DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1B
KETUA:
(NIM : DK21085) NI MADE PUSPITA WATI
ANGGOTA :
(NIM : DK21081) NI KADEK SARI SAVITRI ANJANI
(NIM : DK21082) NI KADEK SINAR AYU
(NIM : DK21083) NI KOMANG AYU FIRAYANTI
(NIM : DK21084) NI KOMANG MUTIA
(NIM : DK21086) NI NYOMAN MAGDA PASCALYTHA P.
(NIM : DK21087) NI PUTU DIANTARI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok 1B ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat – Nya kelompok 1B dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KONSEP
memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai Konsep Antropologi Social dan Kesehatan serta
Tak lupa pula kelompok 1B ucapkan terimaksih kepada Ibu Sabarulin, SKM., M.Kes
selaku salah satu dosen pembina di STIkes BK PALU. Kelompok 1B mengucapkan terimakasih
kepada pihak - pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
kelompok 1B menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kelompok 1B mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar menjadi acuan bagi kelompok 1B
untuk memperbaiki lagi kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita.
Kelompok 1B
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
2.1. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi ........................................................................ 3
2.2. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi Kesehatan ...................................................... 5
2.3. Definisi Antropologi Kesehatan ....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 10
3.2. Saran .............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata antropologi merupakan dua suku kata yang mana dalam bahasa Yunani disebut
dengan “Antrhopos” dan “Logos”. Antropos mempunyai arti manusia dan logo adalah ilmu.
Apabila di artikan secara harfiah maka antropologi mempunyai arti sebuah ilmu yang mempelajari
Secara etimologi atau kebahasaan, antropologi berasal dari kata anthropos, dan logos.
Anthropos berarti manusia, dan logos bermakna ilmu pengetahuan. Sedangkan definisi resminya,
mengutip laman FIB UGM, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk,
Sederhananya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk,
unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Ekonomi masyarakat, agama
dan keyakinan, politik pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi dan
Indonesia, mendefinisikan Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mengamati aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkannya. Karena itu, seorang antropolog perlu mempunyai pandangan luas, bersikap terbuka,
dapat melihat, mendengar, dan meraba keadaan lingkungan yang ditemuinya, serta cermat dalam
mengamati.
1
Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosiobudaya,
biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik,
jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam
kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial
keseluruhannya.
macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa
lalu dan masa kini dengan derajat “kesehatan” dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada
lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan “kesehatan”, serta melalui
perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan “kesehatan” yang lebih
baik.
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua Asia,
Afrika, Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat selam kurang
lebih 4 abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain terdiri dari para musafir, pelaut,
pendeta, kaum nasrani, maupun para pegawai pemerintahan jajahan, mulai menerbitkan
buku-buku kisah perjalanan, laporan dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari
bangsa-bangsa yang mereka kunjungi. Deskripsi tersebut berupa adat istiadat, susunan
masyarakat, bahasa, atau cirri-ciri fisik. Deskripsi tersebut kemudian disebut sebagai
pada awal abad ke-19, ada usaha-usaha untuk mengintegrasikan secara serius
masyarakat yang dianggap "primitiv" yang tingkat evolusinya sangat lambat, maupun
masyarakat yang tingkatannya sudah dianggap maju. Pada sekitar 1860, lahirlah
3
antropologi setelah terdapat bebarapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan
Pada awal abad ke-20, sebagian besar Negara penjajah di Eropa berhasil
ilmu Antropologi menjadi semakin penting bagi kepentingan kolonialisme. Pada fase ini
dimulai ada anggapan bahwa mempelajari bangsa-bangsa non Eropa ternyata makin
Eropa. Dengan pemahaman mengenai masyarakat yang tidak kompleks, maka hal itu akan
Pada fase ini, antropologi berkembang pesat dan lebih berorientasi akademik.
ilmiahnya. Di lain pihak muncul pula sikap anti kolonialisme dan gejala makin
karena itu sasaran dan objek penelitian para ahli antropologi sejak tahun 1930 telah beralih
dari suku-suku bangsa primitiv non Eropa kepada penduduk pedesaan, termasuk daerah-
daerah pedesaan Eropa dan Amerika. Secara akademik perkembangan antropologi pada
fase ini ditandai dengan symposium internasional pada tahun 1950-an, guna membahas
tujuan dan ruang lingkup antropologi oleh para ahli dari Amerika dan Eropa.
4
2.2. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi Kesehatan
perkembangan Antropologi Kesehatan, maka saya harus melihat dari awal mula
munculnya istilah ini dan penelitian-penelitian mengenai hal ini. Uraian sejarah muncul
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis
apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka
apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk
menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran
dapat melihat struktur sosialyang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran
dapat ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa
munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini
merupakan tour the force yang cemerlang, tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme,
5
c) Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu
antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan
munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science
yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam
bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi
Antropologi.
sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat
dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara
ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat
macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia
dimasa lalu dan masa kini dengan derajat “kesehatan” dan penyakit, tanpa mengutamakan
6
melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya
dengan “kesehatan”, serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan
mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik
mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi cara-cara
7
sakit dan penyakit, dan juga mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan
oleh sosial dan kultural, dan fenomena sosial dan kultural diterangi oleh aspek-aspek
medis.
penyakit dan keadaan sakit, dan mengenai susunan adaptif (yaitu sistem medis dan obat-
obatan) dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan dengan bahaya penyakit pada
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
kontemporer dapat ditemukan pada empat sumber daya yang berbeda yaitu Antropologi
Fisik, Ethnomedicine, Studi Personalitas dan Kultural, dan Kesehatan Publik Internasional.
paling baik dipelajari adalah dari sudut pandang ekologi. Sejak Perang Dunia II, ahli
8
antropologi banyak yang berpindah ke studi lintas budaya sistim medis, bioekologi dan
pentingnya adaptasi dan perubahan sosial dengan menyatakan bahwa sejumlah besar ahli
antropologi kesehatan kini berhubungan dengan kesehatan dan penyakit yang berkaitan
dengan adaptasi kelompok manusia sepanjang jarak geografis dan jangka waktu luas dari
Kedua ahli ini menyepakati setidaknya enam sub-disiplin antropologis yang relevan
Antropologi.
kesimpulan bahwa antropologi kesehatan adalah studi tentang kesehatan manusia berupa
pencegahan, pengobatan dan penyembuhan penyakit baik masa lalu maupun masa kini
yang berhubungan dengan kultural dan biologis dan melibatkan berbagai macam disiplin
ilmu (interdisipliner).
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata antropologi merupakan dua suku kata yang mana dalam bahasa Yunani disebut
dengan “Antrhopos” dan “Logos”. Antropos mempunyai arti manusia dan logo adalah ilmu.
Apabila di artikan secara harfiah maka antropologi mempunyai arti sebuah ilmu yang mempelajari
biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik,
jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam
kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial
keseluruhannya.
3.2. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta pembaca dapat memahami materi ini yaitu konsep antropologi sosial dan
kesehatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11