MENGGUNAKAN
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PADA FOTO
Dosen Pengamampu:
Rozali Toyib,S.Kom,M.Kom
Disusun Olehh:
Kelompok II
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
rahmat dan bimbingan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.Makalah yang
berjudul “Aplikasi Pendekteksi Jerawat Dengan Menggunakan Teknik Pengolahan Citra Pada
Foto” ini sebagai pemenuhan tugas dari dosen pembina pengolahan citra digital.
Selama penyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi,namun berkat bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala tersebut dapat teratasi,pada kesempatan ini
dengan ketulusan hati penulis,penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-
banyaknya kepada yang terhormat.
Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam teknik penulisan
maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis,untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan,khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan tercapai,Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
3. Metode apa yang digunakan dalam pengenalan jerawat pada citra digital?
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan Teori
2.1 Jerawat
Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang mudah menyerang manusia. Dalam
dunia medis, jerawat disebut dengan akne. Menurut Straus (1993) dalam buku Dermatology in
General Medicine, akne vulgaris yaitu jenis akne yang paling sering dijumpai dan
miscellaneous types yang merupakan akne yang mempunyai banyak klasifikasi (Djuanda dkk.,
1999). Akne Vulgaris adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel
pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, nodus dan kista pada tempat predileksinya
(wajah, bahu, lengan bagian atas dan punggung) (Djuanda dkk., 1999).
Model warna merupakan cara untuk menspesifikasi warna menjadi beberapa standar.
Model warna digambarkan sebagai sistem koordinat pada subruang dengan model tertentu
yang mengandung warna, di mana setiap warna diwakili oleh satu titik (Gonzalez & Woods,
2002). Adapun masing-masing warna digunakan sebagai standar untuk hardware tertentu,
seperti RGB untuk monitor dan kamera atau HSV yang digunakan untuk keperluan pengolahan
citra.
2.3 Gambaran Umum (Arsitektur Sistem)
Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sistem dalam mengenali
jerawat pada citra. Pada dasarnya metode ini mengandung informasi yang membandingkan
hasil deteksi jerawat oleh sistem (nilai prediksi) dengan hasil penandaan jerawat oleh pakar
(nilai sebenarnya),dalam penelitian ini, pakar yang dimaksud adalah AVO.
1.True Positive (TP) adalah apabila nilai sebenarnya dan nilai prediksi menghasilkan hasil
yang positif.
2.True Negative (TN) adalah apabila nilai sebenarnya dan nilai prediksi menghasilkan hasil
yang negatif.
3 False Positive (FP) adalah apabila nilai sebenarnya bernilai negatif,tetapi prediksi
menghasilkan hasil yang positif.
4. False Negative (FN) adalah apabila nilai yang sebenarnya bernilai positif,tetapi prediksi
menghasilkan nilai yang negatif.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari implementasi sistem dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sistem dapat mengenali jerawat baik itu jerawat biasa maupun jerawat batu dengan prosentase 25%
jerawat biasa dan 45% jerawat batu,namun sistem belum mampu mengenali jerawat komedo dengan
hasil prosentase yang didapatkan adalah 0%.Hal tersebut dikarenakan sampel yang minim untuk
dijadikan sampel untuk target yang memiliki citra yang rendah.
3.2 Saran
Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari internet, sehingga sedikit sulit
untuk mendapat citra yang memenuhi. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik mencari
data langsung di lapangan atau bekerjasama dengan dokter kulit sehingga data yang
diperoleh bisa memenuhi standar kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA