Disusun oleh:
Suryadin (2019060025)
Khaerunisa (2021060188)
Sri Endang (2020060133)
Fifi Anggriani (2019060068)
Wardatul Nafisa (2019060089)
Muhammad Fauzan (2019060015)
Muhammad Fajarullah (2019060064)
BIMA
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Diagnosis Penyakit Kulit Menggunakan Metode Certainty
Factor.
Makalah Diagnosis Penyakit Kulit Menggunakan Metode Certainty Factor disusun guna
memenuhi Tugas UAS pada Mata Kuliah Sistem Pakar dan SPK. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemahaman mengenai masalah penyakit Kulit
dan membangun kerja sama yang baik antar kelompok, memahami dan menguasai kegiatan
wawancara serta memperoleh informasi dari hasil wawancara.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Teguh Ansyor,
M.Kom selaku Dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan hasil
wawancara ini. Satu harapan yang penulis harapkan semoga karya tulis ini dapat berguna
bagi pembaca umunya dan penulis khususnya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LATAR BELAKANG............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................................. 3
2.2 Landasan Teori.................................................................................................................. 4
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 7
3.1 Metode Wawancara ........................................................................................................... 7
3.2 Metode Observasi .............................................................................................................. 7
3.3 Studi Pustaka ..................................................................................................................... 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 9
4.1 Analisis Data ..................................................................................................................... 9
4.2 Kasus ............................................................................................................................... 12
4.3 Pembobotan ..................................................................................................................... 13
4.4 Perhitungan Manual Metode Certainty Factor ............................................................... 15
4.5 Tingkat Akurasi ............................................................................................................... 24
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 25
Kesimpulan ............................................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 26
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan adanya perkembangan teknologi pada saat ini, kita dapat mendeteksi
penyakit kulit berdasarkan gejalanya tanpa harus menemui dokter secara langsung. Salah
satu perkembangan teknologi tersebut adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan
manusia untuk memecahkan masalah- masalah yang biasanya membutuhkan keahlian
seorang pakar.
Metode yang akan diterapkan dalam sistem pakar ini adalah metode Certainty
Factor (CF). Metode ini digunakan untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact
reasoning) seorang pakar. Seorang pakar, (misalnya dokter) sering kali menganalisis
informasi yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, “kemungkinan besar”, “hampir
pasti”. Untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan Certainty Factor (CF) guna
menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sering dihadapi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
penyakit kulit yang di alami user. Dengan adanya aplikasi ini dapat memberikan pemasukan
tambahan untuk instansi.
Dan menurut Muhammad Angga Kurnia Cahyana dan Pastima Simanjuntak (2020) dalam
jurnalnya yang berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Kusta Dengan
Metode Forward Chaining. Berdasarkan penelitian yang telah dijelaskan bahwa pengamatan
terhadap sistem yang dibuat apakah telah berjalan dengan sesuai apa yang diinginkan
sebelumnya dan apakah telah bekerja dengan baik dan benar. Pengamatan dilakukan
berdasarkan perpaduan antara laporan hasil penemuan sistem pakar denganhasil penemuan
seorang pakar kemudian hasilnya semua sesuai. Sistem pakar mendiagnosis penyakit kusta
adalah sistem yang dirancang dan diprogramkan berbasia web yang berguna untuk untuk
mendiagnosis penyakit kusta menggunakan pemrogaman php dan MySQL.
4
4. Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Istilah
knowledge-based expert system muncul karena untuk memasukkan masalah, sistem
pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan ke dalam
komputer. Seseorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar
menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant [Sutojo, dkk., 2011:160].
Keterangan:
CF[h,e] : Certainty Factor dalam hipotesis h yang dipengaruhi oleh fakta e.
MB[h,e] : Meansure of Believe, merupakan nilai kenaikan dari kepercayaan
hipotesis h dpengaruhi oleh fakta e.
MD[h,e] : Meansure of Disbelieve, merupakan nilai kenaikan dari ketidakpercayaan
hipotesis h dipengaruhi oleh fakta e.
H : hipotesa
E : evidence
Untuk mengombinasikan dua atau lebih aturan, sistem berbasis pengetahuan dengan
beberapa aturan, masing-masing darinya menghasilkan kesimpulan yang sama tetapi faktor
ketidakpastiannya berbeda, maka setiap aturan dapat ditampilkan sebagai potongan bukti
yang mendukung kesimpulan bersama.
