Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PLATYHELMINTES, NEMATHELMINTHES, ANNELIDA

DISUSUN OLEH:

- OKTAPIANI BR SIANIPAR
- RISWAR SABILA
- SALSABILA
- IRWANDA SETIAWAN
- WAFIQ

KELAS X MIA 1

SMA NEGERI 1 BUNTU PANE

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


A. Platyhelminthes
1. Pengertian

Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini


mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas
pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.

2. Ciri-ciri
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih
hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing
golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh Platyhelminthes
adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2–3 cm), Bipalium yang
hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati,
dan cacing pita.

3. Klasifikasi
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu
getar), Trematoda (cacing isap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).
a. Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai
alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
b. Kelas Trematoda memiliki alat isap yang dilengkapi dengan kait untuk
melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada
manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing
hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
c. Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di
usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia
solium dan T. saginata.  Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus
inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di
dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.

4. Peranan

Umumnya Platyhelminthes merupakan cacing yang merugikan karena bersifat parasit


pada manusia dan hewan, namun terdapat spesies platyhelminthes (cacing pipih) yang tidak
merugikan manusia atau hewan yaitu planaria. Planaria memiliki peranan yang dimanfaatkan
sebagai makanan ikan. Platyhelminthes (cacing pipih) lebih banyak memberikan dampak
kerugian bagi manusia dan hewan. Ketika manusia mengkonsumsinya, dampaknya dapat
merugikan manusia karena terinfeksi cacing yang dapat menyebabkan masalah-masalah bagi
kesehatan manusia.

B. Nemathelminthes
1. Pengertian

Nemathelminthes atau Aschelminthes adalah filum yang pernah dipakai pada


Kerajaan Hewan (Animalia). Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi karena
polifiletik. Meskipun demikian, pengelompokannya kadang-kadang masih dipakai untuk
kemudahan.

Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai cacing gilig:


hewan dengan tubuh berbentuk silinder memanjang, bahkan sangat panjang sehingga
muncullah nama 'Nemathelminthes', yang berarti "cacing berkas" (dari bahasa
Yunani). Tubuhnya tidak beruas-ruas.

2. Ciri Tubuh

Nemathelminthes memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan


ujung-ujung yang meruncing. Cacing ini memiliki rongga tubuh semu, sehingga disebut
sebagai hewan pseudoselomata.

Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada


pula yang mencapai panjang 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada
individu jantan.

Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri dari enzim


pencernaan yang berasal dari inangnya. Kutikula ini akan semakin menguat apabila
cacing ini hidup parasit pada usus inang daripada hidup bebas.

Sistem pencernaan cacing ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.


Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior.
Beberapa jenis ada yang memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki
pembuluh darah dan sistem respirasi. Cairan pseudoselom yang akan mengalirkan
makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui
permukaan tubuh.
3. Klasifikasi

Terdapat sekitar 80 ribu spesies Nemthelminthes yang telah diidentifikasi, dan yang
belum teridentifikasi juga sangat banyak. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas
yaitu nematoda, dan nematophora.[2] Beberapa nematoda yang menjadi parasit pada manusia
adalah:

a. Ascaris lumbricoides (cacing perut), penyebab penyakit ascariasis


b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang), banyak di daerah pertambangan
c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi), dapat melakukan autoinfeksi
d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut), penyebab penyakit kaki gajah
e. Trichinella spiralis, penyebab penyakit trikhinosis

4. Peranan Nemathelminthes
Pada umumnya nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan penyakit
pada manusia dan menjadi parasit pada tumbuhan, diantaranya sebagai berikut :
Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan
sebagai vektor virus pada beberapa tanaman pertanian.
Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan Enterobius vermicularis (cacing kremi), menjadi
parasit pada manusia dan menyebabkan penyakit
C. Annelida
1. Pengertian
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000
spesies modern, antara lain cacing tanah, pacet dan lintah. Filum ini ditemukan di
sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai
dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga
kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.

