Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUB TEMA

MATAHARI KELAS II SDN SAMBIKEREP 1 SURABAYA

Wahyu Budianto
Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Surabaya, wahyubudianto1@mhs.unesa.ac.id
Lamijan Hadi Susarno
Dosen S1 Jurusan Teknologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Surabaya, lamijansusarno@unesa.ac.id

Abstrak

Hasil belajar siswa kelas II SDN Sambikerep 1 Surabaya pada materi kenampakan matahari termasuk
kategori rendah yakni dibawah Nilai KKM 75, hasil ini diperoleh berdasarkan data hasil observasi lapangan dan
wawancara dengan guru kelas II di sekolah SDN Sambikerep 1 Surabaya. Penyebabnya adalah penggunaan media
yang belum tepat. Maka tujan dari penelitian ini untk menghasilkan media pembelajaran diorama sebagai solusi
yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu meningkatkan hasil belajar kelas II SDN Sambikerep 1
Surabaya pada materi kenampakan matahari. Penelitian ini menggunakan pendekatan model Research and
Development (R&D) dari model Borg&Gall. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan wawancara, angket
untuk ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan pada media tersebut. Dalam pengembangan ini
selain mengetahui kelayakan juga penting mengetahui keefektifan media sebagai media pembelajaran, peneliti
juga menggunakan metode tes yaitu Pre-Test dan Post-Test untuk bahan perbandingan hasil belajar siswa ketika
sebelum menggunakan media pembelajaran diorama dan sesudahnya. Dalam uji coba subjek yaitu uji coba
perorangan dengan menggunakan 3 subjek, kemudian 7 subjek untuk uji coba kelompok kecil dan 30 subjek untuk
uji coba lapangan. Sesuai dengan uji coba kelayakan yang telah dilakukan, hasil dari ahli materi memperoleh
presentase sebesar 90%, untuk hasil perolehan ahli media sebesar 95%. Untuk uji perorangan terhadap peserta
didik sebesar 89,5%, uji coba kelompok kecil memperoleh hasil presentase sebesar 87,4%, dan uji coba lapangan
memperoleh hasil lapangan sebesar 89,5%. Dilihat dari presentase tersebut , dapat disimpulkan bahwa media
termasuk dalam kriteria “sangat baik” serta layak digunakan sebagai pembelajaran. Sedangkan untuk hasil analisis
tes, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test sebelum menggunakan media dan Post-test setelah
menggunakan media berdasarkan hasil uji t bahwasanya T hitung > t tabel yaitu dengan nilai 4,760 > 1,699. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Diorama efektif digunakan dalam pembelajaran sub tema
matahari materi kenampakan matahari kelas II SDN Sambikerep 1 Surabaya.
Kata Kunci : media pembelajaran, diorama, hasil belajar

