Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Eksim Susu pada Bayi (0-25 bulan)
Daftar Pustaka : 19 (1998-2010)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Eksim Susu Pada Bayi (0-24
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak menerima bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan
Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya
3. dr. Christoffel L. Tobing, SpOG (K) selaku dosen pembimbing dalam penulisan
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan
4. dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM), selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV bidan pendidik
sayang, dorongan moril maupun material, serta doa kepada peneliti untuk
Sumatera Utara dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya
Tulis ilmiah ini yang tk dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna baik
dari isi maupun susunan bahasa, peneliti mengharapkan kepada berbagai pihak untuk
memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, semoga Karya
Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Halaman
ABSTRAK........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR SKEMA............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan.............................................................................. 5
1. Pengertian............................................................................. 5
2. Tingkat Pengetahuan............................................................. 5
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan................. 7
4 Proses Memperoleh Pengetahuan......................................... 7
B. Pengertian Sikap....................................................................... 7
1. Pengertian............................................................................. 8
2. Tingkatan Sikap.................................................................... 8
C. Eksim Susu................................................................................ 9
1. Pengertian........................................................................... 9
2. Klasifikasi Eksim Susu...................................................... 9
3. Tanda dan Gejala................................................................ 11
4. Mencegah Kekambuhan..................................................... 12
5. Komplikasi Eksim Susu..................................................... 12
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya Eksim Susu
............................................................................................ 13
7. Penatalaksanaan Eksim Susu............................................. 14
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep...................................................................... 14
B. Defenisi Operasional................................................................. 15
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian...................................................................... 16
B. Populasi dan Sampel................................................................. 16
1. Populasi.............................................................................. 16
2. Sampel................................................................................ 16
C. Tempat Penelitian..................................................................... 17
D. Waktu Penelitian....................................................................... 17
E. Etika Penelitian......................................................................... 17
F. Alat Pengumpulan Data............................................................ 18
G. Uji Valditas dan Reliabilitas..................................................... 20
H. Prosedur Pengumpulan data...................................................... 21
I. Analisis Data............................................................................. 21
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil.......................................................................................... 23
1. Karakteristik Responden....................................................... 23
2. Pengetahuan Responden........................................................ 24
3. Sikap Responden................................................................... 26
B. Pembahasan............................................................................... 28
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................ 31
B. Saran.......................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu tentang Eksim Susu
pada Bayi (0-24 bulan)di Klinik Sally Medan 2011…………………….30
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pertanyaan Pengetahuan
Ibu tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally Medan
2011……………………………………………………………………..31
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Eksim Susu
pada Bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally Medan 2011
………………………………………………………………………… 37
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Ibu tentang Eksim
Susu pada Bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally Medan 2011
……………………………………………………………………….... 38
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu tentang Eksim Susu pada
Bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally Medan 2011
………………………………………………………………………… 39
DAFTAR SKEMA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang
bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan mineral dalam jumlah yang seimbang yang sangat dibutuhkan dalam proses
pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan. Terkait dengan itu, ada suatu hal yang perlu
pentingnya ASI bagi bayi. Akibatnya, program pemberian ASI Eksklusif tidak
Tidak optimalnya pemberian ASI ekslusif pada bayi oleh ibu salah satunya
sering dikaitkan dengan masalah eksim susu yang terjadi pada bayi. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Divisi Dermatologi Anak Departemen IKKK, Fakultas kedokteran
menunjukkan kejadian eksim susu menempati peringkat pertama pada bayi dan balita
Eksim susu adalah peradangan kulit yang bersifat kronik, hilang timbul yang
disertai rasa gatal. Di dunia medis dikenal dengan istilah eksim atopik atau dermatitis
atopik (FKUI, 2005, hlm. 5). Eksim susu lebih banyak terjadi pada bayi dengan kelainan
kulit yang sering di temukan di daerah pipi, oleh sebab itu sering disalah-artikan bahwa
eksim susu terjadi akibat sisa ASI yang menempel pada pipi (Jhonson, 2009. ¶ 2)
Masalah eksim susu ini sebenarnya bukan disebabkan oleh ASI (Air Susu Ibu)
karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Osborn (2007) ditemukan bahwa bayi
yang makin lama mendapat asupan Air Susu Ibu makin kecil kemungkinan mengalami
eksim susu bila dibandingkan dengan bayi yang telah diberikan susu formula atau
makanan padat yang terlalu dini (Hendra, 2006, hlm. 27). Hal ini disebabkan karena
bayi dari zat allergen yang dapat berasal dari susu formula atau makanan padat
(Judarwanto, 2009).
