُ ﻗ‬ ِ ‫َﻋ ْﻦ اِﺑْ ُﻦ َﻋﺒﱠ‬
dan anak-anak berkesulitanbelajar juga ‫ َﻣ ْﻦ ﻳُِﺮِد‬: ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ِ
َ ‫َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ‬
‫ﷲُ ﺑِِﻪ َﺧْﻴـًﺮا ﻳـُ َﻔ ِّﻘ ْﻬﻪُ ِ ْﰲ اﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ َو اِﱠﳕَﺎ اﻟْﻌِْﻠ ُﻢ‬
memiliki kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pendidikan.Pelayanan khusus
(‫ﱠﻌﻠﱡ ِﻢ ) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِر ْى‬ ِ
ini juga diperlukan bagi mereka yang َ ‫ﺑﺎاﻟﺘـ‬
menyandang tunanetra, tanpa adanya Rasulullah bersabda : “Barang
perbedaan satu sama lain. Diperjelas siapa yang dikehendaki Allah
menjadi baik, maka dia akan
dengan pendapat Crow and Crow (1960)
difahamkan dalam hal agama.
pendidikan adalah bimbingan terhadap Dan sesungguhnya ilmu itu dengan
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan belajar”.
dan keinginan yang sesuai dengan potensi
yang dimilikinya sehingga memperoleh Sedangkan menurut pendapat para
kepuasan dalam aspek kehidupan pribadi ilmuan muslim pengertian tentang
dan kehidupan sosialnya. pendidikan, dapat diartikan secara
sederhana sebagai suatu jenis pendidikan
B. Hakekat Pendidikan Dasar yang pendirian dan penyelenggaraannya
Pendidikan sekolah dasar merupakan didorong oleh hasrat dan semangat cita –
bagian dari sistem (Subordinasi) yang cita untuk mengejebatankan nilai – nilai
terpadu pada pendidikan Nasional. Islam baik yang tercermin dalam nama
Pendidikan dasar merupakan pendidikan lembaganya maupun dalam kegiatan-
yang lamanya 9 tahun yang kegiatan yang diselenggarakannya. Islam di
diselenggarakan selama 6 (enam) tahun di sini menjadi ruh dan semangat dalam
sekolah dasar (SD) dan 3 tahun di sekolah seluruh aktivitas pendidikan yang

1046 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

senantiasa diilhami dari dasar ajaran Islam tidak memiliki, tidak punya, luka atau
yaitu Al-Qur’an dan Hadits. rusak. Sedangkan kata netra berarti
Hakikat pendidikan adalah pem- penglihatan. Dengan demikian tunanetra
bentukan manusia kearah yang dicita– berarti buta, tetapi buta belum tentu sama
citakan. Dengan demikian pendidikan sekali gelap atau sama sekali tidak dapat
Islam adalah proses pembentukan manusia melihat. Dalam literatur bahasa inggris
kearah yang dicita-citakan Islam. Oleh istilah tunanetra juga disebut dengan
karena itu terdapat berbagai upaya dalam “Visual Impairment (Kerusakan Penglihat-
mewujudkan itu semua.Selain itu terdapat an) atau “Sight Loss (Kehilangan Peng-
beberapa fungsi pendidikan islam. lihatan)”. Qs. An-Nuur ayat 61 yang
Adapun fungsi pendidikan Islam artinya:
adalah sebagai berikut: “Tidak ada halangan bagi orang
1. Mengembangkan pengetahuan teoritis, buta, tidak (pula) bagi orang
praktis dan fungsional bagi peserta pincang, tidak (pula) bagi orang
sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu
didik.
sendiri, makan (bersama-sama
2. Menumbuhkembangkan kualitas akhlak mereka) dirumah kamu sendiri
dan kepribadian, atau fitrah peserta didik atau di rumah bapak-bapakmu, di
3. Meningkatkan kualitas akhlak dan rumah ibu-ibumu, di rumah
kepribadian, atau saudara- saudaramu yang laki-
menumbuhkembangkan nilai – nilai laki, di rumah saudaramu yang
insani dan nilai illahi. perempuan, di rumah saudara
bapakmu yang laki-laki, di rumah
4. Menyiapkan tenaga kerja yang produktif
saudara bapakmu yang
5. Membangun peradaban yang perempuan, di rumah saudara
berkualitas(sesuai dengan nilai-nilai ibumu yang laki-laki, di rumah
Islam) di masa depan saudara ibumu yang perempuan,
6. Mewariskan nilai – nilai Illahi dan nilai- di rumah yang kamu miliki
nilai insani kepada peserta didik. kuncinya atau di rumah kawan-
kawanmu. Tidak ada halangan
bagi kamu makan bersama-sama
Fungsi Pendidikan di perjelas oleh mereka atau sendirian. Maka
pendapat Hasbullah (2001:5) yaitu apabila kamu memasuki (suatu
pendidikan adalah proses interaksi antara rumah ) dari rumah- rumah (ini)
individu yang belum dewasa dengan orang hendaklah kamu memberi salam
dewasa, dimana orang dewasa tersebut kepada penghuninya (yang berarti
memberikan bimbingan kepada orang yang memberi salam) kepada dirimu
sendiri), salam yang ditetapkan
belum dewasa untuk mencapai kedewasa-
dari sisi Allah, yang diberi berkat
annya. Jadi pendidikan pada dasarnya lagi baik. Demikianlah Allah
adalah untuk mengubah perilaku individu. menjelaskan ayat – ayatnya(Nya)
Usaha tersebut dilakukan secara sadar bagimu, agar kamu memahami-
untuk mencapai tujuan tertentu. nya.”

C. Definisi Tunanetra Ayat tersebut mengandung makna


Dari segi bahasa kata tunanetra terdiri kesetaraan yaitu bahwa tidak ada halangan
dari kata tuna dan netra. Dalam kamus bagi masyarakat untuk bergabung bersama
lengkap Bahasa Indonesia kata tuna berarti dengan mereka yang berkebutuhan khusus

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1047


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

seperti buta, pincang, bisu, tuli atau bahkan sama, mempunyai hak dan kewajiban yang
sakit. Mereka berhak untuk makan bersama sama, baik di hadapan hukum, masyarakat,
berkumpul bersama layaknya masyarakat dan di hadapan Tuhan.
pada umumnya. Adapun konsep inklusi yang terjadi
Ayat lain yang menjelaskan hari ini adalah sama dengan konsep
mengenai penting nya menghargai orang tersebut di atas.
lain yang memiliki khususan yaitu surat Di dalam surat Az-Zukkruf ayat 32
abasa’ yang menegur Nabi Muhammad Allah juga berfirman:
karena beliau bermuka masam dan Artinya:
berpaling dari orang buta. Al Qur’an       
menceritakan kisah tersebut sebagai
      
