Anda di halaman 1dari 60

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA SURAKARTA
Salah satu jenis limbah yang banyak
dibicarakan karena memerlukan pengelolaan
khusus adalah limbah yang tergolong
Bahan Berbahaya dan Beracun
(disingkat B3)

Ada 14 ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan limbah


B3
meliputi Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup

larang, wajib, syarat, izin, dan/atau sanksi, yang


berlaku bagi penanggungjawab usaha/kegiatan
 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3)
adalah suatu sisa usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3
 B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lain
Permen LHK No.
Peraturan Menteri Negara
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 56 tahun 2015
Lingkungan Hidup Nomor TENTANG PERLIDUNGAN PENGELOLAAN
30/2009 tentang Tata LINGKUNGAN HIDUP tentang Tata
Laksana Perizinan dan Cara dan
Pengawasan
Pengeleloaan Limbah B3
Persyaratan
serta Pengawasan Teknis
Pemulihan Pencemaran Peraturan Pemerintah No. 101/2014 Pengelolaan
Limbah B3 oleh
Pemerintah Daerah tentang Pengelolaan Limbah Bahan Limbah B3 di
Berbahaya dan Beracun Fasyankes

PERATURAN Kepka Bapedal


Nomor: Kep-
Permen
MENTERI Kepka Bapedal Peraturan
NEGARA 01/Bapedal/09/19 LH No. Kepka Bapedal Nomor :Kep- PermenLHK No.
95 Tentang Tata Menteri Negara
LINGKUNGAN 14/2013 Nomor: Kep- 03/Bapedal/09/19 Lingkungan
63 Tahun 2016
Cara dan Tentang Tata
HIDUP NO.18 02/Bapedal/09/ 95 Tentang Hidup Nomor : 02
/2009 TENTANG persyaratan tentang 1995 Tentang Persyaratan Cara Persyaratan
teknis Tahun 2008
TATA CARA Simbol Teknis Penimbunan
Penyimpanan Dokumen Tentang
Hasil Pengolahan
PERIZINAN Pengolahan Pemanfaatan
PENGELOLAAN dan dan Limbah B3 …
Limbah B3 Limbah B3
LIMBAH B3 Pengumpulan
Limbah B3
Label

4
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6 UU 32/2009

larang, wajib, syarat, izin, dan/atau sanksi, yang


berlaku bagi penanggungjawab usaha/kegiatan

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan


pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan.

Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan


limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.

Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, Gubernur,


atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota wajib mencantumkan


persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang
harus dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin.
 Pusat Kesehatan Masyarakat
 Klinik Pelayanan Kesehatan
 Rumah Sakit
Fayankes adalah suatu industri jasa yang berupaya memberikan
pelayanan kesehatan terhadap individu, pasien dan masyarakat
dengan inti pelayanan medik baik pencegahan, pemeliharaan,
pengobatan dan penyembuhan, diproses secara terpadu
agar mencapai pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Kegiatan pelayanan medik maupun penunjang medik pada
Fayankes menghasilkan berbagai macam limbah, baik limbah
padat, cair dan gas yang berpotensi tinggi menimbulkan
gangguan kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan
maupun ekosistem didalam dan disekitar fayankes.
Selain itu, limbah yang dihasilkan oleh fayankes juga dapat
menyebabkan meningkatnya kejadian infeksi nosocomial di
fayankes. sehingga disamping kegiatan pelayanan kesehatan,
fayankes juga menjadi media penularan penyakit bagi para pasien,
petugas, penunjang maupun masyarakat sekitar yang tinggal
dekat rumah sakit.
LIMBAH DARI FASYANKES
limbah padat yang
NON-MEDIS berasal dari dapur,
LIMBAH
PADAT perkantoran, taman,
FASYANKES
dan halaman

 limbah infeksius,
CAIR  imbah patologi,
MEDIS  limbah benda tajam,
GAS  Limbah farmasi,
 limbah sitotoksis,
 limbah kimiawi,
 limbah radioaktif,
semua limbah yang semua air buangan berasal  limbah kontainer
berbentuk gas yang dari kegiatan rumah sakit bertekanan, dan
berasal dari kegiatan yang kemungkinan  limbah dengan
pembakaran di rumah mengandung kandungan logam
sakit seperti insinerator, mikroorganisme, bahan kimia berat yang tinggi.
dapur, perlengkapan beracun dan radioaktif yang
generator, anastesi, dan berbahaya bagi kesehatan
pembuatan obat
citotoksik
LIMBAH DARI FASYANKES
NON-MEDIS Limbah Domestik
LIMBAH  TPA
FASYANKES PADAT