Meski masalah eksim susu yang terjadi pada bayi bukan penyakit yang menular
dan mematikan namun jika tidak diatasi dengan dengan baik akan menimbulkan
ketidaknyamanan pada bayi mengingat gejala yang ditimbulkan dari eksim susu ini
adalah rasa gatal pada daerah eksim (FKUI, 2008, hlm 8). Akan tetapi masih ada ibu
yang mengabaikan hal ini karena ketidaktahuan terhadap masalah eksim susu yang
Berdasarkan data dari survey penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
4 oktober 2010 dengan metode wawancara pada 6 orang ibu yang memiliki bayi yang
mengalami eksim susu, terdapat 4 ibu yang mengatakan bahwa bayinya terkena eksim
susu karena sisa ASI yang menempel pada pipi setelah bayi menyusu sedangkan yang
penelitian ini adalah ”Bagaimana Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Eksim Susu pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu pada bayi
2. Tujuan Khusus
c. Untuk mengetahui sikap ibu responden tentang eksim susu pada bayi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi Responden
mengatasi terjadinya eksim susu pada bayi dan meningkatkan perilaku hidup
sehat terutama dalam memelihara kesehatan dan kenyamanan pada bayi dalam
Sebagai bahan masukan bagi para petugas kesehatan yang terkait agar lebih
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan (Knowledge)
1. Pengertian
(Soekanto, 2003, hlm. 8). Pengetahuan (knowledge) juga diartikan sebagai hasil
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajarinya
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan. Oleh sebab itu
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
suatu materi atau objek yang didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
oleh beberapa faktor, yaitu: sosial ekonomi, kultur atau budaya, pendidikan, dan
pengalaman.
mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan, yaitu :
stimulus
b) Interest adalah orang mulai tertarik dan menaruh perhatian terhadap stimulus
c) Evaluation artinya orang memberikan penilaian dengan menimbang baik dan tidaknya
e) Adaption artinya subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, dan sikapnya
terhadap stimulus
B. SIKAP (ATTITUDE)
1. Pengertian
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek (Syafruddin, 2009, hlm. 126). Sikap merupakan kesediaan
untuk bertindak dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
perilaku. Menurut Maramis (2006, hlm. 254) sikap merupakan bentuk respon atau
tindakan yang memiliki nilai positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang
a. Menerima (receiving)
diberikan. Misalnya sikap seseorang terhadap terhadap gizi dapat dilihat dari
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
sikap.
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap dapat dilakukan
3. Skala sikap
responden sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Kelompok uji coba ini
C. Eksim susu
1. Pengertian
Eksim susu merupakan penyakit yang bersifat kronik dan sering mengalami
Eksim susu atau dalam istilah kedokteran disebut dermatitis atopi adalah
kelainan kulit, bersifat kronis, berupa kemerahan pada kulit wajah, yang sangat gatal dan
Sebanyak 80% kasus eksim susu atau dermatitis atopi diderita oleh bayi dan sekitar
50 % mengalami kesembuhan pada usia sekitar 2 tahun. Bayi laki – laki lebih sering
memderita eksim susu daripada bayi perempuan. Keadaan kulit awal biasanya
berupa bercak kemerahan yang disertai dengan rasa gatal di pipi, luka lecet,
keropeng terjadi akibat garukan serta mengalami infeksi sekunder. Keadaan ini
dapat berlangsung beberapa bulan hingga tahun. Rasa gatal yang diderita sering
Eksim susu yang di derita oleh anak usia muda dapat merupakan kelanjutan
perjalanan penyakit eksim susu tahap infantile atau baru timbul pada usia dini. Kulit
Daerah yang khas yang terjadi pada anak yaitu pada pergelangan tangan, lipatan
siku, lutut, daerah pnggung kaki dan tangan. Selain itu juga dapat timbul pada
Kelainan kulit yang timbul khas, simetris dengan bercak kemerahan, kulit kasar,
disertai dengan sisik, luka lecet akibat garukan, keropeng dan garis–garis kulit yagn
nyata.
