Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ELEKTROPLATING Cu PADA BAJA JIS SS400

3.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami tujuan serta tahapan persiapan awal
permukaan.
2. Mengetahui dan memahami penerapan reaksi elektrolisis dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mempelajari dan memahami proses elektroplating baja dengan
menggunakan pelapis tembaga (Cu).
4. Mempelajari dan memahami perubahan dan reaksi yang terjadi selama
proses elektroplating.
5. Mengetahui perubahan ketebalan Cu.

3.2 Teori Dasar


Elektroplating adalah suatu kegiatan pelapisan logam dengan
menggunakan arus listrik dan larutan kimia yang ditentukan untuk melapisi
suatu logam dengan pelapis tertentu. Elektroplating dilakukan dengan cara
mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam atau material lain yang
konduktif. [6]
Proses electroplating merupakan pengendapan (deposisi) suatu ion logam
secara elektrolisis, dimana endapan logam melekat pada suatu elektroda,
dengan tujuan untuk melindungi dan melapisi permukaan elektroda dengan
sifat dan dimensi yang berbeda. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun
berasal dari pelarutan anoda logam ke dalam elektrolit. Ion logam pada anoda
akan mengendap pada benda kerja yang berlaku sebagai katoda. Lapisan logam
yang mengendap disebut deposit. Selama pengendapan akan terjadi reaksi
kimia pada elektroda dan larutan elektrolit, baik reaksi oksidasi maupun
reduksi atau bisa disebut juga reaksi redoks.[7]
Prinsip dasar logam elektroplating adalah mereduksi ion logam, sehingga
terjadi pengendapan logam pada katoda melalui proses elektrolisis. Hasil
elektrolisis akan diendapkan pada katoda, dan deposit yang dihasilkan akan

34
BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

menempel pada logam dasar. Selama proses deposisi atau pengendapan, akan
terjadi reaksi kimia pada elektroda dan elektrolit, termasuk reaksi reduksi dan
oksidasi, dan diharapkan terus berlangsung dalam arah tertentu secara
permanen. Ini membutuhkan arus searah dan tegangan konstan.
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan
sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana,
electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam dengan
menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna
memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis.[8]
Elektroplating memungkinkan untuk pelapisan benda-benda seperti
elektronik, sensor optik, dan komponen ruang angkasa dengan logam. Berbagai
logam seperti Ni, Cu, Co, Zn, Sn, Cr, Ag, Al, dll., Semuanya telah digunakan
dalam pelapisan benda-benda, yang penggunaannya untuk berbagai keperluan
seperti dekorasi, ketahanan korosi, kekerasan dan meningkatkan stabilitas
termal permukaan.
Pelapisan dengan Cr, Ni, atau Co memberikan lapisan yang keras,
sedangkan Zn dan Cd dapat memberikan pelapis dengan sifat antikorosi, dan
Au dan Ag digunakan untuk perbaikan tampilan.
Di masa lalu, elektrodeposisi timah dicapai dalam larutan air. Namun,
terdapat kerugian dalam menggunakan media berair seperti evolusi hidrogen
yang berlebihan, efisiensi arus rendah, dan toksisitas (sianida).
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi
suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan
nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta
bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik terjadi
perubahan ketebalan maupun kekerasan lapisan dari suatu material sesudah
mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya. Karena itu, tujuan pelapisan
logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis
dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga
memperindah tampilan.[12]