Abstract
The learning result of II grade students of SDN Sambikerep 1 Surabaya on the material appearance of the sun
are in the low KKM category 75, these results are obtained based on data from field observations and interviews
with science teachers at the school. The reason is the use of learning media that have not been right. So the
researchers used the diorama media as an alternative to overcoming the problem improve learning outcomes of
II grade students of SDN Sambikerep 1 Surabaya on the material appearance of the sun. The model used in this
research is Research and Development (R&D) from Borg&Gall. In the collect the data, researcher used the
interview, questionnaire for the matter and to media expert to know feasibility in a media.In developing this media,
beside to know feasibility, to know effective this media more important to. the researcher used evaluation form
test pre-test and pos-test to compare student learning outcomes before utilizing the diorama media learning and
after utilizing the diorama media learning To know design trials for effective this media for learning the
researcher used One Group Pre-Test Post-Test, all that to know for effectifity this media. The trials for media got
a three, that is 3 student for individual test, try give 7 students for small group test and the 30 students for a field
test.In accordance with the test that have been done, the result of the people of material get the result 90%, for
the result of revenue from media get 95%. Trial for students from individuals get 89,5%, for result trial from small
group get 87,4% and the result from field trial get 89,5%. From the percentage, it can be conclude the media
including in criteria “excellent” and being used in learning. As for the analysis test, there are significant
differences between the Pre-test before using media and the Post-test after using it.Based on the result from T
test, t count > t table is 4,760 > 1,699. Therefor it can be conclude that media diorama learning affective for the
material appearance of the sun Lessons classs II grade students of SDN Sambikerep 1 Surabaya.
Keyword: instructional media, diorama, learning result
PENDAHULUAN pembelajaran oleh guru menggunakan metode
berupa tanya jawab, ceramah, dan penugasan.
A. Latar belakang Masalah Sedangkan penggunaan media masih kurang
Salah satu tindakan edukatif adalah bervariasi, gurur dalam menyampaikan materi
pembelajaran dengan tujuan meningkatkan pembelajaran hanya menggunakan media
potensi siswa meliputi aspek kognitif, afektif, gambar yang sudah disiapkan atau ilustrasi
dan psikomotor sesuai dengan taksonomi Bloom yang terdapat pada buku teks agar memudahkan
(Sudjana, 2010:22). Menghasilkan suatu guru dalam menjelaskan materi yang sedang
perubahan yang didapat berupa kemampuan disampaikan di dalam kelas, Hal tersebut
baru untuk jangka waktu yang relatif lama mengakibatkan pesan yang disampaikan oleh
karena adanya usaha. Terdapat proses interaksi guru menjadi kurang maksimal dan kurang
dalam pembelajaran yakni saling bertukar antusiasnya siswa dalam proses pembelajaran.
informasi antara guru dan siswa serta sumber Dibuktikan dari hasil tahun pelajaran
belajar dalam kegiatan proses pembelajaran. sebelumnya yang dapat dicermati pada hasil
Di Indonesia umunya usia anak Sekolah wawancara dan observasi bahwa rata-rata nilai
Dasar yakni antara usia 6 – 12 tahun yang tugas dan tes siswa termasuk dalam kategori
berarti anak termasuk dalam tahapan rendah, sedangkan untuk kriteria kelulusann
operasional konkret yang dikemukakan oleh minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 75.
jean piaget (Suparno 2000:25), untuk Berdasarkan informasi tersebut, terdapat
menunjang pembelajaran tematik diperlukan permasalahan yang timbul akibat kurangnya
kehadiran media di Sekolah Dasar dikarenakan guru menggunakan media pembelajaran menarik
dalam pembelajaran tematik terdapat materi serta inovatif sehingga hal ini menimbulkan
pembelajaran yang masih banyak bersifat siswa kurang aktif dan tertarik dalam mengikuti
abstrak. Dalam tahapan ini anak masih proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil
memiliki pola fikir yang sistematis terhadap belajar Sub tema matahari materi kenampakan
peristiwa, benda dan kejadian di sekitaran matahari cukup rendah. Dalam menggunakan
lingkungannya. Ketika peserta didik alat bantu mengajar khususnya digital Guru
dihadapkan dalam materi atau masalah yang masih dirasa kurang optimal, hal ini diperkuat
masih bersifat abstrak, mereka akan merasa juga dengan masih kurangnya sarana dan
kesulitan dalam memahami materi prasarana yang dimiliki pihak sekolah. Media
pembelajaran. Sehingga diperlukan sebuah pembelajaran yang digunakan dalam
media yang mampu memecahkan masalah pembelajaran materi kenampakan matahari
tersebut. terbatas pada gambar yang ada pada buku teks
Hasil belajar yang diperoleh siswa yang dimiliki guru dan siswa. Tanpa
merupakan salah satu indikator ketercapaian menggunakan media yang menarik dalam
kompetensi dalam pembelajaran. Wina penyampaian materi membuat siswa memiliki
Sanjaya (2012;15) menyatakan terdapat minat belajar yang rendah dalam proses kegaitan
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap belajar mengajar. Materi kenampakan matahari
kesuksesan kegiantan belajar mengajar, yakni membutuhkan media yang dapat menyajikan
meliputi faktor guru, siswa, sarana prasarana, keadaan yang secara nyata seperti aslinya