Kelainan yang timbul tetap simetris. Daerah yang terkena sering pada daerah
kelopak mata, dahi, sekitar mulut, tengkuk, leher, dada atas, bahu, lipatan – lipatan
Kulit yang terkena kering, tampak bercak–barcak merah disertai dengan adanya
Eksim susu dapat dikenal dari lokasinya yang terkena eksim, pada bayi tersering
mengenai wajah terutama kedua pipi, sedangkan pada dewasa dan anak-anak dikedua
Gejala utamanya adalah rasa gatal (pruritus), dapat hilang timbul setiap hari,
tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari sehingga bayi sering menggaruk, gelisah,
rewel dan sulit tidur.Hal ini juga ditandai bercak–bercak merah disertai gelembung kecil
berisi cairan jernih, bila pecah menjadi basah, berair atau kadang-kadang
berdarah.setelah itu cairan tersebut akan mongering dan jadi keropeng kekuningan atau
kehitaman, kulit kemudian manjadi bersisik dan kering (FKUI, 2002, hlm. 11) .
Menurut dr. Titi Lestari Sugito, SpKK (K), gejala dan tanda dari eksim susu atau
b. Rasa gatal yang amat sangat dan menimbulkan kelainan kulit yang kurang menarik
di pandang.
c. Dalam keadaan akut, yang pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak.
Sedangkan kelainan kulit yang bersifat spesifik bergantung pada stadiumnya, yaitu
a. Pada stadium akut, biasanya kulit yang terkena eksim nampak kemerahan,
b. Pada stadium subakut, bercak merah dan penebalan kulit nampak mereda, kemudian
4. Mencegah Kekambuhan
Mencegah eksim susu kambuh lagi/ berulang dapat dilakukan dengan cara : a).
alergen lingkungan seperti debu, tungau, dan lingkungan yang tidak bersih, c)
kebersihan bayi harus di jaga (seperti kulit lembab dan basah) (Sutawijaya, R. 2010,
hlm. 52).
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi yang mengalami eksim susu yaitu a)
infeksi bakteri, b) infeksi virus, c) infeksi jamur kulit (FKUI, 2009, hlm. 10)
Faktor endogen yang mempengaruhi terjadinya eksim susu atau dermatitis atopi
adalah faktor genetik atau keturunan, dimana dalam keluarga khususnya orang tua ada
riwayat alergi misalnya rhinitis, asma atau penyakit dermatitis atopi ( FKUI, 2006. et
al. 30). Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak mengalami eksim susu
daripada laki-laki.
Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu seperti iklim,
suhu, polusi, debu, dan lain - lain. Kebersihan bayi juga mempengaruhi terjadinya eksim
susu.
a) Makanan. Ternyata makin lama anak mendapat asupan ASI, makin kecil
kemungkinan menderita eksim susu. Hal ini disebabkan susu sapi dapat menjadi salah
satu pencetus terjadinya eksim susu pada bayi, karena pada susu sapi mengandung zat
alergen. Pemberian makanan padat yang terlalu dini juga dapat meningkatkan kejadian
Penyebab pasti eksim susu belum banyak diketahui, oleh karena itu
mulai dari yang ringan sampai berat sekali dengan berbagai faktor pencetus yang
a. Bersihkan kulit dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan.
d. Bila terdapat infeksi sekunder diberikan salap antibiotika atau bila perlu
Kulit penderita eksim susu atau dermatitis atopi cenderung lebih rentan terhadap
bahan iritan, oleh karena itu perlu menyingkirkan faktor–faktor yang memperberat dan
memicu siklus ‘ garuk–menggaruk ‘. Acapkali juga serangan eksim susu pada bayi dan
anak dipicu oleh iritasi dari luar, misalnya terlalu sering dimandikan, menggosok terlalu
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
ibu tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan). Hal ini dapat dilihat dari
Pengetahuan Ibu
Eksim susu pada
bayi (0-24 bulan)
Sikap Ibu
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif
dengan pendekatan cross sectional (penelitian yang dilakukan hanya sekali waktu saja)
yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu pada
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi (0-24
bulan) yang pernah mengalami eksim susu di Klinik Sally Medan sebanyak 38
orang.
