Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

MANAJEMEN
KEUANGAN
KEBIJAKAN DIVIDEN
(Dividend Policy)
Dosen :Hairudin, S.Pd., M.M.
DISUSUN OLEH:
EVI KURNIASIH
175080016
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS MITRA
INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020
1
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas
segalarahmat danridha-
Nyasehinggapenulisdapatmenye
lesaikan
penyusunan makalah yang
berjudul“Kebijakan
Dividen”ini
tepatpadawaktunya.
Dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima
kasih kepada
semuapihakyang
telahterlibatdalam mendorong
danmembantu penulis
dalampelaksanaanpenyusunan
makalah,khususnyakepada:
1.
DosenmatakuliahManajemenKe
uangan,BapakHairudin, S.Pd.,
M.M.
2. Teman-
temanFakultasBisnisUniversitas
Mitra Indonesia
3. Semua pihak yang
membantupenulis dalam
menyelesaikan
makalahini.
Untuksemuabimbingan,petunju
kdandoronganyang
telahdiberikan
penulismengucapkanbanyakteri
makasih.Semoga semua
kebaikan
Bapak/Ibu/ Saudara/i
mendapat balasanyang berlipat
ganda dariAllah
SWT.
Akhirkatapenulisberharapsemog
amakalahinidapatbermanfaatbag
i
kitasemua.
Bandar Lampung, Mei 2020
TimPenulis
MAKALAH
MANAJEMEN
KEUANGAN
KEBIJAKAN DIVIDEN
(Dividend Policy)
Dosen :Hairudin, S.Pd., M.M.
DISUSUN OLEH:
EVI KURNIASIH
175080016
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS MITRA
INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020
1
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas
segalarahmat danridha-
Nyasehinggapenulisdapatmenye
lesaikan
penyusunan makalah yang
berjudul“Kebijakan
Dividen”ini
tepatpadawaktunya.
Dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima
kasih kepada
semuapihakyang
telahterlibatdalam mendorong
danmembantu penulis
dalampelaksanaanpenyusunan
makalah,khususnyakepada:
1.
DosenmatakuliahManajemenKe
uangan,BapakHairudin, S.Pd.,
M.M.
2. Teman-
temanFakultasBisnisUniversitas
Mitra Indonesia
3. Semua pihak yang
membantupenulis dalam
menyelesaikan
makalahini.
Untuksemuabimbingan,petunju
kdandoronganyang
telahdiberikan
penulismengucapkanbanyakteri
makasih.Semoga semua
kebaikan
Bapak/Ibu/ Saudara/i
mendapat balasanyang berlipat
ganda dariAllah
SWT.
Akhirkatapenulisberharapsemog
amakalahinidapatbermanfaatbag
i
kitasemua.
Bandar Lampung, Mei 2020
TimPenulis
MAKALAH
MANAJEMEN
KEUANGAN
KEBIJAKAN DIVIDEN
(Dividend Policy)
Dosen :Hairudin, S.Pd., M.M.
DISUSUN OLEH:
EVI KURNIASIH
175080016
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS MITRA
INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020
1
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas
segalarahmat danridha-
Nyasehinggapenulisdapatmenye
lesaikan
penyusunan makalah yang
berjudul“Kebijakan
Dividen”ini
tepatpadawaktunya.
Dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima
kasih kepada
semuapihakyang
telahterlibatdalam mendorong
danmembantu penulis
dalampelaksanaanpenyusunan
makalah,khususnyakepada:
1.
DosenmatakuliahManajemenKe
uangan,BapakHairudin, S.Pd.,
M.M.
2. Teman-
temanFakultasBisnisUniversitas
Mitra Indonesia
3. Semua pihak yang
membantupenulis dalam
menyelesaikan
makalahini.
Untuksemuabimbingan,petunju
kdandoronganyang
telahdiberikan
penulismengucapkanbanyakteri
makasih.Semoga semua
kebaikan
Bapak/Ibu/ Saudara/i
mendapat balasanyang berlipat
ganda dariAllah
SWT.
Akhirkatapenulisberharapsemog
amakalahinidapatbermanfaatbag
i
kitasemua.
Bandar Lampung, Mei 2020
TimPenulis
MAKALAH
MANAJEMEN
KEUANGAN
KEBIJAKAN DIVIDEN
(Dividend Policy)
Dosen :Hairudin, S.Pd., M.M.
DISUSUN OLEH:
EVI KURNIASIH
175080016
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS MITRA
INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020
1
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas
segalarahmat danridha-
Nyasehinggapenulisdapatmenye
lesaikan
penyusunan makalah yang
berjudul“Kebijakan
Dividen”ini
tepatpadawaktunya.
Dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima
kasih kepada
semuapihakyang
telahterlibatdalam mendorong
danmembantu penulis
dalampelaksanaanpenyusunan
makalah,khususnyakepada:
1.
DosenmatakuliahManajemenKe
uangan,BapakHairudin, S.Pd.,
M.M.
2. Teman-
temanFakultasBisnisUniversitas
Mitra Indonesia
3. Semua pihak yang
membantupenulis dalam
menyelesaikan
makalahini.
Untuksemuabimbingan,petunju
kdandoronganyang
telahdiberikan
penulismengucapkanbanyakteri
makasih.Semoga semua
kebaikan
Bapak/Ibu/ Saudara/i
mendapat balasanyang berlipat
ganda dariAllah
SWT.
Akhirkatapenulisberharapsemog
amakalahinidapatbermanfaatbag
i
kitasemua.
Bandar Lampung, Mei 2020
TimPenulis
MAKALAH PERSEROAN
PENGANTAR AKUNTANSI II
DOSEN:
Dr. Achmad Fauzi, S.E., MM
DISUSUN OLEH:
Putri Dhea Jasmine (202010325092)
2C2 Manajemen

