Oleh:
Pembimbing:
BANJARMASIN
Maret, 2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 2
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 40
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukan di negara berkembang.
Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia dan 3 juta di
dari tahun ke tahun akibat peningkatan angka harapan hidup, sosial ekonomi,
jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total
2
jelas oleh penderita sehingga banyak penderita yang berobat dalam keadaan
tersebut. Pengobatan kanker pada stadium lanjut sangat sukar dan hasilnya
dan atau radiasi. Pengobatan pada stadium dini untuk kanker payudara
mendatang. 3
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi payudara
Payudara atau kelenjar mammae dimiliki oleh kedua jenis kelamin, namun
kelenjar ini berkembang sangat penting pada wanita saat pubertas dan sangat
sensitif terhadap hormon estrogen. Sedangkan pada laki laki biasanya tidak
puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah persalinan. Pada
yang menonjol di depan dinding dada dengan komposisi jaringan glandular dan
adiposa yang tertutup kulit. Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor daan
melekat pada oto tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara
tergantung pada variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat dan bukan pada
mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi
suspensorium cooper (berkas jaringan ikat fibrosa). Lobus mayor bersubsidi visi
Duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori. Puting susu adalah bagian yang
berada di tengah tengah areola. Puting susu memiliki ujung saraf perasa yang
sangat sensitif dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan. Puting
cm untuk membantu areola. Areola adalah area yang lebih berpigmen di sekeliling
4
puting. Pada bagian ini lah saaluran kelenjaar morgagni yang merupakan kelenjar
keringat besaar bermuara. Fungsi kelenjaar ini untk mengeluarkan cairan yang
melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui. Selain itu pada areola juga
squamous melapisi kulit melingkar dilubang puting susu dan tiba tiba merubah
5
Suplai darah arteri ke payudara berasal daari arteri mammaria internal, yang
cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan ke payudara melalui vena dalam dan
vena supervisial yang menuju vena kava superior. Aliran limfatik dari bagian
sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan areola adaalah melalui sisi lateral
menuju aksila. Denan demikian, limfe daari payudara mengalir melalui nodus
limfe aksilar.
B. Definisi
payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak
terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.
(lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting
payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di
6
dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga
Etiologi pasti dari kanker payudara masih belum jelas. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa wanita dengan faktor risiko tertentu lebih sering untuk
Umur :
bertambahnya umur seorang wanita. Angka kejadian kanker payudara rata-rata pada
wanita usia 45 tahun ke atas. Kanker jarang timbul sebelum menopause. Kanker
dapat didiagnosis pada wanita premenopause atau sebelum usia 35 tahun, tetapi
kankernya cenderung lebih agresif, derajat tumor yang lebih tinggi, dan stadiumnya
mempunyai risiko untuk berkembang menjadi kanker pada payudara yang lainnya.
Riwayat Keluarga :
Risiko untuk menjadi kanker lebih tinggi pada wanita yang ibunya atau saudara
perempuan kandungnya memiliki kanker payudara. Risiko lebih tinggi jika anggota
meningkat bila terdapat kerabat/saudara (baik dari keluarga ayah atau ibu) yang
7
abnormal pada pemeriksaan mikroskopik. Risiko kanker akan meningkat bila
memiliki tipe-tipe sel abnormal tertentu, seperti atypical hyperplasia dan lobular
Perubahan Genetik :
payudara, antara lain BRCA1, BRCA2, dan beberapa gen lainnya. BRCA1 and BRCA2
termasuk tumor supresor gen. Secara umum, gen BRCA-1 beruhubungan dengan
memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 akan mempunyai risiko kanker payudara 40-85%.