CAIR
MEDIS
GAS

Baku Mutu Emisi


KEPMENLH No.
13/1995
dan BMLC
Kepdal 03/1995 KEPMENLH
No. 5/2014
PERMASALAHAN (ISU) PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS
Pembuangan limbah medis ke lingkungan secara langsung (Open
Dumping)
atau ke TPA
Kurangnya pemahaman tentang pengelolaan
limbah medis oleh penghasil maupun pengawas
Pengelolaan limbah medis tanpa izin
Pengolahan limbah medis
belum memenuhi standar
1. Belum melakukan identifikasi limbah B3 yang
dihasilkan;
2. Belum melakukan pencatatan dan pengisian neraca
limbah B3;
3. Belum melaporkan pengelolaan limbah B3 yang
dilakukan;
4. Belum memiliki fasiltas Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah B3 (TPS LB3);
5. Belum memiliki izin TPS LB3;
6. Belum memiliki izin pengolahan limbah B3
(Insinerator);
7. Menyerahkan limbah B3 ke pihak ketiga yang belum
memiliki izin.
FAKTA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
di RUMAH SAKIT

Hanya 11,6% Potensi Pencemaran


49% RS
udara, terinfeksi
(dari 2.300 RS) yang menggunakan
virus Hepatitis,
melakukan Insinerator belum
terinfeksi HIV akibat
pengelolaan limbah memenuhi syarat
kecelakaan benda
memenuhi standar (suhu< 8000C)
tajam medis

Sumber: Kemenkes, 2016


LANGKAH 1 • Pengurangan dan Pemilahan

LANGKAH 2 • Pewadahan & Penyimpanan

LANGKAH 3 • Pengangkutan

LANGKAH 4 • Pengolahan

LANGKAH 5 • Penguburan

LANGKAH 6 • Penimbunan
No. Sumber Uraian Limbah

Dari Fasilitas Pelayanan

1. Ruang Perawatan (termasuk bekas perban, botol infus, kateter, selang, kapas, benda
UGD, ICU, dll) tajam,dll

2. Ruang Hemodialisa Kemasan produk farmasi,

bekas perban, botol infus, kateter, selang, kapas, benda


tajam,dll

3. Ruang Rontgen Cairan fixer dan developer, dll

4. Ruang farmasi/Apotek Produk farmasi kedaluwarsa (obat-obatan)

Bahan kimia kedaluwarsa, dll

Kemasan produk farmasi, dll

5. Laboratorium bekas perban, kapas, benda tajam, sarung tangan, dan


masker, dll

Bahan kimia kedaluwarsa, dll


No. Sumber Uraian Limbah

Dari Utilitas

1. Kantor Lampu TL bekas,

baterei (dry cell),

Catridge

2. Ruang perawatan kendaraan Aki bekas,

oli bekas

Kain majun terkontaminasi

3. IPAL Sludge IPAL

4. Genset Oli bekas

Filter bekas
JENIS LIMBAH MEDIS DAN KODE LIMBAHNYA ...1

NO. JENIS LIMBAH KODE LIMBAH

1. Limbah klinis memiliki A 337-1


karakteristik infeksius
2. Produk farmasi kedaluarsa A 337-2

3. Bahan kimia kedaluarsa A 337-3


4. Peralatan laboratorium A 337-4
terkontaminasi B3
5. Peralatan medis mengandung A 337-5
logam berat
...2
NO. JENIS LIMBAH KODE LIMBAH
6. Kemasan produk farmasi B 337-1
Bersumber dari Utilitas
1. Kain majun bekas B 110d
2. Oli bekas B105d
3. Limbah elektronik (lampu TL B107d
bekas, cartridge bekas)