dan lingkungan. Selain itu kualitas dan daya sehingga siswa dapat memahami tentang proses
mampu guru juga memiliki peranan dalam kenampakan matahari itu sendiri secara
menentukan keberhasilan kegiatan belajar langsung.
mengajar. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru
Berdasarkan hasil observasi dan atau tenaga pendidik dalam memilih media
wawancara dengan guru kelas II SDN pembelajaran menurut Kristanto (2016: 86-88)
Sambikerep 1 Surabaya, ditemukannya yakni Pertama sesuaian dengan tujuan
beberapa hasil temuan antara lain yakni pembelajaran, Kedua sesuaian dengan materi
kegiatan proses pembelajaran tematik Sub tema pembelajaran, Ketiga sesuai dengan
“Matahari” materi kenampakan matahari yang karakteristik siswa, keempat sesuai dengan teori,
diajarkan di kelas II hanya menggunakan media Kelima sesuai dengan gaya belajar siswa,
gambar dari buku siswa dan buku guru. Proses
Keenam sesuai dengan kondisi lingkungan, dengan lingkungan alam nyata, maka
fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia. dari itu media diorama dipilih untuk
dikembangkan karena mudah dibawa ke
Diorama menurut cecep kustandi dan
dalam kelas agar siswa dalam
bambang sutjipta (2013: 50) adalah penyajian
memahami penjelasan guru tentang
informasi atau pemandangan tiga dimensi
materi kenampakan matahari dapat lebih
dalam bentuk tiruan mini atau kecil dengan
mudah.
penampilan yang utuh atas kejadian atau
3. Waktu dan Ruang
fenomana agar mendapat suatu gambaran
Pertimbangan selanjutnya dalam
suasana dan lingkungan yang sesuai dengan
pemilihan media diorama untuk
kondisi nyata Sebuah gambaran visual yang
dikembangkan adalah Keterbatasan
mampu memberikan cerita ataupun pesan yang
waktu dan ruang karena Dalam materi
terkandung dalam media merupakan hal yang
kenampakan matahari, tidaklah
diwujudkan melalui diorama. Penggunaan
mungkin siswa diajak untuk
bentuk tiga dimensi dalam media ini
mengidentifikasi kenampakan matahari
memberikan sebuah petunjuk atapun
dari pagi sampai malam hari dalam
pertanyaan kepada penerima pesan.
waktu yang singkat.
4. Kemampuan dan Keterampilan guru
Dengan diorama memberikan ilustrasi
Dalam era digital, guru kelas II di
visual lebih hidup kepada siswa. Peragaan
SDN Sambikerep 1 Surabaya masih
melalui media ini juga dapat dilengkapi dengan
kurang dapat menguasai penggunaan
lampu warna tertentu untuk memberikan kesan
perangkat laptop dalam pembelajaran
lebih hidup dan dramatis. Penyesesuaian dapat
hal ini diperkuat dengan masih
dilakukan dalam membuat ukuran diorama,
minimnya sarana dan prasarana yang
yaitu dibuat dengan ukuran yang diperkecil atau
mendukung. Maka media diorama
sesuai dengan ukuran yang sebenarnya.
dipilih karena pengoperasiannya yang
Sebagai media pengajaran, diorama sangat
sangat mudah dan sesuai dengan materi
berguna untuk beberapa mata pelajaran
kenampakan matahari.
terutama untuk pelajaran ilmu bumi, ilmu
5. Karakter siswa
hayat, dan sejarah.
Karakter siswa kelas II SDN
Pertimbangan pemilihan media diorama adalah
Sambikerep 1 Surabaya yang mempunyai
sebagai berikut:
ciri khas bermain dan belajar dan
1. Kesesuaian dengan Tujuan dan Materi
memiliki antusias terhadap suatu hal
Pembelajaran
yang baru dan menarik juga menjadi
Media Diorama dipilih dengan
pertimbangan. dengan menggunakan
pertimbangan sebab terdapat tujuan
media diorama pendidik dapat manarik
pembelajaran dan materi pembelajaran
fokus dan perhatian peserta didik dalam
yang sesuai pada Sub Tema Matahari
kegiatan belajar mengajar dan memilih
materi kenampakan matahari. Tujuan
metode pembelajaran yang sesuai dengan
pembelajarannya yaitu siswa dapat
media yang telah dipilih.
membedakan keadaan alam (cahaya dan
Oleh karena itu berdasarkan latar
suhu) pada waktu pagi, siang, sore, dan
belakang masalah yang dikemukakan diatas,
malam hari.
maka diperlukan “Pengembangan Media
2. Ukuran
Diorama Pada Pembelajaran Tematik Sub tema
Media diorama dikembangkan,
Matahari Untuk Siswa Kelas II SDN
dengan pertimbangan yakni agar dapat
Sambikerep 1 Surabaya”.
mengidentifikasi kenampakan matahari
B. Rumusan Masalah
diperlukan juga gambaran tentang
Dari hasil latar belakang masalah yang
lingkungan alam, ukuran lingkungan
dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
alam yang begitu besar, maka dari itu
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
dikembangkanlah media diorama yang
1. Diperlukannya uji kelayakan media
memiliki dimensi lebih kecil namun
diorama pada Pembelajaran Tematik Sub
tetap memiliki bentuk yang mirip
tema Matahari untuk siswa kelas II SDN dikembangkan
Sambikerep 1 Surabaya. 2. Hasil akhir adalah menghasilkan sebuah
2. Diperlukannya uji keefektifan dari media
produk.
diorama pada Pembelajaran Tematik Sub
tema Matahari untuk siswa kelas II SDN 3. Melakukan tahap pengujuan terhadap
Sambikerep 1 Surabaya. produk yang dikembangkan
4. Melalakukan validasi ulang untuk
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan kelayakan media diorama mengevaluasi produk yang dikembangkan
pada Pembelajaran Tematik Sub tema berdasarkan hasil uji coba
Matahari untuk siswa kelas II SDN
Sambikerep 1 Surabaya.
B. Prosedur pengembangan
2. Untuk menguji keefektifan media diorama
pada Pembelajaran Tematik Sub tema 1. Potensi dan Masalah
Matahari untuk siswa kelas SDN Sambikerep 1
Tahapan pertama dimulai dari melihat
Surabaya.
adanya suatu potensi dan masalah yang ada
yakni melakukan suatu analisis kebutuhan
METODE PENELITIAN
yang dilakukan agar mendapatkan suatu
A. Model pengembangan informasi awal yang akan digunakan untuk

Research and Development menurut melakukan pengembangan. Untuk

Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 164) yaitu mengetahui suatu potensi dan masalah yang

metode penelitian yang bisa digunakan untuk ada maka peneliti akan melakukan

menghasilkan produk-produk tertentu dengan wawancara dengan guru SDN Sambikerep 1

meguji validitas dan keefektifan produk tersebut Surabaya.

dalam penerapannya. Prosedur penelitian dan 2. Pengumpulan Data

pengembangan memiliki dua tujuan utama, yaitu Tahapan pengumpulan data yakni

menghasilkan produk tertentu dan menguji melakukan observasi dan wawancara beserta

keefektifan produk untuk mencapai tujuan. mendokumentasikan RPP dan Silabus.

Tahapan yang digunakan dalam metode Wawancara dilakukan terhadap guru kelas II

Research & Develompment (R&D) menurut SDN Sambikerep 1 Surabaya. Dari perolehan

Borg&Gall yakni sebagai berikut: Pertama data wawancara kemudian dirumuskan

potensi dan masalah, Kedua pengumpulan data, analisis kebutuhan sebagai dasar dan

Ketiga desain produk, Keempat validasi desain, pertimbangan untuk merencanakan dan

Kelima revisi desain, Keenam uji coba produk, mengembangkan produk berupa media yang

Ketujuh revisi produk, Kedelapan uji coba akan dikembangkan oleh peneliti.

pemakaian, Kesembilan revisi produk, dan 3. Desain Produk

Terakhir produksi. Tahap berikutnya yaitu membuat

peneliti memilih menggunakan model desain produk dengan didasari dari

Research & Development (R&D) dikarenakan pengembangan perangkat pembelajaran

model ini memenuhi beberapa kriteria, yaitu: yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Dari hasil penelitian yang telah dikaji (RPP) dan Silabus yang sesuai KI dan KD

sebelumnya menunjukan keterkaitan antara pada Sub tema Matahari materi kenampakan