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 35


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Dua plat logam merupakan anoda dan katoda yang dihubungkan pada
kutub positif dan negatif terminal sumber arus yang searah (DC). Larutan kimia
(elektrolit) yang berfungsi sebagai media penyuplai ion-ion logam membentuk
endapan (lapisan) logam pada elektroda katoda.
Elektroplating pada baja dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk
melindungi permukaan baja dan korosi karena logam pelapis tersebut akan
memutus interaksi dengan lingkungan sehingga terhindar dari proses oksidasi.
Elektroplating juga bertujuan untuk menambah keindahan tampak luar suatu
benda atau produk.
Larutan adalah suatu sistem campuran yang homogen mengandung dua
atau lebih zat. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam suatu larutan disebut
konsentrasi, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarut atau solvasi.
Zat-zat yang digunakan sebagai elektrolit dilarutkan kedalam air dan akan
terurai menjadi ion-ion (terionisasi) sehingga larutan dapat menghantarkan ion
listrik. Ion listrik positif akan tertarik ke elektroda negatif (katoda), sedangkan
ion negatif menuju ke elektroda positif (anoda).
Pada proses elektroplating, material yang dilapisi berperan sebagai katoda,
sedangkan logam pelapisnya berperan sebagai anoda. Pada saat sebuah logam
akan dilapisi logam tersebut harus mengalami persiapan awal untuk
menghasilkan hasil pelapisan yang maksimal.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 36


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Gambar 3.1 elektroplating


(Sumber: http://jashenmitrasinergi.com/chemical-product-indonesia/electroplating-
indonesia/)

Dalam melaksanakan proses elektroplating ada beberapa hal yang perlu


diperhatikan yaitu :
1. Temperatur larutan
2. Waktu
3. Konsentrasi larutan
4. Arus
5. Dimensi (luas permukaan).

Gambar 3.2 Hasil Electroplating Baja


(Sumber : http://akademik.uhn.ac.id/)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 37


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Jika konsentrasi ion logam dalam larutan berkurang akan dihasilkan lapisan
berwarna hitam (terbakar) pada rapat arus yang rendah, sehingga pada saat
kondisi operasi seperti arus, temperatur, dan komposisi larutan perlu dijaga
agar tetap stabil.Kesempurnaan lapisan dipengaruhi oleh bentuk anoda,
kemurnian anoda, daya larut anoda, jarak antara anoda ke katoda dan
kebersihan larutan (bebas pengotor).
Fungsi dari logam pelapis terhadap logam yang dilapisi sebagai berikut :
1. Memperbaiki tampak rupa
2. Melindungi logam dasar dari korosi
3. Meningkatkan ketahanan logam dasar terhadap gesekan
4. Memperbaiki kehalusan atau bentuk permukaan

3.3 Metodologi Penelitian


3.3.1 Skema Proses
a. Persiapan Awal Permukaan

Siapkan alat dan bahan

Ukur massa dan dimensi spesimen

Amplas spesimen

Ukur kembali massa dan dimensi specimen setelah diamplas

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 38


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Bilas dengan aqua dm

Rendam dengan larutan NaOH 2 M

Bilas dengan aqua dm

Rendam dengan larutan HCl 32%

Bilas specimen dengan aqua dm

Keringkan spesimen

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.3 Proses Persiapan Awal Permukaan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 39


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

b. Proses Elekroplating

Siapkan alat dan bahan

Siapkan larutan electroplating CuSO4 di bak elektroplating

Hubungkan plat tembaga ke kutub positif

Hubungkan plat baja ke kutub negatif

Celupkan anoda dan katoda ke bak elektroplating

Nyalakan rectifier

Lakukan proses electroplating dalam waktu 10 menit

Putuskan aliran arus listrik

Bersihkan specimen dengan menggunakan aqua dm

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 40


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Keringkan, lalu ukur kembali massa dan dimensi spesimen

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.4 Proses Elektroplating

3.3.2 Penjelasan Skema Proses


a. Persiapan Awal Permukaan
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Berat benda dan dimensi spesimen diukur.
3. Benda dibersihkan secara mekanik menggunakan amplas kasar,
lalu amplas halus.
4. Berat dan dimensi benda diukur kembali.
5. Spesimen dibilas dengan aqua dm (rinsing) selama kurang lebih
3 menit.
6. Spesimen direndam di larutan NaOH 2 M pada suhu 60°-70° C
selama kurang lebih 2 menit untuk menghilangkan minyak.
7. Spesimen dibilas dengan aqua dm kurang lebih 3 menit.
8. Spesimen direndam pada larutan HCl 32%
9. Spesimen dibilas dengan aqua dm kurang lebih 3 menit
10. Keringkan spesimen.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 41