berikut:
1. Dia (Muhammad) bermuka masam      
dan berpaling
      
2. karena telah datang seorang buta
kepadanya.  
3. tahukah kamu barangkali ia ingin “Apakah mereka yang membagi –
membersihkan dirinya (dari dosa), bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
4. atau Dia (ingin) mendapatkan menentukan antara mereka peng-
pengajaran, lalu pengajaran itu hidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan Kami telah meninggi-
memberi manfaat kepadanya? kan sebahagian mereka atas
5. Adapun orang yang merasa dirinya sebagian yang lain beberapa
serba cukup derajat, agar sebagian mereka
6. Maka kamu melayaninya. dapat mempergunakan sebagian
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu yang lain. dan rahmat Tuhanmu
kalau Dia tidak membersihkan diri lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan”.
(beriman).
8. dan Adapun orang yang datang
Sesungguhnya Allah tidak melihat
kepadamu dengan bersegera (untuk
bentuk fisik seorang muslim, namun Allah
mendapatkan pengajaran),
melihat hati dan perbuatannya. Hal ini
9. sedang ia takut kepada (Allah
10. dinyatakan juga dalam salah satu hadis
Maka kamu mengabaikannya.
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
yaitu:
‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻋ ْﻤٌﺮو اﻟﻨﱠﺎﻗِ ُﺪ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻛﺜِ ُﲑ ﺑْ ُﻦ ِﻫ َﺸ ٍﺎم‬
Inilah satu – satunya nilai dan tolak
ukur untuk menilai dan mengukur bobot
ataukah tidaknya seorang manusia. Ini ‫َﺻ ِّﻢ‬
َ ‫ﻳﺪ ﺑْ ِﻦ اﻷ‬ َ ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﺟ ْﻌ َﻔ ُﺮ ﺑْ ُﻦ ﺑـُْﺮﻗَﺎ َن َﻋ ْﻦ ﻳَِﺰ‬
adalah norma langit yang murni, tidak ada ‫ﻮل ا ﱠِ ﺻﻠﻰ ﷲ‬ ُ ‫ﺎل َر ُﺳ‬َ َ‫ﺎل ﻗ‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ أَِﰉ ُﻫَﺮﻳْـَﺮَة ﻗ‬
ُ ‫إِ ﱠن ا ﱠَ ﻻَ ﻳـَْﻨﻈُُﺮ إِ َﱃ‬: ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
‫ﺻ َﻮِرُﻛ ْﻢ‬
hubungannya dengan tempat, situasi, dan
linkungan bumi.Kemuliaan dan keutaman
‫َوأ َْﻣ َﻮاﻟِ ُﻜ ْﻢ َوﻟَ ِﻜ ْﻦ ﻳـَْﻨﻈُُﺮ إِ َﱃ ﻗـُﻠُﻮﺑِ ُﻜ ْﻢ‬
‫َوأ َْﻋ َﻤﺎﻟِ ُﻜ ْﻢ‬
seseorang di dalam Islam tidak didasarkan
pada suku, warna kulit, maupun postur
tubuh, namun lebih kepada akhlak dan “dari Abu Hurairah : Rasulullah
bersabda: Sesungguhnya Allah
ketakwaannya kepada Allah . Islam juga
tidak melihat kepada bentuk dan
mengajarkan bahwa semua orang adalah

1048 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

harta kalian, akan tetapi Allah dalam keadaan cahaya normal meski pun
melihat kepada hati dan perbuatan dibantu dengan kacamata (kurang awas).
kalian”.
D. Penyebab Terjadinya Ketunanetraan
Oleh karena orang yang paling
Penyebab terjadinya tunanetra pada
bertakwa di sisi Allah ialah orang yang
dasarnya sangat beraneka ragam, baik itu
berhak mendapatkan perlindungan dan
dari pre-natal (sebelum kelahiran) dan post-
perhatian, meskipun ia lepas dari semua
natal (setelah kelahiran).
unsur dan pemikiran – pemikiran lain, yang
dikenal manusia di bawah tekanaan realitas
1. Prenatal
bumi (duniawi) dan kesepakatan-
Faktor penyebab ketunanetraan pada
kesepakatn mereka. Nasab (keturunan),
masa pre-natal sangat erat hubungannya
kekuatan, harta, dan semua tata nilai tidak
dengan masalah keturunan dan
ada bobotnya apabila lepas dari iman dan
pertumbuhan seorang anak dalam
takwa. Satu – satunya yang layak
kandungan, antara lain:
mendapatkan timbangan dan penilaian
a. Keturunan Ketunanetraan yang
adalah apabila diperhitungkan dangan
disebab-kan oleh faktor keturunan
perhitungan iman dan takwa.
terjadi dari hasil perkawinan
Islam juga mengajarkan bahwa
bersaudara, sesama tunanetra atau
semua orang berhak untuk mendapatkan
mempunyai orang tua yang tunanetra.
pendidikan dan pengajaran tanpa
Ketunanetraan akibat faktor
memandang pangkat, golongan, kecacatan
keturunan antara lain Retinitis
seserotang maupun hal-hal yang lain. Islam
Pigmentosa, penyakit pada retina
melarang keras melakukan diskriminasi
yang umumnya merupakan
dalam hal pendidikan.
keturunan. Penyakit ini sedikit demi
Sedangkan mengenai tuna netra dari
sedikit menyebabkan mundur atau
kutipan Dr. Asep Supena, M.Psi
memburuk-nya retina. Gejala pertama
mengatakan bahwa tunanetra (Visual
biasanya sukar melihat di malam hari,
Imprairment) adalah “mereka yang
diikuti dengan hilangnya penglihatan
mengalami gangguan hambatan
periferal, dan sedikit saja penglihatan
penglihatan secara signifikan (berarti).
pusat yang tertinggal.
Sehingga membutuhkan layanan
b. Pertumbuhan anak dalam kandungan
pendidikan atau pembelajaran yang
Ketunanetraan yang disebabkan
khusus”. Contohnya penggunaan sistem
karena proses pertumbuhan dalam
baca tulis braille, alat pembesar bahan
kandungan dapat disebabkan oleh:
bacaan dan bentuk modifikasi lainnya.
1)Gangguan waktu ibu hamil.
Menurut Pertuni (persatuan tunanetra
2)Penyakit menahun seperti TBC,
indonesia) tunanetra adalah mereka yang
sehingga merusak sel-sel darah
tidak memilikipenglihatan sama sekali
tertentu selama pertumbuhan janin
(buta total) hingga mereka yang masih
dalam kandungan. 3)Infeksi atau luka
memiliki sisah penglihatan, tetapi tidak
yang dialami oleh ibu hamil akibat
mampu menggunakan penglihatanya untuk
terkena rubella atau cacar air, dapat
membaca tulisan biasa berukuran 12 point
menyebabkan kerusakan pada mata,
telinga, jantung dan sistem susunan

