Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MD DWI EDWIN

TUGAS : TUGAS ESSAY KT1 KMHDI

“PENEBANGAN HUTAN SECARA LIAR DI KECAMATAN BUNTA”

Masalah kehutanan semakin hari semakin mengkhawatirkan. Hal ini sejalan dengan munculnya berbagai
macam permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Mulai dari global warming, efek rumah kaca, dan
sebagainya. Faktanya, kondisi bumi dirasa sudah tidak seimbang dan telah muncul berbagai fenomena alam
akibat kerusakan alam di berbagai belahan dunia.
Salah satu aspek yang tidak bisa lepas dari permasalahan lingkungan adalah hutan, karena hutan
merupakan tempat hidup berbagai fauna dan flora. Hutan juga dikatakan sebagai paru-paru dunia. Tanpa hutan,
mustahil keseimbangan alam akan tercapai. Permasalahan di dalam hutan cukup sering terjadi, salah satunya
adalah pembalakan liar atau penebangan hutan secara liar yang tentunya akan memicu berbagai masalah lainnya
di masa yang akan datang. Penyebabnya adalah meningkatnya kebutuhan akan kayu baik di pasar lokal maupun
internasional, serta dipengaruhi oleh lemahnya faktor penegakan hukum yang ada di Indonesia. Sehingga
kegiatan penebangan liar ini terjadi dengan begitu mudahnya.
Wilayah kecamatan Bunta masih memiliki kawasan alam yang cukup asri dari segi hutannya, dimana
suasana pedesaan dan pohon-pohon besar dihutan masih terjaga, namun ada beberapa oknum yang masih saja
melakukan penebangan hutan secara liar untuk mengais keuntungan besar karena kepentingan pribadi. Nah ini
menjadi masalah untuk masyarakat dikecamatan bunta yang masih acuh tak acuh akan hal ini, padahal
dampaknya akan dirasakan dimasa yang akan mendatang.

Pada dasarnya setiap negara pasti memiliki aturan dan hukum yang berkaitan dengan lingkungan dan
hutan, termasuk masalah penebangan liar. Indonesia yang merupakan negara hukum juga memiliki aturan dan
hukum yang berkaitan dengan penebangan hutan. Berikut ini beberapa tinjauan hukum yang berkaitan dengan
hutan dan penebangan hutan.

 UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan


 UU No. 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU P3H)

Pada UU P3H terdapat aturan yang lebih khusus mengenai penebangan hutan secara liar, dimana
terdapat detail hukuman-hukuman yang akan diberikan jika terbukti melakukan penebangan hutan secara liar.
Mulai dari ancaman hukuman penjara, hingga denda yang mencapai miliaran rupiah. Penebangan hutan secara
liar merupakan salah satu perbuatan yang dilarang dalam pasal 17 ayat (1) huruf b UU P3H. Sebab setiap orang
dilarang untuk melakukan kegiatan penambangan dalam kawasan hutan tanpa izin dari menteri. Larangan ini
menyangkut perorangan maupun korporasi. Sehingga bagi yang melanggar peraturan akan ditindak pidana tanpa
terkecuali sebagai berikut:

Jika dilakukan secara perorangan maka akan dikenakan ancaman penjara sesingkat-singkatnya 3
(tiga) tahun dan selambat-lambatnya 5 (lima) tahun penjara, serta denda sedikitnya Rp.
1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp. 10.000.000.000
(sepuluh miliar rupiah).
Jika dilakukan oleh korporasi maka akan dikenakan ancaman penjara sesingkat-singkatnya 8
(delapan) tahun dan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) tahun penjara, serta denda sedikitnya Rp.
20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000.000 (lima puluh
miliar rupiah).

Semua penebangan dan pengambilan hasil hutan tentu memiliki dampak. Apalagi jika penebangan tersebut
dilakukan secara liar tanpa melakukan upaya-upaya pelestarian. Tentu banyak kerugian dan dampak negatif yang
ditimbulkan bagi lingkungan. Berikut beberapa kerugian yang ditimbulkan dari kegiatan penebangan hutan secara
liar.

Dampak ekonomi, karena kehilangan keragaman produk di masa yang akan datang. Selain itu ekonomi di
sebuah kawasan akibat illegal logging baik secara langsung ataupun tidak pasti juga terpengaruh.

Munculnya berbagai anomali di lingkungan, khususnya di sektor kehutanan. Hal ini menjadi ancaman dari
proses deindustrualisasi sektor kehutanan.

Kerugian bagi kehidupan juga terjadi karena penebangan hutan secara liar ini sehingga keseimbangan
dan kelestarian alam tidak lagi terjaga. Secara tidak langsung juga berperan dalam menambah masalah
lingkungan seperti pemanasan global dan semisalnya.

Ketidakseimbangan hutan akibat penebangan liar ini akan menurunkan kemampuan hutan sebagai
produsen oksigen, penahan air, dan sebagainya sehingga akan memicu banyak masalah lingkungan dan
juga bencana alam.

Pada intinya pemerintah harus bisa mengajak masyarakat untuk menjaga hutan yang ada di bunta dengan
melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga hutan, jika dibiarkan saja 5 sampai 10 tahun kedepan
maka hutan akan gundul dan berdampak akan lebih mudah terjadi bencana longsor dan lainnya

Anda mungkin juga menyukai