A. Kompetensi Inti :
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran :
E. Materi Pembelajaran
1. Siklus Otto
2. Prinsip kerja mesin 4 langkah
3. Prinsip kerja mesin 2 langkah
4. Prinsip kerja mesin diesel
5. Prinsip kerja fluida
6. Prinsip kerja pompa
F. Alokasi Waktu
6 x 45 menit
G. Metode
1. Mengamati: melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan
dengan alat)
2. Menanya:
mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipotesis
Diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu
kebiasaan)
3. Mengeksplorasi/eksperimen
Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan
Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen)
Mengumpulkan data
4. Mengasosiasi
Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan
data/ kategori
Menyimpulkan dari hasil analisis data
5. Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
Dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
J. Sumber belajar :
Simulasi motor 2 langkah, mesin diesel dan 4 langkah
Buku terkait dengan konversi energy dan penerapan hidrolik dan pneumatic.
2. Bentuk
Uraian dan pengamatan
Melakukan Melakukan
No Nama Siswa grading sortasi
Skor
. . C S B SB C S B S
B
1.
2.
3.
dst
Skor :
C :1
S :2
B :3
SB :4
1. Langkah isap
Injektor Karburator
Busi
Nosel
udara Bb +
udara
silinder akan terisi penuh bahan bakar dan udara, silinder akan
terisi sesuai dengan posisi katup gas
2. Langkah kompersi
Perbandingan kompresi ( ) = 7 – 12
Perbandingan kompresi ( ) = 15 – 23
Campuran udara dan bahan bakar
Udara dikompresi sampai 1,5 – 4 Mpa (
dikompresi sampai 0,8 – 1,3 Mpa ( 8 –
15 – 40 bar )
13 bar )
Temperatur menjadi 700 – 900 oC
Temperatur menjadi 300 – 600 oC
Penyemprotan bahan bakar dimulai 30 –
Saat pengapian 30 – 5 sebelum TMA
10 sebelum TMA
3. Langkah usaha
Motor Diesel
Motor Otto
4. Langkah buang
Motor Diesel
A = Saat pengapian
B = Tekanan maksimum
C = Akhir pembakaran
A = Mulai penyemprotan
B = Mulai penyalaan
C = Tekanan maksimum
D = Akhir penyemprotan
E = Akhir pembakaran
Pembentukan campuran bahan bakar dan Pembentukan campuran bahan bakar dan
udara berada di dalam ruang bakar udara berada di luar silinder ( karburator,
manifold isap )
Terjadi dengan sendirinya akibat Terjadi akibat dari loncatan bunga api pada
temperatur akhir kompresi yang tinggi busi
dan titik penyalaan bahan bakar yang
relatif rendah
3. Perbedaan proses pembakaran
A = Mulai penyemprotan
B = Mulai penyalaan
B` = Saat pengapian
C = Tekanan maksimum
C` = Tekanan maksimum
D = Akhir penyemprotan
E = Akhir pembakaran
E` = Akhir pembakaran
5. Perbedaan momen putar, putaran, daya & efisiensi ( motor isapan biasa )
5000 –6000
Otto 70 – 90 Nm/dm3 25 – 40 kw/dm3 20 – 30 %
rpm
2000 – 5000
Diesel 80 – 90 Nm/dm3 20 – 30 Km/dm3 30 – 50 %
rpm
Pemakaian bahan bakar motor Diesel lebih hemat dari pada motor Otto karena :
Perbandingan kompresi yang tinggi
Perbandingan campuran selalu kurus
Daya motor Diesel lebih rendah dari pada motor Otto, karena :
Putarannya lebih rendah