OLEH :
Kelompok 5 Kelas A
Apoteker Angkatan 43
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik. makalah ini berjudul “Penyimpanan dan
distribusi obat” makalah ini disusun untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Farmasi
Komunitas.
Telah banyak bantuan yang diberikan kepada penulis baik dalam bentuk
moril maupun materil. Tanpa bantuan tersebut, makalah ini tidak dapat
diwujudkan. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.
Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Semoga materi ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Aamiin.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak demi perbaikan di kemudian hari. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat dalam proses pembelajaran di Institut Sains dan
Teknologi Nasional.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................... 2
1.4 Manfaat.............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3
2.1 Obat.................................................................................................... 3
2.2 Pengelolaan Obat.............................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 6
3.1 Pengertian Penyimpanan................................................................. 6
3.2 Aspek Aspek yang perlu di perhatikan pada penyimpanan........ 6
3.3 Pengertian Pendistribusian.............................................................. 11
3.4 Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara 12
3.5 Tujuan Pendistribusian.................................................................... 14
3.6 Strategi menghindari kesalahan Pendistribusian.......................... 14
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 17
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui serta memahami apa yang dimaksud dengan
penyimpanan
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penyimpanana suatu sediaan obat
3. Untuk mengetahui apa saja aspek aspek yang mempengaruhi proses
penyimpanana suatu sediaan obat
4. Untuk mengetahui jenis ruangan penyimpanan obat
5. Untuk mengetahui serta memahami apa yang dimaksud dengan
pendistribusian
6. Untuk mengetahui serta memahami cara sistem distribusi di unit
pelayanan
7. Untuk mengetahui serta memahami tujuan dari pendistribusian obat
8. Untuk mengetahui serta memahami cara menghindari kesalahan
pendistribusian
1.4 Manfaat
1. Agar Mahasiswa/i dapat memahami dalam proses penyimpanan dan
distribusi suatu obat
2. Agar Mahasiswa/I dapat melakukan penyimpanan dan distribusi suatu obat
yang baik dan benar
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Obat
Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan.
Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat
dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.
Berbagai pilihan obat saat ini tersedia, sehingga diperlukan
pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam memilih obat untuk
suatu penyakit. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan
secara benar agar memberikan manfaat klinik yang optimal. Terlalu
banyaknya jenis obat yang tersedia ternyata juga dapat memberikan
masalah tersendiri dalam praktek, terutama menyangkut bagaimana
memilih dan menggunakan obat secara benar dan aman. Para
pemberi pelayanan (provider) atau khususnya para dokter
(prescriber) harus selalu mengetahui secara rinci, obat yang dipakai
dalam pelayanan. Di banyak sistem pelayanan kesehatan, terutama di
negara-negara berkembang, informasi mengenai obat maupun
pengobatan yang sampai ke para dokter seringkali lebih banyak
berasal dari produsen obat. Informasi ini seringkali cenderung
mendorong penggunaan obat yang diproduksi oleh masing-masing
produsennya dan kurang obyektif.
Dalam sistem pelayanan kesehatan nasional, mutlak
diperlukan sumber informasi obat yang netral, agar para dokter dapat
memperoleh informasi yang obyektif setiap saat memerlukannya.
Salah satu bentuk informasi obat yang komprehensif adalah buku
informatorium nasional. Pada dasarnya, pengertian formatorium obat
adalah kumpulan informasi dari produk-produk obat yang telah
diijinkan untuk digunakan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan.
Informatorium Obat Nasional Indonesia atau disingkat IONI,
memuat informasi mengenai produk-produk obat yang disetujui
4
5
2. Perencanaan
3. Pengadaan
4. Penerimaan
5. Penyimpanan
6. Pendistribusian
7. Pencatatan
8. Pelaporan
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
merupakan salah satu unsur penting dalam fungsi manajerial
rumah sakit secara keseluruhan, karena ketidakefisienan akan
memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis
maupun secara ekonomis. Tujuan pengelolaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan adalah agar obat yang diperlukan tersedia
setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang
terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan
yang bermutu. Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan diharapkan dapat berjalan dengan baik dan saling
mengisi sehingga dapat tercapai tujuan pengelolaan yang efektif
dan efisien agar sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang
diperlukan selalu tersedia setiap saat dibutuhkan dalam jumlah
cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan yang
bermutu. Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
berhubungan erat dengan anggaran dan belanja.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
9
13. Sediaan farmasi harus disimpan dalam kondisi yang menjaga stabilitas
bahan aktif hingga digunakan oleh pasien. Informasi terkait dengan
suhu penyimpanan obat dapat dilihat pada kemasan sediaan farmasi.
