GELOMBANG ASIMETRIS
Abstrak
Pergerakan awal dari butiran sedimen dasar merupakan awal terjadinya mekanisme transpor sedimen di saluran terbuka.
Estimasi perhitungan tegangan geser merupakan studi awal sebagai langkah praktis untuk mengetahui besarnya angkutan
sedimen dasar pada suatu penelitian mengenai sedimentasi di lokasi manapun. Adapun besarnya tegangan geser yang
terjadi dipengaruhi oleh kecepatan dan percepatan partikel gelombang. Angkutan sedimen dasar yang terjadi juga akan
menimbulkan terjadinya transpor sedimen suspensi. Sedimen suspensi dipengaruhi oleh besarnya kecepatan endap/jatuh
suatu butiran sedimen dimana kecepatannya tergantung dari diameter butiran itu sendiri. Selain itu distribusi konsentrasi
sedimen juga berperan dalam meningkatkan jumlah angkutan sedimen suspensi. Jumlah angkutan sedimen secara
keseluruhan diperoleh dari hasil penjumlahan antara besarnya angkutan sedimen dasar dan sedimen suspensi. Dari hasil
penelitian ini diketahui besarnya tegangan geser yang terjadi, yaitu sebesar 0.054812994 N/m2 pada diameter butiran 0.21
mm, periode 3 detik, kedalaman 1 meter, panjang gelombang 30 meter, dan kecepatan maksimum 1.80 m/s. Untuk
diameter butiran 0.49 mm dengan kecepatan maksimum yang sama, menghasilkan tegangan geser dasar τ 0 sebesar
0.062999932 N/m2. Untuk diameter butiran 0.74 mm dengan kecepatan maksimum yang sama, menghasilkan tegangan
geser dasar τ 0 sebesar 0.067516669 N/m2. Sedangkan untuk besarnya angkutan sedimen total untuk diameter butiran 0.21
mm, 0.49 mm, 0.74 mm yang terjadi masing-masing sebesar 2.47178749 m3/(m*s), 2.41810741 m3/(m*s), 2.38897093
m3/(m*s).
pemvariasian diameter rata-rata partikel pasir yang Disini, σ adalah frekuensi angular (Umax/a m ),
ada pada dasar laut guna mengetahui seberapa besar sedangkan a c adalah nilai koefisien percepatan.
pengaruhnya terhadap besarnya angkutan sedimen
2
koefisien percepatan a c sebagai fungsi dari Ni, Untuk percepatan partikel gelombang,
diberikan sebagai berikut : menggunakan teori gelombang Stokes Orde 2.
Dimana untuk kecepatan partikel gelombang pada
𝑎𝑎𝑐𝑐 = 0.592 ln(𝑁𝑁𝑖𝑖 ) + 0.411 (3)
arah horizontal, didefinisikan dengan rumus sebagai
Peningkatan dalam non linearitas gelombang berikut :
memberikan peningkatan nilai koefisien percepatan
𝜋𝜋𝜋𝜋 cosh 𝑘𝑘 (𝑑𝑑+𝑦𝑦)
𝑢𝑢 = cos(𝑘𝑘𝑘𝑘 − 𝜔𝜔𝜔𝜔) +
a c . Ni adalah parameter gelombang non linearitas 𝑇𝑇 sinh 𝑘𝑘 𝑑𝑑
3
Dimana S * adalah ukuran partikel non-dimensional, 36𝜈𝜈 2 36𝜈𝜈
�� � +7.5 (𝑠𝑠−1) 𝑔𝑔 𝑑𝑑 50 −
𝑑𝑑 50 𝑑𝑑 50
dirumuskan sebagai berikut : 𝜔𝜔𝑠𝑠 = (15)
2.8
𝜌𝜌
�� 𝜌𝜌𝑠𝑠 −1�𝑔𝑔𝑑𝑑 50
3
Dimana, ν adalah viskositas kinematik yang
𝑆𝑆∗ = (12)
4𝜐𝜐
bernilai konstan (ν = 10-6).
Jumlah transpor sedimen rata-rata selama satu
Sekarang kita mengenal distribusi vertikal
periode dinyatakan sebagai berikut
konsentrasi sedimen suspensi dan kecepatan fluida
Φ(t) = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 11𝐹𝐹 = seperti pada gambar (2.1) berikut ini :
1 𝑇𝑇
11 ∫0 [{𝜏𝜏 ∗ (𝑡𝑡)|𝜏𝜏 ∗ (𝑡𝑡)|0.5 {|𝜏𝜏 ∗ (𝑡𝑡)| − 𝜏𝜏𝑐𝑐∗ }]𝑑𝑑𝑑𝑑 (13)
𝑇𝑇
𝜌𝜌 3
𝑞𝑞𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛 = Φ��� 𝑠𝑠 � − 1� 𝑔𝑔 𝑑𝑑50 (14) q b(net) = net bedload transport (m3/m*s)
𝜌𝜌
Ca = acuan konsentrasi sedimen
Angkutan sedimen suspensi (suspended load
ks = kekasaran dasar laut (m)
transport)
U* = kecepatan gesekan terhadap butiran (m/s)
Dalam hal ini kita ketahui bahwa butiran atau
partikel yang mengendap akan tersuspensi, dalam ωs = kecepatan endap butiran (m/s)
arti butiran tersebut mempunyai gaya dorong ke
h = kedalaman laut (m)
bawah agar mencapai dasar laut. Disini kita
Sedangkan hasil nilai dari P L diperoleh dari formula
mengenal adanya settling velocity atau biasa disebut
sebagai berikut :
dengan fall velocity (kecepatan jatuh). Dirumuskan
𝐶𝐶
sebagai berikut : 𝑃𝑃𝐿𝐿 = (17)
𝐶𝐶𝑎𝑎
4
Dimana acuan konsentrasi sedimen dirumuskan 7 0.00021 3.0 1.62
sebagai berikut : 8 0.00021 3.0 1.66
𝑞𝑞 𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛 𝑞𝑞 𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛 9 0.00021 3.0 1.85
𝑐𝑐𝑎𝑎 = = (18)
𝑈𝑈 𝑏𝑏 𝑘𝑘 𝑠𝑠 64𝑢𝑢 ∗ 𝑘𝑘 𝑠𝑠
10 0.00021 3.0 1.40
Parameter C adalah nilai konsentrasi sedimen yang 11 0.00021 3.0 1.80
dihitung pada elevasi kedalaman (z) tertentu. Dalam 12 0.00049 3.0 1.40
hal ini nilai dari elevasi kedalaman tersebut tidak 13 0.00049 3.0 1.80
divariasikan pada tiap titiknya. 14 0.00074 3.0 1.80
Konsentrasi sedimen sendiri dihitung dengan Tabel 1. Data percobaan Ahmed dan Sato (Ahmed &
persamaan Rouse (dalam Graf, 1984) sebagai Sato, 2003)
berikut :
Dari data diatas akan diolah sesuai dengan urutan
𝜔𝜔
ℎ−𝑧𝑧 𝑎𝑎 � 𝑠𝑠 � metodologi penelitian yang telah dibuat
𝜅𝜅 𝑢𝑢 ∗
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶𝑎𝑎 � � (19)
𝑧𝑧 ℎ−𝑎𝑎
sebelumnya.
Dimana, z adalah jarak yang dihitung dari dasar laut
Aplikasi Software Dalam Perhitungan
sampai ke permukaan atau lebih dikenal dengan
Disini digunakan bantuan software “Visual Basic”
elevasi kedalaman laut.
dalam proses pembuatan list program perhitungan
Total angkutan sedimen (Total load transport)
transpor sedimen secara keseluruhan. Berikut
Total transport yang dipakai dalam perhitungan ini adalah tampilan interface dari software tersebut:
adalah formula yang dirumuskan oleh Bijker’s
(1971), dimana hal tersebut merupakan keseluruhan
dari jumlah total angkutan sedimen baik bed-load
maupun suspended-load. Dinyatakan dalam rumus
sebagai berikut :
qT = qB + qS (20)
7
4. Selanjutnya hasil dari distribusi konsentrasi 5. Untuk hasil dari sedimen suspensi ditunjukkan
sedimen suspensi, ditunjukkan pada grafik pada grafik dibawah ini :
dibawah ini :
8
6. Terakhir didapatkan grafik hasil dari besarnya N/m2, 0.1043984 N/m2 pada periode T = 3
transpor sedimen total, yaitu : detik, kedalaman h = 1 m, panjang
gelombang λ = 20 m, dan kecepatan
maksimum gelombang Umax = 1.80 m/s.
2. Besarnya sedimen total pada analisa data
yang sama, memperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa semakin kecil
diameter butiran, maka semakin kecil pula
angkutan sedimen total yang dihasilkan.
Dari hasil perhitungan diatas untuk analisa
data yang sama dengan masing-masing
diameter butiran D 50 = 0.21 mm, D 50 =
Daftar Pustaka
Grafik diatas didapatkan dari pers. (20), dimana
Bijker’s, E.A. 1971. Longshore Transport
merupakan hasil penjumlahan dari pers. (14) &
Computations. J. Waterways, Harbor and
(16). Hasil grafik diatas menunjukkan hasil yang
Coastal Eng, Div., ASCE, 97(WW4) : 687-701
signifikan. Hal ini dikarenakan hasil dari angkutan
CERC. 1984. Shore Protection Manual. U.S. Army of
sedimen suspensi yang dipengaruhi oleh
konsentrasi sedimen menunjukkan hasil yang Coastal Engineering Research Center.
sedimen pada titik tertentu sangat kecil sekali. Einstein, H.A. 1950. The bed-load function for
sediment transportation in open channel
Kesimpulan
flows. U.S. Department Agriculture, Techn,
Dari semua hasil yang didapat, maka dapat ditarik
Bulletin No. 1026.
kesimpulan bahwa :
Fredsoe, J. and Deigaard, R. 1992. Mechanics of
1. Besarnya tegangan geser dasar pada suatu Coastal Sediment Transport, World
gelombang asimetris, dalam hal ini Scientific, 369 pp.
gelombang Stokes Orde 2, memperoleh
Nielsen, P. 2002. Shear Stress and Sediment
hasil yang menunjukkan bahwa semakin
Transport Calculations for Swash Zone
kecil diameter butiran, maka semakin kecil
Modeling, Coastal Engineering, Vol. 45, 53-
tegangan geser dasar yang dihasilkan.
60.
Harga tegangan geser untuk masing-masing
Suntoyo. 2006. Study on Turbulent Boundary
D 50 = 0.21 mm, D 50 = 0.49 mm, D 50 = 0.74
Layer Under Non-Linear Waves and Its
mm, adalah 0.0586964 N/m2, 0.0859335
9
Application to Sediment Transport, Ph.D
Dissertation, Tohoku University, Japan.
Lane, E. W., and A. A. Kalinske. 1941. “Engineering
Calculations of Suspended Sediment,”
Transactions of the American Geophysical
Union, vol. 20, pt. 3, pp. 603-607.
Suntoyo, Tanaka, H. and Yamaji, H. 2004. New
Method for Calculating Bottom Shear Stress
under Skew Waves, Journal of Applied
Mechanics, Vol. 7, pp. 1089-1097.
Suntoyo, et.al. 2009. Effect of Bed Roughness on
Turbulent Boundary Layer and Net Sediment
Transport under Asymmetric Waves. Coastal
Engineering, 56, 960-969
Tanaka, H. 1998. Bed-load Transport due to Non-
Linear Wave Motion, Proceedings of 2T'
International Conference on Coastal
Engineering, ASCE, 1803-1817.
Tanaka, H. and To, D.V. 1995. Initial Motion of
Sediment under Waves and Wave-Current
Combined Motions, Coastal Engineering, 25,
153-163.
Tanaka, H, Suntoyo and Sana, A. 2006. Numerical
Investigation on A Rough Bed Turbulent
Boundary Layer under Cnoidal Wave Motion,
Proceedings of 7th International Conference
on Hydro-science and Engineering (in press).
Graf, W. H. 1984. Hydraulics of Sediment
Transport. McGraw-Hill Book Company, New
York.
10