Anda di halaman 1dari 25

IKATAN KIMIA

KOMPETENSI DASAR
KD pada KI-3
 Menganalisis proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, dan ikatan logam serta
interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik
materi.

KD pada KI-4
 Menganalisis proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, dan ikatan logam yang terjadi
pada beberapa senyawa dalam kehidupan
sehari-hari.
INDIKATOR KD PADA KI-3 DAN KI-4
 Mendiskripsikan peranan elektron valensi untuk mencapai
konfigurasi elektronyang stabil
 Menjelaskan kestabilan elektron berdasarkan teori oktet atau
duplet
 Menjelaskan pembentukan ikatan ion dengan benar
 Menjelaskan pengaruh gaya elekrostatik terhadap kekuatan ion
 Mampu mendiskripsikan peranan elektron terhadap kestabilan
konfigurasi elektron melalui diskusi
 Mampu menjelaskan kestabilan elektron berdasrkan teori oktet
atau duplet melelui menyimak materi dengan metode ceramah
 Memahami pembentukan ikatan ion
 Memahami pengaruh gaya elektrostatistik terhadap kekuatan
ion
 Menjelaskan pembentukan ikatan kovalen berdasarkan
penggunaan pasangan elektron dari unsur yang berikatan.
 Menjelaskan pembentukan ikatan logam
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu menjelaskan dengan kalimat sendiri peranan elektron
terhadap kestabilan konfigurasi elektron
 Siswa secara mandiri mampu memahami dan menjelaskan aturan
oktet atau duplet
 Siswa memahami pembentukan ion dengan benar
 Siswa secara mandiri mampu menjelaskan pengaruh gaya
elektrostatistik terhadap kekuatan ion
 Siswa mampu menentukan letak elektron pada tiap kulit atom
berdasarakan konfidurasi elektron.
 Siswa secara mandiri menjelaskan pembentukan ikatan kovalen
 Siswa dapat menggunakan struktur lewis untuk menggambarkan
ikatan kovalen
 Siswa memahami pasangan elektron dapat mempengaruhi jenis
ikatan kovalen
 Siswa mampu menentukan jenis ikatan kovalen melalui menghitung
banyaknya elektron yang berpasangan
 Siswa mampu memahami terbentuknya ikatan logam.
DEFINISI IKATAN KIMIA
 Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar
atom atau antar molekul dengan cara sebagai
berikut:
 Atom yang satu melepas elektron, sedangkan
atom yang lain menerima elektron.
 Penggunaan bersama pasangan electron yang
berasal dari masing-masing atom yang
berikatan.
 Penggunaan bersama pasangan electron yang
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
 Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur
yang tidak stabil, berusaha menjadi stabil
seperti unsur-unsur gas mulia (VIII A), yaitu
memiliki 8 elektron di kulit terluarnya.
Pembentukan ikatan berdasarkan kaidah octet
(8 elektron pada kulit terluar) dan kaidah
duplet (2 elektron pada kulit terluarnya).

 Golongan IA – IIIA  cenderung melepaskan


electron sebanyak electron valensinya,
membentuk ion positif (kecuali H, Be, B).
 Golongan IVA – VIIA  cenderung menerima
electron membentuk ion negative untuk
mencapai electron valensi = 8.
Lambang Lewis
 Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan
electron valensi.
 Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8
elektron valensi (4 pasang).
 Lambang lewis unsure dari golongan lain
menunjukkan adanya electron tunggal
(belum berpasangan).
Jenis ikatan kimia
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron
yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi:
 Ikatan ion
 Ikatan kovalen
 Ikatan logam
Ikatan Ion
 Ikatan atom antara unsure logam dengan
unsure non logam.
 Terbentuk antara atom elektropositif dengan
atom elektronegatif.
 Unsure logam memberikan elektronnya pada
unsure non logam.
Contoh soal:
Gambarkan proses pembentukan ikatan:
 Na dengan Cl
 Mg dengan Cl
 Na dengan O
 Al dengan F
 Mg dengan F
Ikatan Kovalen
 Ikatan atom antara unsure nonlogam dengan unsure
nonlogam.
 Terjadi pemakaian bersama electron dari kedua
unsure.
 Ikatan kovalen berdasarkan jenis ikatannya terbagi
menjadi 4, yaitu:
a. Ikatan kovalen tunggal = kedua atom yang
berikatan menyumbang satu electron.
b. Ikatan kovalen rangkap 2 = kedua atom yang
berikatan menyumbangkan dua electron.
c. Ikatan kovalen rangkap 3 = kedua atom yang
berikatan menyumbangkan tiga electron.
d. Ikatan kovalen koordinasi = electron yang
digunakan berikatan berasal dari satu atom.
Contoh soal:
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari
senyawa berikut:
 Atom H dengan atom H membentuk H
2