Wanita dengan gen BRCA1 yang abnormal cenderung untuk berkembang menjadi
menopause yang terlambat (di atas 55 tahun) berhubungan juga dengan peningkatan
risiko kanker. Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadi pada akhir
kehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin tua umur seorang wanita
Ras :
Kanker payudara lebih sering terdiagnosis pada wanita kulit putih, dibandingkan
wanita Latin Amerika, Asia, or Afrika. Insidensi lebih tinggi pada wanita yang
8
tinggal di daerah industrialisasi.
sebelum usia 30 tahun, risiko untuk berkembangnya kanker payudara akan meningkat
di kemudian hari.
meningkat pada wanita yang overweight atau obese, karena sumber estrogen utama
yang berasal dari jaringan lemak, dengan kata lain obesitas berhubungan dengan
Wanita yang aktivitas fisik sepanjang hidupnya kurang, risiko untuk menjadi
Diet :
mempunyai risiko kanker payudara yang lebih besar. Karena alkohol akan
dalam jangka panjang akan meningkatkan kadar estrogen serum, sehingga akan
D. Epidemiologi
9
Perkiraan jumlah kasus kanker payudara mencapai 1,7 juta kasus dan
jumlah kematian hingga 521.900 jiwa di tahun 2012. Separuh kasus kanker
payudara dan hampir 38% jumlah kematian akibat kanker payudara ditemukan di
negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan
Menurut data GLOBOCAN yang terbaru, sejak tahun 2021 kanker payudara
telah menjadi kanker terbanyak di dunia dengan insidensi yang melebihi kanker
payudara mencakup 12% dari total kasus kanker baru tiap tahun. Menurut
perkiraan, sekitar 2,3 juta kasus kanker payudara baru dilaporkan tiap tahun.
E. Klasifikasi 7
pada sel kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum
10
calcifications) atau disebut kalsifikasi mikro (microcalcifications) pada
massa yang secara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada
dan tidak ditangani, DCIS dapat menjadi kanker invasif dengan potensi
DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu
sel cenderung lebih invasif dari tipe satunya. Tipe pertama, dengan
normal. Sel ini disebut solid, papillary atau cribiform. Tipe kedua,
tak beraturan.
2. Invasive carcinoma
1974. Seringnya muncul sebagai erupsi eksim kronik dari papilla mammae, dapat
berupa lesi bertangkai, ulserasi, atau halus. Paget's disease biasanya berhubungan
dengan DCIS (Ductal Carcinoma in situ) yang luas dan mungkin berhubungan dengan
kanker invasif. Biopsi papilla mammae akan menunjukkan suatu populasi sel yang
identik (gambaran atau perubahan pagetoid). Patognomonis dari kanker ini adalah
terdapatnya sel besar pucat dan bervakuola (Paget's cells) dalam deretan epitel. Terapi
Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker payudara dan pada 60%
massa soliter dan keras. Batasnya kurang tegas dan pada potongan
bagian tengah dengan garis berwarna putih kapur atau kuning menyebar ke
yang padat terutama terdiri dari sel limfosit dan plasma; (2) inti
pleomorfik besar yang berdiferensiasi buruk dan mitosis aktif; (3) pola
duktus atau alveolar. Sekitar 50% kanker ini berhubungan dengan DCIS
year survival rate yang lebih baik dibandingkan NST atau invasive
lobular carcinoma.
invasif, biasanya muncul sebagai massa tumor yang besar dan ditemukan
pada wanita yang lebih tua. Karena komponen musinnya, sel-sel kanker ini
pada wanita dekade ketujuh dan sering menyerang wanita non kulit putih.
rendah dan 5- and 10-year survival rate mirip mucinous dan tubular
carcinoma.
13
Tubular carcinoma merupakan tipe khusus lain dari kanker payudara
Gambaran histopatologi meliputi sel-sel kecil dengan inti yang bulat, nucleoli
F. Patofisiologi
kelompok sel yang berubah dengan ciri proliferasi yang berlebihan dan tak
sel kanker akan mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan
dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya.
Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi
maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas di antara sel normal. Sel
kanker dapat menyebar melalui aliran pembuluh darah dan permeabilitas kapiler
14
akan terganggu sehingga sel kanker dapat berkembang pada jaringan kulit. Sel
kanker tersebut akan terus menginfiltrasi jaringan kulit, menghambat dan merusak
jaringan dan lapisan kulit akan mati (nekrosis) kemudian timbul luka kanker.
Jaringan nekrosis merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, baik
bakteri aerob atau anaerob. Bakteri tersebut akan menginfeksi dasar luka kanker
sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, sel kanker dan proses
cairan luka (eksudat) yang banyak. Cairan yang banyak dapat menimbulkan iritasi
sekitar luka dan juga gatal-gatal. Pada jaringan yang rusak dan terjadi infeksi akan
akibatnya timbul gejala nyeri yang hebat. Sel kanker itu sendiri juga merupakan
sel imatur yang bersifat rapuh dan merusak pembuluh darah kapiler yang
menyebabkan mudah pendarahan. Adanya luka kanker, bau yang tidak sedap dan
cairan yang banyak keluar akan menyebabkan masalah psikologis pada pasien.8
G. Manifestasi Klinis
Tanda Ca Mammae kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor
jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips. Gejala carcinoma
kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting
eritemme, mengeras asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun
dapat sebagai petunjuk adanya metastase. Beberapa gejala kanker payudara yang
muncul setelah siklus menstruasi seringkali menjadi gejala awal kanker payudara
yang paling jelas. Benjolan yang berhubungan dengan kanker payudara biasanya
15
tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun kadang-kadang dapat menyebabkan
muncul di ketiak dan bisa menjadi tanda bahwa kanker payudara telah menyebar
hingga kelenjar getah bening. Benjolan ini terasa lunak, tetapi seringkali terasa
3. Perubahan bentuk dan ukuran payudara Bentuk dan ukuran salah satu payudara
mungkin terlihat berubah. Bisa lebih kecil atau lebih besar daripada payudara
4. Keluarnya cairan dari puting (Nipple Discharge) Jika puting susu ditekan,
secara umum tubuh bereaksi dengan mengeluarkan cairan. Namun, apabila cairan
keluar tanpa menekan putting susu, terjadi hanya pada salah satu payudara disertai
darah atau nanah berwarna kuning sampai kehijauan, mungkin itu merupakan
5. Perubahan pada puting susu Puting susu terasa seperti terbakar, gatal dan
muncul luka yang sulit/lama sembuh. Selain itu puting terlihat tertarik masuk ke
dalam (retraksi), berubah bentuk atau posisi, memerah atau berkerak. Kerak, bisul
atau sisik pada puting susu mungkin merupakan tanda dari beberapa jenis kanker
6. Kulit payudara berkerut Muncul kerutan-kerutan seperti jeruk purut pada kulit
payudara. Selain itu kulit payudara terlihat memerah dan terasa panas.
7. Tanda-tanda kanker telah menyebar Pada stadium lanjut bisa timbul tanda-
tanda dan gejala yang menunjukkan bahwa kanker telah tumbuh membesar atau
menyebar ke bagian lain dari tubuh lainnya. Tanda-tanda yang muncul seperti
nyeri tulang, pembengkakan lengan atau luka pada kulit, penumpukan cairan
16
disekitar paru-paru (efusi pleura), mual, kehilangan nafsu makan, penurunan berat
H. Diagnosis
a. Gejala
susunya
ketiak
Pada awal kanker payudara biasanya penderita tidak merasakan nyeri. Jika
sel kanker telah menyebar, biasanya sel kanker dapat ditemukan di kelenjar
limfe yang berada di sekitar payudara. Sel kanker juga dapat menyebar ke
berbagai bagian tubuh lain, paling sering ke tulang, hati, paru-paru, dan otak.10
payudaranya. Tanda dan gejala lain dari kanker payudara yang jarang
puting susu dapat berupa retraksi atau keluar sekret, ulserasi atau eritema kulit
b. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
terdapat edema (peau d’orange), retraksi kulit atau puting susu, dan
eritema.10,11
2. Palpasi
c. Pemeriksaan penunjang
1. Mammografi
palpasi.10
kuadran lateral atas dan axillary tail of Spence. Dibandingkan dengan MLO,