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

b. Proses Elektroplating
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Larutan elektrolit CuSO4 disiapkan di dalam bak elektroplating.
3. Plat tembaga dihubungkan pada kutub positif (anoda) dari
rectifier.
4. Plat baja dihubungkan pada kutub negatif (katoda) dari rectifier.
5. Anoda dan katoda tersebut dicelupkan kedalam bak
elektroplating pada suhu kamar.
6. Rectifier dinyalakan dan diatur arus bervariasi.
7. Elektroplating dilakukan dalam waktu 10 menit
8. Aliran listrik dimatikan.
9. Spesimen di bersihkan menggunakan aqua dm
10. Spesimen dikeringkan, lalu diukur berat dan dimensinya

3.4 Gambar Proses


a. Persiapan Alat Permukaan
Tabel 3.1 Persiapan Awal Permukaan

Gambar Keterangan

Spesimen diukur bentuk dan


berat

Spesimen di amplas dari amplas


kasar ke halus secara mekanik

Spesimen diukur bentuk dan


berat kembali setelah diamplas

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 42


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Spesimen dibilas dengan Aqua


Aqua dm kurang lebih 3 menit
dm

Spesimen dimasukan ke NaOH


NaOH 2m 60-70 ̊C selama kurang lebih
2 menit

Spesimen dibilas dengan aqua


Aqua dm kurang lebih 3 menit
dm

Spesimen dimasukan ke dalam


HCl 32% kurang lebih 2 menit
HCl 32%

Spesimen dibilas dengan aqua


Aqua dm kurang lebih 3 menit
dm

Spesimen di keringkan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 43


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

b. Proses Elektroplating
Tabel 3.2 Proses Elektroplating

Gambar Keterangan

Larutan elektrolit CuSO4


disiapkan dalam bak
elektroplating

Plat tembaga dihubungkan ke


anoda, plat baja ke katoda

Anoda dan katoda dicelupkan


2A pada bak elekroplating. Rectifier
dinyalakan pada arus 2 A

Spesimen dikeringkan, lalu


diukur dimensi dan massa

3.5 Alat dan Bahan


3.5.1 Alat
1. Neraca : 1 buah
2. Hotplate : 1 buah
3. Jangka Sorong 0.05 : 1 buah
4. Rectifier : 1 buah
5. Gelas Kimia 250 ml : 6 buah
6. Bak Elektroplating : 1 buah

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 44


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

7. Alat Pengering : 1 buah


8. Tang Kurs : 1 buah

3.5.2 Bahan
1. Aqua dm : secukupnya
2. NaOH 2 M : secukupnya
3. HCL 32% : secukupnya
4. Amplas 80 & 400 : secukupnya
5. Larutan Elektrolit CuSO4 : secukupnya
6. Plat Baja JIS SS400 : secukupnya
7. Plat Tembaga : 1 buah
8. Alkohol : secukupnya
9. Aluminium Foil : secukupnya

3.6 Pengamatan Data


- Spesimen yang dilapisi : Baja JIS SS 400
- Spesimen pelapis : Cu (tembaga)
- Larutan elektrolit : Larutan CuSo4
- Warna larutan elektrolit : Biru tua
- Larutan pickling : HCl 32%
- Warna larutan pickling : tidak berwarna
- Larutan degreasing : NaOH 2m
- Kuat arus (A) : 0.2 A
- Waktu proses : 10 menit
a. Data sebelum diamplas
Table 3.3 Data Sebelum di Amplas

Massa Panjang Lebar Tinggi


No Spesimen Warna
(g) (mm) (mm) (mm)

1 Baja JIS Silver 40,8g 42.35mm 35mm 3.40mm

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 45


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

SS400 kecoklatan

b. Data sebelum Lapisi


Tabel 3.4 Data Sebelum di Lapisi

Massa Panjang Lebar Tinggi


No Spesimen Warna
(g) (mm) (mm) (mm)