Jl. Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Jawa Barat 17121, Indonesia


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah
mengajarkan dengan sempurna kepada manusia tentang bagaimana seharusnya menjalani
kehidupan yang bermartabat. Salam dan doa juga terlimpah kepada keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.

Tidak lupa penulis sampaikan beribu ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memfasilitasi penulisan makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Tidak ada yang sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan ketulusan semua pihak untuk menilai dan memberikan kritik
saran kepada kami sebagai bahan evaluasi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
yang terbaik untuk kami dan para pembaca.

Bekasi, Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Perseroan............................................................................................................2
B. Pelaksanaan Pendirian Perseroan.........................................................................................2
C. Permodalan Perseroan..........................................................................................................3
1. Besarnya modal................................................................................................................3
2. Modal dasar (authorized capital).....................................................................................3
3. Modal disetor (paid up capital)........................................................................................4
4. Modal ditempatkan (subscribe capital)...........................................................................4
D. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)..............................................................................4
1. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).................................................4
2. Hal-hal tertentu yang wajib bagi pemegang kuasa........................................................5
E. Ekuitas Pemegang Saham.....................................................................................................5
1. Modal Perseroan..............................................................................................................6
2. Penerbitan Saham............................................................................................................6
3. Reakuisisi Saham.............................................................................................................7
F. Pemecahan Saham dan Laba Per Saham..............................................................................7
1. Pemecahan Saham...........................................................................................................7
2. Laba Per Saham...............................................................................................................7
G. Keuntungan dan Kelemahan Perseroan................................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................................................9
Saran...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada dasarnya sebuah lembaga yang digolongkan sebagai perusahaan terdiri atas 3 jenis,
yaitu perusahaan perorangan (proprietorship), kerja sama usaha-persekutuan (partnerships), dan
perseroan (companies). Perseroan yang relatif besar dapat menjual sahamnya ke masyarakat
secara terbuka melalui bursa saham (tentunya setelah melalui persyaratan dan prosedur standar
yang ada) atau menjualnya kepada siapa saja yang berminat secara tertutup.

Perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar saham inilah yang
disebut sebagai perusahaan terbuka (tbk) atau limited (ltd). Mungkin saja anda pernah atau
bahkan sering melihat embel-embel tbk atau ltd di belakang nama sebuah perusahaan, namun
anda belum mengerti maknanya apa. Yang dimaksud terbuka di sini adalah karena setiap
masyarakat yang mampu membeli sahamnya adalah pemilik perusahaan. Terbatas karena
tanggung jawab atas kewajiban pemilik saham hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki
(limited liability).

