Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Pancasila sebagai Cita-cita Bangsa”

DOSEN PEMBIMBING :
DJOKO, S.Pd

PENYUSUN :
1. ARIFAH ERA ZUSNIA (1104190003)
2. HANIFAH JULIA SALSABILA (1104190005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
Jl. Manunggal No. 61 Tuban Telp : (0356) 322233 Fax (0356)
331578 Website : www.unirow.ac.id email :
prospective@unirow.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan akal dan
pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berfikir,
sehingga rasa syukur yang dalam kami haturkan kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pancasila Sebagai Cita-Cita Bangsa” ini.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Djoko, S.Pd
selaku dosen mata kuliah “Pancasila” yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam pembuatan makalah ini dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah membantu baik berupa moril maupun materil.
Kami menyadari dalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya.
Demikian semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Terima kasih

Tuban, 25 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................2

C. TUJUAN......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BANGSA.........3

B. FUNGSI DAN TUJUAN PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA


BANGSA.............................................................................................................6

C. SIKAP UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA PANCASILA.............7

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. KESIMPULAN..........................................................................................11

B. SARAN.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa yang ingin berdiri dengan kuat dan kokoh serta mengetahui
dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan
pandangan hidup. Karena dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan
memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta
cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa
memiliki pandangan hidup maka persoalan-persoalan besar pasti timbul, baik
persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri maupun persoalan-
persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di
dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki
pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik,
ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin
maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa
akan membangun dirinya.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang
terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap
dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenarannya yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkannya. Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya,
kita dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh
bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-
kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak pembangunan yang barangkali
baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik atau memuaskan
untuk bangsa lain.
Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang
sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini
antara lain, adalah :
1. Apa pengertian dari Pancasila sebagai cita-cita bangsa?
2. Apa fungsi dari Pancasila sebagai cita-cita bangsa?
3. Bagaimana sikap yang dapat dilakukan untuk mewujudkan cita-cita
pancasila?

C. TUJUAN

Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah, sebagai berikut:


1. Mengetahui tentang pengertian dari pancasila sebagai cita-cita bangsa
2. Mengetahui fungsi dari Pancasila sebagai cita-cita bangsa
3. Mengetahui sikap yang dapat dilakukan untuk mewujudkan cita-cita
pancasila

D. MANFAAT
Adapun manfaat utama pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut, yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas Pancasila.
2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang
Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BANGSA
Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia artinya Pancasila dijadikan
sebagai cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia, yaitu suatu
masyarakat yang Pancasilais. Dasar negara Pancasila yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 memuat cita-cita (Pembukaan UUD 1945 alenia II)
bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia adalah rakyat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, sedangkan tujuan bangsa
Indonesia, sebagai berikut:
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
- Memajukan kesejahteraan umum.
- Mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada


tanggal 17 Agustus 1945 maka bangsa Indonesia menjadi sebuah negara yang
bebas mengatur pemerintahannya sendiri tanpa adanya campur tangan dari
bangsa lain. Proklamasi, ditinjau dari segi sosial merupakan jembatan emas
bagi bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera, adil, dan
makmur.
Salah satu cita- cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni
menuju masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur ini dituangkan ke dalam
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.

Pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 jelas bahwa cita- cita
bangsa Indonesia yakni suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan kedaulatan rakyat

3
dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis
serta dalam lingkungan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Apabila kita perhatikan, Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, selain


mempunyai makna yang sangat mendalam, juga mengandung pokok- pokok
pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari Undang Undang Dasar 1945.
Pokok- pokok pikiran tersebut mewujudkan cita hukum (rechtsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum tertulis maupun hukum yang
tidak tertulis. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 adalah:

1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah


darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dan kesatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan, negara
yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi,
negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham
perseorangan. Negara, menurut pengertian Pembukaan ini
menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia
seluruhnya.

2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesiaa.

3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan


permusyawaratan/perwakilana. Oleh karena itu, sistem negara yang
terbentuk dalam Undang Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan
rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan. Tentunya hal
ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia.

4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar


kemanusiaan yang adil dan beradaba. Oleh karena itu, Undang
Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
dan penyelenggara negara yang lainnya untuk memelihara budi

4
pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita- cita moral
rakyat yang luhur.