Baja JIS 2.35mm


1 Silver 40,68g 41mm 34.45mm
SS400

c. Data setelah dilapisi


Tabel 3.5 Data Setelah di Lapisi

Massa Panjang Lebar Tinggi


No Spesimen Warna
(g) (mm) (mm) (mm)

Baja JIS Rose 3.33mm


1 40,81g 42.35mm 35mm
SS400 Gold

3.7 Pengolahan Data


3.7.1 Perhitungan
Diketahui : Baja JIS SS400
Table 3.5 Pengolahan Data

Sebelum diamplas Sebelum dilapisi Setelah dilapisi

Massa : 40,8g Massa : 40,68g Massa : 40,81g


Panjang : 42,35mm Panjang : 41mm Panjang : 42,25mm
Lebar : 35 mm Lebar : 34,45 Lebar : 35 mm
Tinggi ; 3,40 mm Tinggi ; 2,35mm Tinggi ; 3,33 mm

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 46


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Ditanyakan : a. Luas Permukaan Sebelum Pengamplasan?


b. Luas Permukaan Sebelum Pelapisan?
c. Luas Permukaan Setelah Dilapisi?
Jawab :
a. Luas Permukaan Sebelum Pengamplasan
Lp = 2(pxl) + 2(pxt) + 2(lxt)
= 2(42,35x35) + 2(42,35x3,40) + 2(35x3,40)
= 2(1,405,25) + 2(143,99) + 2(119)
= 2.945,5 + 287,98 + 238
= 3.490,48 mm²
= 3.49,048 cm²

b. Luas Permukaan Sebelum Pelapisan


Lp = 2(41x34,45) + 2(41x2,35) + 2(34,45x2,35)
= 2(1,412,45) + 2(96,35) + 2(80,9575)
= 2.824,9 + 192,7 + 161,195
= 3.179,55 mm²
= 3.17,9515 cm².

c. Luas Permukaan Setelah Dilapisi


Lp = 2(42,25x35) + 2(42,35x3,35) + 2(35x3,35)
= 2(1,478,75) + 2(141,5375) + 2(117,25)
= 2.987,5 + 283,075 + 234,5
= 3.475,075 mm²
= 3.49,5075 cm²

3.7.2 Persamaan Reaksi


1. Reaksi Yang Terjadi Pada Proses Degreasing dan Pickling
a. Reaksi Degreasing
Fe + NaOH → FeOH + Na

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 47


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

b. Reaksi Pickling
2Fe + 2 HCl → 2FeCl + 2H
2. Reaksi Yang Terjadi Saat Proses Elektroplating
a. Reaksi Pada Anoda Cu
Cu → Cu2+ + 2e -
(teroksidasi)
b. Reaksi Pada Katoda Cu
Cu2+ + 2e- → Cu (tereduksi)
Fe + Cu2+ → Cu

3.8 Analisa dan Pembahasan


Baja AISI 1020 merupakan baja karbon rendah dengan
komposisidigunakan di berbagai komponen perindustrian misalnya untuk
komponen gear pada mesin.
Pemakaian hot plate untuk memanaskan larutan NaOH agar suhunya tidak
naik atau tidak turun karena suhu harus berada pada 60°-70°C.
Persiapan awal pada permukaan memiliki 2 proses yaitu Mekanik dengan
cara pengamplasan terhadap permukaan spesimen agar halus dam untuk
menghilangkan karat, dan debu. Adapun proses Kimiawi yaitu dengan cara,
Rinssing, Degreassing dan Pickling.
Tujuan dari proses persiapan awal pada permukaan adalah untuk
meratakan pori-pori dan menghilangkan pengotor pada material berupa karat,
minyak, lemak, debu, garam dalam material tersebut
Pada pengamplasan spesimen secara mekanik dengan menggunakan
amplas kasar yang berukuran 80 mesh. Jika pengamplasan yang pertama
selesai, amplas yang kedua dengan berukuran 400 mesh harus diputar 90° agar
permukaan spesimen hasilnya lebih halus dan rapi.
Spesimen direndam pada aqua dm agar mengetahui angka butiran-
butiran sisa pengamplasan, lalu dicelupkan ke dalam larutan NaOH 2 M untuk
menghilangkan lemak dan minyak yang menempel pada spesimen. Setiap
spesimen harus menggunakan tang kurs karena jika benda spesimen terkena
tangan secara langsung akan menimbulkan lemak kembali.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 48


