Abstrak
Pengobatan bagi para penderita miopia yang umum selama ini adalah dengan menggunakan kacamata,
cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan operasi lasiik namun dengan harga yang
sangat mahal sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Metode bates yang telah ditemukan 100
tahun yang lalu oleh Dr. William Horatio Bates adalah metode yang praktis, dan gratis yang dapat
dilakukan oleh semua orang untuk menyembuhkan mata minus. Metode bates tersebut
diimplementasikan kedalam sebuah aplikasi menggunakan teknologi virtual reality yang dapat
digunakan untuk pengguna sehingga pengguna bisa melakukan pelatihan lebih mudah secara mandiri.
Pemanfaatan sensor gyroscope dalam smartphone dan google vr sdk mampu menyimulasikan
pelatihan otot mata dalam metode bates. Simulasi yang dilakukan dalam pelatihan tersebut
menggunakan sebuah pointer berwarna hijau yang akan bergerak sesuai dengan teknik latihan.
Pemakaian aplikasi dilakukan secara rutin selama 30 hari dengan durasi latihan per hari 5-10 menit.
Pengujian dilakukan pada hari pertama sebelum latihan dan pada hari kelipatan 6 selama latihan
dengan menggunakan fitur pengukuran minus yang ada di dalam aplikasi. Hasil pengujian yang
dilakukan pada 12 responden menunjukkan bahwa rata-rata penurunan minus yang terjadi adalah 0.22
D yang mana hasil tersebut mendekati hasil penelitian yang dilakukan oleh Hildreth dkk pada tahun
1947 sebesar 0.25 D. Hal ini menunjukkan bahwa virtual reality efektif untuk diterapkan pada metode
bates.
Kata kunci: metode bates, virtual reality, miopia
Abstract
The common treatment for the myopia is by using the glasses, the other ways to cure this problem is
doing lasiik surgery, but it takes large amount of financial so only people who have good financial can
do this solution. The bates method which have found by Dr. William Horatio Bates 100 years ago was
easy and can be used by everyone to cure myopia. The bates method has implemented to an
application which using virtual reality technology, this implementation have a purpose to train
eyebrow muscle eye easily and independently. The using of gyroscope sensor in smartphone and
google vr sdk support eyebrow muscle eye training on bates method. The simulation in this training
using the green pointer which move based on training technique. The user using this application in
period 30 days and 5-10 minutes training duration each day. The measurement of myopia scale done
on the first day and 5 times in period 30 days with interval 6 day using in-app features. The result of
effectiveness testing for 12 respondent show the avarage decrease of myopia scale is 0.22D. This
result come near with the result of Hildeth’s research in 1947 that show result 0.25D. This successfull
testing show that virtual reality implementation is effective with bates method.
Keywords: bates method, virtual reality, myopia
gabungan dari gangguan mata sedang dan penyakit refraksi pada mata khususnya miopia
gangguan mata berat. Secara global penyebab yaitu iBrite, alat pelatihan otot mata dengan
dari gangguan penglihatan adalah 43% menggunakan teknologi 3D yang dilengkapi
gangguan refraksi, 33% katarak, dan 2% adalah dengan signal digital frekuensi rendah untuk
glaucoma. Kemenkes (2012) mendapatkan data memijat 7 titik akupunktur mata sehingga
penderita kelainan refraksi sebesar 22,1% dari meningkatkan ketajaman penglihatan.
total populasi penduduk Indonesia dan 15% Meskipun iBrite adalah alat yang revolusioner
diantaranya adalah usia sekolah. Refraksi itu dalam menerapkan metode bates, kekurangan
sendiri merupakan sebuah keadaan dimana dari alat tersebut terletak pada harganya yang
bayangan dari objek tidak jatuh tepat pada tergolong mahal yaitu Rp.1.699.000 (Jaco,
retina yang menyebabkan bayangan tersebut 2013) sehingga tidak semua orang mampu
menjadi kabur, contohnya miopia, untuk membelinya.