Perusahaan yang bersifat tertutup sahamnya biasanya dimiliki oleh pendiri 100% atau oleh
orang-orang tertentu saja. Perusahaan terbuka juga bisa dimonopoli oleh pendiri dengan cara
menguasai nilai saham dengan proporsi % terbesar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian perseroan?


2. Bagaimana pelaksanaan pendirian perseroan?
3. Bagaimana permodalan perseroan?
4. Apa yang dimaksud dengan rapat umum pemegang saham (RUPS)?
5. Apa yang dimaksud ekuitas pemegang saham?
6. Bagaimana pemecahan saham dan laba per saham?
7. Apa keuntungan dan kelemahan perseroan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perseroan

Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,


menandatangani perjanjian, mengadakan utang-piutang dan hak serta kewajiban seperti
orang-orang pribadi. Perseroan dikatakan sebagai perseroan tertutup bila saham-
sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan orang tertentu saja dan dikatakan sebagai
perseroan terbuka kalau saham-sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas.

Modal saham perseroan dapat terdiri atas saham biasa dan saham prioritas (saham
preferen). Saham prioritas adalah saham yang memiliki hak-hak lebih tertentu, seperti
hak untuk memperoleh dividen lebih dahulu, hak suara, hak pembagian dividen yang
pasti dan hak pembagian kekayaan lebih dahulu. Sehubungan dengan masalah pembagian
dividen saham prioritas dapat dibedakan menjadi:

1. Saham prioritas yang kumulatif, partisipasi.


2. Saham prioritas yang kumulatif, non-partisipasi.
3. Saham prioritas yang non-kumulatif, partisipasi.
4. Saham prioritas yang non-kumulatif, non-partisipasi.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa laba yang dibagikan kepada para
pemilik akan dikenakan pajak dua kali. Pertama, pada saat laba diperoleh perseroan akan
dikenakan pajak penghasilan untuk perseroan dan kedua, pada saat laba diterima
pemegang saham akan dikenakan pajak penghasilan atas nama pemegang saham pribadi.
Selain itu perseroan pada umumnya dikenakan peraturan-peraturan pemerintah yang
lebih banyak dibandingkan dengan persekutuan atau perusahaan perseorangan. Namun
bentuk perseroan lebih disukai oleh perusahaan-perusahaan besar dibandingkan dengan
bentuk perusahaan yang lain.

Perseroan merupakan badan hukum tersendiri, oleh sebab itu tanggung jawab harta
kekayaan dan utang ada di tangan perseroan itu sendiri. Oleh karena itu, pemilik
perseroan hanya bertanggung jawab terhadap jumlah uang yang telah ditanamkan di
perseroan tersebut. Dalam hal ini tidak ada tanggung jawab renteng. Hak pemilikan
perseroan yang ditandai dengan surat saham dapat dengan mudah dipindahtangankan,
dengan demikian pemilikan perseroan lebih luwes dibandingkan dengan persekutuan.

B. Pelaksanaan Pendirian Perseroan

Berpedoman pada peraturan perundang-undangan tentang BUMN dan ketentuan


UU tentang PT, maksud dan tujuan pendirian persero adalah:

1. Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
2. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Pendiri perseroan harus menetapkan nama para pendiri perseroan dengan ketentuan
seperti di bawah ini:

1. Jumlah pendiri minimal 2 (dua) orang.


2. Pendiri harus warga negara Indonesia kecuali pendirian perseroan yang dimaksud
adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
3. Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat pembuatan akta pendirian
perseroan harus menjadi pemegang saham di dalam perseroan.
4. Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai direktur atau
komisaris dan jika anggota.
5. Direktur atau komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat diangkat menjadi
direktur utama atau komisaris utama.

C. Permodalan Perseroan

1. Besarnya modal
Besarnya modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta siapa saja yang
menjadi pemegang saham dan berapa jumlahnya seperti di bawah ini:
 Perseroan terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta) kecuali ditentukan lain oleh undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang
pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di Indonesia.
 Dari modal dasar tersebut minimal 25% (dua puluh lima persen) atau sebesar
Rp12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu) harus sudah ditempatkan dan disetor
penuh pada saat akan mengajukan permohonan persetujuan Menteri Hukum dan HAM
RI. Untuk menentukan besarnya modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
ada strateginya. Karena semua itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan.
Penentuan kelas SIUP bukan berdasarkan besarnya modal dasar, melainkan
berdasarkan besarnya modal disetor ke kas perseroan.
 Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari modal dasar,
untuk memberikan kesempatan bagi perusahaan apabila sewaktu-waktu akan
mengeluarkan saham dalam simpanan, tidak perlu meningkatkan modal dasar lagi.
Namun demikian, boleh juga modal dasar sama dengan modal disetor. Tergantung dari
kebutuhan.
 Pemegang saham untuk pertama kali adalah pendiri perseroan jumlahnya minimal 2
(dua) orang, jadi ditentukan sendiri berapa jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
oleh para pendiri perseroan.

2. Modal dasar (authorized capital)


Modal dasar perseroan terbatas terdiri atas seluruh nilai nominal saham, ketentuan
ini tidak menutup kemungkinan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal
mengatur modal perseroan terdiri atas saham tanpa nominal. Modal dasar merupakan
jumlah maksimum saham yang dapat diterbitkan sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Untuk merubah modal dasar, harus merubah anggaran dasar berdasarkan RUPS (rapat
umum pemegang saham). Setiap perubahan modal dasar harus mendapatkan persetujuan
dari menteri.
Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan,
besarnya modal perseroan minimal Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Undang-
undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum
modal perseroan yang lebih besar daripada ketentuan modal dasar di atas.

3. Modal disetor (paid up capital)


Modal disetor adalah modal ditempatkan yang telah disetorkan oleh para pemegang
saham. Bilamana seluruh modal ditempatkan telah disetor seluruhnya oleh para
pemegang sahamnya, maka biasanya dinyatakan sebagai modal ditempatkan dan disetor
penuh (subcribed and paid in capital). Syarat penyetoran modal adalah:

 Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar harus ditempatkan dan
disetor penuh ke dalam perseroan.
 Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam
bentuk lainnya.
 Dalam hal penyetoran modal dilakukan dalam bentuk lain, penilaian setoran modal
saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar
atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan perseroan.
 Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam 1
(satu) surat kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta
pendirian ditandatangani atau setelah rups memutuskan penyetoran saham tersebut.

4. Modal ditempatkan (subscribe capital)


Modal ditempatkan adalah sebahagian modal dari modal dasar yang telah
ditentukan kepemilikannya di dalam akta pendirian atau perubahannya, sebagai
pemegang saham.

D. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS adalah organ Persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Persero dan
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris.

1. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


 Menteri bertindak selaku RUPS dalam hal seluruh saham persero dimiliki oleh negara.
 Menteri bertindak selaku pemegang saham pada persero dan perseroan terbatas dalam
hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
 Menteri dapat memberikan kuasa untuk mewakilinya dalam RUPS dengan hak
substitusi kepada perorangan atau badan hukum.
 Bagi Persero yang seluruh modalnya (100%) dimiliki oleh negara, Menteri selaku
pemegang saham, maka setiap keputusan tertulis Menteri yang berhubungan dengan
Persero adalah merupakan Keputusan RUPS.
 Bagi Persero dan Perseroan Terbatas yang sahamnya dimiliki negara kurang dari
100%, Menteri berkedudukan selaku pemegang saham dan keputusannya diambil
bersama-sama dengan pemegang saham lainnya dalam RUPS.
2. Hal-hal tertentu yang wajib bagi pemegang kuasa
Terlebih dahulu mendapat persetujuan menteri untuk mengambil keputusan dalam
RUPS antara lain mengenai:

 Perubahan jumlah modal.


 Perubahan anggaran dasar.
 Rencana penggunaan laba.
 Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, serta pembubaran persero.
 Investasi dan pembiayaan jangka panjang.
 Kerja sama persero.
 Pembentukan anak perusahaan atau penyertaan.
 Pengalihan aktiva.

E. Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah
besar unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan tertentu yang
hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus
meneliti anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara
bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan
standar. Jika tidak ada ketentuan yang membatasi, maka setiap saham memiliki hak-hak
berikut:

1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional.


