Anda di halaman 1dari 9

APLIKASI CEKMATA

KATARAK

Disusu oleh :
Rony tan enwan (2013020030)
(1B) TEKNIK INFORMATIKA
2021
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Persiapan
3.2. Pelaksanaan
3.3. Target Hasil
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data dari Journal of Hospital Infections , penyebaran Covid-19 dapat dengan
mudah terjadi dilingkungan Rumah sakit .Penyebaran itu berupa bekas bekas droplet yang
dikeluarkan orang yang terpapar Covid-19 dan terbawa oleh para pengunjung – pengunjung
maupun para pasien yang berada di Rumah sakit .Dengan masalah itu dibuatlah sebuah
aplikasi agar masyarakat kususnya penderita katarak tidak perlu bolak balik untuk mengecek
kesehatan matanya

Katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia dan
di dunia. Dari semua kebutaan pada masyarakat, lebih dari 50% disebabkan oleh katarak.
Tingginya angka kebutaan karena katarak ini banyak diakibatkan karena jumlah dokter mata,
terutama di daerah-daerah pelosok, yang masih sangat minim. Padahal apabila terdeteksi
sejak dini, katarak dapat disembuhkan.

Keterbatasan tersebutlah yang berbuah pengembangan sebuah platform berbasis aplikasi


untuk mendeteksi penyakit katarak bernama Cekmata.

Dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML)
untuk mendeteksi dini katarak di mata dengan mudah. Pengguna hanya cukup mengunggah
foto matanya pada aplikasi Cekmata, teknologi AI dan ML kemudian akan mendeteksi
pigmen mata dan dalam waktu singkat menghasilkan hasil pengecekan. Jika mata pengguna
terdeteksi katarak, sistem akan mengarahkan pengguna untuk melakukan pemeriksaan lebih
lanjut ke dokter mata atau rumah sakit terdekat.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu Aplikasi Cekmata
b. Bagaimana cara kerja Cekmata
c. Apa manfaat Aplikasi Cekmata
d. Apa manfaat Cekmata dalam Pademu Covid-19
1.3 Tujuan

Dibuatnya aplikasi ini berkaitan dengan maraknya penyebaran Covid-19 di Indonesia.


Diharapkan para masyarakat dapat mengenali mata katarak secara dini ,dengan itu para
masyarakat dapat terbantu atas efeksienya waktu , dengan tidak harus bolak balik ke Rumah
sakit apalagi dalam kondisi Pandemi Covid-19.

1.3 Manfaat

Manfaat yang bisa diambil dari aplikasi ini tentunya berhubungan dengan pencegahan
penyebaran virus Covid-19 .Dengan aplikasi ini diharapkan masyarakat tidak perlu dating
langsung ke Rumah sakit untuk Cek mata , dengan hasil yang keluar dari aplikasi Cekmata
sudah bisa di bawa ke Rumahsakit untuk langsung dilakukan penanganan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan aplikasi tak lepas dari maraknya perkembangan teknologi di dunia. Yang
dimaksud adalah teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) .
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah simulasi dari kecerdasan yang
dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir
seperti halnya manusia. Istilah kecerdasan buatan diciptakan pada tahun 1956, tetapi AI telah
menjadi kian populer saat ini berkat peningkatan volume data, algoritme canggih, dan
peningkatan daya serta penyimpanan komputasi.

Riset AI awal pada tahun 1950-an mengeksplorasi topik-topik seperti penyelesaian


masalah dan metode simbolik. Pada tahun 1960-an, Departemen Pertahanan AS menaruh
minat terhadap jenis pekerjaan ini dan mulai melatih komputer-komputer untuk menirukan
penalaran manusia yang mendasar. Misalnya, Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA) menyelesaikan proyek pemetaan jalan pada tahun 1970-an. Dan DARPA
menghasilkan asisten pribadi cerdas pada tahun 2003, jauh sebelum Siri, Alexa atau Cortana
diberi nama.

Pekerjaan awal ini membuka jalan bagi otomatisasi dan penalaran formal yang kita lihat
di komputer saat ini, termasuk sistem pendukung keputusan dan sistem pencarian pintar yang
dapat dirancang untuk melengkapi serta meningkatkan kemampuan manusia.