Pancasila sebagai tujuan sekaligus cita- cita yang akan dicapai oleh
bangsa Indonesia pernah disampaikan oleh Presiden Soeharto di depan
Sidang DPRGR pada tanggal 16 Agustus 1967. Inti dari isi pernyataan
Presiden Soeharto saat itu adalah sebagai berikut: Cita- cita luhur negara kita
tegas dimuat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, karena
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 merupakan penuangan jiwa
proklamasi ialah jiwa Pancasila. Maka dengan demikian, Pancasila juga
merupakan cita- cita dan tujuan bangsa Indonesia. Cita- cita luhur inilah yang
akan dicapai oleh bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan cita- cita bangsa
Indonesia tersebut telah dioperasionalkan dalam tujuan Pembangunan
Nasional yang akan mewujudkan masyarakat yang berdasarkan Pancasila
dengan menggunakan kompas pedoman yang ditunjukkan oleh Undang
Undang Dasar 1945.

Pancasila yang menjiwai Pembukaan UUD 1945, yang menjadi dasar


dalam tujuan kita berbangsa dan bernegara, dalam tataran implementasinya
harus mengarah kepada terwujudnya cita-cita Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinnekaan. Oleh karenanya,
lembaga-lembaga negara terkait, terutama pemerintah, tidak boleh ragu-ragu
dalam menyikapi berbagai fenomena yang berkembang dalam masyarakat
yang ditengarai bertentangan dengan Pancasila dan sendi-sendi bangsa.
Segala tindakan yang melawan konstitusi dan hukum, tentu harus
diselesaikan dengan tegas pemerintah dan perangkat hukum melalui jalur
hukum yang berkeadilan dan beradab.

5
B. FUNGSI DAN TUJUAN PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA
BANGSA
Fungsi Pancasila sebagai cita cita yang akan dicapai bangsa Indonesia
adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan
spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang
merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa
yang aman, tenteram, tertib dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan
dunia yang merdeka, bersahabat dan kemudian dari pada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesiayang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”
Demikianlah sebagian kalimat dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945
yang konon katanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konstitusi
Republik Indonesia. Dalam pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila,
sekarang mungkin sudah tidak ada) yang Kang Kombor terima sejak SD, SMP
sampai SMA, ada pelajaran mengenai tujuan negara Republik Indonesia.
Tujuan negara Republik Indonesia ada empat, yaitu seperti yang disebutkan
pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Keempat tujuan negara itu
adalah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dan perdamaian
dunia.
Tujuan nasional bangsa Indonesia yang pertama adalah untuk membentuk
suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi segenap

6
bangsa artinya adalah pemerintah berupaya untuk melindungi
seluruh bangsanya, dari segi internal maupun eksternal. Bisa kita lihat
sekarang ini, upaya pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan
membentuk pertahanan negara yang kokoh. Pembentukan ketahanan dan
keamanan Negara ini sudah dimulai sejak Indonesia masih berada di tangan
penjajahan. Namun semakin kedepan, pertahanan tersebut semakin
diperkokoh demi memberi rasa aman kepadarakyat Indonesia baik yang
berada di dalam negeri maupun di luar negeri, sertamembentuk keamanan
bersama. Tapi, kenyataannya sekarang, masyarakat Indonesia merasa bahwa
pertahanan tersebut kurang bekerja sempurna.
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah polisi yang bisa dengan
mudahnya disuap untuk mendapatkan keamanan bagi satu dua pihak namun
sangat merugikan masyarakat luas. Pertahanan bangsa ini tidak hanya sekedar
dalam bentuk anggota militer. Pemerintah Indonesia juga melakukan
perlindungan terhadap kebudayaan masyarakatnya. Hal ini harus dilakukan
karena jika budaya masyarakatnya saja sudah goyah, ketahanan negara pun
akan goyah juga. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus memiliki jiwa
yang kokoh dimana pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam hidup sehari-
hari dan tetap mempertahankan/melestarikan kebudayaannya.

C. SIKAP UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA PANCASILA


Pancasila sebagai cita-cita bangsa juga berarti bahwa untuk mencapai
cita-cita itu sendiri kita harus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara. Sikap-
sikap positif yang harus kita lakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita
bangsa dapat diwujudkan dalam bentuk:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Setiap warga negara Indonesia sudah seharusnya menjujunjung


tinggi nilai- nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

7
 Mengembangkan toleransi antarumat beragama untuk
mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang

 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan


Yang Maha Esa kepada orang lain

 Melaksanakan kewajiban dalam keyakinan terhadap Ketuhanan


Yang Maha Esa

 Membina kerjasama dan tolong- menolong dengan pemeluk


agama lain sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masing-
masing.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan yang adil dan


beradab kita harus bersikap menghormati orang lain sesuai harkat dan
marabatnya . Dengan demikian tidak akan terjadi penindasan atau
pemerasan.