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1049


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

saraf pusat pada janin yang sedang Macular Degeneration; adalah


berkembang. 4)Infeksi karena kondisi umum yang agak baik, dimana
penyakit kotor, toxoplasmosis, daerah tengah dari retina secara berangsur
trachoma dan tumor. Tumor dapat memburuk. Anak dengan retina degenerasi
terjadi pada otak yang berhubungan masih memiliki penglihatan perifer akan
dengan indera penglihatan atau pada tetapi kehilangan kemampuan untuk
bola mata itu sendiri. 5)Kurangnya melihat secara jelas objek-objek di bagian
vitamin tertentu, dapat menyebabkan tengah bidang penglihatan.
gangguan pada mata sehingga Retinopathy of prematurity; biasanya
hilangnya fungsi penglihatan. anak yang mengalami ini karena lahirnya
terlalu prematur. Pada saat lahir masih
2. Postnatal memiliki potensi penglihatan yang normal.
Penyebab ketunanetraan yang terjadi Bayi yang dilahirkan prematur biasanya
pada masa post-natal dapat terjadi sejak ditempatkan pada inkubator yang berisi
atau setelah bayi lahir antara lain : a) oksigen dengan kadar tinggi, sehingga pada
Kerusakan pada mata atau saraf mata pada saat bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi
waktu persalinan, akibat benturan alat-alat perubahan kadar oksigen yang dapat
atau benda keras. b) Pada waktu menyebabkan pertumbuhan pembuluh
persalinan, ibu mengalami penyakit darah menjadi tidak normal dan
gonorrhoe, sehingga baksil gonorhoe meninggalkan semacam bekas luka pada
menular pada bayi, yang pada ahkirnya jaringan mata. Peristiwa ini sering
setelah bayi lahir mengalami sakit dan menimbulkan kerusakan pada selaput jala
berakibat hilangnya daya penglihatan. c) (retina) dan tunanetra total. Kerusakan mata
Mengalami penyakit mata yang yang disebabkan terjadinya kecelakaan,
menyebabkan ketunanetraan, misalnya: seperti masuknya benda keras atau tajam,
Xeropthalmia; yakni penyakit mata cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan
karena kekurangan vitamin A. dari kendaraan, dll.
Trachoma; yaitu penyakit mata
karena virus chilimidezoon trachomanis. E. Karakteristik Anak dengan
Catarac; yaitu penyakit mata yang Ketunanetraan
menyerang bola mata sehingga lensa mata Anak-anak tunanetra kehilangan
menjadi keruh, akibatnya terlihat dari luar masa belajar dalam hidupnya. Anak
mata menjadi putih. tunanetra yang memiliki keterbatasan
Glaucoma; yaitu penyakit mata pengelihatan tidak mudah untuk bergerak
karena bertambahnya cairan dalam bola dalam interaksi dengan lingkungannya,
mata, sehingga tekanan pada bola mata kesulitan dalam menemukan mainan dan
meningkat. teman-temannya, serta mengalami kesulitan
Diabetik Retinopathy; adalah untuk meniru orang tuanya dalam
gangguan pada retina yang disebabkan kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang
karena diabetis. Retina penuh dengan dikhawtirkan akan memberikan dampak
pembuluh- pembuluh darah dan dapat terhadap perkembangan, belajar,
dipengaruhi oleh kerusakan sistem sirkulasi ketrampilan sosial, dan perilakunya.
hingga merusak penglihatan.

1050 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

1. Karakteristik Kognitif tunanetra harus belajar bagaimana berjalan


Ketunanetraan secara langsung dengan aman dan efisien dalam suatu
berpengaruh pada perkembangan dan lingkungan dengan kemampuan orientasi
belajar dalam hal yang bervariasi. dan mobilitas.
Lowenfield menggambarkan dampak Interaksi dengan lingkungan Jika
kebutaan dan lowvision terhadap seorang yang normal berada pada suatu
perkembangan kognitif. Adapun ruangan yang ramai, maka dengan cepat
identifikasi keterbatasan yang mendasar akan mengenali keadaan ruangan tersebut.
pada anak tunanetra ada dalam tiga area, Orang tunanetra tidak memiliki kontrol
antara lain: seperti itu. Bahkan dengan keterampilan
Tingkat dan keanekaragaman mobilitas yang dimilikinya, gambaran
pengalaman. Keterbatasan pengalaman tentang lingkungan masih tidak utuh.
anak tunanetra dikarenakan pengaruh
pengalih fungsian organ-organ yang masih 2. Karakteristik Akademik
normal lainnya. Seorang anak tuna netra Dampak ketunanetraan tidak hanya
lebih mengandalkan indra peraba dan pada terhadap perkembangan kognitif,
pendengaran untuk membantunya tetapi juga berpengaruh pada
berinteraksi dengan lingkungan luar, perkembangan keterampilan akademisnya,
walaupun demikian hal tersebut tentu saja khususnya dalam bidang membaca dan
tidak bekerja secara maksimal layaknya menulis. Sebagai contoh, ketika seorang
indra pengelihatan yang secara cepat yang normal melakukan kegiatan membaca
dangan menyeluruh dalam memperoleh dan menulis mereka tidak perlu
informasi, misalnya ukuran, warna dan memperhatikan secara rinci bentuk huruf
hubungan ruang yang dapat dengan mudah atau kata, tetapi bagi tunanetra hal tersebut
diperoleh dengan indra penglihatan. tidak bisa dilakukan karena ada gangguan
Sehingga hal iniberpengaruh pada pada ketajaman pengelihatan. Kesulitan
variasi dan jenis pengalaman anak yang mereka dalam kegiatan membaca dan
membutuhkan strategidan kemampuan menulis biasanya sedikit mendapat
anak dalam memahami informasi tersebut. pertolongan dengan mempergunakan
Kemampuan untuk berpindah tempat berbagai alternatif media atau alat
Indera penglihatan yang normal membaca dan menulis, sesuai dengan
memungkinkan individu untuk bergerak kebutuhan masing-masing.
dengan leluasa dalam suatu lingkungan,
tapi keterbatasan penglihatan sangat 3. Karakteristik Sosial dan Emosional
mempengaruhi kemampuan untukbergerak Perilaku sosial secara tipikal
(mobilitas) dalam kehidupan sehari-hari. dikembangkan melalui observasi kebiasaan
Keterbatasan tersebut menghalangi mereka dan kejadian sosial serta menirunya.
untuk memperoleh pengalaman dan juga Perbaikan biasanya dilakukan melalui
berpengaruh juga pada hubungan sosial penggunaan yang berulang-ulang dan bila
lingkungan sekitar mereka. Kemampuan diperlukan meminta masukan dari orang
untuk bergerakpada anak tunanetra lain yang berkompeten . Karena tunanetra
memerlukan pembelajaran yang mempunyai keterbatasan dalam belajar
mengakomodasi indera nonvisualdalam melalui pengamatan dan menirukan, siswa
bergerak secara mandiri, sehingga anak tunaneta sering mempunyai kesulitan dalam