Untuk menghitung CF (keyakinan) dari kesimpulan diperlukan 3 tahapan perhitungan
yaitu:
Certainty Factor untuk kaidah dengan premis tunggal (single premis rules)
5
CF[H,E] = CF[E] *CF[rule]
= CF[user] *CF[pakar]
Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similary concluded rules)
CF combine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-CF[H,E]1]
CF combine CF[H,E]old,3= CF[H,E]old + CF[H,E]3 * [1CF[H,E]old]
CF combine = Cfold + CFgejala *(1 - CFold)
Persentase Penyakit
6
BAB III
METODE PENELITAN
Pada penelitian ini penyusun melakukan wawancara dengan seorang dokter yang
bernama Dr.Saiful Bahri yang bertugas di Puskesmas Palibelo untuk mendapatkan informasi
mengenai penyakit kulit beserta gejalanya. Data yang diperoleh dari pakar dijadikan sebagai
data sampel.
7
3. Subrianto Chandra, Yuhandri Yunus dan Sumijan (2020) dalam jurnalnya yg
berjudul Sistem Pakar Menggunakan Metode Certainty Factor untuk Estetika
Kulit Wanita dalam Menjaga Kesehatan.
4. Yayak Kristiyan P (2017) dalam jurnalnya yang berjudul Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Kulit Menggunakan Metode Forward Chaining.
5. Muhammad Angga Kurnia Cahyana dan Pastima Simanjuntak (2020) dalam
jurnalnya yang berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit
Kusta Dengan Metode Forward Chaining.
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
9
P5 Kudis (Skabies) 1. Rasa gatal pada malam hari disela jari
kaki, tangan dan sebagainya
2. Munculnya ruam
3. Munculnya luka dan kulit berkerak.
P6 Herpes 1. Rasa gatal
2. Kulit sensistif
3. Munculnya ruam tidak rata
4. Terasa terbakar
5. Munculnya bercak disisi tubuh.
P7 Psoriasis 1. Ruam memerah
2. kulit terkelupas
3. Terasa kering
4. Bersisik
P8 Kurap 1. Bercak merah
2. Gatal
3. Bersisik pada area kulit
4. Ruam yang berkembang menjadi
melepuh,
P9 Cacar Air 1. Demam
2. Sakit tenggorokan
3. Sakit perut ringan
4. Sakit kepala
5. Lelah dan lemas
6. Hilang nafsu makan
7. Bintik merah berisi cairan.
P10 Jerawat (Acne) 1. Benjolan yang berwarna kemerahan atau
kuning
2. Sensasi panas atau terbakar akibat
peradangan
3. Timbul rasa gatal pada benjolan
P11 Impetigo 1. Kulit gatal
2. Kulit memerah
3. Melepuh berisi nanah
10
P12 Kinea (Panu) 1. Bercak putih
2. Gatal
3. Bersisik.
P13 Kusta 1. Gatal
2. Kulit mati rasa
3. Kulit tidak berkeringat
4. Muncul luka tapi tidak terasa sakit
5. Otot melemah.
11
4.2 Kasus
Adapun masalah yang terjadi pada penelitian ini antara lain terdapat pada tabel 4.3
dibawah ini:
Tabel 4.3 Kasus/Permasalahan
Kasus/Permasalahan Penyebab
Banyaknya penyakit kulit yang Penyakit kulit pada umumnya banyak sekali
dianggap remeh dan biasa oleh jenisnya dengan gejala – gejala yang hampir
masyarakat sehingga tidak langsung mirip, sehingga bagi penderita yang kurang
tertangani secara cepat. informasi dan pengetahuan terhadap gejala -
gejala yang ditimbulkan oleh penyakit kulit
dibiarkan begitu saja dan tidak segera ditangani
dengan baik.
Penyakit kulit memiliki banyak jenisnya, sehingga terkadang kita bingung dengan
gejala-gejala yang kita alami. Misalnya, gejala gatal bukan cuma terjadi apabila terkena
panu atau jamur tetapi bisa juga terjadi karena penyakit lain. Karena itu kita harus menemui
dokter untuk berkonsultasi secara langsung tentang penyebab gejala yang kita alami. Tetapi
terkadang banyak orang yang terkendala jarak dan waktu ataupun biaya untuk pergi ke
dokter hanya untuk mengetahui penyakit yang diderita berdasarkan gejala yang dialami.
Terkadang juga masyarakat takut untuk menemui dokter karena takut terdeteksi penyakit -
penyakit berbahaya lainnya dan masyarakat saat ini juga cenderung meremehkan penyakit
kulit karena kurangnya informasi dan pengetahuan tentang penyakit kulit tersebut. Maka
dari itu perlu adanya sebuah sistem yang membantu untuk mendeteksi secara dini gejala -
gejala dari penyakit kulit. Salah satu cabang ilmu komputer yang dapat membantu dalam
menangani deteksi penyakit kulit adalah sistem pakar. Pada penelitian ini, pembuatan sistem
pakar diagnosa penyakit kulit menggunakan metode Certainty Factor. Aplikasi diagnosa
penyakit kulit dapat melakukan diagnosa terhadap pasien berdasarkan gejala-gejala yang di
alami sehingga dapat diperoleh sebuah kemungkinan penyakit yang didertita pasien
12
4.3 Pembobotan
Pembobotan gejala merupakan sebagai acuan yang digunakan untuk mengukur
akurasi metode. Hasil pegujian metode tersebut kemudian akan dievaluasi berdasarkan
keyakinan dari seorang pakar. Tabel 4.4 berikut merupakan bobot untuk metode Certainty
Factor.
Tabel 4.4 Bobot metode Certainty Factor
No Certainty Term Nilai
1 Tidak yakin 0
2 Kurang yakin 0.1 – 0.3
3 Sedikit yakin 0,4 – 0.5
4 Cukup yakin 0.6 – 0.7
5 Yakin 0.8 – 0.9
6 Sangat yakin 1
Ketika melakukan wawancara dengan seorang pakar didapatlah sampel berupa data
penyakit kulit dan gejalanya serta pemberian bobot nilai tiap gejala yang ditentukan oleh
seorang pakar. Pada tabel 4.5 berikut dapat dilihat jenis penyakit kulit dan gejala serta bobot
nilai tiap gejala.
Tabel 4.5 Penyakit dan gejala serta bobot nilai tiap gejala
Kode Gejala Penyakit
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13
G1 Rasa gatal 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
G2 Kulit memerah 0,9 0,9 0,9
G3 Bersisik serta 0,7 0,7 0,7 0,7
pecah - pecah
G4 Terasa Panas 0,8 0,8
G5 Munculnya 0,9
pigmen/noda tak
biasa pada kulit
G6 Nyeri 0,8
G7 Tahi lalat terasa 0,7
perih dan tak
kunjung hilang
13
G8 Pembengkakan 0,8
kalenjar
G9 Sesak nafas 0,9
G10 Demam 0,8 0,8
G11 Pilek 0,7
G12 Bersin – bersin 0,9
G13 Badan lesu 0,8
G14 Sakit kepala 0,7 0,7
G15 Bercak merah 0,9 0,9
seluruh tubuh
G16 Benjolan merah 0,8 0,8
yang nyeri
G17 Kulit bengkak 0,7
disekitar benjolan
G18 Adanya nanah 0,9
dibisul
G19 Munculnya ruam 0,8 0,8 0,8
G20 Muncul luka dan 0,7
kulit berkerak
G21 Kulit sensitif 0,9
G22 Terasa terbakar 0,8
G23 Munculnya 0,7
bercak
G24 Kulit terkelupas 0,9
G25 Terasa kering 0,8
G26 Ruam yang 0,7
berkembang
menjadi melepuh
G27 Sakit tenggorokan 0,9
G28 Sakit perut ringan 0,8
G29 Lelah dan lemas 0,7
G30 Hilang nafsu 0,9
makan
G31 Bintik merah 0,8
berisi cairan
G32 Melepuh berisi 0,7 0,7
nanah
14
G33 Bercak putih 0,9 0,9
G34 Kulit mati rasa 0,7
G35 Kulit tidak 0,9
berkeringat
G36 Muncul luka tapi 0,8
tidak terasa sakit
G37 Otot melemah 0,7