massa padat dengan atau tanpa gambaran seperti bintang (stellate), penebalan
sebesar 40% terhadap karsinoma mammae stadium II, III dan IV pada
2. Ultrasonografi (USG)
membantu hasil mammografi yang tidak jelas atau meragukan, baik digunakan
untuk menentukan massa yang kistik atau massa yang padat. Pada
yang tegas dengan batas yang halus dan daerah bebas echo di bagian
berbentuk oval atau bulat, echo yang lemah di bagian sentral dengan batas
yang tegas. Karsinoma mammae disertai dengan dinding yang tidak beraturan,
tetapi dapat juga berbatas tegas dengan peningkatan akustik. USG juga
needle biopsy dan lokalisasi jarum pada lesi payudara. USG merupakan
pemeriksaan yang praktis dan sangat dapat diterima oleh pasien tetapi tidak
mammografi, lesi payudara lain dapat dideteksi. Akan tetapi, jika pada
mammae yang rekuren atau jaringan parut. MRI juga bermanfaat dalam
4. Biopsi
sitologi merupakan cara praktis dan lebih murah daripada biopsi eksisional
dengan resiko yang rendah. Teknik ini memerlukan patologis yang ahli dalam
false-positive dalam diagnosis adalah sangat rendah, sekitar 1-2% dan tingkat
jaringan dengan jarum yang besar. Alat biopsi genggam menbuat large-core
needle biopsy dari massa yang dapat dipalpasi menjadi mudah dilakukan di
memberikan hasil yang cepat dengan biaya dan resiko yang rendah, tetapi
21
ketika hasilnya negatif maka harus dilanjutkan dengan open biopsy. Open
biopsy dapat berupa biopsy insisional atau biopsi eksisional. Pada biopsi
gambaran DCIS saja atau klinis curiga suatu inflammatory carcinoma tetapi
payudara diambil.11,12
5. Biomarker
Biomarker ini mewakili gangguan biologik pada jaringan yang terjadi antara
histologis, indeks dari proliferasi dan gangguan genetik yang mengarah pada
karsinoma.
antara lain (1) petanda proliferasi seperti proliferating cell nuclear antigen
(PNCA), BrUdr dan Ki-67; (2) petanda apoptosis seperti bcl-2 dan rasio
(VEGF) dan indeks angiogenesis; (4) growth factors dan growth factor
2.8. Skrining
22
Rekomendasi untuk deteksi kanker payudara dini menurut American Cancer
Society 12:
setiap tahun.
menemukan kelainan.
atau tidak.
- Wanita yang risiko rendah (<15%) tidak perlu pemeriksaan MRI periodik
tiap tahun.
yang memiliki gen mutasi dari BRCA1 atau BRCA2 tetapi belum
tahun
I. Tata laksana
Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. Terapi kuratif dianjurkan untuk
stadium I, II, dan III. Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan
pada pasien dengan stadium IV dan untuk pasien dengan metastasis jauh atau
primer hingga batas jaringan payudara normal, radioterapi dan pemeriksaan status
24
KGB (kelenjar getah bening) aksilla. Reseksi tumor payudara primer disebut juga
Tindakan konservatif, saat ini merupakan terapi standar untuk wanita dengan
karsinoma mammae invasif stadium I atau II. Wanita dengan DCIS hanya
dibuat pada kulit diatas karsinoma mammae. Jaringan karsinoma diangkat dengan
diliputi oleh jaringan mammae normal yang adekuat sejauh 2 mm dari tepi yang
bebas dari jaringan tumor. Dilakukan juga permintaan atas status reseptor
untuk penentuan stadium dan mengetahui penyebaran regional. Saat ini, sentinel
node biopsy merupakan prosedur staging yang dipilih pada aksilla yang tidak
M. pectoralis minor, dengan pengangkatan KGB aksilla level I dan II tetapi tidak
level III. Modifikasi Patey mengangkat M. pectoralis minor dan diseksi KGB
axilla level III. Batasan anatomis pada Modified radical mastectomy adalah batas
anterior M. latissimus dorsi pada bagian lateral, garis tengah sternum pada bagian
superiornya m. subcalvia.
mastektomi dan diseksi KGB aksilla, sekitar 30% dari semua kasus. Pemasangan
25
closed-system suction drainage mengurangi insidensi dari komplikasi ini. Kateter
dipertahankan hingga cairan drainage kurang dari 30 ml/hari. Infeksi luka jarang
skin-flap. Pendarahan sedang dan hebat jarang terjadi setelah mastektomi dan
fungsional setelah modified radical mastectomy sekitar 10%. Diseksi KGB aksilla
ekstensif, terapi radiasi, adanya KGB patologis dan obesitas merupakan faktor-
faktor predisposisi. 10
1. Radioterapi
diberikan untuk mengurangi resiko rekurensi lokal, juga dilakukan untuk stadium
I, IIa, atau IIb setelah lumpectomy. Radiasi juga diberikan pada kasus
(Stadium IIIa atau IIIb), dimana resiko rekurensi dan metastasis yang tinggi maka
2. Kemoterapi
a. Kemoterapi adjuvan
tanpa pembesaran KGB dengan tumor berukuran kurang dari 0,5 cm dan tidak
dianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6 sampai 1 cm tanpa pembesaran KGB dan
26
dengan resiko rekurensi tinggi maka kemoterapi dapat diberikan. Faktor
limfe, tingkat kelainan histologis yang tinggi, overekspresi HER-2/neu dan status
kemoterapi adjuvan.
dan lebih besar dari 1 cm, kemoterapi adjuvan cocok untuk diberikan.
Rekomendasi pengobatan saat ini, berdasarkan NSABP B-15, untuk stadium IIIa
b. Neoadjuvant chemotherapy
adjuvan, dilanjutkan dengan terapi radiasi. Untuk Stadium IIIa inoperabel dan
3. Terapi anti-estrogen
ditemukan pada lebih dari 90% karsinoma duktal dan lobular invasif yang masih
berdiferensiasi baik.
dengan reseptor hormon yang positif, tetapi lebih rendah yaitu sekitar 10% pada
tidak adanya toksisitas yang berat. Nyeri tulang, hot flushes, mual, muntah dan
retensi cairan dapat terjadi pada pengunaan tamoxifen. Resiko jangka panjang
lanjut terutama pada reseptor hormonal yang positif. Untuk semua wanita dengan
awal.10
didiagnosis, saat ini direkomendasi. Hal ini digunakan untuk tujuan prognostik
adjuvan karena dengan regimen adriamycin menberikan respon yang lebih baik
J. Komplikasi
28
Kanker payudara bisa menjadi fatal jika menyebar ke bagian tubuh lainnya,
seperti paru-paru, hati, otak, dll. Tindakan pengobatan juga bisa menyebabkan efek
• Pasien yang kelenjar getah beningnya di ketiak diangkat mungkin akan merasakan
pembengkakan lengan, rasa nyeri, rasa tidak nyaman, dan kekakuan di bahu.
• Radioterapi bisa menyebabkan kemerahan dan rasa sakit di kulit, rasa tidak nyaman
dan pembengkakan pada payudara, atau kelelahan. Gejala-gejala ini bisa berlangsung
• Selama tindakan kemoterapi, pasien lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena adanya
pelemahan pada sistem kekebalan tubuh. Tindakan pengobatan ini juga akan
menyebabkan kerontokan rambut, muntah dan kelelahan, dll. dalam jangka waktu yang
singkat.
• Terapi yang Ditargetkan biasanya memiliki efek samping yang ringan, namun bisa
memengaruhi fungsi jantung pada kasus-kasus tertentu yang sangat jarang terjadi.
Meskipun tindakan pengobatan bisa menyebabkan beberapa efek samping dengan tingkat
mengurangi rasa tidak nyaman dan efek samping tersebut. Perawatan, obat-obatan, serta
dukungan dari keluarga dan teman-teman bisa sangat membantu meringankan rasa tidak
K. Pencegahan
Sebagian besar kasus kanker payudara diketahui pertama kali oleh diri pasien
sendiri. Karena tingkat penyembuhan kanker payudara stadium awal yang jauh lebih
tinggi, para wanita harus benar-benar memperhatikan kesehatan diri dan memeriksa
29
Gaya hidup yang sehat bisa membantu menurunkan risiko kanker payudara.
Konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan segar, hindari makanan dengan
Skrining
Asia masih menjadi subjek yang kontroversial. Sampai sekarang, belum ada bukti pasti
yang bisa merekomendasikan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi semua wanita.
Namun, wanita dengan faktor risiko yang lebih tinggi (misalnya riwayat kanker payudara
pada keluarga) harus berkonsultasi dan meminta saran dari dokter mereka.