 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti menolong orang


lain

 Mengembangkan sikap tenggang rasa

 Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya


sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi manusia


tanpa membedakan suku, agama, keturunan, maupun kedudukan
social.

3. Persatuan Indonesia

Setiap warga negara harus mempertahankan keutuhan dan


kekokohan Negara Kesatuan Republik Indonesia

8
 Mencintai tanah air dan bangga terhadap bangsa dan negara
Indonesia

 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka


Tunggal Ika

 Sanggup dan rela berkorban terhadap bangsa dan negara jika


suatu saat diperlukan

 Memajukan pergaulan demi persatuan dan keatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Sila ini mengandung makna bahwa hendaknya kita dalam bersikap


dan bertingkah laku menghormati dan mengedepankan kedaulatan
negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat Indonesia.

 Mengakui bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki


kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama

 Menghormati pendapat orang lain tanpa memaksakan kehendak

 Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam setiap


pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama

 Memberi kepercayaan kepada wakil- wakil rakyat yang telah


dipilih untuk melaksanakan dan menjalankan tugas dengan
sebaik- baiknya.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan mengamalkan sila ini diharapkan kesejahteraan lahir dan


batin yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dapat
terwujud.

 Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar


atas masalah- masalah pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara

9
 Mengembangkan sikap gotong- royong dan kekeluargaan dengan
lingkungan masyarakat sekitar

 Tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain atau


umum

 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan


yang merata dan berkeadilan social melalui karya nyata

Dengan mengamalkan nilai- nilai Pancasila tadi maka cita- cita yang luhur
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila itu sendiri, akan terwujud.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia artinya Pancasila dijadikan
sebagai cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia, yaitu suatu
masyarakat yang Pancasilais.
Fungsi Pancasila sebagai tujuan dan cita cita yang akan dicapai Bangsa
Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
Sikap yang dapat mewujudkan cita-cita pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

 Mengembangkan toleransi antarumat beragama untuk mewujudkan


kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang

 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan


Yang Maha Esa kepada orang lain

 Melaksanakan kewajiban dalam keyakinan terhadap Ketuhanan Yang


Maha Esa

 Membina kerjasama dan tolong- menolong dengan pemeluk agama


lain sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masing- masing.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti menolong orang lain

 Mengembangkan sikap tenggang rasa

 Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya


sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi manusia tanpa


membedakan suku, agama, keturunan, maupun kedudukan social.

11
3. Persatuan Indonesia

 Mencintai tanah air dan bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia

 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal


Ika

 Sanggup dan rela berkorban terhadap bangsa dan negara jika suatu
saat diperlukan

 Memajukan pergaulan demi persatuan dan keatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

 Mengakui bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan,


hak, dan kewajiban yang sama

 Menghormati pendapat orang lain tanpa memaksakan kehendak

 Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam setiap pengambilan


keputusan untuk kepentingan bersama

 Memberi kepercayaan kepada wakil- wakil rakyat yang telah dipilih


untuk melaksanakan dan menjalankan tugas dengan sebaik- baiknya.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar atas
masalah- masalah pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara

 Mengembangkan sikap gotong- royong dan kekeluargaan dengan


lingkungan masyarakat sekitar

 Tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain atau


umum

12
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan social melalui karya nyata

B. SARAN
Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat menerapkan cita-cita
yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan pendidikan sangat membantu agar
cita-cita bangsa dapat tercapai.Selain itu juga semangat dari para generasi
penerus bangsa sangat dibutuhkan dalam hal ini, agar apa yang kita harapkan
dapat berjalan dengan lancer dan dapat membuat Indonesia lebih maju lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/02/150000769/cita-cita-dan-tujuan-
nasional-berdasarkan-pancasila (dikutip 27 april 2021)

http://nachabu.ilmci.com/5688/07/cita-cita-dan-tujuan-nasional-pancasila.aspx
(dikutip pada 27 april 2021)

https://www.scribd.com/doc/220910889/Fugsi-Pancasila-Sebagai-Tujuan-Dan-
Cita-Cita-Bangsa-Indonesia (dikutip pada 27 april 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai