DISUSUN OLEH:
- OKTAPIANI BR SIANIPAR
- RISWAR SABILA
- SALSABILA
- IRWANDA SETIAWAN
- WAFIQ
KELAS X MIA 1
2. Ciri-ciri
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih
hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing
golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh Platyhelminthes
adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2–3 cm), Bipalium yang
hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati,
dan cacing pita.
3. Klasifikasi
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu
getar), Trematoda (cacing isap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).
a. Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai
alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
b. Kelas Trematoda memiliki alat isap yang dilengkapi dengan kait untuk
melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada
manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing
hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
c. Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di
usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia
solium dan T. saginata. Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus
inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di
dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.
4. Peranan
B. Nemathelminthes
1. Pengertian
2. Ciri Tubuh
Terdapat sekitar 80 ribu spesies Nemthelminthes yang telah diidentifikasi, dan yang
belum teridentifikasi juga sangat banyak. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas
yaitu nematoda, dan nematophora.[2] Beberapa nematoda yang menjadi parasit pada manusia
adalah:
4. Peranan Nemathelminthes
Pada umumnya nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan penyakit
pada manusia dan menjadi parasit pada tumbuhan, diantaranya sebagai berikut :
Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan
sebagai vektor virus pada beberapa tanaman pertanian.
Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan Enterobius vermicularis (cacing kremi), menjadi
parasit pada manusia dan menyebabkan penyakit
C. Annelida
1. Pengertian
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000
spesies modern, antara lain cacing tanah, pacet dan lintah. Filum ini ditemukan di
sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai
dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga
kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
2. Ciri-ciri Annelida
Bentuk tubuh simetri bilateral, yaitu mempunyai dua bagian sisi yang sama.
Merupakan hewan triploblastik selomata, yaitu memiliki rongga tubuh sejati yang
tersusun dari 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada masing-
masing segmen tubuh terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia yang
disebut nefrostom.
Beberapa diantaranya hidup sebagai parasit. Hidup di darat, air tawar, dan air laut.
Sistem pencernaan terdiri dari faring, esophagus, tembolok, empedal, dan usus halus.
Memiliki sistem sirkulasi tertutup yang tersusun dari jaringan pembuluh darah
berhemoglobin. Pada permukaan tubuhnya, terdapat pembuluh darah kecil yang berfungsi
sebagai organ pernapasan.
Memiliki jenis kelamin yang terpisah maupun hermaprodit. Pada Annelida dewasa
terjadi penebalan epidermis yang disebut klitelum, befungsi untuk kopulasi dan
membentuk kokon, yaitu tempat/wadah telur yang telah dibuahi. Setelah masa
pembuahan selesai, kokon akan terlepas dan menetas menjadi larva bersilia yang disebut
trokofor.
3. Klasifikasi
a. Polychaeta
Dalam bahasa latin, Polychaeta berasal dari kata poly dan chaeta. Poly artinya
banyak, chaeta artinya rambut. Sehingga Polychaeta merupakan hewan yang memiliki
banyak rambut. Sebagian besar hidup di air laut dan aktif pada malam hari. Sudah
memiliki kepala dan mata yang terlihat jelas. Memiliki parapodia (alat gerak) pada setiap
segmen sisi kiri dan kanan. Kulitnya dilapisi oleh kutikula dan memiliki sistem saraf
tangga tali dengan pusat sarafnya berupa ganglion. Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
esofagus, usus (ventrikulo-intestinal), dan anus. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi
pada permukaan kulit.
Jenis kelamin sudah terpisah antara jantan dan betina serta larvanya bersilia
(trokofor). Reproduksi terjadi melalui fertilisasi eksternal (pembuhaan terjadi di luar
tubuh). Contoh dari Polychaeta adalah Lysidice oele (cacing wawo) dan Eunice viridis
(cacing palolo).
b. Oligochaeta
Hidup di tanah dan air. Memiliki sedikit seta/rambut, tidak memiliki mata dan
parapodia. Tubuhnya bersegmen dan memiliki panjang sekitar 10 – 25 cm. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, tembolok (ingluvies), lambung tebal, usus halu,
dan anus. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi pada permukaan kulit yang dilapisi
kutikula.