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1051


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

melakukan perilaku sosial yang benar. Oleh tersinggung juga perlu diatasi dengan
sebab itu siswa tunanetra harus memperkenalkan anak tunanetra dengan
mendapatkan pembelajaran yang langsung lingkungan sekitar. Hal ini untuk
dan sistematis dalam bidang pengembangan memberikan pemahaman bahwa setiap
persahabatan, menjaga kontak mata atau orangmemiliki karakteristik dalam
orientasi wajah, penampilan postur tubuh bersikap, bertutur kata dan cara berteman.
yang baik mempergunakan gerakan tubuh Haltersebut bila diajak bercanda, anak
dan ekspresi wajah dengan benar, tunanetra dapat mengikuti tanpa ada
mempergunakan tekanan dan alunan suara perasaan tersinggung bila saatnya ia yang
dengan baik, mengekspresikan perasaan, dibicarakan.
menyampaikan pesan yang tepat pada Verbalisme Pengalaman dan
waktu melakukan komunikasi serta pengetahuan anak tunanetra pada konsep
menggunakan alat bantu yang tepat. abstrak mengalami keterbatasan. Hal ini
dikarenakan konsep yang bersifat abstrak
4. Karakteristik Perilaku seperti fatamorgana, pelangi dan lain
Ketunanetraan itu sendiri tidak sebagainya terdapat bagian-bagian yang
menimbulkan masalah atau penyimpangan tidak dapat dibuat media konkret yang
perilaku pada diri anak, meskipun dapat menjelaskan secara detail tentang
demikian hal tersebut berpengaruh pada konsep tersebut, sehingga hanya dapat
perilakunya sebagai berikut: dijelaskan melalui verbal. Anak tunanetra
Rasa curiga terhadap orang lain tidak yang mengalami keterbatasan dalam
berfungsinya indera penglihatan pengalaman dan pengetahuan konsep
berpengaruh terhadap penerimaan abstrak akan memiliki verbalisme, sehingga
informasi visual saat berkomunikasi dan pemahaman anak tunanetra hanya
berinteraksi. Seorang anak tunanetratidak berdasarkan kata-kata saja (secara verbal)
memahami ekspresi wajah dari teman pada konsep abstrak yang sulit dibuat
bicaranya atau hanya dapat melaluisuara media konkret yang dapat menyerupai.
saja. Hal ini mempengaruhi saat teman Perasaan rendah diri Keterbatasan
bicaranya berbicara dengan oranglainnya yang dimiliki anak tunanetra berimplikasi
secara berbisik-bisik atau kurang jelas, pada konsep dirinya. Implikasi keterbatasan
sehingga dapat mengakibatkanhilangnya penglihatan yaitu perasaan rendah diri
rasa aman dan cepat curiga terhadap orang untuk bergaul dan berkompetisi dengan
lain. Anak tunanetra perludikenalkan orang lain. Hal ini disebabkan bahwa
dengan orang-orang di sekitar lingkung- penglihatan memiliki pengaruh yang cukup
annya terutama anggota keluarga, tetangga, besar dalam memperoleh informasi.
masyarakat sekitar rumah, sekolah dan Perasaan rendah diri dalam bergaul
masyarakat sekitar sekolah. terutama dengan anak awas. Perasaan
Perasaan mudah tersinggung tersebutakan sangat dirasakan apabila
Perasaan mudah tersinggung juga teman sepermainannya menolak untuk
dipengaruhi oleh keterbatasan yang bermain bersama.
iaperoleh melalui auditori/pendengaran. Adatan atau perilaku stereotip
Bercanda dan saling membicarakan Adatan merupakan upaya rangsang bagi
agarsaat berinteraksi dapat membuat anak anak tunanetra melalui indera nonvisual.
tunanetra tersinggung. Perasaan mudah Bentuk adatan tersebut misalnya gerakan

1052 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

mengayunkan badan ke depan kebelakang dan terus menerus seperti inilah yang pada
silih berganti, menekan matanya, akhirnya mampu merangsang pertumbuhan
menggerakkan kaki saat duduk, dan perkembangan kognitif seseorang
menggeleng-gelengkan kepala, dan lain sehingga mampu berkembang secara
sebagainya. Adatan dilakukan oleh anak optimal.
tunanetra sebagai pengganti apabila dalam
suatu kondisi anak yang tidak memiliki F. Perkembangan Motorik Anak
rangsangan sensoris, terbatasnya aktifitas Tunanetra
dan gerak dalam lingkungan, serta Perkembangan motorik anak
keterbatasan sosial baginya, sedangkan tunanetra cendrung lambat dibandingkan
bagi anak awas dapat dilakukan melalui dengan anak awas pada umumnya.
indra penglihatan dalam mencari informasi Keterlambatan ini terjadi karna dalam
di lingkungan sekitar. Biasanya para ahli perkembangan perilaku motorik diperlukan
mencoba mengurangi dan menghilangkan adanya koordinasi fungsional antara
perilaku tersebut dengan membantu mereka neuromuscular system (system persyarafan
memperbanyak aktifitas, atau dengan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif,
mempergunakan strategi perilaku tertentu, afektif, dan konatif), serta kesempatan yang
misalnya pemberian pujian atau alternatif diberikan oleh lingkungan. Pada anak
pengajaran, perilaku yang positif dan tunanerta mungkin fungsi neuromuscular
sebagainya. system tidak bermasalah tetapi fungsi
Suka berfantasi Implikasi dari psikisnya kurang mendukung serta menjadi
keterbatasan penglihatan pada anak hambatan tersendiri dalam perkembangan
tunanetra yaitu suka berfantasi. Hal ini bila motoriknya. Secara fisik, mungkin anak
dibandingkan dengan anak awas dapat mampu mencapai kematangan sama dengan
melakukan kegiatan memandang, sekedar anak awas pada umumnya, tetapi karna
melihat-lihat dan mencari informasi saat fungsi psikisnya (seperti pemahaman
santai atau saat-saat tertentu. Kegiatan terhadap realitas lingkungan, kemungkinan
tersebut tidak dapat dilakukan oleh anak mengetahui adanya bahaya dan cara
tunanetra, sehingga anak tunanetra hanya menghadapi, keterampilan gerak yang
dapat berfantasi saja. serba terbatas, serta kurangnya keberanian
Berpikir kritis Keterbatasan informasi dalam melakukan sesuatu) mengakibatkan
visual dapat memotivasi anak tunanetra kematangan fisiknya kurang dapat
dalamberpikir kritis terhadap suatu dimanfaatkan secara maksimal dalam
permasalahan. Hal ini bila dibandingkan melakukan aktivitas motorik. Hambatan
anak awasdalam mengatasi permasalahan dalam fungsi psikis ini secara langsung atau
memiliki banyak informasi dari luar yang tidak langsung terutama berpangkal dari
dapatmempengaruhi terutama melalui ketidakmampuannya dalam melihat.
informasi visual. Anak tunanetra akan
memecahkan permasalahan secara fokus G. Perkembangan Emosi Anak
dan kritis informasi akan diterima untuk Tunanetra
selanjutnya diteruskan ke otak, sehingga Perkembangan emosi anak tunanetra
timbul kesan atau persepsi dan pengertian akan sedikit mengalami hambatan
tertentu terhadap rangsang tersebut. dibandingkan dengan anak yang awas.
Melalui kegiatan-kegiatan yang bertahap Keterhambatan ini terutama disebabkan

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1053


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

oleh keterbatasan kemampuan anak Dari Abu Hurairah berkata:


tunanetra dalam proses belajar. Pada awal Rasululullah bersabda: “Seorang
masa kanak-kanak, anak tunanetra mungkin mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih dicintai Allah daripada
akan melakukan proses belajar mencoba-
seorang mukmin yang lemah, dalam
coba untuk menyatakan emosinya, namun semua kebajikan. Perhatikanlah
hal ini tetap dirasakan tidak efisien karena dengan senang atas apa yang
dia tidak dapat melakukan pengamatan memberikan manfaat kepadamu, dan
terhadap reaksi lingkungannya secara tepat. mintalah pertolongan kepada Allah,
Akibatnya pola emosi yang ditampilkannya dan janganlah kamu lemah atau
mungkin berbeda atau tidak sesuai dengan tidak berdaya, jika ada sesuatu yang
menimpamu maka janganlah kamu
apa yang diharapkan oleh diri maupun
mengatakan: “Jika seandainya aku
lingkungannya. melakukan seperti ini maka akan
Perkembangan emosi anak tunanetra seperti itu, tetapi ucapkanlah:
akan semakin terhambat bila anak tersebut “Allah sudah menentukan, dan yang
mengalami deprivasi emosi , yaitu keadaan dikehendaki Allah jadilah maka
dimana anak tunanetra tersebut kurang terjadi dilakukan. Maka sesung-
memiliki kesempatan untuk menghayati guhnya kalimat “seandainya”
adalah kalimat pembuka perbuatan
pengalaman emosi yang menyenangkan
setan” (H.R Muslim)
seperti kasih sayang, kegembiraan,
perhatian, dan kesenangan. Anak tunanetra H. Perkembangan Sosial Anak
yang cenderung mengalami deprivasi emosi Tunanetra
ini terutama adalah anak-anak yang pada Perkembangan sosial berarti
masa awal kehidupan atau perkembang- dikuasainya seperangkat kemampuan untuk
annya ditolah kehadirannya oleh linkungan bertingkah laku sesuai dengan tuntutan
keluarga atau masyarakat. Deprivasi emosi masyarakat. Bagi anak tunanetra
ini akan sangat berpengaruh terhadap aspek penguasaan seperangkat kemampuan
perkembangan lain seperti kelambatan bertingkah laku tersebut tidaklah mudah.
dalam perkembang-an fisik, motorik, Anak tunanetra lebih banyak menghadapi
bicara, intelektual dan sosial. Selain itu, masalah dalam perkembangan sosial.
anak yang mengalami deprivasi emosi akan Hambatan-hambatan tersebut adalah
bersifat menarik diri, mementingkan diri kurangnya motivasi, ketakutan menghadapi
sendiri,serta sangat menuntut pertolongan lingkungan sosial yang lebih luas atau baru,
atau perhatian dan kasih sayang dari orang- perasaan rendah diri, malu, keterbatasan
orang disekitarnya. anak untuk dapat belajar sosial melalui
‫ﺎل‬َ َ‫ﻗ‬: ‫ﺎل‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ اَِ ْﰉ ُﻫَﺮﻳْـَﺮَة َر ِﺿ َﻲ ﷲُ َﻋْﻨﻪُ ﻗ‬ proses identifikasi dan imitasi, serta sikap-
‫اﻟْ ُﻤْﺌ ِﻤ ُﻦ‬: ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ِ
َ ‫َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ‬ sikap masyarakat yang sering kali tidak
‫ﷲ ِﻣ َﻦ اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣ ِﻦ‬ ِ ‫ﺐ اِ َﱃ‬ ‫ي َﺧْﻴـٌﺮ َو اَ َﺣ ﱡ‬ ‫اﻟْ َﻘ ِﻮ ﱡ‬ menguntungkan: penolakan, penghinaan
ِ ِ
‫ص َﻋﻠَﻰ َﻣﺎ‬ َ ‫اَ ْﺣَﺮ‬. ‫اﻟﻀﱠﻌْﻴﻒ ِ ْﰲ ُﻛ ِّﻞ َﺧ ٍْﲑ‬
dan sikap tak acuh. Pada akhirnya dapat

‫ﻚ َواَ ْﺳﺘَﻌِ ْﻦ ﺑِﺎ ﷲِ َوَﻻ َْﲢَﺰ ْن َوإِ ْن‬


disimpulkan bahwa bagaimana per-
َ ‫ﻳـَْﻨـ َﻔ َﻌ‬ kembangan sosial anak tunanetra itu sangat
‫ﺖ َﻛ َﺬا‬ ُ ‫ﻟَ ْﻮ اَِّﱏ ﻓَـ َﻌ ْﻠ‬: ‫ﻚ َﺷْﻴ ٌﺊ َوَﻻ ﺗَـ ُﻘ ْﻞ‬ َ َ‫ﺻﺎﺑ‬َ َ‫ا‬ bergantung pada bagaimana perlakuan dan
‫ﱠر ﷲُ َوَﻣﺎ َﺷﺎءَ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬ َ ‫ﻗَﺪ‬: ‫َو َﻛ َﺬا َوُﻛ ْﻦ ﻗُ ْﻞ‬ penerimaan lingkungan terutama
(‫ﺎن ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ْﻢ‬ِ َ‫ﻓَﺎِ ْن ﻟَﻮ ﺗـُ َﻔﺘﱠﺢ ﻋﻤﻞ اﻟﺸﱠﻴﻄ‬
ْ َ ََ ُ ْ
lingkungan keluarga terhadap anak

1054 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

‫ﺐ‬ ِ ِِ ِ ‫ ُﺣ‬: ‫ﺼ ٍﺎل‬ ِ ِ


tunanetra itu sendiri. Bila perlakuan dan
ّ ‫ﺐ ﻧَﺒﻴّ ُﻜ ْﻢ َو ُﺣ‬ ّ َ ‫َﻋﻠَﻰ ﺛََﻼث ﺧ‬
penerimaannya baik, maka perkembangan ‫اَ ْﻫ ِﻞ ﺑـَْﻴﺘِ ِﻪ َو ﻗَِﺮأَةُ اﻟْ ُﻘ ْﺮأ َِن ﻓَِﺈ ﱠن ﲪَْﻠَﺔَ اﻟْ ُﻘ ْﺮأَ ُن ِ ْﰲ‬
ِِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫ﻇ ِّﻞ ﷲ ﻳـَ ْﻮَم َﻻ ﻇﻞﱞ ﻇﻠﱠﻪُ َﻣ َﻊ اَﻧْﺒِﻴَﺎﺋﻪ ) َرَواﻩ‬
sosial anak tunanetra tersebut akan baik dan

(‫ﺻ ِﻔﻴَﺎﺋِِﻪ‬
begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian dari penjelasan di ْ َ‫اﻟ ﱠﺪﻳْـﻠَ ِﻢ َوا‬
atas (Purwanto: 27) dapat disimpulkan Rasulullah bersabda : “Didiklah
dalam hal mengajarkan guru harus dapat anak – anak kalian dengan tiga
macam perkara yaitu mencintai
mengetahui sejauh mana siswa dapat
Nabi kalian dan keluarganya serta
memfungsikan penglihatannya dalam membaca Al-Qur’an, karena
proses belajar mengajar. Dari hal tersebut sesungguhnya orang yang
guru pun harus dapat mengelompokkan menjunjung tinggi Al-Qur’an akan
siswa dengan berdasarkan: berada di bawah lindungan Allah,
1. Mereka yang mampu membaca cetak diwaktu tidak ada lindungan selain
standart lindungan-Nya bersama para Nabi
dan kekasihnya” (HR. Ad-
2. Mereka yang mampu membaca
Dailami).
cetakan standart dengan memakai alat
pembesar (Magnification devices). Hadist lain yang menjelaskan
mengenai implementasi kurikulum
3. Mereka yang hanya mampu membaca dalam proses pembelajaran.
cetakan besar (No. 18). ‫ﺖ ﻓِْﻴ ُﻜ ْﻢ اَْﻣَﺮﻳْ ِﻦ َﻣﺎ اِ ْن ﲤَْ َﺴﻜْﺘُ ْﻢ ِِ َﻤﺎ ﻟَ ْﻦ‬ ُ ‫ﺗَـَﺮْﻛ‬
ِِ ِ ِ ِ
َ َ‫ﺗَﻀﻠﱡ ْﻮا اَﺑَ ًﺪا ﻛﺘ‬
4. Mereka yang mampu membaca
kombinasi antara cetakan besar / ُ‫ﺎب ﷲ َو ُﺳﻨﱠﺔَ َر ُﺳ ْﻮﻟﻪ ) َرَواﻩ‬
regular print. (‫َﺣﺎﻛِ ْﻢ‬
5. Mereka yang mampu membaca “Telah aku tinggalkan kepada
cetakan besar dengan menggunakan kalian semua dua perkara yang
jika kalian berpegang teguh
alat pembesar.
padanya maka tidak akan tersesat
6. Mereka yang hanya mampu dengan selama-lamanya yaitu kitab Allah
braille tapi masih melihat cahaya. (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-
7. Mereka yang hanya menggunakan Nya.” (HR. Hakim)
braille tetapi sudah tidak mampu
melihat cahaya. Adapun satu satu sekolah tingkat
dasar yang menyelenggarakansekolah
I. Kurikulum Sekolah Inklusi inklusi adalah SD Negeri Tugu Utara 12
Kurikulum adalah seperangkat Petang Kecamatan Koja Jakarta Utara.
rencana pembelajaran yang didalamnya Dalam The World Education Forum (2000)
menampung pengaturan tentang tujuan, isi, di Dakar, ditegaskan perlunya memberikan
proses, dan evaluasi.Kurikulum yang perhatian terhadap anak berkebutuhan
dipakai untuk sekolah inklusi adalah khusus, melalui pendidikan inklusi, yaitu
kurikulum regular dengan sedikit pendidikan yang melayani semua
modifikasi pada materi, media dan metode anaktermasuk anak yang memerlukan
pembelajaran sesuaikebutuhan peserta pendidikan khusus.
didik. Dari Ali : Dengan demikian kurikulum tingkat
‫ﺎل َر ُﺳ ْﻮ ُل‬ َ َ‫ﻗ‬: ‫ﺎل‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ َﻋﻠِ ٍّﻲ َر ِﺿ َﻲ ﷲُ َﻋْﻨﻪُ ﻗ‬ satuan pendidikan (KTSP) adalah
‫اَِّدﺑـُ ْﻮا اَْوَﻻ َد ُﻛ ْﻢ‬: ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ َ ‫ﷲ‬
ِ kurikulum yang dirancang, diberlakukan
dan diimplementasikan dalam satu lembaga

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1055


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

atau satuan pendidikan tertentu. total, karena tidak memungkinkan bagi


Selanjutnya silabus merupakan rancangan ABK untuk dapat berfikir setara dengan
pembelajaran yang disusun oleh guru anak rata – rata.
selama satu semester. Sedangkan RPP
sebagai rencana pembelajaran yang di 5. Pendekatan Metode Pembelajaran
susun guru untuk satu atau beberapa Bagi Tunanetra di Sekolah Inklusi
pertemuan dengan peserta didik. Metode adalah segala usaha yang
Dalam pembelajaran inklusif, model sistematis dan praktis untuk mencapai
kurikulum bagi ABK dapat dikelompokan tujuan pendidikan dengan melalui berbagai
menjadi empat, yakni: aktivitas baik di dalam maupun di luar
kelas dalam lingkungan sekolah. Dengan
1. Duplikasi Kurikulum demikian adanya metode yang tepat dalam
Yakni ABK menggunakan kurikulum mengajar dapat membantu dalam proses
yang tingkat kesulitannya sama dengan belajar dan mempermudah dalam
siswa rata-rata/regular. Model kurikulum menyampaikan materi serta membawa anak
ini cocok untuk peserta didik tunanetra, didik untuk mencapai tujuan yang
tunarungu wicara, tunadaksa, dan tunalaras. ditetapkan. Beberapa Pendekatan atau
Alasannya peserta didik tersebut tidak metode pembelajaran di Sekolah Inklusi,
mengalami hambatan intelegensi. Namun Khusus Tunanetra dengan keterbatasan
demikian perlu memodifikasi proses, yakni dalam indra penglihatan, pendekatannya
peserta didik tunanetra menggunkan huruf bisa dengan cara di bawah ini. Macam-
Braille, dan tunarungu wicara macam Metode Pembelajaran Bagi
menggunakan bahasa isyarat dalam Tunanetra di Sekolah Inklusi.
penyampaiannya.
a. Memahami Pembelajaran dengan
Metode Ceramah
2. Modifikasi Kurikulum Mudah penerapannya. Metode
Yakni kurikulum siswa rata- ceramah pada siswa tunanetra hanya berupa
rata/regular disesuaikan dengan kebutuhan penyampaian materi dengan beberapa
dan kemampuan/potensi ABK. Modifikasi penjelasan secara lisan. Tepat bagi mereka
kurikulum ke bawah diberikan kepada para kaum tak melihat. Sebab, mereka
peserta didik tunagrahita dan modifikasi sangat menonjolkan indera pendengaran.
kurikulum ke atas (eskalasi) untuk peserta Metode Ceramah sangat cocok jika ada
didik gifted and talented. matapelajaran yang indikatornya meng-
haruskan siswa untuk menyimak secara
3. Substitusi Kurikulum matang. Disarankan, metode ini tepat bagi
Yakni beberapa bagian kurikulum guru.
anak rata–rata ditiadakan dan diganti
dengan yang kurang lebih setara. Model
b. Memahami Pembelajaran dengan
kurikulum ini untuk ABK dengan melihat
Metode Tanya jawab
situasi dan kondisinya. Pendekatan ini adalah metode
lanjutan pada proses pembelajaran
4. Omisi Kurikulum manakalah pembelajaran ingin di buat
Yaitu bagian dari kurikulum umum siswa turut aktif di dalam kelas. Metode ini
untuk mata pelajaran tertentu ditiadakan

1056 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

dapat diterapkan kepada siswa tunanetra 6. Mekanisme Pengajaran


karena metode ini merupakan tambahan Waktu belajar yang diterapkan dalam
dari metode ceramah yang menggunakan 1 mata pelajaran adalah 40 menit dan
indera pendengaran. waktu istirahat selama 15 Menit.
Sedangkan menurut Islam mengenai
c. Memahami Pembelajaran dengan metode pembelajaran yang sesui adalah :
Metode Diskusi ‫ﺎل‬َ َ‫ﻗ‬: ‫ﺎل‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ اِﺑْ ُﻦ َﻋﻠِ ٍّﻲ َر ِﺿ َﻲ ﷲُ َﻋْﻨﻪُ ﻗ‬
‫اَﻟْﻌِْﻠ ُﻢ‬: ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ِ
َ ‫َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ‬
Metode ini dapat diterapkan kepada

