Anda di halaman 1dari 4

BANYAK MATERI YANG PERLU DIBAHAS DALAM MATERI RESPIRASI

1. Bagaimana mekanisme transport oksigen dan karbondioksida dalam pernafasan ?


ketika udara yang diinspirasi mencapai alveoli, udara tersebut langsung berkontak
dengan darah di sekitar jaringan kapiler. Oksigen dalam alveoli, pada tekanan 100
mmHg, bercampur dengan oksigen di dalam darah vena pada tekanan 40 mmHg dan
karena itu gas berdifusi ke dalam darah sampai tekanan menjadi sama. Pada saat yang
sama karbondioksida di dalam darah, pada tekanan 46mmHg, bercampur dengan
karbondioksida alveolar pada tekanan 40mmHg dan dengan demikian gas berdifusi
keluar dari darah kedalam alveoli. Gas-gas yang terkandung di dalam udara ekspirasi
kemudian berubah sehingga gas tersebut mengandung sedikit oksigen dan banyak
karbondioksida. Sedangkan pernafasan internal ialah ketika oksigen yang telah
berdifusi ke dalam darah di bawah ke dalam hemoglobin, yang sekarang disebut
dengan oksihemoglobin menuju kejaringan. Di sini, tekanan oksigen rendah sehingga
gas berdifusi keluar dari darah masuk ke dalam jaringan. Pada saat yang sama,
karbondioksida yang dihasilkan di dalam jaringan dibawa oleh darah. Ketika darah
mengandung oksigen yang mencapai jaringan, oksigen berpindah dari darah ke dalam
cairan-jaringan karena perbedaan tekanan
2. Apa fungsi hemogoblin?
Hemoglobin memiliki sifat daya gabung terhadap oksigen dengan oksigen
tersebut membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Hemoglobin yang
mengikat oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain
mengikat oksigen, hemoglobin juga dapat mengikat zat-zat di antaranya
karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO) dan asam karbonat yang
terionisasi
Hemoglobin berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke
jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. Fungsi ini tergantung
pada jumlah hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah
3. Apa yang dimaksud dengan tekanan parsial oksigen ?
Tekanan parsial menggambarkan tekanan suatu gas terlarut terhadap tekanan total
gas campuran (seperti tekanan gas oksigen terhadap total tekanan gas campuran di
dalam udara). Tekanan parsial oksigen darah arteri itu sebagai penanda oksigenasi
dalam darah arteri yang dapat diukur dari analisis gas darah.
Jika tekanan prasial oksigen dalam tubuh berkurang maka akan terjadi hipoksemi
atau gangguan pada oksigenasi tubuh

Tekanan parsial oksigen terjadi karena gas cenderung berdifusi dari daerah yang
berkonsentrasi atau bertekanan tinggi ke daerah yang konsentrasinya atau tekanannya
lebih rendah. Oksigen (O2) bergerak dari alveoli paru masuk ke darah yang tekanan
oksigen (O2) dalam alveoli paru lebih tinggi daripada tekanan oksigen (O2) di dalam
darah. Selanjutnya, karbondioksida (CO2) bergerak dari darah masuk ke alveoli,
apabila tekanan karbondioksida (CO2) di dalam alveoli lebih kecil daripada tekanan
karbondioksida (CO2) di dalam darah. Proses ini sama dengan proses yang terjadi
antara darah dan kapiler jaringan. Misalnya, karena terjadi metabolisme di dalam sel-
sel jaringan, oksigen (O2) digunakan (jadi tekanan oksigen menjadi rendah) dan
karbon dioksida diproduksi (menyebabkan tekanan karbondioksida naik). Akibatnya,
darah bergerak melewati sel-sel dan jaringan, oksigen (O2) keluar dari darah dan
masuk ke sel-sel dan jaringan, dan karbondioksida (CO2) keluar dari sel-sel dan
jaringan kemudian masuk ke dalam darah.

4. Bagaimana fisiologi pernafasan ?


Pernafasan dimulai pada paru, fungsi paru sendiri adalah tempat pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida pada pernafasan melalui paru/pernafasan eksterna.
Tubuh melakukan usaha memenuhi kebutuhan O2 untuk proses metabolisme dan
mengeluarkan CO2 sebagai hasil metabolisme dengan perantara organ paru dan
saluran napas bersama kardiovaskuler sehingga dihasilkan darah yang kaya oksigen.
Ada 3 fase ;
a. Ventilasi Proses keluar dan masuknya udara ke dalam paru, serta keluarnya
karbondioksida dari alveoli ke udara luar. Alveoli yang sudah mengembang tidak
dapat mengempis penuh karena masih adanya udara yang tersisa didalam alveoli yang
tidak dapat dikeluarkan walaupun dengan ekspirasi kuat. Volume udara yang tersisa
ini disebut dengan volume residu. Volume ini penting karena menyediakan O2 dalam
alveoli untuk menghasilkan darah.
b. Difusi Proses berpindahnya oksigen dari alveoli ke dalam darah, serta keluarnya
karbondioksida dari darah ke alveoli. Dalam keadaan beristirahan normal, difusi dan
keseimbangan antara O2 di kapiler darah paru dan alveolus berlangsung kira-kira
0,25 detik dari total waktu kontak selama 0,75 detik. Hal ini menimbulkan kesan
bahwa paru normal memiliki cukup cadangan waktu difusi (Price dan Wilson, 2007).
c. Perfusi Yaitu distribusi darah yang telah teroksigenasi di dalam paru
untuk dialirkan ke seluruh tubuh

5. Mengapa lingkungan seperti dataran tinggi dan dataran rendah dapat menyebabkan
perbedaan kadar oksigen maupun tekanan parsial oksigen ??

INI PERTANYAAN BUAT FAFA YA DAN JAWAB FAFA


Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan
berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan
berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang,. Salah satu adaptasi
lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan
parsial oksigen (PO2), baik yang terdapat di dataran rendah dan dataran tinggi
Selain itu, daerah pantai dan pegunungan ditinjau dari suhu udara dan kadar
oksigen (O2) juga berbeda. Semakin tinggi suatu daerah dari permukaan air laut
maka kadar oksigenya (O2) semakin sedikit. Dengan adanya perbedaan tekanan
parsial oksigen (PO2) yang terdapat di dataran rendah dan dataran tinggi, akan
berpengaruh juga pada jumlah hemoglobin (Hb) dalam butir-butir sel darah merah.
Dataran tinggi atau di daerah pegunungan kadar oksigen (O2) dalam udara akan
menurun. Agar tubuh tetap mendapat jatah oksigen (O2), maka alat angkutnya yang
diperbanyak, yakni jumlah hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah akan bertambah.
Pada daerah yang tinggi seperti di pegunungan kadar oksigen (O2) dan tekanannya
lebih kecil dibandingkan dengan daerah pesisir atau dataran rendah. Karenanya perlu
adaptasi fisiologis atau aklimatisasi bagi orang yang tinggal di dataran tinggi atau di
pegunungan, aklimatisasi ini terjadi sejak dia lahir. Salah satu adaptasi fisiologis yang
terjadi yakni : kapasitas paru lebih besar dan kadar hemoglobin (Hb) darah menjadi
banyak

Anda mungkin juga menyukai