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

Pickling adalah proses pembersihan pada permukaan logam dengan asam


klorida untuk menghilangkan kotoran, termasuk karat (sebagai rust remover).
HCl sebagai rust remover yang fungsinya untuk menghilangkan karat. Selain
menggunakan HCl proses pickling bisa menggubakan larutan bersifat asam
seperti H2SO4, CH3COOH.
Penggunaan larutan elektrolit CuSO4 spesimen pelapisnya Cu dimana
jika larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi
partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion
positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation dan ion
negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion positif dan
ion negatif akan sama sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral.
Fungsi dari pembersihan benda spesimen sebelum melakukan
elektroplating agar kotoran atau karat yang ada pada benda hilang, serta pada
saat pelapisan berlangsung akan mudah menempel dan lebih baik (merata). Jika
masih ada karat pada benda spesimen akan ikut terlapis dan membuat
ketahananya menjadi buruk.
Gelembung yang terjadi pada benda spesimen saat dicelupkan ke dalam
larutan HCl berarti bahwa tanda HCl akan berubah warna yang disebabkan
karena bereaksi dengan benda. Pada tahap setelah dilakukan elektroplating
benda spesimen harus direndam kedalam alkohol agar tidak cepat korosi dan
meredam oksidasi.
Pengaruh waktu dan arus pada saat melakukan elektroplating kepada
ketebalan pada permukaan spesimen.

3.9 Kesimpulan
1. Persiapan awal bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau karat yang
menempel pada benda spesimen serta agar pada saat pelapisan
berlangsung lebih baik hasilnya
2. a. Pemurnian logam
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang
masih tercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 49


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

beberapa keperluan dibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk


membuat kabel. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat
pengotornya dengan elektrolisis.
Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni
dipasang sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di
anoda akan teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di
katoda.
Dengan demikian tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode
semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas,
perak, dan platina terdapat pada lumpur anoda sebagai hasil samping
pada pemurnian tembaga.
b. Penyepuhan Logam
Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan
terlihat lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain
yang lebih tahan korosi dan mengkilat. Salah satu cara melapisi atau
menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang akan dilapisi
dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang
sebagai anoda yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam
penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah. Contoh : untuk
melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak, maka garpu
dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda,
dengan elektrolit larutan AgNO3. Logam perak pada anoda teroksidasi
menjadi Ag+ kemudian direduksi menjadi Ag pada katoda atau garpu.
Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam perak.
3. Pada plat tembaga dihubungkan pada kutub anoda dan pada plat baja
dihubungkan pada katoda lalu dimasukan ke bak elektroplating yang
dihubungkan ke rectifier dengan 0,2A dan pada waktu 10 menit
4. Cu bertambah dengan elektron menjadi Cu²⁺ + 2e⁻ dan Fe + Cu menjadi
Cu
5. Ketebalan Cu berubah pada saat setelah bereaksi dengan plat baja, kita
dapat mengetahui Cu bereaksi yaitu jika setelah elektroplating terjadi

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 50


BAB III ELEKTROPLATING BAJA JIS SS 400 KELOMPOK 2

akibat plat tembaga lalu di lap dengan menggunakan tisu dan kita dapat
melihat butiran yang menempel pada tisu.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR DAN ANALITIK T.A. 2020/2021 51

Anda mungkin juga menyukai

  • OPTIMIZED TITRATION
    OPTIMIZED  TITRATION
    Dokumen18 halaman
    OPTIMIZED TITRATION
    Alfarizi Alba
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen20 halaman
    Bab V
    Alfarizi Alba
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen20 halaman
    Bab Vi
    Alfarizi Alba
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    Alfarizi Alba
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    Alfarizi Alba
    Belum ada peringkat