2. Sampel
sampling yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi (0-24 bulan) yaitu sebanyak
Seluruh ibu yang memiliki bayi (0-24 bulan) yang bayinya pernah
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik Sally Medan, alasan peneliti memilih klinik ini
karena sudah ditemukan adanya bayi (0-24 bulan) yang mengalami eksim susu pada
saat peneliti mendatangi lokasi penelitian. Dan lokasi penelitian masih dapat dijangkau
oleh peneliti.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2010 sampai bulan Juni 2011
E. Etika Penelitian
institusi pendidikan yakni ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
penelitian ini harus dipertimbangkan masalah etika penelitian. Adapun masalah etika
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Informed consent, merupakan bentuk
persetujuan menjadi responden, dan jika calon responden tidak bersedia maka peneliti
(kerahasiaan). Data – data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk
kuesioner/ angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari pembimbing.
pilihan jawaban : a, b, c. Jika jawaban benar maka diberi nilai satu (skor =1), dan jika
jawaban salah maka diberi nilai nol (skor = 0). Penilaian yang digunakan tersebut ialah
Rentang (R )
Banyak kelas
P=
= 10 – 0 = 10
Rentang (R )
Panjang kelas ( i ) = Banyak kelas
= 10/3 = 3,3
dengan benar)
dengan benar)
dengan benar )
Pertanyaan untuk sikap terdiri dari 6 pernyataan, pemberian skornya menurut
Skala Likert dengan menggunakan empat kategori yakni untuk pernyataan positif maka
jawaban “Setuju (S) = diberi skor 3, Kurang Setuju (KS) = diberi skor 2, dan Tidak
Setuju (TS) = diberi skor 1. Bila bentuk pernyataan negatif maka jawaban “Sangat
Setuju (ST) = diberi skor 1, Kurang Setuju (KS) = diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) =
diberi skor 3 (Azis, A. hlm. 102). Maka total skor untuk tertinggi adalah 18 dan terendah
Rentang (R )
adalah 6. Berdasarkan rumus statiska P = Banyak kelas
= 18-6 = 12
Rentang (R )
Panjang kelas ( P) = Banyak kelas
= 12/2 =6
Kuesioner pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan)
disusun dan dikembangkan sendiri oleh penulis. Sehingga sebelum disebar, dilakukan
uji coba kuesioner tersebut kepada 10 orang ibu yang memiliki kriteria yang sama
dengan sampel, yaitu ibu yang memiliki bayi bayi (0-24 bulan) dan bayinya pernah atau
1. Uji Validitas
instrument dalam pengumpulan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Nursalam, 2006, hlm. 104). Uji Validitas yang dilakukan
adalah dengan cara validitas isi (content validity) yang diuji oleh dr. Christoffel L.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran dan pengamatan bila fakta atau
kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.
Bersalin Nurma Siringo-ringo Jln. Jaya Gg. Seray No. 4 Simpang Limun Medan
dengan responden 10 ibu yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel,
kemudian data tersebut diolah menggunakan Program SPSS dengan mencari nilai
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach untuk pengetahuan 0,946 dan untuk sikap
mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) di
Klinik Sally Medan. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan
mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi
peneliti mendatangi klinik sebanyak 2 kali dalam seminggu dan peneliti juga datang
pada saat jadwal imunisasi yang diadakan di klinik ini yakni setiap tanggal 6 dan 20
setiap bulannya. Setelah itu peneliti mencari calon responden yang sesuai dengan
kriteria dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian ini dan meminta persetujuan
setelah itu peneliti mendampingi responden dan menjelaskan kepada responden jika ada
pertanyaan yang kurang jelas. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan data.
I. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisi data kembali dengan tahapan: 1)
Editing, yaitu data diperiksa/ dicek isian kuasioner. Jika tidak lengkap maka meminta
code pada setiap jawaban responden untuk memudahkan peneliti dalam melakukan
analisa dan pengolahan data serta pengambilan kesimpuln data yang dimasukkan ke
dalam bentuk tabel, 3) Entering, yakni memasukkan data yang telah diskor kedalam
komputer/ program SPSS, 4) Cleaning, mengecek kembali data yang sudah di entry
apakah ada kesalahan atau tidak sehingga terhindar dari kesalahan pengolahan data.
Analisis data yang dilakukan adalah analisa univariat. Analisis data dalam
jawaban responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari
BAB V
A. Hasil Penelitian
Pada BAB ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai
pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) di Klinik
Sally Medan Tembung tahun 2011. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai Februari
s.d. April 2011 di Klinik Sally Medan dengan jumlah responden 38 orang.
Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu pada bayi
pengetahuan dan sepuluh pernyataan sikap. Berikut ini akan dijabarkan mengenai
hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, pengetahuan dan sikap ibu
tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally Medan.
1. Karakteristik responden
dan jumlah paritas. Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa ibu yang berumur 20-35
tahun merupakan responden terbanyak yaitu 33 orang (86,8 %), pendidikan terbanyak
sekolah menengah pertama (SMP) yaitu 13 orang (34,2 %), pekerjaan terbanyak
wiraswasta yaitu 16 orang (42,1%), dan jumlah paritas terbanyak adalah responden yg
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu
tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan)
di Klinik Sally Medan
Tahun 2011
Karakteristik f %
Umur
<20 tahun 2 5,3
20-35 tahun 33 86,8
>35 tahun 3 7,9
Total 38 100
Pendidikan
Tidak tamat SD 2 5,3
SD 7 18,4
SMP 13 34,2
SMA 10 26,3
PT 6 15,8
Total 38 100
Pekerjaan
IRT 6 15,8
Wiraswasta 16 42,1
Pegawai swasta 13 34,2
PNS 3 7,9
Total 38 100
Jumlah Paritas
1 orang 4 10,5
2 orang 14 36,8
3 orang 13 34,2
>3 orang 7 18,4
Total 38 100
2. Pengetahuan responden
Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban pengetahuan ibu didapati bahwa ibu yang
banyak menjawab pertanyaan benar yaitu pada pertanyaan nomor 6 sebanyak 35 orang
(92,1 %), dan didapat bahwa ibu yang sedikit menjawab benar yaitu pada pertanyaan
nomor 7 dan nomor 9 sebanyak 22 orang (57,9 %). 1 sebanyak 34 orang (89,5 %), dan
pertanyaan nomor 2 dan nomor 4 sebanyak 30 orang (78,9 %). Sedangkan ibu yang
banyak menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 7 dan nomor 9 sebanyak 16 orang
(42,1 %), dan didapat bahwa ibu yang sedikit menjawab salah yaitu pada pertanyaan
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pertanyaan Pengetahuan Ibu
tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan)
di Klinik Sally Medan
Tahun 2011
menunjukkan pengetahuan cukup tentang eksim susu yaitu 23 orang (60,5 % %) dan
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu
tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan)
di Klinik Sally Medan
Tahun 2011
Kategori f (%)
Baik 15 39,5
Cukup 23 60,5
Total 38 100
3. Sikap Responden
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi
Berdasarkan tabel 5.4 hasil pilihan jawaban ibu mengenai pernyataan sikap
tentang eksim susu didapatkan bahwa untuk pernyataan positif (nomor 1,2,4,dan 5),
paling banyak ibu memilih jawaban setuju pada nomor 4 yaitu sebanyak 19 orang (50,0
%), yang menjawab kurang setuju pada nomor 5 yaitu sebanyak 21 orang (55,3 %), dan
responden yang paling banyak menjawab tidak setuju pada pernyataan nomor 2 dan 5
Untuk pernyataan yang negatif (nomor 3, dan 6), paling banyak responden yang
menjawab setuju pada nomor 3 sebanyak 8 orang (21,1 %), yang menjawab kurang
setuju pada nomor 6 yaitu sebanyak 13 orang (34,2 %) dan yang menjawab tidak setuju
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Ibu
tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan)
di Klinik Sally Medan
Tahun 2011
responden positif tentang eksim susu yaitu 26 orang (68,4 %) dan yang bersikap negatif
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 38 ibu yang menjadi responden
ditemukan mayoritas ibu berumur 20-35 tahun sebanyak 33 orang (86,8 %) dan
minoritas ibu yang berumur <20 tahun sebanyak 2 orang (5,3 %). Hal ini dikaitkan
umur seseorang akan terjadi perubahan aspek psikis dan psikologi (mental) dimana
taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa usia reproduktif memang lebih aktif mencari dan mendapatkan informasi
yaitu 13 orang (34,2 %) dan minoritas tidak tamat SD yaitu 2 orang (5,3 %). Sesuai
adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik,
lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Bertitik tolak dari
konsep pendidikan tersebut, maka proses belajar pada individu, kelompok atau
masyarakat dari tidak tahu tentang masalah nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari
ini bertujuan untuk melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh
responden maka semakin mudah dalam menyerap informasi serta ide-ide yang ada.