CFCombine x 100%
Persentase = 0,921 x 100%
= 92,1%
2. P2 = (G1,G5,G6,G47,G8,G9)
15
G8 0,8 0,6
G9 0,9 0,5
3. P3 = (G1,G10,G11,G12,G13,G14,G15)
16
= 0,24 + 0,2128
CFG11 = CFPakar x CFUser CFOld1 = 0,4528
= 0,7 x 0,4 CFOld1 + CFG12 x (1 – CFOld1)
= 0,28 = 0,4528 + 0,45 x (1 – 0,4528)
= 0,4528 + 0,45 x 0,5472
CFG12 = CFPakar x CFUser = 0,4528 + 0,2462
= 0,9 x 0,5 CFOld2 = 0,699
= 0,45 CFOld2 + CFG13 x (1 – CFOld2)
= 0,699 + 0,24 x (1 – 0,699)
CFG13 = CFPakar x CFUser = 0,699 + 0,24 x 0,301
= 0,8 x 0,3 = 0,699 + 0,0722
= 0,24 CFOld3 = 0,7712
CFOld3 + CFG14 x (1 – CFOld3)
CFG14 = CFPakar x CFUser = 0,7712 + 0,42 x (1 – 0,7712)
= 0,7 x 0,6 = 0,7712 + 0,42 x 0,2888
= 0,42 = 0,7712 + 0,0960
CFOld4 = 0,8672
CFG15 = CFPakar x CFUser CFOld4 + CFG15 x (1 – CFOld4)
= 0,9 x 0,2 = 0,8672 + 0,18 x (1 – 0,8672)
= 0,18 = 0,8672 + 0,18 x 0,1328
= 0,8672 + 0,0239
CFCombine = 0,8911
CFCombine x 100%
Persentase = 0,8911 x 100%
= 89,11%
4. P4 = (G2,G16,G17,G18)
17
= 0,9 x 0,4 = 0,7575 + 0,0873
= 0,36 CFCombine = 0,8448
CFCombine x 100%
Persentase = 0,8448 x 100%
= 84,48%
5. P5 = (G1,G19,G20)
CFCombine x 100%
Persentase = 0,7235 x 100%
= 72,35%
6. P6 = (G1,G19,G21,G22,G23,)
18
= 0,32 = 0,4424 + 0,27 x (1 – 0,4424)
= 0,4424 + 0,27 x 0,5576
CFG21 = CFPakar x CFUser = 0,4424 + 0,1505
= 0,9 x 0,3 CFOld2 = 0,5929
= 0,27 CFOld2 + CFG22 x (1 – CFOld2)
= 0,5929 + 0,4 x (1 – 0,5929)
CFG22 = CFPakar x CFUser = 0,5929 + 0,4 x 0,4071
= 0,8 x 0,5 = 0,5929 + 0,1628
= 0,4 CFOld3 = 0,7557
CFOld2 + CFG23 x (1 – CFOld2)
CFG23 = CFPakar x CFUser = 0,7557 + 0,28 x (1 – 0,7557)
= 0,7 x 0,4 = 0,7557 + 0,28 x 0,2443
= 0,28 = 0,7557 + 0,0684
CFCombine = 0,8241
CFCombine x 100%
Persentase = 0,8241x 100%
= 82,45%
7. P7 = (G19,G24,G25,G3)
CFCombine x 100%
Persentase = 0,8306 x 100%
= 83,06%
19
8. P8 = (G1,G3.G15,G26)
9. P9 = (G10,G14,G27,G28,G29,G30,G31)
20
= 0,4014 + 0,24 x 0,5959
CFG27 = CFPakar x CFUser = 0,4014 + 0,1430
= 0,8 x 0,3 CFOld2 = 0,5444
= 0,24 CFOld2 + CFG28 x (1 – CFOld2)
= 0,5444 + 0,35 x (1 – 0,5444)
CFG28 = CFPakar x CFUser = 0,5444 + 0,35 x 0,4556
= 0,7 x 0,5 = 0,5444 + 0,1594
= 0,35 CFOld3 = 0,7038
CFOld3 + CFG29 x (1 – CFOld3)
CFG29 = CFPakar x CFUser = 0,7038 + 0,28 x (1 – 0,7038)
= 0,7 x 0,4 = 0,7038 + 0,28 x 0,2962
= 0,28 = 0,7038 + 0,0829
CFOld4 = 0,7867
CFG30 = CFPakar x CFUser CFOld4 + CFG30 x (1 – CFOld4)
= 0,9 x 0,3 = 0,7867 + 0,27 x (1 – 0,7867)
= 0,27 = 0,7867 + 0,27 x 0,2733
= 0,7867 + 0,0737
CFG31 = CFPakar x CFUser CFOld5 = 0,8604
= 0,8 x 0,4 CFOld5 + CFG31 x (1 – CFOld5)
= 0,32 = 0,8604 + 0,32 x (1 – 0,8604)
= 0,8604 + 0,32 x 0,1396
= 0,8604 + 0,0446
CFCombine = 0,905
CFCombine x 100%
Persentase = 0,905 x 100%
= 90,5%
21
CFCombine x 100%
Persentase = 0,7138 x 100%
= 71,38%
CFCombine x 100%
Persentase = 0,729 x 100%
= 72,9%
22
= 0,9 x 0,6 CFCombine = 0,7272