ُ‫ﻟﺴ ﱠﺆ ُال أََﻻﻓَ ْﺴﺌَـﻠُ ْﻮا ﻓَِﺈﻧﱠﻪ‬ َ‫َﺧَﺰﺋِ ُﻦ َوَﻣ َﻔﺘِ ُﺤ َﻬﺎ ا‬
siswa tunanetra karena mereka dapat ikut
ُ
ِ ‫اَﻟﺴﺎﺋِﻞ واﻟْﻌ‬: ٌ‫ﻳـﺆ ﱠﺟﺮ ﻓِﻴ ِﻪ اَرﺑـﻌﺔ‬
‫ﺎﱂُ َواﻟْ ُﻤ ْﺴﺘَ ِﻤ ُﻊ‬
berpartisipasi dalam kegiatan diskusi itu
karena dalam metode diskusi kemampuan َ َُ ‫ﱠ‬ َ َْ ْ ُ َُ
daya pikir siswa untuk memecahkan suatu ِ
(‫ﺐ َﳍُ ْﻢ ) َرَواﻩُ اَﺑـُ ْﻮا ﻧـُ َﻌْﻴﻢ‬‫َواﻟْ ُﻤ ِﺤ ﱡ‬
persoalan lebih diutamakan. Dan metode Dari Ibnu Ali ia berkata :
ini bisa diikuti tanpa menggunakan indera Rasulullah bersabda : Ilmu itu
penglihatan. laksana lemari (yang tertutup
rapat), dan sebagai anak kunci
pembukanya adalah pertanyaan.
d. Memahami Pembelajaran dengan Oleh karena itu, bertanyalah
Metode Sorogan kalian, karena sesungguhnya
Metode ini dapat diterapkan kepada dalam tanya jawab akan diberi
siswa tunanetra karena adanya bimbingan pahala empat macam, yaitu
langsung dari guru kepada anak didik dan penanya, orang yang berilmu,
seorang guru dapat mengetahui langsung pendengar dan orang yang
mencintai mereka.” (Diriwayat-
sejauh mana kemampuan anak didiknya
kan oleh Abu Mu’aim)
dalam memahami suatu materi pelajaran.
Sedangkan hadist lain yang
e. Memahami Pembelajaran dengan menegaskan mengenai metode yang sesuai
Metode Bandongan yaitu :
‫ﺎل َر ُﺳ ْﻮ ُل‬
َ َ‫ﻗ‬: ‫ﺎل‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ َﺟﺎﺑِ ٍﺮ َر ِﺿ َﻲ ﷲُ َﻋْﻨﻪُ ﻗ‬
Metode ini dapat diterapkan kepada
siswa tunanetra Inti karena guru
‫إِﱠﳕَﺎ ِﺷ َﻔﺎءُ اﻟْﻌِ ِّﻲ‬: ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ِ
memberikan penjelasan materi kepada anak َ ‫ﷲ‬
didik tidak secara perorangan. Metode ini (‫اﻟ ﱡﺴﺌَﺎل ) َرَواﻩُ اَﺑـُ ْﻮ َد ُاو ْد َو اﻟِّْْﱰِﻣ ِﺬ ْي‬
merupakan kebalikan dari metode Dari Jabir , ia berkata,
sorogan.Tunanetra dapat mengikuti metode Rasulullah bersabda:
ini, karena metode ini dapat diikuti dengan “Sesungguhnya obat kebodohan
itu tak lain adalah bertanya.”
tanpa menggunakan indera penglihatan.
(HR. Abu Daud).

f. Memahami Pembelajaran dengan 7. Tujuan Pembelajaran


Metode Drill Menjadikan murid lebih terampil
Metode ini dapat diterapkan kepada dalam membuat sesuatu. Menjadikan murid
siswa tunanetra jika materi yang lebih mandiri dalam menghadapi suatu
disampaikan dan media yang digunakan permasalahan. Yang diharapkan murid
mampu mendukung mereka untuk yaitu lebih dapat bersosialisasikan terhadap
memahami materi pelajaran. lingkungan disekitarnya. Selain itu system

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1057


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

manajemen yang mendukung baik gaya Selain itu tujuan dari pembelajaran
penataan kelas yang digunakan dalam dipertegas di dalam Al Quran yaitu bahwa
sekolah yaitu gaya seminat atau bentuk U tujaun dari pembelajaran tidak dari tujuan
dengan guru duduk ditengah – tengah manusia itu sendiri. Manusia diciptakan
murid dan dapaat berinteraksi langsung untuk beribadah kepada Allah . Makna
dengan murid dengan cara duduk ibadah kepada Allah ini mengandung
berhadapan dengan murid. Atau gaya pengertia yang sangat luas. Meliputi
manajemen yang lain yaitu dengan gaya beberapa aspek antara lain sisi manusia dan
manajemen kelas otoritas yang mengontrol orang lain. Dalam ayat lain dijelaskan
langsung materi yang diberikan dalam bahwa manusia mempunyai tugas untuk
kegiatan belajar mengajar dan perilaku. mengelola bumi ini (kholifatullah filárdh.
Adapun tujuan pendidikan untuk Untuk itu lah manusia harus dapat
islam yaitu betapa pentingnya memperoleh mengelola bumi ini dengan memiliki
pendidikan bagi setiap muslim dan kekuatan.
muslimah. Di dalam islam baik laki – laki Dan dapat disimpulkan bahwa tujuan
maupun perempuan, yang muda atau yang akhir dari proses pembelajaran adalah
tua wajib memperolah dan mendapatkan membentuk muslim yang bahagia di dunia
pendidikan. Demikian juga dengan anak – dan di akhirat.
anak yang tidak normal atau dikenal
dengan istilah cacat, Mereka juga berhak 8. Media Pembelajaran bagi Tunanetra
sama – sama memperoleh kesempatan Selain kekhususan metode pengajaran
untuk mendapatkan pendidikan yang layak yang digunakan oleh anak tunanetra.
seperti anak – anak normal yang lainnya. Mereka pun mempunyai kekhususan dalam
Hal tersebut bagaimana dinyatakan menggunakan media pembelajaran. Karena
dalam Al Qur’an di dalam surat al-hujurat kondisi penglihtan mereka yang tak
ayat 13 sebagai berikut. Artinya: berfungsi, maka media yang di gunakan
“Hai manusia, Sesungguhnya untuk pengajaran anak tunanetra ialah
Kami menciptakan kamu dari media yang dapat dijangkau dengan
seorang laki-laki dan seorang pendengaran dan perabaannya. Adapun
perempuan dan menjadikan kamu
media tersebut ialah Papan baca (Kenop),
berbangsa – bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal- Reglette dan Stilus (pena) yaitu alat tulis
mengenal. Sesungguhnya orang manual, Mesintik Braille (Perkins Braille),
yang paling mulia diantara kamu Kaset. Media Pembelajaran yang
disisi Allah ialah orang yang diterapkan pada anak-anak tunanetra di
paling taqwa diantara kamu. beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB)
Sesungguhnya Allah Maha meliputi: alat bantu menulis huruf Braille
mengetahui lagi Maha Mengenal”.
(Reglette, Pen dan mesin ketik Braille); alat
bantu membaca huruf Braille (Papan huruf
Selain itu tujuan umum dari
dan Optacon); alat bantu berhitung
pembelajaran menurut Islam adalah
(Cubaritma, Abacus/Sempoa, Speech
menjadikan umat muslim sejati, beriman
Calculator), serta alat bantu yang bersifat
yang teguh, beramal saleh, dan berakhlak
audio seperti tape-recorder. Khusus Alat
mulia serta berguna bagi masyarakat,
bantu membaca huruf Braille adalah alat
agama dan negara.
bantu pembelajaran untuk mengenal huruf