orang (42,1 %) dan minoritas ibu bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu
sebanyak 3 orang (7,9 %). Menurut Mubarak (2007) bahwa lingkungan pekerjaan
Dilihat dari jumlah paritas mayoritas ibu memiliki 2 orang anak yaitu 14 orang
(36,8 %) dan minoritas ibu berparitas 1 orang sebanyak 4 orang (10,5 %). Hal ini
terdapat kecendrungan kesehatan ibu maupun bayi yang berparitas rendah lebih baik
dari yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara tingkat paritas dengan penyakit
tertentu.
pengetahuan yang cukup tentang eksim susu yaitu sebanyak 23 orang (60,5 %) dan
saja eksim susu dapat terjadi, cara pencegahan terjadinya eksim susu, tekstur kulit bayi
yang terkena eksim susu, dan komplikasi yang dapat terjadi. Pengetahuan akan
kondusif. Masih banyaknya responden yang berpengetahuan cukup tentang eksim susu
pada bayi (0-24 bulan) dipengaruhi oleh berbagai factor seperti kurangnya penyuluhan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan tentang eksim susu pada ibu-ibu yang memiliki
Responden lebih banyak memilih setuju pada pernyataan positif tentang daerah
yang mengalami eksim susu sebaiknya jangan di garuk, bayi yang terkena eksim susu
sebaiknya tetap diberi ASI, dan eksim susu bukan karena sisa susu atau ASI yang
menempel pada pipi bayi setelah menyusu. Untuk pernyataan yang negatif, responden
mayoritas menjawab tidak setuju tentang pakaian bayi yang baru di beli tidak harus
dicuci bersih sebelum digunakan. Menurut asumsi penulis bahwa mayoritas responden
memiliki sikap yang positif belum tentu hal itu diaplikasiakan langsung kepada tindakan
ibu dalam merawat anak-anaknya. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, belum
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengetahuan dan sikap ibu
tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) di Klinik Bersalin Medan tahun 2011
diperoleh :
1. Dari segi karakteristik tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) diketahui
bahwa ibu yang berumur 20-35 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 33
orang (86,8 %), pendidikan terbanyak sekolah menengah pertama (SMP) yaitu
13 orang (34,2 %), pekerjaan terbanyak wiraswasta yaitu 16 orang (42,1%), dan
jumlah paritas terbanyak adalah responden yg memiliki 2 orang anak yaitu ada
2. Dari segi pengetahuan tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) menunjukkan
3. Dari segi sikap tentang eksim susu pada bayi (0-24 bulan) menunjukkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap petugas kesehatan
dan pemahaman tentang eksim susu yang terjadi pada bayi khususnya pada saat
pelaksanaan imunisasi.
2. Bagi Responden
khususnya ibu-ibu yang memiliki bayi sehingga dapat merawat dan menjaga kesehatan
bayinya khususnya kulit bayi serta tetap memberikan ASI kepada bayinya dan
Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan awal dalam melakukan
penelitian dan dapat mencari hubungan antara pemberian ASI terhadap pencegahan
Antara. (n.d). Gangguan Kulit Bayi: Retrieved Oktober 27, 2009, from
http://www.merck.com/mmpe/sf/multimedia
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2002). Perawatan Kulit Bayi dan Balita.
Tim Penyusun FKUI. (2005). Penanganan Eksim Pada Bayi dan Anak. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
IDAI.
