Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN PLAGIATRISME
1. Mengenal plagiatrisme
Plagiarisme dapat terjadi entah disengaja atau tidak disengaja. Demikian pula tidak
ada alasan untuk memaafkan plagiarisme bagi mereka yang tidak sengaja melakukan
plagiarisme. ‘Dosa plagiarisme’ tidak dibedakan antara yang sengaja dan tidak disengaja.
Oleh sebab itu, kita wajib mengetahui plagiarisme sebelum kita terlanjur terkena kasus
plagiarisme yang dapat mencoreng kredibilitas dan integritas akademik kita.
Menurut kamus Merriam-Webster, kata plagiarisme berasal dari kata kerja transitif:
to plagiarize” berarti “to steal and pass off (the ideas or words of another)as one’s own; use
(another’s production) without crediting the source”. Sebagai kata kerja intransitif, kata
tersebut berarti “to commit literary theft; present as new and original an idea or product
derived from an existing source” (Herqutanto, 2013).
Plagiarisme dalam KBBI diartikan sebagai penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Sedangkan plagiat diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang
lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia,juga dapat di artikan plagiarisme adalah kata benda, yang artinya
“penjiplakan yang melanggar hak cipta”. Tindakan melakukan plagiarisme disebut plagiat,
yang berarti “pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan”. Orang yang
melakukan tindakan plagiat disebut plagiator, yaitu “orang yg mengambil karangan (pendapat
dan sebagainya) orang lain dan disiarkan sebagai karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri;
penjiplak”. Plagiarisme berasal dari bahasa Latin plagiari(us) yang berarti penculik dan
plagium yang berarti plagi(um) yang berarti menculik. Kata tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh penyair Romawi, Marcus Valerius Martialis, pada abad pertama masehi.
Pada saat itu ia mengeluhkan puisi lain yang kata-katanya sama dengan yang telah dibuatnya.
Pada tahun 1601, kata Latin itu dimasukkan ke dalam bahasa Inggris oleh Ben Johnson
menjadi plagiarism. Melihat akar katanya, jelas bahwa plagiarisme dalam penulisan laporan
akademis mengandung unsur ‘pencurian’ intelektual karena terjadi pengambilan paksa
katakata/gagasan tanpa seizin pemiliknya.
Pengertian Plagiarisme menurut hukum menurut pasal 1 Peraturan Menteri, plagiat
adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/ atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Perbuatan yang secara sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
(Permendiknas No. 17 Tahun 2010)

2. Apa saja yang dapat disebut plagiat


Pasal 2 peraturan menteri secara rinci menyebutkan tindakan berikut dan sejenisnya dapat
disebut plagiat:
- mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
- mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, katakata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
- menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai.
- merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata
dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber
secara memadai.
- menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/ atau telah dipublikasikan oleh
pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.

3. Tindakan Plagiat
Yang termasuk tindakan plagiat, yaitu:
- Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri
- Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
- Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
- Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
- Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya
- Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan
- Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

4. Alasan dan Dampak melakukan plagiarisme


Alasan plagiat
Suliata (2007, h. 71) mengatakan bahwa:
Beberapa alasan memunculkan tidakan plagiarisme adalah (a) kurangnya kesadaran
beretika, entah itu sebagai citizen maupun netizen; (b) fasilitas internet; (c) perangkat
teknologi tinggi dengan mobilitas tinggi (semisal laptop dan PDA yang memberikan
kemudahan dalam mengakses sumber daya internet; (d) perubahan budaya, plagiarisme
dikatakan sebagai suatu kegiatan kolaborasi dan perilaku pembelajaran bukan
pelanggaran; (e) mendapatkan prestasi akademik dengan berbagai cara; dan (f)
tersedianya search engine yang semakin mampu menemukan sumber- sumber internet
content yang dimaksud.
Dampak
Dampak negatif dari plagiat adalah dapat membunuh kreatifitas seseorang. Berawal
dari tidak mendapatkan ide, dan kreatifitas ditambah dengan rasa malas, tindakan plagiat
pun muncul. (Sulianta ,2007, h.71).

5. Cara Mencegah Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa


Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya plagiarisme yaitu:
(a) kejujuran pada diri seorang penulis, kejujuran merupakan hal dasar untuk menegakkan
dan membangun kebenaran ilmiah; (b) pengakuan terhadap orang lain, daftar pustaka
merupakan contoh tindakan apresiasi seseorang; (c) meningkatkan peran pendidik dalam
mencegah plagiarisme, seorang pendidik harus mendampingi anak didiknya dalam
menulis karya ilmiah. (Indriyanto, 2012)
Sebenarnya faktor utama dalam pencegahan plagiarisme adalah niat yang tulus. Bila
seorang civitas akademika berniat mendalami suatu ilmu, ia akan berusaha sangat keras
untuk melakukannya. Tidak akan ada sedikitpun niat dalam hatinya untuk mencuri hasil
karya orang lain. Ia akan menghormati karya tersebut, karena yakin pada satu saat nanti
orang lain juga akan menghormati hasil karyanya.
Untuk mencegah plagiarisme, pelatihan penulisan ilmiah perlu diberikan sedini
mungkin ke dalam kurikulum pendidikan menengah ke bawah. Dengan demikian calon
penulis akan terlatih cara melakukan perujukan yang efektif dan benar serta mengetahui
teknik menyarikan dan parafrase.Untuk pendidikan tinggi, pelatihan penulisan makalah
ilmiah perlu dimasukkan dalam kurikulum. Saat ini telah dikembangkan perangkat lunak
yang dapat membandingkan karya tulis dengan database yang berisi bermilyar artikel.2
Dengan perangkat lunak tersebut dapat diketahui apakah seseorang melakukan plagiarism
atau tidak. Secara teknis strategi untuk mencegah plagiarism antara lain: 1) Hasil karya
orang lain dirangkum lalu ditulis dengan kalimat sendiri atau menggunakan kata atau
kalimat lain untuk menyatakan maksud yang sama (paraphrasing). 2) Bila menggunakan
ide orang lain disebutkan sumbernya. 3) Memberi tanda kutip untuk semua sitasi yang
mengambil kata demi kata hasil karya/buah pikiran orang lain tanpa melakukan parafrase.
4) Bila kita mengajukan makalah yang sudah pernah diajukan sebelumnya harus
dinyatakan bahwa makalah sudah diajukan atau dipublikasi sebelumnya.

Daftar pustaka

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi on line versi 1.3. diunduh dari: http://ebsoft.web.id pada 20
April 2012.

Merriam-Webster’s collegiate dictionary. 11th ed. Springfield: Merriam-Webster Inc; 2008.


Plagiarism; p.1020.

Herqutanto, Plagiarisme, Runtuhnya Tembok Kejujuran Akademik, Vol. 1, No. 1, April 2013

Arif maftuhin, TANYA JAWAB PLAGIARISME, permendiknas no. 17/2010

https://elikalarope.blogspot.com/2014/11/plagiarisme.html

https://penerbitdeepublish.com/plagiarisme-adalah/

https://besmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/32611/mod_resource/content/1/Plagiarisme.pdf

Anda mungkin juga menyukai