1058 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

Braille alat ini biasa disebut pantule mingguan). Rancangan PPI hanya
singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini diperuntukkan bagi anak yang
terdiri dari paku-paku yang dapat ditempel bersangkutan. Bukan untuk semua anak
pada papan sehingga membentuk yang ada di kelas itu.
kombinasi huruf Braille, seperti laci atau Gambaran kondisi awal siswa pada
kotak peti, terbuat dari papan dengan satuan pelajaran individual menjadi penting
lubang-lubang tempat memasukkan pin-pin keberadaannya untuk memudahkan kita di
logam. Salah satu kelemahan papan tulis dalam melihat kemajuan yang dicapai anak
Braillle ada pada pinnya yang terlepas dari tersebut setelah proses pembelajaran
papannya, sehingga kerap hilang. Selain dilakukan atau setelah diberikan intervensi.
itu, ukurannya yang relatif besar dan ‫ﺎل‬َ َ‫ﺎب َر ِﺿ َﻲ ﷲُ َﻋْﻨﻪُ ﻗ‬ ِ ‫اﳋَﻄﱠ‬
ْ ‫َﻋ ْﻦ ُﻋ َﻤ ُﺮ اﺑْ ُﻦ‬
: ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ِ
َ ‫ﺎل َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ‬ َ َ‫ﻗ‬:
terbuat dari papan membuatnya berat untuk
dibawa – bawa.
‫ﺎﺳﺒُـ ْﻮا ﺗَـَﺰﻳـﱠﻨُـ ْﻮا‬ ِ
َ ‫َﺣﺎﺳﺒُـ ْﻮا اَﻧْـ ُﻔ َﺴ ُﻜ ْﻢ ﻗَـْﺒ َﻞ اَﻧﺘُ َﺤ‬
a. Menyusun Satuan Pembelajaran ‫ﺎب ﻳـَ ْﻮَم‬ ُ ‫اﳊ َﺴ‬
ِْ ‫ﻒ‬ ‫ض ْاﻷَ ْﻛ َِﱪ َوإِﱠﳕَﺎ َﳜَ ﱡ‬ ِ ‫ﻟِْﻠ َﻌ ْﺮ‬
‫ﺐ ﻧَـ ْﻔ َﺴﻪُ ِ ْﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ‬ ِ ِ
Individual َ ‫ﺎﺳ‬
َ ‫اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔ َﻋﻠَﻰ َﻣ ْﻦ َﺣ‬
PPI yang digambarkan pada Dari Umar Ibnul Khattab beliau
sebelumnya merupakan rumusan PPI yang berkata : Rasulullah bersabda:
bersifat jangka panjang. Agar program “Adakanlah perhitungan terhadap
diri kalian sebelum kalian
tersebut dapat diimplementasikan, perlu
diperhitungkan”.
dirumuskan ke dalam satuan pelajaran
individual jangka pendek (harian atau

CONTOH SATUAN PELAJARAN INDIVIDUAL


NAMA SISWA : Muh. Fathoni
KELAS / SEMESTER : V / satu
BIDANG STUDI : Matematika
POKOK / SUB POKOK BAHASAN : Pengukuran Waktu
PERTEMUAN : 3 X (pertemuan)

SASARAN / TUJUAN
• Fathoni dapat Menentukan tanda waktu dengan notasi 12 jam
• Fathoni dapat membaca jam dengan benar
• Fathoni dapat Menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam
• Fathoni dapat Melakukan operasi hitung yang melibatkan satuan waktu

KONDISI AWAL
Fathoni termasuk tunanetra low vision dan juga hiperaktif, perkembangan aspek
kognitifnya saat diobservasi sudah cukup matang untuk belajar matematika (pengukuran
waktu). Sejalan dengan hal itu ia sudah mampu melakukan aktivitas seperti: Menentukan
tanda waktu dengan notasi 12 jam, membaca jam dengan benar, Menentukan tanda waktu
dengan notasi 24 jam. Fathoni juga mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung
yang melibatkan satuan waktu.

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 1059


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015

PROSES PEMBELAJARAN
Posisikan Fathoni secara berhadapan dengan guru, demonstrasikan kepadanya tentang jam
braille, kemudian pinta Fathoni untuk menirukannya, beri motivasi dan lakukan secara
berulang-ulang. Demonstrasikan pula cara mengoperasikan jam braille tersebut kepadanya.
Tarik perhatian Fathoni, lalu tunjukkan bagian-bagian jam braille tersebut kemudian
lakukan sesuai dengan sasaran tujuan materi yang telah direncanakan. Katakan kepadanya
satu! Pinta Fathoni melakukan hal yang sama. Demonstrasikan dengan cara yang sama dan
pinta ia untuk melakukan hal yang sama langkah demi langkah. Dorong dan beri reward
jika melakukan secara benar dan tepat.

EVALUASI
Kriteria: Dinyatakan berhasil apabila 2 kali secara berturut-turut dapat menyelesaikan tugas
tanpa bantuan.

DAFTAR PUSTAKA Utami Munandar, Pengembangan


Abbas Sukardi, Wawancara, Jakarta, 24 Kreatifitas Anak Berbakat, cet I
Agustus 2008. (Jakarta: PT Rineka Cipta,1999).
Al Imam Abi Husain Muslim bin Al Hajjaj, Wall,W.D, Anak-anak cacat Yang
Shahih Muslim, (Kairo: Daar Ibnu Al menyimpang,Cet I,Diterjemahkan
Haitam, 2001). oleh R. Bratantyo (Jakarta:Balai
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Pustaka)
Metodologi Pendidikan Islam, Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus
(Jakarta: Ciputat Pers, 2003). Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, Bumi Aksara, 1995).
Cet I (Jakarta:Kencana, 2004). Zuhairini, Abdul Ghafur, Slamet As.
J. David Smith, Inklusi, Sekolah Ramah Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan
untuk Semua,Bandung: Penerbit Agama, (Usaha Nasional: Surabaya,
Nuansa. 2006. 1983).
Jalaluddin, Teologi pendidikan, Cet 3, http://sepucuktunasbangsa.blogspot.com/20
Jakarta: PT Raja grafindo, 2003. 11/01/kurikulum-dan-pendidikan-
Mashoedah,”Media Pembelajaran Huruf inklusif-bagi.html
Braille,” dariblog.uny.ac.id/mashoedah, http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_kh
30 November 2008. usus
Muhaimin, Nuansa Baru pendidikan Islam,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006).
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi
Anak berkebutuhan Khusus, Cet
II,Jakarta: PT Rineka Cipta,2003
Qur’an Tajwid (Jakarta: Maghfirah
Pustaka, 2006) .
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an,
terjemahan As’ad Yasin. Jakarta:
gema Insani press. 2001

1060 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam

Anda mungkin juga menyukai