2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional.
3. Untuk membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara proporsional.
4. Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama disebut hak istimewa.

Hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan


kepentingan kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang
memiliki persentase kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham
tambahan tanpa sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka.
Namun banyak perseroan yang menghapus hak istimewa ini. karena hak istimewa ini
melekat pada saham yang akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak
saham tambahan, seperti yang sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.

Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar,
yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang
menanggung risiko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi
keuntungan. Pemegang saham ini tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut
dalam manajemen perusahaan. Sedangkan saham preferen adalah sebagai pengganti atas
setiap preferensi khusus, pemegang saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim
laba. Mereka dijaminkan untuk memperoleh laba dan biasanya pada tingkat yang telah
ditetapkan dan didahulukan pembayarannya daripada pemegang saham biasa, namun
mereka tidak memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.
1. Modal Perseroan
Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham:
 Modal saham.
 Tambahan modal disetor.
 Laba ditahan.

2. Penerbitan Saham
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topik berikut:

 Akuntansi untuk saham dengan nilai pari, untuk memperlihatkan informasi tentang
penerbitan saham dengan nilai ini maka akun harus dipertahankan untuk masing-
masing kelompok saham.
 Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari, memiliki keunggulan tertentu jika saham
yang diterbitkan untuk pos-pos properti seperti aktiva tetap berwujud atau tidak
berwujud. Sedangkan kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa
beberapa Negara bagian mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini, dan
totalnya akan dimasukkan sebagai modal dasar yang akan mengurangi fleksibilitas
dalam pembayaran dividen.
 Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya
(penjualan lump sum) adalah mengalokasikan hasil di antara kelompok sekuritas.
 Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas. Akuntansi untuk
penerbitan saham atas properti atau jasa kadang-kadang menimbulkan masalah dalam
penilaian. Aturan umumnya adalah saham yang diterbitkan untuk jasa atau properti
selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar saham yang diterbitkan maupun
pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang diterima, tergantung mana yang
dapat ditentukan secara jelas. Jika keduanya telah dapat ditentukan, dan transaksi itu
merupakan hasil pertukaran jarak jauh, maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai
pasar wajar sangatlah kecil. Dalam kasus seperti itu, tidak menjadi masalah mana
yang akan digunakan sebagai dasar untuk penilaian pertukaran.
 Akuntansi untuk biaya penerbitan saham. Ketika sebuah perusahaan menerbitkan
saham, maka seharusnya melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham,
seperti biaya penjaminan, biaya akuntansi dan hukum, biaya percetakan dan pajak
sebagai pengurang jumlah yang disetor. Oleh karena itu, biaya penerbitan didebit ke
tambahan modal disetor karena biaya tersebut tidak berhubungan dengan operasi
perusahaan. Gaji manajemen dan biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan
dengan penerbitan saham harus dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk
menetapkan hubungan antara biaya-biaya tersebut yang diterima dari hasil penjualan.

3. Reakuisisi Saham
Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup bervariasi.
Beberapa alasan utamanya adalah:
 Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang
saham. Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham kepada perusahaan oleh
pemegang saham diperkirakan sekitar setengah tarif pajak biasa. Keuntungan ini agak
terkurangi karena baru-baru ini terjadi perubahan mengenai hukum pajak yang
berkenaan dengan dividen.
 Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas (ROE). Dengan
mengurangi jumlah saham yang beredar dan mengurangi ekuitas pemegang saham,
rasio kinerja tertentu sering kali meningkat.
 Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau memenuhi
kebutuhan merger yang potensial. Honeywell Inc. melaporkan bahwa sebagian dari
pembeliannya atas satu juta lembar saham biasa digunakan untuk kontrak opsi saham
karyawan.
 Untuk mengurangi upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham.
Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang publik, pemilik sekarang dan
manajemen dapat menghindari pihak luar untuk mengendalikan perusahaan atau
pengaruh yang signifikan.
 Membentuk pasar bagi saham. Dengan membeli saham di pasar modal, diciptakan
suatu permintaan yang dapat menstabilkan harga saham atau dalam kenyataannya
meningkatkan harga saham itu.

F. Pemecahan Saham dan Laba Per Saham

1. Pemecahan Saham
Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan
penurunan nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Manajemen dari banyak perusahaan
merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan dengan masyarakat yang lebih baik,
kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu, mereka ingin memiliki harga
pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon
investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dilakukan adalah dengan
melakukan pemecahan saham. Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk
mencatat pemecahan saham. Namun suatu catatan memorandum dibuat untuk
menunjukkan bahwa nilai pari saham telah berubah, dan jumlah saham telah bertambah.

2. Laba Per Saham


Adalah besarnya bagian laba untuk setiap lembar saham biasa yang beredar dalam
periode tertentu.
a. Sekuritas Dilutif
Surat berharga yang mempunyai pengaruh mengurangi laba per saham bila surat
berharga tersebut dikonversikan menjadi saham biasa. Surat berharga ini adalah:

1) Obligasi yang dapat dikonversikan (convertible bond) adalah surat hutang obligasi
yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa selama suatu periode waktu tertentu.
2) Saham preferen yang dapat dikonversikan (convertible preferred stock) adalah
saham preferen yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa dalam suatu periode
waktu tertentu.
3) Waran, opsi dan hak atas saham adalah sertifikat yang memberi hak pada
pemilik/pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu dan dalam
periode waktu tertentu.

b. Pencatatan sekuritas dilutive


1) Obligasi yang dapat dikonversikan saat dijual sama dengan surat obligasi biasa,
sedangkan saat dikonversikan obligasi mempunyai dua pendekatan yaitu:
 Pendekatan harga pasar yang meliputi dasar pencatatan, diakui laba/rugi
pelunasan obligasi dan rugi/laba diklasifikasikan sebagai elemen biasa, bukan
elemen luar biasa
 Pendekatan nilai buku yang meliputi dasar perhitungan dan tidak ada laba/rugi
yang diakui
2) Saham preferen yang dapat dikonversikan saat dijual sama dengan saham preferen
biasa, sedangkan saat dikonversikan saham preferen meliputi mempunyai dasar
pencatatan, tidak ada laba/rugi yang diakui, nilai nominal saham biasa < nilai buku
saham preferen (agio/premium), dan nilai nominal saham biasa > nilai buku saham
preferen (selisihnya didebit ke laba ditahan/saldo laba)
3) Waran, Opsi dan hak atas saham dapat dikonversikan dengan:
 Konversi dengan saham biasa dilakukan pada awal periode atau pada tanggal
pemberian/penerbitan bila tanggal ini lebih akhir.
 Kas hasil penukaran digunakan untuk membeli kembali saham biasa sebagai
saham treasuri pada harga pasar sama dengan harga pasar rata-rata periode yang
bersangkutan.

G. Keuntungan dan Kelemahan Perseroan

Keuntungan dari tipe perusahaan ini di antaranya adalah adanya tanggung jawab
terbatas, skala usaha relatif besar sehingga biaya modal memungkinkan untuk ditekan
serendah mungkin dan manajemen dikelola oleh orang-orang profesional sehingga
relatif mudah untuk dipercaya oleh pemodal baik dalam bentuk lembaga atau
perorangan. Kelemahan utama dari tipe perusahaan ini adalah struktur manajemen yang
kompleks sehingga menyebabkan pengambilan keputusan relatif lambat dan mahal.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,


menandatangani perjanjian, mengadakan utang-piutang dan hak serta kewajiban seperti
orang-orang pribadi. Perseroan dikatakan sebagai perseroan tertutup bila saham-
sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan orang tertentu saja dan dikatakan sebagai
perseroan terbuka kalau saham-sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah
besar unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan tertentu yang
hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus
meneliti anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara
bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan
standar.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan teman-teman
dalam memahami konsep perseroan dan pengaplikasiannya. Pemakalah berharap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://anggitasiregar.blogspot.co.id/2013/11/makalah-perseroan-.html

http://husnulmirza96.blogspot.co.id/2016/12/makalah-tentang-perseroan-.html

https://www.youtube.com/watch?v=hGb9NYR985c&t=207s

Anda mungkin juga menyukai