4. Sludge IPAL B337-2


5. Batere/aki bekas A102d
...3
NO. JENIS LIMBAH KODE LIMBAH
6. Kemasan terkontaminasi B104d
limbah B3

7. Limbah Fixer/developer A339-1


...4
NO. JENIS LIMBAH KODE
LIMBAH
Fasyankes yang Mengoperasikan Insinerator
1. Abu terbang (fly ash) Insinerator A 347-1
2. Abu dasar (Slag/Bottom Ash) A 347-2
Insinerator
3. Residu pengolahan flue gas B 347-1
4. Filter dan absorbant bekas B 347-2
5. Sludge IPAL mengolah air limbah B 347-3
buangan Insinerator
LANGKAH 1 • Pengurangan dan Pemilahan

• Kewajiban penghasil limbah

• Kewajiban menyampaikan laporan tertulis kepada


Menteri mengenai pelaksanaan pengurangan LB3
paling sedikit 6 bulan sekali sebagaimana PP
101/2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 BAB III
PENGURANGAN LIMBAH B3 Pasal 11
PENGURANGAN :
 Menghindari penggunaan material yang mengandung
B3 jika terdapat pilihan yang lain
 Melakukan tata kelola yang baik terhadap setiap
bahan yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan atau pencemaran lingkungan
 Melakukan tata kelola yang baik dalam pengadaan
bahan kimia dan bahan farmasi untuk menghindari
penumpukan dan kadaluarsa
 Melakukan pencegahan dan perawatan berkala
terhadap peralatan sesuai jadwal
Pengurangan limbah dapat dilakukan
melalui:

1. Pengurangan pada sumbernya

2. Penggunaan kembali (Reuse)

3. Daur Ulang (Recycle)


Good House Keeping

Penggantian
peralatan
1. mengandung B3
Pengurang
an pada Bekerja sama
sumbernya dengan supplier

Penerapan FIFO
Pemilihan produk yang
2. dapat digunakan kembali
Penggunaan
kembali
(Reuse) Sterilisasi peralatan

3. Daur Daur ulang bahan


Ulang organik, plastik, kertas,
(Recycle) kaca, dan logam
Contoh Pengurangan Limbah

TERMOMETER MERKURI TERMOMETER DIGITAL

SPYGNOMETER MERKURI SPYGNOMETER DIGITAL


10
Pemilahan limbah dapat dilakukan
melalui:

1. Pemisahan limbah
(jenis dan karakteristik)

2. Pewadahan limbah
JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH...1

NO. JENIS LIMBAH KARAKTERISTIK


1. Limbah klinis infeksius
2. Produk farmasi kedaluarsa beracun
3. Bahan kimia kedaluarsa beracun
4. Peralatan laboratorium infeksius
terkontaminasi B3
5. Peralatan medis mengandung beracun
logam berat
...2
NO. JENIS LIMBAH KARAKTERISTIK
6. Kemasan produk farmasi beracun
Bersumber dari Utilitas
1. Kain majun bekas Padatan mudah
menyala
2. Oli bekas Cairan mudah menyala
3. Limbah elektronik (lampu TL bekas, beracun
cartridge bekas)

4. Sludge IPAL beracun


5. Batere/aki bekas beracun
...3

NO. JENIS LIMBAH KARAKTERISTIK


6. Kemasan terkontaminasi beracun
limbah B3
7. Limbah Fixer/developer beracun
...4
NO. JENIS LIMBAH KARAKTERISTIK
Fasyankes yang Mengoperasikan Insinerator
1. Abu terbang (fly ash) Insinerator beracun
2. Abu dasar (Slag/Bottom Ash) beracun
Insinerator
3. Residu pengolahan flue gas beracun
4. Filter dan absorbant bekas beracun
5. Sludge IPAL mengolah air limbah beracun
buangan Insinerator
Pemilahan Limbah B3 dari Fasyankes
Pencatatan limbah LOGBOOK PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN INSINERATOR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ……….
MASUKNYA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN KE TPS PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI INSINERATOR
No Tanggal Jenis Sumber Jumlah Maksimal No Tanggal Jenis Jumlah Tujuan Bukti Jumlah Abu Sisa
Masuk Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3 Penyimpanan s/d tanggal Keluar Limbah B3 Limbah B3 Penyerahan Nomor yang Dihasilkan Limbah B3
Masuk : yang yang Dokumen yang ada
Limbah B3 Masuk (Kg) (t=0 + 90 hari,180 hari) Limbah B3 Keluar (Kg) Keluar (Kg) (Kg)
A B C D E F G H i j K L M