validitas komponen pada produk yang mahari, barulah peneliti dapat mendesain
produk media yang akan dikembangkan. kemudian setelah itu dilakukan revisi untuk
Disini peneliti mengembangkan produk menyempurnakan pengembangan produk..
media pembelajaran yakni media diorama Uji coba produk akan dilakukan dengan :
yang dapat digunakan untuk membantu a. Uji coba satu-satu
peserta didik dalam proses kegiatan belajar Dalam Uji coba perorangan akan
mengajar, Dan juga mengembangkan bahan diwakili oleh 3 anak yang dipilih secara
penyerta yang digunakan sebagai acuan guru acak untuk mengetahui seberapa besar
untuk menggunakan media diorama. efek media diorama bagi subyek
4. Validasi Desain pengembang.
Dalam validasi desain terdapat dua b. Uji coba kelompok kecil
langkah yang teridir dari validasi desain Pengembang mengadakan uji
produk materi yang dilakukan oleh ahli coba kelompok kecil kepada 7 anak
materi dan validasi desain produk yang di secara acak yang dapat mewakili populasi
lakukan oleh ahli media. fungsi dari validasi target untuk mengetahui lebih lanjut
desain yaitu sebagai masukan dan saran kualitas dan kelemahan dari media
untuk memperbaiki kekurangan dari produk diorama dalam mengatasi masalah di
media baik dari materi maupun desain SDN Sambikerep 1 Surabaya.
produk yang telah dibuat oleh peneliti. 7. Revisi Produk
5. Revisi Desain Tahapan selanjutnya seusai dilakukan
Revisi dapat diperbaiki setelah uji coba produk, tahap yang akan dilakukan
peneliti mendapatkan saran dan komentar adalah apabila masih terdapat kekurangan
dari ahli materi dan ahli media terhadap dari hasil uji produk yang telah dilakukan
produk yang akan dikembangkan. Revisi maka peneliti melakukan revisi produk agar
desain dimaksuskan agar dapat mengetahui produk media yang dikembangkan dapat
apa saja kelebihan dan memperbaiki dikatakan layak digunakan untuk digunakan
kekurangan dari produk media yang telah dalam proses kegiatan pembelajaran.
divalidasi oleh ahli media dan ahli materi 8. Uji Lapangan
agar produk tersebut bisa mencapai kriteria Pada tahapan ini uji lapangan
yang telah ditentukan berfungsi untuk mengetahui media diorama
6. Uji Coba Produk yang telah dikembangkan sudah tepat
Rusjiono dan Mustaji (2008:44) berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau
mengungkapkan tahap uji coba produk belum. Proses kegiatan yang akan
berfungsi untuk mengumpulkan berbagai dilaksanakan dalam uji lapangan yang
macam data yang berguna sebagai landasan dilakukan pada mei 2018 adalah sebagai
untuk menentukan tingkat daya tarik, berikut:
efisiensi dan keefektifan dari suatu produk 1) Siswa akan diberikan soal pre-test yang
yang sedang dikembangkan. pelaksanaan uji sudah dibuat dan hasilnya nanti akan
coba produk dilakukan untuk mendapatkan dibandingkan dengan hasil post-test. Hal
tanggapan, masukan dan penilaian terhadap ini berguna untuk mengukur efektifitas
produk yang sedang dikembangkan, hasil belajara di awal kegiatan.
2) Kegiatan selanjutnya diminta untuk
mengisi angket. Hal ini digunakan untuk D. Instrumen pengumpulan data
mengukur kelayakan media
Sugiyono, 2010:137, mengungkapkan
3) Tahapan selanjutnya yang dilakukan
bahwa wawancara berfungsi sebagai teknik
adalah, peserta didik diberikan soal post-
mengumpulkan data yang dilakukan apabila jumlah
test yang hasilnya nanti akan
responden sedikit. Pengumpulan data berupa
dibandingkan dengan hasil pre-test untuk
wawancara dalam pengembangan media diorama ini
mengetahui keefektivan media
yakni berupa instrumen yang berbentuk wawancara
pembelajaran diorama yang
terstruktur yang digunakan sebagai teknik dalam
dikembangkan.
pengumpulan data, sehingga peneliti dapat
mengetahui dengan tepat berbagai informasi yang
9. Revisi Produk
akan didapatkan
Revisi produk adalah , tahap yang
akan dilakukan adalah apabila masih terdapat Selain itu Menurut memilih Arikunto
kekurangan dari hasil uji lapangan yang telah (2013:152), dalam instrumen penelitian ini
dilakukan maka peneliti melakukan revisi menggunakan jenis angket terbuka dan tertutup.
produk agar produk media yang Angket terbuka diberikan kepada ahli materi dan
dikembangkan dapat dikatakan efektif ahli media untuk memvalidasi materi dan validasi
digunakan untuk digunakan dalam proses desain media dari produk media yang
kegiatan pembelajaran. dikembangkan. Sedangkan angket model tertutup
digunakan untuk mendapatkan data terhadap
C. Jenis Data tanggapan siswa dari media diorama yang
dikembangkan yang akan digunakan nantinya pada
Untuk melakukan tahapan evaluasi
proses kegiatan belajar berlangsung.
pengembang harus menentukan jenis data dan
metode pengumpulan data, dan pada Alat penelitian yang digunakan untuk
pengembangan media diorama jenis data yang mengumpulkan data disebut dengan instrumen
digunakan terdiri dari data kualitatif dan penilaian. Kutipan Jihad dan Haris (2012) dalam
kuantitatif. buku Pelaksanaan Penilaian (2001) menyatakan
a. Data kualitatif didapatkan dari saran, bahwa instrumen penelitian merupakan istilah
tanggapan dan masukan dari ahli materi dan teknik penilaian berupa tes dan non tes. Instrumen
ahli media yang pada nantinya akan Tes digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
dianalisis. Dari hasil data tersebut yang telah saat melakukan penelitian efektivitas media
dikumpulkan digunakan sebagai dasar dalam diorama.
penyempurnaan pengembangan produk.
E. Teknik Analisis data
b. Data kuantitatif didaptkan dari hasil uji coba
dari ahli materi, uji coba ahli media, uji coba Menurut Arikunto (2013:346), Teknik
kelompok kecil, kelompok besar. Hasil dari analisis data berhubungan erat dengan rumusan
data kuantitatif tersebut digunakan untuk masalah yang diajukan guna menarik
memperoleh tanngapan dan masukan dalam kesimpulan dari hasil penelitian. Ada beberapa
kegiatan awal pengembangan produk. analisis yang digunakan oleh pengembang
dalam penelitian pengembangan ini, meliputi: Keterangan:
Analisis data diperoleh dari hasil penilaian Md = Mean dari perbedaan pre test
dengan post test (post test – pre test)
angket melalui uji ahli materi dan uji ahli
Xd = deviasi masing-masing subyek (d-
media, uji coba siswa perorangan, uji coba Md)
siswa kelompok kecil, dan uji coba kelompok ∑ 𝑥 2 𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subyek pada sampel
besar menjadi data kualitatif yang dianalisis
d.b = ditentukan dengan N-1.
secara deskriptif sebagai acuan untuk revisi
produk. HASIL PENGEMBANGAN