2. Ciri-ciri Annelida
Bentuk tubuh simetri bilateral, yaitu mempunyai dua bagian sisi yang sama.
Merupakan hewan triploblastik selomata, yaitu memiliki rongga tubuh sejati yang
tersusun dari 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada masing-
masing segmen tubuh terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia yang
disebut nefrostom.
Beberapa diantaranya hidup sebagai parasit. Hidup di darat, air tawar, dan air laut.
Sistem pencernaan terdiri dari faring, esophagus, tembolok, empedal, dan usus halus.
Memiliki sistem sirkulasi tertutup yang tersusun dari jaringan pembuluh darah
berhemoglobin. Pada permukaan tubuhnya, terdapat pembuluh darah kecil yang berfungsi
sebagai organ pernapasan.
Memiliki jenis kelamin yang terpisah maupun hermaprodit. Pada Annelida dewasa
terjadi penebalan epidermis yang disebut klitelum, befungsi untuk kopulasi dan
membentuk kokon, yaitu tempat/wadah telur yang telah dibuahi. Setelah masa
pembuahan selesai, kokon akan terlepas dan menetas menjadi larva bersilia yang disebut
trokofor.
3. Klasifikasi
a. Polychaeta

Dalam bahasa latin, Polychaeta berasal dari kata poly dan chaeta. Poly artinya
banyak, chaeta artinya rambut. Sehingga Polychaeta merupakan hewan yang memiliki
banyak rambut. Sebagian besar hidup di air laut dan aktif pada malam hari. Sudah
memiliki kepala dan mata yang terlihat jelas. Memiliki parapodia (alat gerak) pada setiap
segmen sisi kiri dan kanan. Kulitnya dilapisi oleh kutikula dan memiliki sistem saraf
tangga tali dengan pusat sarafnya berupa ganglion. Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
esofagus, usus (ventrikulo-intestinal), dan anus. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi
pada permukaan kulit.

Jenis kelamin sudah terpisah antara jantan dan betina serta larvanya bersilia
(trokofor). Reproduksi terjadi melalui fertilisasi eksternal (pembuhaan terjadi di luar
tubuh). Contoh dari Polychaeta adalah Lysidice oele (cacing wawo) dan Eunice viridis
(cacing palolo).

b. Oligochaeta

Hidup di tanah dan air. Memiliki sedikit seta/rambut, tidak memiliki mata dan
parapodia. Tubuhnya bersegmen dan memiliki panjang sekitar 10 – 25 cm. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, tembolok (ingluvies), lambung tebal, usus halu,
dan anus. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi pada permukaan kulit yang dilapisi
kutikula.

Bersifat hermaprodit, namun tidak dapat membuahi dirinya sendiri. Reproduksi


terjadi melalui fertilisasi internal (pembuhan di dalam tubuh). Kopulasinya berlangsung
secara resiprokal, yaitu terjadi diantara dua individu yang saling bertukar sperma dan
ditampung dalam kantung sperma (vesicular seminalis). Setelah fertilisasi, akan
terbentuk kokon yang berada pada daerah klitelum dan akan tumbuh menjadi zigot.
Contoh dari Oligochaeta adalah Pheretima sp. dan Lumbricus terrestris (cacing tanah).
c. Hirudinea

Bersifat parasit. Bertubuh pipih, terdiri dari 33 segmen, tidak memiliki


rambut/seta/parapodia, memiliki alat hisap pada bagian anterior dan posterior. Pernapasan
dilakukan dengan cara difusi pada permukaan kulit. Sistem saraf berupa tangga tali, ganglion
ventral terlihat lebih jelas dibandingkan dengan ganglion serebral. Saluran pencernaan terdiri
dari mulut, lambung, usus, rektum, dan anus.

Termasuk hewan hermaprodit. Reproduksi terjadi melalui fertilisasi internal (pembuahan


di dalam tubuh). Memiliki mulut dengan tiga buah rahang yang tersusun dari kitin dan
membentuk susunan segitiga, sehingga memiliki daya hisap yang kuat. Darah dapat dihisap
banyak (volume darah bisa mencapai 3 kali lebih besar dari tubuh) karena Hirudinea
memiliki zat anti koagulan (zat penghambat pembekuan darah) dalam tubuhnya. Contoh dari
Hirudinea adalah Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa (pacet).

4. Peranan Annelida bagi Kehidupan


Annelida dapat berperan menguntungkan maupun merugikan bagi kehidupan. Berikut
merupakan contoh peranan Annelida yang menguntungkan:
a. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
b. Dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan.
c. Dapat digunakan sebagai pupuk.
d. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah sebagai
tempat berkembangbiak cacing tanah.
e. Dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran air.
f. Dapat digunakan sebagai media pengobatan tradisional, seperti pada serbuk hasil
ekstraksi cacing tanah yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit tipes.
g. Hirudinea dapat digunakan untuk terapi pada manusia dengan cara menyedot darah
kotor pada bagian tubuh tertentu.
h. Dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik.
Peranan Annelida yang merugikan:
a. Menyebabkan penyakit anemia (kekurangan sel darah merah).
b. Menyebabkan penyakit cacing hati, cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi
pada makhluk hidup lain.

Anda mungkin juga menyukai