Salemba Medika.
Fitramaya.
Maramis, W. F. (2006). Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya:
Tim Penyusun D-IV USU. (2010). Panduan Penulisan Karyav Tulis Ilmiah. Medan:
Tidak Dipublikasikan.
Setiawan, A., & Saryono. (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan D-III, D-IV, S1 dan
Alfabeta
Rukiah., A. Y., & Yulianti., L. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan )
Oleh :
Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang eksim susu
pada Bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally Medan Tahun 2011. Untuk keperluan tersebut,
saya memohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya juga
memohon kesediaan ibu memberikan jawaban berdasarkan kuesioner dengan jujur apa
adanya. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas ibu. Informasi yang ibu
berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak
A. Identitas responden
No. Responden :
Umur :
Agama :
Pendidikan ibu terakhir :
Pekerjaan ibu saat ini :
Jumlah anak :
B. Pertanyaan Pengetahuan
1. Menurut ibu, apakah yang dimaksud dengan eksim susu ?
a. Bercak kemerahan yang berisi air
b. Bercak kemerahan yang berisi darah
c. Bercak kemerahan yang tidak gatal
2. Gejala utama yang ditimbulkan dari penyakit eksim susu adalah ?
a. Rasa nyeri pada daerah yang terkena eksim
b. Rasa panas pada daerah yang mengalami eksim
c. Rasa gatal pada daerah yang mengalami eksim
3. Rasa gatal yang terjadi pada daerah eksim umumnya akan lebih sering pada
waktu
a. Pada pagi hari
b. Pada siang hari
c. Pada malam hari
4. Menurut ibu, salah satu faktor pencetus terjadinya eksim susu adalah
a. Kebersihan bayi yang kurang terjaga
b. Pemberian ASI eksklusif
c. Pemberian makanan tambahan tepat waktu
5. Kulit bayi yang terkena eksim susu tampak ?
a. Kemerahan dan berkerak
b. Kemerahan dan terkelupas
c. Kemerahan dan tampak tipis
6. Lokasi eksim susu yang terjadi pada bayi umumnya dijumpai pada daerah ?
a. Daerah punggung bayi
b. Daerah pipi bayi
c. Daerah bokong bayi
7. Eksim susu dapat timbul pada usia?
a. Usia bayi dan anak-anak
b. Usia bayi dan dewasa
c. Usia bayi, anak-anak dan dewasa
8. Komplikasi yang biasa terjadi pada bayi yang mengalami eksim susu adalah ?
a. Terjadinya infeksi
b. Terjadinya demam
c. Terjadinya batuk
9. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan agar bayi tidak mengalami eksim
susu adalah
a. Pemberian ASI Ekslusif
b. Pemberian makanan pendamping ASI sebelum waktunya
c. Pemberian susu formula
10. Salah satu pengobatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit eksim susu
pada bayi agar tidak bertambah berat yaitu
a. Menghindari terjadinya garukan pada daerah eksim
b. Menghindari bayi untuk sering dimandikan
c. Menghindari bayi keluar rumah
C. Pertanyaan Sikap
Beri tanda check list ( √ ) pada kolom yang tersedian sesuai dengan pendapat anda.
Keterangan :
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak setuju
No Pernyataan S KS TS
1 Eksim susu terjadi bukan karena bekas susu atau ASI yang menempel di
pipi bayi setelah menyusu
2 Bayi yang terkena eksim susu sebaiknya tetap diberi ASI
3 Eksim susu jarang terjadi pada bayi yang sudah diberi makanan
pendamping ASI sebelum berumur kurang dari 6 bulan
4 Daerah yang mengalami eksim susu sebaiknya jangan di garuk
untuk mencegah terjadinya infeksi
5 Rasa gatal yang dirasakan oleh bayi dapat dipicu karena cuaca
panas dan keringat
6 Pakaian bayi yang baru di beli tidak harus dicuci bersih sebelum di
gunakan
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Eksim Susu pada Bayi (0-24 bulan) di Klinik Sally
Medan Tahun 2011
Paraf
Tanggal Materi Anjuran/Saran
Pembimbing
RIWAYAT HIDUP
Agama : Katolik
Elisabeth Medan