 Atom C dengan atom H membentuk CH4


 Atom O dengan atom O membentuk O2
 Atom C dengan atom O membentuk CO2
 Atom N dengan atom N membentuk N2
IKATAN KOVALEN
BERDASARKAN KEPOLARAN
Ikatan kovalen polar
adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika
elektron persekutuan di antara atom tidak
benar-benar dipakai bersama.
Hal ini terjadi ketika satu atom memiliki
elektronegatifitas yang lebih tinggi daripada
atom yang lain. Atom yang memiliki
elektronegatifitas yang tinggi memiliki tarikan
elektron yang lebih kuat.
Contoh: HF, HCl, NH3, PCl3, H2O, Cl2O
IKATAN KOVALEN
BERDASARKAN KEPOLARAN
Ikatan kovalen nonpolar
adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika
atom membagikan elektronnya secara setara
(sama).
Ikatan kovalen nonpolar terjadi pada molekul
gas atau diatomik.
Contoh: I2, H2, O2,Cl2, CH4, BCl3, PCl5, CO2.
Ikatan Logam
 Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya
gaya tarik menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan
muatan negative dari electron-elektron yang
bebas bergerak.
Beberapa perbandingan sifat fisis senyawa
yang dibentuk melalui ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam.
Senyawa ion Senyawa kovalen Senyawa logam
- Wujud cair dapat - Senyawa kovalen - Dapat
menghantarkan polar dapat menghantarkan
listrik menghantarkan panas dan listrik
listrik
- Dalam wujud padat - Senyawa kovalen - Mempunyai sifat
berbentuk Kristal non polar tidak mengkilap
dapat
menghantarkan - Memiliki kekerasan
listrik yang tinggi
- Larut dalam pelarut - Mudah larut dalam
polar (air) pelarut non polar
Kemungkinan rumus senyawa ion yang dapat
dibentuk dari logam L dan non logam X

Logam L Non logam X Kemungkinan


(golongan) (golongan) rumus senyawa
ion
IA VIIA LX
IA VIA L2X
IIA VIIA LX2
IIA VIA LX
IIIA VIIA LX3
IIIA VIA L2X3
Latihan Soal:
1. Tentukan jenis unsure pembentuk, electron
valensi, jenis ikatan dan struktur lewis pada
senyawa berikut:
a. Cl2
b. CaCl2
c. CH4
d. SO2
e. HF
2. Unsure A dengan nomor atom 19 berikatan
dengan unsure B dengan nomor atom 16.
Tentukan: a. ikatan yang terjadi? b. rumus
kimia senyawa tersebut?
Tata nama senyawa biner
 Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri dari dua macam
unsure yang berbeda.
 Senyawa biner yang terdiri dari unsure logam dengan unsure
non logam.
 Logam yang memiliki satu bilangan oksidasi.
 Penamaan:

 Contoh:
a. NaCl : Natrium Klorida
b. KI : ………………..
c. BaCl2 : ………………..
d. CaO : ………………..
e. NiCl2 : ………………..
f. MgF2 : ………………..
g. CaCl2 : ………………..
h. KBr : ………………..
 Logam yang memiliki lebih dari 1 bilangan
oksidasi.
 Penamaan:
Beberapa contoh kation dan anion
Kation Nama ion Anion Nama ion

H+ Hydrogen OH‑ Hidroksida

Na+ Natrium O2- Oksida

K+ Kalium F- Fluorida

Ag+ Perak Cl- Klorida

Mg2+ Magnesium NO2- Nitrit

Ca2+ Kalsium NO3- Nitrat

Ba2+ Barium I- Iodida

Fe2+ Besi (II) S2- Sulfida

Fe3+ Besi (III) N3- Nitrida

Cu+ Tembaga (I) CN- Sianida

Cu2+ Tembaga (II) SO4- Sulfat

Au+ Emas (I) SO3- Sulfit

Au3+ Emas (III)

Pb2+ Timbal (II)

Pb4+ Timbal (IV)

Zn2+ Zink
 Contoh soal:
Fe2O3 : Besi (III) Oksida
(jumlah Fe x biloks Fe) + (jumlah O x biloks O) = 0
(2 x biloks Fe) + (3 x (-2)) = 0
2 biloks Fe + (-6) =0
2 biloks Fe = +6
biloks Fe =
Contoh soal:
a. FeCl2 : …………………………….
b. SnO : …………………………….
c. SnO2 : …………………………….
d. CuCl : …………………………….
e. CuCl2 : …………………………….
f. PbCl4 : …………………………….
g. ZnCl2 : …………………………….
 Senyawa biner yang terdiri dari unsure non
logam dengan unsure non logam.
 Atom yang cenderung bermuatan positif
diletakkan di depan, sedangkan atom yang
cenderung bermuatan negatif diletakkan di
belakang sesuai dengan urutan berikut ini.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I –
Br – Cl – O – F
 Contoh:
Amonia : NH3 bukan H3N
Air : H2O bukan OH2
Senyawa dari dua jenis unsure nonlogam diberi nama sesuai nama
kedua unsur yang bersangkutan, diberi akhiran –ida.
a. Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom
lain, maka atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di
depan, dan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan di
belakang dengan akhiran –ida.

b. Pasangan atom
 Aturan penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang
menyatakan jumlah atom non logam, diikuti dengan nama unsure
dan diakhiri dengan akhiran –ida.
 Contoh:
 CO : karbon monoksida
 CO : …………………..
2

 N2O5 : …………………..
 N2O : …………………..
 NO : …………………..
 CS2 : …………………..

Anda mungkin juga menyukai