= 0,54
CFCombine x 100%
Persentase = 0,7272 x 100%
= 72,72%
CFCombine x 100%
Persentase = 0,674 x 100%
= 67,4%
23
4.5 Tingkat Akurasi
24
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan, perhitungan menggunakan metode Certainty Factor dan
pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Penyakit kulit yang sering menyerang tubuh menyebabkan timbulnya berbagai gejala,
seperti yang sering muncul diantaranya ; Gatal, kulit memerah, bintik berisi
cairan/nanah dan bersisik.
2. Penyakit kulit merupakan masalah yang komplek. Banyak faktor yang mempengaruhi
timbulnya penyakit ini, diantaranya adalah faktor kebersihan, daya tahan tubuh
(imunitas), kebiasaan, atau perilaku sehari-hari (makan, pergaulan, atau pola
hubungan) seksual, faktor fisik, bahan kimia, mikrobiologi, serta faktor lingkungan.
Akibat dari kelalaian tersebut tubuh jadi rentan terkena penyakit kulit, penyakit kulit
yang biasanya sering menyerang tubuh diantaranya ; Eksim, Melanoma, Rubella,
Furunkel, Skabies, Herpes, Psoriasis, Kurap, Cacar Air dan Jerawat.
3. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode Certainty Factor dengan sampel
data penyakit kulit sejumlah 13 penyakit dengan 38 gejala maka diperoleh tingkat
akurasi rata – rata sebesar 80,58%.
25
DAFTAR PUSTAKA
Gilberth Malo, Immanuela P. Saputro,dan Rinaldo Turang, 2019, Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Kulit Menggunakan Metode Certainty Factor, Jurnal Realtech ISSN: 1907-
0837, Vol. 15, No.1, April 2019.
Indyah Hartami Santi dan Ardita Irvan Septiawan, 2018, Metode Forward Chaining Pada
Sistem Pakar Dalam Mendiagnosis Penyakit Kulit, Jurnal Antivirus, ISSN: 1978-
5232, Vol. 12 No. 1 Mei 2018.
Muhammad Angga Kurnia Cahyana dan Pastima Simanjuntak, 2020, Aplikasi Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosis Penyakit Kusta Dengan Metode Forward Chaining,
Jurnal Comasie, ISSN 2715-6265 , Vol. 03 No. 01 2020.
Subrianto Chandra, Yuhandri Yunus dan Sumijan, 2020, Sistem Pakar Menggunakan
Metode Certainty Factor untuk Estetika Kulit Wanita dalam Menjaga Kesehatan,
ISSN: 2714-9730, Vol. No. 4 2020.
Yayak Kristiyan P 2017, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Menggunakan
Metode Forward Chaining, Jurnal Insand Comtech, ISSN 2302-6227, Vol. 2, No. 1,
Mei 2017.
Aris Kurniawan, Selasa 18 Januari 2022, Pengertian Wawancara, Teknik, Langkah , Metode,
Jenis, Ciri, Tujuan & Contoh , https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
wawancara/
M. Prawiro, Selasa 18 januari 2022, Pengertian Wawancara Secara Umum, Tujuan, Jenis, dan
Ciri - Pewawancara, https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html
Ridwan Karim, Selasa, 18 januarai 2022, Kajian Pustaka; Pengertian,Manfaat Jenis dan
Contoh, https://penerbitbukudeepublish.com/kajian-pustaka/
26
LAMPIRAN
27