Proses kegiatan pengembangan ini dimulai


𝑓 dari ditemukannya potensi dan masalah sehingga
𝑃= 𝑋 100
𝑁 mendapatkan solusi yang memiliki beberapa
tahapan, yaitu : tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, tahap uji coba produk dan revisi
P = Angka Presentase produk pengembangan.
F = Frekuensi yang sedang dicari A. Tahap Persiapan
frekuensinya dalam melakukan kegiatan penelitian
N = Jumlah responden kelapangan agar mendapatkan data yang
dibutuhkan, diperlukan melalui beberapa proses
Tabel Kriteria Penilaian tahapan yang harus dilalui. Menurut
pengembangan model sugiyono dalam tahapan
persiapan pengembangan yang harus dilakukan
Skor Ketercapaian Kategori adalah mengikuti langkah-langkah yang sesuai
86%-100% Sangat baik yaitu menggali potensi dan masalah dengan
mengumpulkan berbagai data.
66%-85% Baik 1. Potensi dan Masalah
56% - 65% Kurang baik Dalam hal ini terdapat beberapa potensi
pada media diorama yaitu (1) ukurannya
0%-55% Kurang sekali
sesuai dengan jumlah siswa 30, (2) materi
yang disajikan terfokus, (3) cara
1) Analisis data hasil tes penggunaanya mudah, (4) materi yang sesuai
Tahapan ini digunakan untuk dengan kemampuan siswa. materi
mengukur tingkat perbandingan nilai hasil kenampakan matahari menggunakan media
belajar siswa sebelum menggunakan media
diorama dengan setelah menggunakan diorama dapat digunakan pada siswa kelas II
media diorama menggunakan pre-test dan dalam proses belajar mengajar.
post-test. Agar dapat mengetahui tingkat 2. Pengumpulan Data
perbedaan nilai sebelum dan sesudah Pada langkah berikutnya dalam tahap
media, maka menurut Arikunto (2010:350) persiapan yaitu pengumpulan data yaitu
rumus t-tes yang digunakan yaitu : mencari dan mendapatkan dasar konsep teori
∑d
Md = berupa :
N
∑d a. Hasil wawancara kepada guru SDN
∑ 𝑥 2𝑎 = ∑ 𝑑2 - ( )2
N Sambikerep 1 Surabaya kelas II untuk
mengetahui karakteristik siswa kelas II yakni
Hasil yang di dapat selanjutnya di kebanyakan siswa aktif.
masukan ke dalam rumus : b. Hasil wawancara pengembangan
𝑀𝑑 melakukan analisis tugas yang harus
𝑡= diselesaikan peserta didik untuk mencapai
∑ 𝑥²𝑑 tujuan dalam kompetensi dasar yaitu

𝑁(𝑁 − 1) meliputi: Menjelaskan Kedudukan matahari
pada pagi hari, siang hari, dan sore hari.
c. Analisis sumber media yang berbeda, yaitu 2. Validasi Desain
pengajar menggunakan Buku Tematik Validasi desain merupakan tahapan untuk
sebagai sumber belajar utama. Penggunaan mengetahui kelemahan dan kelebihan produk
bahan ajar yang menggunakan Buku Tematik pengembangan media diorama melalui
saja dalam proses pembelajaran akan penilaian rancangan produk. Pada tahap ini
membuat siswa kurang dapat memahami dilakukan dengan melibatkan ahli media yang
materi yang guru sedang sampaikan. kompeten terhadap produk media diorama dan
Sehingga peneliti memberikan solusi yaitu ahli materi sebagai penilai materi yang
belajar kedudukan matahari dengan media digunakan yaitu kenampakan matahari. Berikut
diorama dengan tetap megnacu kepada tujuan adalah penilaian validasi dari ahli materi dan
pembelajaran yang dilengkapi dengan ahli media :
pedoman untuk memudahkan guru dalam
memanfaatkan dalam proses belajar mengajar
berupa bahan penyerta. a. Validasi Ahli Materi
Pengembangan memilih ahli materi yang
memiliki keahlian dibidang materi
B. Tahap Pelaksanaan kenampakan matahari, validasi desain ahli
Setelah melaui tahapan persiapan, tahap materi oleh Ahli materi berasal dari dosen
selanjutnya adalah tahap pelaksanaan yang sesuai mata kuliah IPA Produk media diserahkan
dengan model pengembangan Research and kepada ahli materi yaitu dimulai pada tanggal
Development memiliki 2 tahap yakni tahap desain 11 Mei 2018
produk dan validasi desain. Analisis data yang didapatkan dari ahli
1. Desain Produk materi dalam media diorama kenampakan
Dalam pengembangan media diorama matahari yakni:
menggunakan 2 desain produk, yakni: 3+4 + 4 + 4 +3+4+4+4+4+4
= 𝑥 100 %
40
a. Desain Produk Materi
Desain produk materi yakni pembuatan 38
= 𝑥 100 % = 95 %
desain materi dari media yang akan 40
dikembangkan setelah melalui tahap Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
pengumpulan data dengan melakukan diskusi bahwa media diorama materi kenampakan
dan konsultasi dengan ahli materi yaitu Dosen matahari yang diterapkan di SD Negeri 1
PGSD UNESA. Sambikerep Surabaya termasuk dalam kategori
b. Desain Produk Media Diorama Sangat Baik.
Desain Produk Diorama yakni tahapan b. Validasi Desain Ahli Media
pembuatan media yang berupa tampilan Pengembangan memilih ahli
media diorama yang menarik disertai bahan media yang memiliki keahlian dibidang
penyerta berupa buku. desain media. Produk pengembangan media
diorama diserahkan ahli media berasal dari
dosen Teknologi Pendidikan, Produk media
diserahkan kepada ahli materi yaitu dimuali
pada tanggal 31 Mei 2018
Analisis data yang diperoleh dari ahli
media dalam media diorama kenampakan
Gambar 1: Tampilan cover bahan penyerta matahari yakni:
3+4 + 4 + 3+4
= 𝑥 100 %
20
18
= 𝑥 100 % = 90 %
20