1 1 September 2015 Infeksius Sisa Agustus 2015 0 3 September 2015 312

2 1 September 2015 Infeksius Rajal Ranap 203 3 September 2015 1 1 September 2015 Infeksius 230 Insinerator 10 285

3 2 September 2015 Infeksius Rajal Ranap 207 4 September 2015 2 2 September 2015 Infeksius 215 Insinerator 12 277

4 3 September 2015 Infeksius Rajal Ranap 209 5 September 2015 3 3 September 2015 Infeksius 219 Insinerator 10 267

5 4 September 2015 Infeksius Rajal Ranap 206 6 September 2015 4 4 September 2015 Infeksius 210 Insinerator 11 263

6 5 September 2015 Infeksius Rajal Ranap 208 7 September 2015 5 5 September 2015 Infeksius 220 Insinerator 14 251
LOGBOOK LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN NON INFEKSIUS
RSUD ……….
MASUKNYA LIMBAH B3 KE TPS KELUARNYA LIMBAH B3 DARI TPS
No Tanggal Jenis Sumber Jumlah Maksimal No Tanggal Keluar Jenis Jumlah Tujuan Bukti Nomor Sisa
Masuk Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3 Penyimpanan Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3 Penyerahan Dokumen Limbah B3
Limbah B3 Masuk Masuk s/d tanggal : Keluar Keluar yang ada di
TPS
(Kg) (t=0 + 90 hari,180 (Kg)
hari)
A B C D E F G H I J K

1 4 Juni 2016 Obat Kedaluarsa Farmasi 76.00 4 September 2016 1 1 Agustus 2016 Obat Kedaluarsa 76.00 PT. ABC QR 0132032 0

Jakarta, 31 Agustus 2015


Penaggung Jawab K3L

(ABCD)
LANGKAH 2 • Pewadahan & Penyimpanan
JENIS WADAH DAN LABEL SESUAI KATEGORINYA

MERAH

KUNING

KUNING

UNGU

COKLAT

36
Simbol limbah
infeksius

Sumber: PERMEN LH 14/2013 tentang Simbol & Label LB3


Pengangkutan di Lingkungan Fayankes
PERSYARATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
Penyimpan harus merupakan suatu badan usaha
Mendapatkan izin penyimpanan limbah B3 dari kabupaten/kota
Memiliki catatan penyimpanan limbah B3
Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari untuk limbah Kategori A
dan 360 hari untuk limbah Kategori B, sedangkan untuk limbah
medis infeksius, patologis, benda tajam maksimal 2x24 jam pada
suhu > 00C dan 90 hari pada suhu ≤ 00C
Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3
Hanya melakukan penyimpanan sementara di lokasi kegiatannya
sebelum diserahkan pada pengolah/pemanfaat/penimbun limbah
B3

PEMBERIAN IZIN TPS LB3 oleh Pemerintah


Kab/Kota
BUPATI/
GUBER MASA
JENIS IZIN PLB3 WALIKOT MENTERI
NUR BERLAKU
A
PENYIMPANAN
 5 TAHUN

PENGUMPULAN
   5 TAHUN

PENGANGKUTAN (R)
 5 TAHUN

PEMANFAATAN
 5 TAHUN

PENGOLAHAN  5 TAHUN

PENIMBUNAN
 10 TAHUN

Semua permohonan ijin harus merupakan kegiatan yang memiliki ijin lingkungan
40
PERSYARATAN BANGUNAN TEMPAT PENYIMPANAN
LIMBAH B3 (2)

Persyaratan Bangunan Penyimpanan Limbah B3


 Memilki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang
sesuai dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang
dihasilkan atau akan di simpan.
 Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung
maupun tidak langsung;
 Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang
memadai yang dilengkapi dengan kasa atau bahan lain untuk
mencegah masuknya burung atau binatang kecil lainnya ke
dalam ruang penyimpanan.
 Memiliki sistem penerangan (lampu) yang memadai untuk
operasional penggudangan atau inspeksi rutin.
Persyaratan Bangunan Penyimpanan Limbah B3
 Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak
bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat
melandai turun ke arah bak penampungan dengan kemiringan
minimum 1%. Pada bagian luar bangunan,kemiringan lantai diatur
sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir ke arah
menjauhi bangunan penyimpanan.
 Bila yang disimpan cair maka lantai miring 1% dan mempunyai bak
penampung dengan volume 110% dan dikelilingi saluran air
 Dilengkapi titik koordinat
 Papan nama TPS, simbol di bagian luar TPS dan dalam ruangan
TPS
 Apabila terdapat limbah dengan karakteristik berbeda maka wajib
diberi sekat
 Apabila tidak terdapat limbah cair B3 maka tidak wajib
menggunakan bak penampung
PERSYARATAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA
LIMBAH B3
• Dilengkapi pintu untuk proses loading unloading
• Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
• Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
• Memiliki Emergency Response System (ERS)/SOP tanggap
darurat
• Terdapat kotak P3K yang disesuaikan dengan potensi jenis
kecelakaan
• Tersedia denah detail penataan ruang/lay out TPS LB3
• Pengisian log book
• Shower atau sejenisnya, sesuai dengan fungsinya.
• APAR dan APD ( sarung tangan, google, masker dll )
disesuaikan dengan sifat limbah
• Uraian tentang tindak lanjut penyimpanan/pengumpulan limbah
B3
TATA CARA PERIZINAN
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH
B3
Mekanisme Perizinan Penyimpanan Limbah B3

Verifikasi Permohonan Izin PLB3


Penetapan
Pemohon persyaratan
& ketentuan
teknis yang
Evaluasi
kelengkapan
Permintaan
kembalikan
dimuat dalam
kelengkapan izin
Administrasi

Izin Terbit paling


lama 45 hari
Lengkap ? Tidak Tidak sejak hasil
verifikasi
(Berdasarkan
PP 101 Tahun
Ya
2014)

Verifikasi Review & Sesuai Ya


Teknis Evaluasi teknis?

46
Persyaratan Administrasi

a) Identitas pemohon
b) Akta pendirian badan usaha
c) Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah limbah B3
d) Dokumen ttg tempat penyimpanan limbah B3
e) Dokumen ttg pengemasan limbah B3
f) Dokumen lain sesuai Permenlh

47
Dokumen ttg Tempat Penyimpanan
Limbah B3

a) Lokasi penyimpanan limbah B3


b) Fasilitas penyimpanan limbah B3
c) Peralatan penanggulangan keadaan
darurat
d) SOP penyimpanan dan tanggap
darurat

Lokasi penyimpanan limbah B3 wajib berada


di dalam lokasi penghasil limbah (Bebas Banjir,
Bencana, Tidak ada pengaturan jarak lagi) 48
1. Identitas pemohon (nama, alamat, no telp, copy ktp)
2. Info dan dokumen perusahaan (nama, alamat, nomor
telepon, akta pendirian, izin lingkungan, rekomendasi
UKL UPL/SKKL AMDAL)
3. Keterangan tentang lokasi tempat penyimpanan
limbah B3 (desain, lay out, ukuran, koordinat)
4. MOU dengan pihak ke 3 apabila tidak bisa melakukan
pemanfaatan/pengolahan sendiri
5. Uraian proses kegiatan yang menghasilkan limbah B3
6. Jumlah, Jenis dan Karakteristik limbah yang akan
disimpan
49
• Melakukan penyimpanan limbah B3
• Menyusun dan menyampaikan laporan penyimpanan
limbah B3 (Log book,neraca dan/atau dilampirkan
copian manifest lembar 7) kepada Walikota tembusan
kepada Menteri setiap 3 bulan sekali
• Melakukan pemanfaatan/penimbunan/pengolahan
limbah B3 yang dilakukan sendiri atau menyerahkan ke
pihak ketiga yang berizin
• Mencegah terjadinya tumpahan, ceceran
• Mematuhi jangka waktu penyimpanan
Kewajiban Penghasil Dgn Pihak 3

• Memastikan bahwa pihak yang diajak MOU


memiliki perizinan dan masih berlaku
• Memastikan kegiatan pengangkutan menggunakan
plat nomor sesuai dlm rekomendasi pengangkutan
• Memastikan manifest pengangkutan berbarcode dr
KLHK
 Memberikan Kewenangan Kepada Insitusi
Lingkungan Hidup Daerah dalam Pengelolaan
Limbah Medis (LB3 Fasyankes) pada kondisi minim
layanan;
 Memungkinkan penggunaan bersama-sama tempat
penyimpanan sementara limbah infeksius (Depo
Perpindahan) dan Pengolahan dengan Insinerator;
 Dimungkinkan untuk fasyankes memindahkan
limbah B3 sendiri dengan menggunakan kendaraan
roda tiga dengan persetujuan DLH;
 Persyaratan sebagai Depo Perpindahan masuk
dalam ijin TPS yang diberikan.
53
 Penghasil dapat melakukan sendiri
pengangkutan limbah infeksius menuju:
 Depo perpindahan;
 Fasilitas pengolahan limbah infeksius bersama;
 …dengan syarat mendapat persetujuan dari DLH
Provinsi/kabupaten atau Kota, penghasil dapat:
 Menggunakan kendaraan bermotor roda tiga dengan
rumah-rumahan;
 Perpindahan limbah infeksius dilengkapi semacam
manifes yang disutujui DLH daerah;
 Menggunakan simbol dan label limbah B3;
Wajib memiliki: 1. Harus mendapat persetujuan dari:
- fasilitas pendingin a. Kepala Instansi LH provinsi apabila lintas
- persetujuan sebagai Depo Pemindahan kab
- kerjasama dengan pengolah limbah B3 b. Kepala Instansi LH kab/kota apabila dalam
berizin untuk limbah infekius, benda wilayah kab/kota
tajam , patologis 2. Persetujuan berlaku 5 tahun
3. Kode manifest diberikan ke fasyankes
4. Manifest dikirim dari penerima limbah paling
DEPO PEMINDAHAN lambat 30 hari sejak limbah diterima

FASYANKES

RS SEBAGAI PENGOLAH
LIMBAH B3 BERIZIN
PERAN PEMDA

1.Menerbitkan persetujuan pengangkutan


dari:
a. Kepala Instansi LH provinsi apabila lintas
kabupaten
b. Kepala Instansi LH kab/kota apabila dalam
wilayah kab/kota
persetujuan berlaku selama 5 tahun
2. Memberikan kode manifest kepada
fasyankes sebagai penghasil
3. Mencantumkan bahwa fasyankes berfungsi
sebagai Depo Pemindahan pada Izin TPS LB3
Simbol limbah B3

< 90 cm
Lembar Manifest disimpan oleh
Ke-1 warna putih Pengangkut

Ke-2 warna kuning Bupati/Walikota asal limbah


Manifest terdiri dari 6 rangkap
Ke-3 warna biru muda Gubernur asal limbah

Ke-4 warna merah muda Pengirim (penghasil) limbah

Ke-5 warna biru Penerima limbah

Ke-6 warna ungu Pengirim (pengasil) limbah


1 2 3
Mendorong program Mewajibkan semua
pengurangan limbah pengelola Fasyankes Meningkatkan
di Fasyankes sesuai untuk mengelola kapasitas SDM
Peraturan limbah dengan benar Pengelola Limbah
(sesuai persyaratan)
Meningkatkan Meningkatkan
4 kemitraan dengan
5 Mendorong
6 penilaian kinerja
pihak Swasta, penggunaan PLB3 melalui
Perguruan Tinggi, teknologi alternatif pembinaan dan
Asosiasi, dan LSM evaluasi
TERIMA KASIH

60

Anda mungkin juga menyukai