L. Prognosis
Survival rates untuk wanita yang didiagnosis karsinoma mammae antara tahun
akhir program data, didapatkan bahwa angka 5-year survival untuk stadium I
adalah 94%, stadium IIa 85%, IIb 70%, dimana pada stadium IIIa sekitar 52%,
30
BAB III
DATA PASIEN
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. SA
Umur : 45 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
Tapin
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
sejak 6 tahun yang lalu awalnya sebesar biji jagung kemudian benjolan semakin
membesar menjadi sebesar bola pingpong dalam waktu 2 tahun terakhir (TDT 146
Benjolan tidak terasa nyeri, tidak merah, tidak luka dan tidak ada nanah. Pada
putting susu terkadang kulit terkelupas dan mengeluarkan darah. Pasien mengaku
31
32
tidak rutin melakukan sedari, namun beberapa kali melakukan dan pasien hanya
lain, nyeri kepala, kuning, nyeri perut, perut terasa penuh, sesak, batuk darah,
yang dirasakan rambut rontok, kulit dan kuku menghitam, mual dan nyeri
punggung belakang. .
tahun dan kedua usia 30 tahun. Selama bayi ASI diberikan 2 tahun pada anak
HT (+) dengan lisinopril dan amlodipine sejak 1 tahun lalu, DM (-), keluahan
serupa (-)
STATUS GENERALIS
Kepala: Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-), pupil isokor 3 mm/3 mm,
Leher : massa (-), peningkatan vena jugular (-) pembesaran KGB (-)
Thorax :
Inspeksi : luka bekas operasi (-/-) ulcer (-/-), granulasi (-/-), bleeding (-/-),
Abdomen
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
parese (-/-)
edema (-/-)
STATUS LOKALIS
Inspeksi: massa (-), skin dimpling (-), nipple retraksi (-) peau d'orange
Inspeksi: massa (-),scar post biopsi (-), perubahan warna kulit (-) ulkus (-) skin
dimpling (+) peau d'orange (-), niple retraction (-), nodul satelit (-), krusta (-)
Palpasi: massa (+),konsistensi keras, batas tidak tegas, immobile, nyeri tekan (-)
ukuran 5x5x3
Pemeriksaan KGB
35
Februari
Examination Normal Value
12
INR 0.89
USG 8/10/2021
37
Kesan:
USG Abdomen
- Tak tampak metastasis
- Tak tampak hipertrofi KGB paraaorta/iliaca
- Liver, GB, lien, Pankreas, ren, VU dalam batas
normal
Rontgen (12/02/2022)
Kesimpulan:
Ekokardiografi 12/10/2021
V. TATA LAKSANA
Terapi onkologi :
Lisinopril 5 mg 0-0-1
Durante Operasi
40
Foto Klinis
Diagnosis Akhir
Post Modified Radical Mastectomy PoD 3 a/i Ca Mammae T4bN0M0 Post NAC
Diet bebas
BAB IV
PEMBAHASAN
6 tahun yang lalu awalnya sebesar biji jagung kemudian dalam 2 tahun benjolan
semakin membesar menjadi sebesar bola pingpong (TDT 146 hari). Benjolan
payudara adalah gejala yang paling umum di antara perempuan dengan kanker
payudara dan memiliki nilai prediksi yang relatif tinggi untuk keganasan.
Benjolan yang dirasakan pasien adalah akibat dari adanya hiperplasia dari sel sel
epitel poliklona yang tersebar tidak rata yang secara histopatologis pola kromatin
dan bentuk-bentuk inti-intinya yang saling bertumpang tindih dan lumen duktus
yang tidak teratur menjadi awal terjadinya karsinoma. Sel-sel kanker umumnya
sedikit memiliki sitoplasma dan batas selnya tidak jelas secara sitologis. 13 Kanker
payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari epitel duktus maupun lobulusnya. Tahun 2018, jumlah kasus baru kanker
payudara yang ditemukan di seluruh dunia berkisar 2,1 juta orang (11,6%) dengan
terjadi pada 12:100.000 wanita di Indonesia dengan angka mortalitas yang tinggi.
,13, 14, 16
cairan atau darah dari puting meruakan salah satu tanda adanya kanker
41
42
payudara, 14
Keluhan benjolan di tempat lain, sesak napas, nyeri tulang,
dapat berpindah ke organ jauh seperti tulang, hati, paru-paru, dan otak. 21
femur); rasa sesak nafas dan lain sebaginya yang menurut klinisi terkait
dengan penyakitnya.13
penuaan, paparan estrogen, riwayat keluarga, mutasi gen dan gaya hidup
Pada kasus ini, faktor risiko pasien adalah jenis kelamin, usia, dan faktor
jumlah kasusnya 100 kali lebih tinggi pada perempuan daripada laki-
laki.14 Selain jenis kelamin, usia adalah faktor risiko paling penting yang
warna kulit (-), ulkus (-), skin dimpling (+), peau d’orange (-), retraksi
papilla mamae (-), sekret (-). Pada palpasi didapatkan massa (+) kuadran
luar atas, konsistensi keras, batas tidak tegas, immobile, nyeri tekan (-)
dilakukan dengan pasien duduk, pakaian atas dan bra dilepas dan posisi
regional.
bermakna pada foto thorax pada tanggal 12 Februari 2022 yaitu tidak
23,3%. Penyebaran sel tumor keluar dari lokasi primer kanker payudara
(DCIS) adalah suatu kondisi di mana sel-sel abnormal menggantikan sel epitel
normal saluran payudara dan dapat sangat memperluas saluran dan lobulus .
DCIS adalah jenis kanker payudara in situ yang paling umum. Tumor ini
tumbuh sangat lambat bahkan tanpa pengobatan dan bisa dilanjutkan untuk
dan anti–apoptosis
adalah rambut rontok, mual hingga muntah serta nyeri seluruh tubuh.
Pada kanker payudara stadium lanjut lokal (stadium III) terdapat dua
modalitas terapi yaitu terapi sistemik induksi dan terapi lokal. Pilihan
bekerja pada sel yang sedang aktif, maka efek sampingnya juag terutama
dan stomatitis sampai yang berat ulserasi oral dan intestinal. Alopesia
dan metotreksat. 21
Pasien juga mendapatkan tatalaksana: IVFD D5:RL 1500 cc/24 jam , Inj.
Ceftriaxone 2x1 gr, Inj. Antrain 3x1 gr Inj. Asam Tranexamat 3x500 mg, Inj.
infeksi. Pasien mendapat anti nyeri untuk pengelolaan nyeri kanker dimana nyeri
kanker merupakan gejala yang ditakuti dan merupakan faktor utama menurunkan
BAB V
PENUTUP
terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali
(MRM), IVFD D5:RL 1500 cc/24 jam , Inj. Ceftriaxone 2x1 gr, Inj. Antrain
3x1 gr Inj. Asam Tranexamat 3x500 mg, Inj. Omeprazole 1x40 mg. Pasien
nyeri untuk pengelolaan nyeri kanker dimana nyeri kanker merupakan gejala
penderita kanker.
48
DAFTAR PUSTAKA
1. Husby, A., Wohlfahrt, J., Øyen, N., & Melbye, M. (2018). Pregnancy
Medika
MediAction.
49
11. Ashley S, Royle GT, Corder a, Herbert a, Guyer PB, Rubin CM, et al.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2670059
12. Steinberg JL, Trudeau ME, Ryder DE, Chb MB, Fishell E, Chapman JW,
1996;39.
11(2): 285-98.
16. Wahyuni Fatma Sri, Windrasari Wessi, Khambri Daan. Evaluasi Terapi
Kanker Payudara Stadium Dini di Kota Padang. Jurnal Sains Farmasi &
17. Sun YS, Zhao Z, Yang Z, Xu F, Lu HJ, Zhu ZY, et al. Risk factors and
risk factors for breast cancer in the world. Breast cancer (Dove Med
19. Ghazi MW. Studi perbandingan kadar enzim hati pasien kanker payudara
20. American Cancer Society. Treatment of breast cancer stage I-III. 2018
https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/treatment/treatment-of-
breast-cancer-by-stage/treatment-of-breast-cancer-stages-i-iii.html.