hipermetropia, astigmatisma, dan presbiopia Adanya teknologi virtual reality
(Darling & Thorpe, 1996). memberikan ruang kepada developer untuk
Miopia sendiri adalah gejala yang terjadi membuat berbagai macam game interaktif
karena adanya gangguan pada fungsi badan dengan memberikan experience baru kepada
siliar yang mengandung otot-otot yang berguna pengguna (Sudarmawan & Ariyus, 2007),
untuk melakukan akomodasi sehingga lensa bukan hanya game yang mungkin untuk
mata dapat mencembung, Dalam buku Ilmu diimplementasikan kedalam VR, metode bates
perawatan mata (2004), Ilyas mengatakan untuk juga sangat memungkinkan dengan cara
membantu para penderita miopia agar bisa membuat lingkungan 3D yang khusus untuk
melihat dengan jelas, bisa dilakukan dengan pelatihan otot mata dan menerapkan beberapa
cara memberikan lensa negatif yang berguna teknik dalam metode bates.
sebagai media yang bisa melemahkan daya bias Dari fakta-fakta yang telah dipaparkan di
sinar yang masuk kedalam bola mata. atas, dilakukan penelitian untuk membuat
Permasalahan yang sebenarnya adalah sebuah aplikasi dengan memanfaatkan metode
menggunakan kacamata hanya membantu bates dan kemampuan immersive yang ada
penderita refraksi termasuk miopia untuk dalam teknologi VR dan memiliki harga lebih
melihat dengan jelas, dan bukan untuk terjangkau dengan Head Mounted Display
menyembuhkan (AAOO, 2015). (HMD) low cost yaitu cardboard dari Google.
Metode bates adalah sebuah cara Pertanyaan yang mendasar sekaligus dijadikan
menyembuhkan mata dengan beberapa teknik rumusan masalah adalah bagaimana analisis,
pelatihan otot mata sederhana serta relaksasi rancangan, implementasi, dan pengujian
pikiran dan badan yang telah ditemukan oleh aplikasi, yaitu terkait dengan rekayasa
Dr. William Bates 100 tahun yang lalu (Bates, perangkat lunak, bagaimana pengaruh skala
1920), meski telah 1 abad ditemukan, namun minus penderita miopia setelah menggunakan
sampai sekarang kredibilitasnya masih belum aplikasi, dan bagaimana tingkat efektivitas
bisa diterima oleh sebagian besar orang penerapan teknologi virtual reality untuk
terutama tenaga medis dalam bidang metode bates dalam menurunkan skala dioptri
Oftalmologi atau ahli mata karena doktrin yang pada penderita myopia jika dibandingkan
dipaparkan oleh Hermann von Helmholtz pada dengan penelitian yang telah dilakukan
tahun 1855 yaitu kemampuan akomodasi mata sebelumnya terkait dengan metode bates secara
hanya bisa dipengaruhi oleh lensa mata konvensional.
(Oxenfeld, 2013), alasan lain adalah di dunia
perekomonian, Metode Bates bisa menghambat 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
perusahaan yang bergerak pada bidang optik Penelitian A new context: Screen to face
karena insdustri optik yang meliputi kacamata distance yang telah dilakukan oleh König dkk
resep, kacamata hitam untuk menangkal radiasi (2014) membahas tentang algoritme untuk
matahari, kacamata baca, kontak lensa, dan menentukan jarak antara layar smartphone
operasi bedah refraktif mengalami peningkatan Android dengan wajah pengguna, kesimpulan
3.9% pada periode 1 tahun yang diakhiri pada dari penelitian tersebut adalah algoritme yang
bulan Juni 2013 dengan pendapatan sebesar digunakan untuk melakukan pengukuran akurat
$35.47 Miliar (Healio, 2013). antara 19 cm sampai 89 cm, hasil implementasi
Pada tahun 2013 muncul sebuah produk dari penelitian tersebut adalah library java yang
yang diklaim sanggup untuk menyembuhkan
digunakan untuk menentukan skala minus pada Metode ini bertujuan untuk memulihkan,
salah satu fitur aplikasi pelatihan otot mata. menormalkan, dan menyehatkan fungsionalitas
Penelitian yang dilakukan oleh Rommel mata. Berdasarkan metode bates, gangguan
Hildreth dkk (1947) bertujuan untuk menguji mata bisa disebabkan oleh ketegangan pikiran,
efektivitas metode bates untuk penderita ketegangan ini bisa berasal dari permasalahan
miopia. Penelitian ini dilakukan di University yang dirasa sulit untuk diselesaikan yang
of Missouri, Saint Louis dengan total 54 berujung pada gangguan pikiran dan menjadi
responden dengan kriteria antara lain memiliki tegang, solusinya adalah dengan berusaha untuk
usia 10 sampai 30 tahun, rentang miopia antara mengistirahatkan pikiran.