Machine learning adalah aplikasi dari disiplin ilmu kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) yang menggunakan teknik statistika untuk menghasilkan suatu model otomatis
dari sekumpulan data, dengan tujuan memberikan komputer kemampuan untuk "belajar".
Pembelajaran mesin atau machine learning memungkinkan komputer mempelajari sejumlah
data (learn from data) sehingga dapat menghasilkan suatu model untuk melakukan proses
input-output tanpa menggunakan kode program yang dibuat secara eksplisit. Proses belajar
tersebut menggunakan algoritma khusus yang disebut machine learning algorithms. Terdapat
banyak algoritma machine learning dengan efisiensi dan spesifikasi kasus yang berbeda-beda.
Dengan digabungkanya teknologi Machine learning dan Artificial Intelegence dibuatlah
aplikasi Cekmata . dari data data yang diinput di machine learning berupa data data mata
katarak seperti pigment mata , warna mata , kejelasan mata dll ,maka bisa diwujudkanya data
itu menjadi sebuah barometer mengenai penyakit katarak mata.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1. Persiapan

Dikutip dari Halodoc bahwa penderita katarak memiliki gejala atau ciri ciri sebagai
berikut yang dapat dijadikan barometer atau data yang bisa membuktikan ciri ciri penyakit
katarak diantaranya sbb ,

1. Penglihatan ganda, buram atau berkabut, hingga tidak bisa melihat sama sekali. Pada
penglihatan buram, warna objek terlihat memudar atau menjadi tidak jelas. Kondisi
ini menyebabkan pengidap katarak sering berganti kacamata, karena ukurannya
mudah berubah.
2. Muncul bintik atau bercak saat penglihatan kurang jelas. Pada beberapa kasus, semua
objek terlihat seperti memiliki semburat kuning atau cokelat.
3. Pada keadaan terang, mata terasa silau. Ini karena pengidap katarat cenderung sensitif
terhadap sinar atau bahaya, sehingga melihat objek di cahaya terang seolah memiliki
lingkaran cahaya. Pada pengidap kataraknya, biasanya penglihatan di ruang temaram
(remang-remang) lebih jelas dibanding saat berada di ruang terang.

Dengan data-data tersebut kita bisa membuat sebuah machine learning yang dapat
mempelajari mengenai penyakit mata katarak yang bisa dibuat dalam sebuah aplikasi
yaitu Cekmata.
3.2. Pelaksanaan

Cara kerja aplikasi cek mata sangatlah simple , dimulai dari

1. pengumpulan data mengenai ciri ciri mata katarak


2. lalu diteruskan dengan memasukanya kedalam sebuha algoritma / Langkah
Langkah pencocokan ,apakah mata yang sedah diuji itu sama atau tidak dengan
data ciri ciri mata katarak
3. lalu dihasilkanya output apakah mata yang diuji itu katarak atau tidak

Lalu yang lebih penting adalah proses pemebelajaran oleh machine learning itu sendiri ,
machine learning dilatih untuk menghadapi proses kegagalan dimana dari setiap kegagalan
maka akan tercipta sebuah model yang menjadi data data mutakhir mengenai penyakit
katarak , maka dari proses itulah machine learnig bisa menciptakan keakuratan yang sangat
tinggi.
3.3. Target Hasil

Tentu dengan teknoligi machine learning target hasil keakuratan untuk mendeteksi
penyakit katarak sudah bisa tercapai , namun bukan itu yang menjadi pedoman awal aplikasi
ini diciptakan melainkan karena kita sekarang dalam kondisi pandemi Covid-19 kita
diharuskan untuk mengurangi kontak langsung dan tidak dianjurkan berpergian
keluar .Dengan aplikasi ini diharapkan para masyarakat bisa dengna mudah mengecek mata
tanpa harus pergi kerumah sakit ataupun dokter.

Dengan aplikasi ini kita bisa lebih menekan angka Covid-19 di Indonesia dan dapat
membantu para masyarakat agar tanggap dini mengenai penyakit mata katarak .

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/12/123100623/studi-tunjukkan-seberapa-
cepat-virus-corona-menyebar-di-rumah-sakit?page=allhttps://www.advernesia.com/
blog/data-science/machine-learning-adalah/
https://www.dicoding.com/blog/wp-content/uploads/2020/05/Internship-Robby-Cabang-
AI.jpg
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-tanda-dan-gejala-katarak-pada-lansia
https://ahlinyakatarakmata.wordpress.com/2017/08/26/ciri-ciri-gejala-penyakit-katarak-
mata/

Anda mungkin juga menyukai