Disusun Oleh :
Ketua : Prita Nur Aisyah (34)
Anggota : 1. Iva Salis Satun Khasanah (11)
2. Jenny Eka Aprillianti (12)
3. Mey Eka Citra Rahmawati (22)
4. Nadya Talia Dewi (24)
5. Nina Wahyu Ramadhani (29)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul "PERAN BANGSA
INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA" ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok Mata Pelajaran Sejarah
Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah tentang Peran Bangsa Indonesia Dalam Perdamaian
Dunia. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
Peran Bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah Peran Bangsa Indonesia Dalam
Perdamaian Dunia ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas makalah Sejarah Indonesia.
2. Untuk menambah nilai mata pelajaran Sejarah Indonesia.
3. Untuk menambah wawasan mengenai Peran Bangsa Indonesia dalam
Perdamaian Dunia.
4. Menjelaskan latar belakang dibentuknya Konferensi Asia Afrika (KAA).
5. Memaparkan prinsip dari Dasasila Bandung atau Bandung Declaration.
6. Menjelaskan Sejarah Berdirinya ASEAN.
7. Menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi Gerakan NonBlok.
8. Mendeskripsikan Keputusan dan Kesepakatan penting yang dihasilkan JIM.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pelaksana KAA
Tiga kelompok negara yang hadir dalam KAA, antara lain :
1) Kelompok negara prokomunis, meliputi RCC dan Vietnam Utara.
2) Kelompok negara pro-Barat, meliputi Filipina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki.
3) Kelompok negara netral, meliputi India, Birma, Sri Lanka, dan Indonesia.
3
8) Terselesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai
dengan Piagam PBB.
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10) Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
4
mengeluarkan pengumuman tentang wilayah perairan di Indonesia. Deklarasi
Djuanda dikeluarkan pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi Djuanda berisi
mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai corak tersendiri.
2. Sejak dahulu kepulauan Nusantara sudah merupakan satu kesatuan.
3. Ketentuan ordanansi 1939 dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia.
5
c. Indonesia melakukan kerja sama ekonomi, khususnya ekspor impor dengan
negara-negara anggota GNB.
d. Indonesia sebagai pemrakarsa kerjasama dalam bidang teknis misalnya,
kependudukan dan pertanian.
2.5 ASEAN
ASEAN adalah sebuah organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk
mensejahterakan dan memajukan negara di Asia Tenggara. ASEAN adalah
singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang dalam bahasa
Indonesia disebut Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. ASEAN didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Negara yang menjadi Founding
Fathers (pendiri) ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan
Thailand. Berdirinya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut
ditanda tangani oleh menteri luar negeri dari kelima negara pendiri ASEAN, yaitu :
a. Adam Malik dari Indonesia
b. Narsisco Ramos dari Filipina
c. Tun Abdul Razak dari Malaysia
d. Rajaratnam dari Singapura
e. Thanat Koman dari Thailand
6
5) Penolakan ancaman atau penggunaan kekerasan
6) Kerja sama yang efektif di antara anggota Negara ASEAN
7
untuk mengakhiri konflik bersenjata atau perang anatara Vietnam dan Kamboja.
Pada pertemuan JIM I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :
1) Vietnam akan menarik pasukannya di Kamboja sebagai itikad baik penyelesaian
masalah indo-cina
2) Upaya pencegahan jenderal pot-pot berkuasa di Kamboja karena banyak rakyat
Kamboja yang menderita pada masa pemerintahannya
3) Pembentukan kelompok kerja guna membahas elemen elemen dasar dari konflik
itu sendiri
4) Menyusun ulasan-ulasan sebagai bahan masukan bagi pertemuan selanjutnya
JIM I mempertemukan kedua negara yang berselisih untuk pertama kali dan
membuahkan hasil gencatan senjata yaitu Vietnam menarik pasukannya dari
Kamboja dan diturunkannya PBB ke perbatasan Kamboja. JIM II kemudian
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil dari JIM I.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterlibatan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia dilakukan
melalui hubungan internasional dan keterlibatannya dalam berbagai organisasi
internasional. Secara umum hubungan internasional diidentifikasi sebagai
hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan
melampaui batas-batas ketatanegaraan.
Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena
faktor-faktor berikut. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancamnya
kelangsungan hidup negara, baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa
suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan
negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan
masalah-masalah ekonomi, politik. hukum, sosial budaya, pertahanan, dan
keamanan.
Secara umum, organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi
bukan negara yang berkedudukan sebagai subjek hukum internasional dan
mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional. Indonesia terlibat
dalam berbagai organisasi internasional. Hal tersebut sebagai perwujudan dari
komitmen bangsa Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.
3.2 Saran
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia, bahwa kedudukan bangsa
Indonesia sangat penting dalam pergaulan internasional demi menegakkan
perdamaian dunia. Upaya Indonesia untuk ikut berperan serta dalam perwujudan
perdamaian dunia tentunya akan efektif jika didukung oleh warga negaranya.
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini belum lengkap dan masih jauh
dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang
penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama dari
pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bisa
melengkapi makalah ini di masa mendatang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Gunanto, Adi. 2021. Sejarah Indonesia SMK kelas X. Jakarta: Bumi Aksara
https://nopalflashjr.blogspot.com/2019/02/makalah-peran-bangsa-indonesia-
dalam.html?m=1, diunduh tanggal 13 Januari 2022
https://m.bola.com/ragam/read/4639404/tujuan-kaa-negara-peserta-dan-hasilnya-yang-
perludiketahui#:~:text=KAA%20adalah%20sebuah%20konferensi%20tingkat,juga
%20dikenal%20sebagai%20Konferensi%20Bandung, diunduh tanggal 14 Januari
2022
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210623160237-125-658417/sejarah-
berdirinya-oki-organisasi-kerja-sama-islam, diunduh tanggal 14 Januari 2022
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/17/173028469/jakarta-informal-meeting-
latar-belakang-tujuan-dan-penyelenggaraan, diunduhtanggal14Januari2022
10