14. Untuk menjaga kualitas, vaksin harus disimpan pada tempat dengan
kendali suhu tertentu dan hanya diperuntukkan khusus menyimpan
vaksin saja.
15. Penanganan jika listrik padam. Jika terjadi pemadaman listrik,
dilakukan tindakan pengamanan terhadap sediaan farmasi dengan
memindahkan sediaan farmasi tersebut ke tempat yang memenuhi
persyaratan. Sedapat mungkin, tempat penyimpanan sediaan farmasi
termasuk dalam prioritas yang mendapatkan listrik cadangan.
16. Inspeksi/pemantauan secara berkala terhadap tempat penyimpanan
sediaan farmasi.
17. Tempat penyimpanan obat (ruangan dan lemari pendingin) harus
selalu dipantau suhunya menggunakan termometer yang terkalibrasi.
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu lemari
penyimpanan dapat berupa termometer eksternal dan internal
Lemari pendingin dengan termometer eksternal (kiri) dan
lemari pendingin dengan termometer internal (kanan)
Keuntungan :
a. Perbekalan farmasi siap pakai untuk pasien
b. Menghindari kemungkinan pengembalian perbekalan farmasi obat
yang tidak terpakai ke gudang farmasi
c. Mengurangi jumlah permintaan atau pesanan ke bagian farmasi
d. Mengurangi tenaga pelaksana farmasi
Kelemahan :
a. Kemungkinan terjadi kesalahan pengobatan bertambah besar
b. Kemungkinan obat hilang atau rusak semakin besar
c. Meningkatkan persediaan obat disetiap ruang perawatan
d. Memerlukan ruang penyimpanan yang luas di ruang perawatan
e. Menambah beban kerja bagi perawat.
b. Sistem Resep Perorangan
Sistim ini memberikan pelayanan kepada pasien secara individual
berdasarkan resep dokter ,Tempat pelayanan : Apotek RS atau Satelit
Farmasi Rawat Jalan,Perbekalan farmasi dberasal dari gudang Farmasi
yg didistribusikan ke apotek/ depo/ satelit farmasi.Pendistribusian
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap
melalui Instalasi Farmasi.
Keuntungan :
a. Seluruh instruksi pengobatan dapat langsung dikaji atau
dimonitor oleh farmasis
b. Memungkinkan interaksi antara farmasis, dokter, perawat
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat membuat profil farmasi
penderita.
c. Memungkinkan pengawasan terhadap sediaan farmasi &
alkes dengan lebih teliti
Kelemahan :
a. Kemungkinan terjadinya penundaan untuk mendapatkan
pengobatan yang dibutuhkan
16
4.1 Kesimpulan
1. Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara
dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada
tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang
dapat merusak mutu sediaan farmasi.
2. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penyimpanan
Pergunakan tenaga manusia seefektif mungkin, jangan berlebih jumlah
karyawannya sehingga banyak waktu menganggur yang merupakan
biaya, demikian juga sebaliknya, kekurangan tenaga akan menimbulkan
antrian di pusat pelayanan yang akan merugikan kedua belah pihak.
3. Aspek-aspek Penyimpanan khusus yang perlu diperhatikan: Obat High
Alert dan Obat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi,
4. Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi, sanitasi temperatur
sinar/cahaya, kelembaban, fentilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk
dan keamanan
5. Pendistribusian merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah,
dan ketepatan waktu.
6. Sistem pendistribusian unit pelayanan ada 4 yaitu : Sistem persediaan
kengkap diruangan (floor stock), sistem resep perorangan, sistem unit
dosis dan sistem kombinasi
7. Tujuan pendistribusian Menyediakan dan menyiapkan serta menyalurkan
perbekalan farmasi pada pasien atau ke unit pelayanan secara cepat, tepat dan
aman.
8. Strategi menghindari kesalahan Pendistribusian yaitu : Meminimalkan
instruksi lisan dan pertelepon, Pengecekan, (check back) kegunaan obat dan
diagnosis penyakit sebelum pemberian obat , Obat-obat floor-stock dibatasi
seminimal mungkin, pemeriksaan tempat penyimpanan obat, Pembacaan label
20
21
obat secara teliti sebelum pemberian dan Memastikan seluruh langkah proses
pengelolaan obat dilakukan oleh tenaga berkualifikasi dan kompeten.
DAFTAR PUSTAKA
22