-0,50D sampai - 3.00 D, dan astigmatisme Mata manusia dalam hal visual secara terus
maksimal 1 diopter. menerus memperhatikan detail, warna, cahaya,
Hasil penelitian yang didapat dari gerakan, bentuk, dan kedalaman, namun
penelitian The Effect Of Visual Training on sayangnya kebanyakan orang menyepelekan hal
Existing Myopia menunjukkan rata-rata ini dan menganggap bahwa kemampuan mata
penurunan minus dari 54 responden adalah untuk merepresentasikan objek yang dilihat
0.25D (Hildreth, et al., 1947). Hasil yang hanyalah sebuah hal yang umum, selain itu
penulis dapat dari penelitian ini akan dijadikan tuntutan teknologi modern membawa manusia
dasar dalam pengujian efektivitas. semakin tidak menyadari akan kekuatan mata,
bahkan semakin menjauhkan manusia untuk
2.1. Miopia memanfaatkan fungsi alami mata untuk
Miopia adalah keadaan dimana mata menikati indahnya alam yang tercipta, sistem
memiliki kekuatan pembiasan cahaya yang visual mata hanya dimanfaatkan untuk bermain
besar sehingga menyebabkan sinar sejajar yang game, berhari-hari di depan komputer dan
masuk dibiaskan di depan retina, miopia dapat kegiatan yang pada dasarnya memaksa mata
menyerang manusia mulai usia dini, skala pada untuk selalu bekerja tanpa istirahat.
penyakit miopia dilambangkan dalam skala Dr. Bates memberikan beberapa metode
dioptri dimana (1-3 dioptri) merupakan ringan, untuk memberikan mata apa yang seharusnya
(3-6 dioptri) adalah sedang dan (6-10 dioptri) dibutuhkan yaitu warna, bentuk, kedalaman,
adalah berat. (Ilyas, 2003) tekstur, dan gerakan yang diibaratkan makanan
Untuk membantu pasien dengan penyakit bagi mata oleh Bates, dengan memberikan
miopia bisa menggunakan lensa sferis negatif kembali “makanan” yang seharusnya
kecil untuk memberikan ketajaman penglihatan didapatkan oleh mata dengan menggunakan
yang besar. Penyakit yang mungkin terjadi pada beberapa metode yang diciptakan oleh Bates,
penderita miopia berat adalah terjadinya juling, maka mata akan menjadi normal. (Bates, 1920).
hal ini terjadi karena mata terus berkonvergensi. Untuk menentukan metode mana yang
(Ilyas, 2004) paling mungkin diimplementasikan kedalam
virtual reality, dibuat sebuah tabel
perbandingan semua teknik dalam metode bates
yang dijelaskan dalam Tabel 2.1.
a) b)
Gambar 2.1 Ilustrasi Fokus Penderita Miopia a) Tabel 2.1 Perbandingan Kapabilitas Metode Bates
Sebelum Menggunakan Kacamata, b) Setelah Untuk Diimplementasikan Ke dalam Virtual Reality
Menggunakan Kacamata Nama Keterangan Alasan
Metode
Sumber : (Ilyas, 2003)
Gambar 2.1 a) menggambarkan fokus mata Palming Tidak bisa Ketika memakai
pada penderita miopia sebelum menggunakan CardBoard, pengguna
tidak bisa memijat mata
kacamata dan b) menggambarkan setelah
menggunakan kacamata Sunning Tidak bisa Tidak mungkin
mensimulasikan cahaya
matahari/lampu
2.2. Metode Bates menggunakan smartphone
Metode Bates ditemukan oleh Dr. William Long Tidak bisa Akan membuat user
Bates dalam bukunya yang membahas tentang Swing pusing jika
beberapa metode sederhana untuk diimplementasikan karena
tidak semua kamera
menyembuhkan mata, inti dari metode ini smartphone memiliki
adalah relaksasi untuk mata dan pikiran.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1602
54
𝑛=
4.375
𝑛 = 12.34 𝑎𝑡𝑎𝑢 12 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Tekan trigger dan fokuskan Tabel 4.6 Task Scenario Zig-zag Optical Swing
pandangan mata ke pointer
sampai menuju titik tengah Task description Melakukan Zig-zag Optical Swing
pandangan. Scenario Fokuskan pandangan ke titik
Gerakkan kepala ke posisi tengah.
awal. Tekan tombol trigger dan
Tekan trigger dan arahkan fokuskan mata pada objek yang
pandangan mata ke objek bergerak zig-zag secara
pointer. horizontal.