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan


bahwa media diorama materi kenampakan
matahari yang diterapkan di SD Negeri 1
Gambar 2: Tampilan media diorama Sambikerep Surabaya termasuk dalam
kategori Sangat Baik. digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
C. Tahap Uji Coba Produk
D. Revisi Produk
Tahap uji coba produk adalah melakukan
Revisi produk adalah proses tahapan yang
uji coba produk berupa uji coba perorangan dan uji
berfungsi untuk menyempurnakan produk dan
coba kelompok kecil.
memperbaiki produk media diorama berdasarkan
penilaian dari para ahli dan siswa yang menunjukan
1. Uji Coba Perorangan
kategori baik dan layak digunakan. Bersasarkan
Tahapan uji coba yang pertama adalah uji
analisis, didapatkan hasil dari ahli materi yakni
coba perorangan yakni memilih tiga responden
materi yang disajikan terlalu singkat perlu
perwakilan siswa dari kelas II Sebagai
dijabarkan lagi dan penulisan kalimat yang perlu
perwalikan dari populasi target.
diperbaiki lagi, sedangkan pada ahli media
Berdasarkan tabel hasil pengolahan data
didapatkan hasil yakni cover bahan penyerta perlu
terhadap siswa pada uji coba perorangan di atas,
diperbaiki dan media diorama yang perlu
diperoleh nilai total angket yaitu 89,5% dengan
penambahan warna agar lebih menarik. Setelah
kategori sangat baik. Adapun penghitungan nilai
dilakukan revisi, maka pada setiap instrumen
total tersebut dengan rumus prosentase adalah
penilaian terhadap produk media diorama tidak
sebagaiberikut:
91,6%+100%+83,3%+100%+83,3%+91,6%+75%+91,6% menunjukan hasil yang mengacu pada kategori
=
gagal.
8
= 89,5
2. Uji Coba Kelompok Kecil E. Analisis Efektifitas Media Diorama
Tahap selanjutnya yakni uji coba 1. Uji Lapangan
kelompok kecil dengan memilih 7 siswa kelas a. Uji instrumen
II sebagai perwakilan dari populasi target. 1) Tes
Adapun nilai total dari hasil penghitungan Tahap selanjutnya yaitu data pre-
angket pada tahap uji coba kelompok kecil test dan post-test yang telah diperoleh
tersebut yaitu 87,43%, sehingga termasuk dalam dengan melibatkan 30 siswa kelas II
kategori sangat baik. Adapun penghitungan nilai SDN Sambikerep 1 Surabaya kemudian
total tersebut dengan rumus prosentase adalah dimasukkan kedalam rumus uji t, untuk
sebagai berikut: mengetahui efektifitas penggunaan
78,5%+85,7%+89,3%+100%+82%+92,8%+89,2%+82% media diorama. adapun data-data yang
8
= telah terkumpul dalam penelitian pre-
= 87,43% test dan post-test sebagai berikut:

3. Uji Coba Produk 1. Menghitung Nilai Rata-rata (Mean)


Tahap uji coba yang terakhir yakni uji Pre-test
∑𝑋
coba kelompok besar sebagai perwakilan dari Nilai rata-rata (mean) Pre- test = =
𝑛
populasi target dengan melibatkan 30 siswa 2010
= 67
kelas II pada bulan Mei 2018. 30
Dari hasil penghitungan data tersebut kemudian 2. Menghitung Nilai Rata-rata (Mean)
dihitung nilai total tersebut dengan rumus Post-test
∑𝑌
prosentase adalah sebagai berikut: Nilai rata-rata (mean) Post-test = =
𝑛
91,6%+100%+83,3%+100%+83,3%+91,6%+75%+91,6% 2430
8
= = 81
30
= 89,5% 3. Menghitung Mean Deviasi
Sehingga didapatkan nilai total yakni ∑𝑑 400
89,5% dengan kategori sangat baik. Maka 𝑀𝑑 = = = 13,33
𝑁 30
dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
keseluruhan uji coba yang dilakukan peneliti 4. Menghitung Nilai Standar Deviasi
terhadap siswa, kelayakan media dioarama ∑𝑑 2
materi kenampakan matahari termasuk dalam ∑𝑥 2 𝑑 = ∑𝑑 2 − ( )
𝑁
kategori sangat baik atau layak untuk = 7400 − (13,33)2 = 7222,31
5. Mencari nilai t-test yaitu 89,5% uji coba kelompok kecil
𝑀𝑑 mendapatkan kategori sangat baik dengan nilai
𝑡= yaitu 87,4% dan uji coba kelompok besar
∑𝑥 2 𝑑
√ mendapatkan kategori sangat baik dengan nilai
𝑁 (𝑁 − 1)
yaitu 89,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa
13,33
𝑡= berdasarkan keseluruhan validasi dan uji coba
7222,31 yang dilakukan peneliti terhadap siswa,

30 (30 − 1)
prosentase kelayakan media dioarama materi
13,33 13,33 kenampakan matahari termasuk dalam kategori
= = sangat baik atau layak untuk digunakan dalam
7222,31 √8,301
√ proses kegiatan belajar mengajar.
870
Pada hasil perolehan uji t sebelum
13,33
= menggunakan media diorama menunjukan nilai
2,8 yaitu 2010 (Pre-Test) dan setelah menggunakan
= 4,760 media diorama menunjukan nilai yaitu 2430
(Post-Test). sehingga berdasarkan perhitungan
Dapat disimpulkan berdasarkan
dengan taraf signifikan 5%, d.b = 30-1 = 29
perhitungan diatas bahwa hasil rata-rata uji
maka didapatkan t tabel 1,699. Jadi t hitung
menunjukan hasil nilai post-test lebih tinggi
lebih besar dari t tabel yaitu 4,760 > 1,699.
apabila dibandingkan dengan hasil nila pre-test
Dengan demikian maka dapat disimpulkan
yakni 81>67. Selain itu, berdasarkan pengujian
bahwa penerapan media diorama sangat efektif
menggunakan taraf signifikan 5% yang dipilih
dalam proses kegiatan belajar mengajar di
dikarenakan data yang didapatkan merupakan
dalam kelas pada materi kenampakan matahari
data hasil yang dalam pelaksanaannya sulit
kelas II SDN 1 Sambikerep 1 Surabaya dan
untuk mendapatkan kondisi ideal sehingga
pemanfaataan media diorama memberikan
peneliti menggunakan taraf 5% , db = 30-1 = 29,
peningkatan hasil belajar siswa.
maka didaptkan ttabel 1,699. Jadi thitung lebih besar
daripada ttabel yaitu 4,760 > 1,699. Dari tingkat
Saran
perbedaan hasil pretest dan posttest tersebut
1) Saran Pemanfaatan
maka dinyatakan signifikan. Dengan demikian
Media Diorama sangat berguna bagi
dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
guru untuk di manfaatkan dalam proses
media diorama hasil belajar siswa mengalami
pembelajaran dalam materi kenampakan
peningkatan pada materi kenampakan matahari
matahari pada kelas II SDN 1 Sambikerep
sehingga media yang dikembangkan efektif
Surabaya, petunjuk penggunaan, tujuan
digunakan dalam pembelajaran subtema
pembelajarandan pemanfaatan media secara
matahari materi kenampakan matahari.
benar.
PENUTUP
2) Saran Penyebaran
Simpulan Pengembangan media Diorama
Berdasarkan hasil dari penelitian ditunjukkan sebagai pemanfaatan dalam
pengembangan media diorama sub tema kegiatan belajar mengajar peserta didik kelas II
matahari materi kenampakan matahari kelas II SDN 1 Sambikerep Surabaya. apabila media ini
SDN Sambikerep 1 Surabaya yang telah di gunakan pada sekolah atau instansi lain, maka
dilaksanakan dapat disimpulkan melalui hasil harus dilakukan analisis terlebih dahulu sesuai
data berikut ini: dengan karakter siswa dan kurikulum yang di
Validasi desain media diorama yang terapkan di sekolah tersebut.
diperoleh dari ahli materi mendapatkan
kategori sangat baik dengan nilai yaitu 95%, 3) Saran Pengembangan Lanjutan
sedangkan validasi yang diperoleh dari ahli Pengembangan media diorama lanjutan
media mendapatkan kategori sangat baik terkait dengan materi keanmpakan matahari, di
dengan nilai yaitu 90%. Kemudian juga harapkan lebih memperluas referensi yang
dilakukan uji terhadapat uji coba perorangan digunakan dan disesuaikan dengan kurikulum
mendapatkan kategori sangat baik dengan nilai yang di terapkan. Pengembangan media juga
melalui prosedur yang benar sehingga kualitas Trianto, Amri Sofan, dkk. 2009. Mengembangkan
dari hasil pengembangan tetap terjaga. Model Pembelajaran Tematik. Jakarta. PT
Prestasi Pustakarya.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.
Rineka

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.
Rineka

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:


Rajawali Pers.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2013. Media


Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi


Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Pressindo.

Kristanto, A. 2016. Media Pembelajaran. Surabaya:


Bintang Surabaya.

Kunto, A. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.


Jakarta : Bumi Aksara.

Mustaji, & Rusijono. 2008. Penelitian Teknologi


Pembelajaran. Surabaya: Unesa University
Press.

Nana Sudjana danAhmad Rivai. 2011. Media


Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sanjaya, W. 2012. Perencanaan dan Desain Sistem


Pembelajaran . Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses


Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Sukmadinata, nana Sy. 2005. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suparno, Paul. 2000. Teori Perkembangan Kognitif


Jean Piaget. Yogyakarta:Kanisius

Anda mungkin juga menyukai