Tabel 4.3 Task Scenario Head Swing Level 3 4.3. Hasil dan Analisis Pengujian
Task description Melakukan Head Swing Level 3
Data pengujian untuk 12 responden
Fokuskan pandangan ke arah menggunakan aplikasi didapatkan dari proses
objek pointer. pengujian yang telah dijelaskan pada subbab
Selama pointer bergerak ke 4.2, kemudian dilakukan perhitungan skala
kanan, gerakkan kepala ke arah penurunan yang didapatkan pada masing-
Scenario kiri sampai 450. masing responden dengan mengurangkan nilai
Tekan tombol trigger dan dari pengukuran awal (M0) dengan minggu
gerakkan kepala pada posisi pengukuran terakhir (M5), Tabel 4.7
awal mengikuti pointer secara menjelaskan skala penurunan yang didapatkan
berlawanan.
untuk masing-masing responden.
Tabel 4.4 Task Scenario Vertical Horizontal Optical Tabel 4.7 Selisih Penurunan Minus Responden
Swing
Selisih Rata-rata
No Nama Responden
Melakukan Vertical Horizontal (M0-M5) Selisih
Task description
Optical Swing
Mukhammad Sharif 0.28
Fokuskan pandangan ke titik 1 0.27
Hidayatulloh 0.26
tengah.
0.25
Tekan tombol trigger dan 2 Ali Rozikin 0.225
fokuskan mata pada objek yang 0.2
bergerak secara vertikal.
0.17
Scenario Ketika pointer berhenti 3 Thoriq Aunillah 0.185
bergerak, pejamkan mata untuk 0.2
10 detik dan hirup nafas 0.15
Mohammad Nurul
dengan dalam untuk relaksasi. 4 0.14
Anwar 0.13
Tekan tombol trigger dan
fokuskan mata pada objek yang 0.13
bergerak secara horizontal. 5 Ilham Faridi 0.135
0.14
industry-growth-continues-steady 136.
[Diakses 31 Oktober 2016]. WHO, 2014. Visual impairment and blindness.
[Online]
Hildreth, H. R. et al., 1947. The Effect of
Available at:
Visual Training on Existing Myopia.
http://www.who.int/mediacentre/factsh
American Journal of Ophthalmology,
eets/fs282/en/
30(12), pp. 1563-1576.
[Diakses 3 Maret 2016].
Ilyas, S., 2003. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:
Gaya Baru.
Ilyas, S., 2004. Ilmu Perawatan Mata. Jakarta:
Sagung Seto.
Jaco, 2013. KESEHATAN : iBrite. [Online]
Available at:
https://www.jaco.co.id/index.php/produ
ct/produk-kesehatan/mata/ibrite
[Diakses 28 Maret 2017].
Kemdikbud, 2017. Arti Kata - Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]
Available at: http://kbbi.web.id/
[Diakses 15 Juni 2017].
Kemenkes, 2012. Mata Sehat Di Segala Usia
Untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Masyarakat Indonesia. [Online]
Available at:
http://www.depkes.go.id/article/print/20
82/mata-sehat-di-segala-usia-untuk-
peningkatan-kualitas-hidup-
masyarakat-indonesia.html
[Diakses 3 Maret 2016].
König, I., Beau, P. & David, K., 2014. A new
context: Screen to face distance. 2014
8th International Symposium on
Medical Information and
Communication Technology (ISMICT),
pp. 1-5.
Oxenfeld, N., 2013. Integral Eyesight
Improvement. [Online]
Available at:
http://integraleyesight.com/
[Diakses 1 November 2016].
Seeing, 2016. Bates Method International.
[Online]
Available at:
http://seeing.org/techniques/index.html
[Diakses 27 Maret 2016].
Sudarmawan & Ariyus, D., 2007. Interaksi
Manusia & Komputer. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Tajeda, J. J. & Raymond, . J., 2012. On the
Misuse of Slovin’s Formula. The
Philippine Statistician, 61(1), pp. 129-