Anda di halaman 1dari 7

Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No.

1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018


DOI: https://doi.org/10.30646/tikomsin.v8i1.453 ISSN Online : 2620-7532

Sistem Pakar Identifikasi Jenis Kulit Wajah


Dengan Metode Certainty Factor
Arial 11
Yovita Kinanti Kumarahadi1); M. Zainal Arifin2); Sigit Pambudi3); Tito Prabowo 4); Kusrini5)
1,2,3,4,5)
Magister Teknik Informatika, Universitas Amikom Yogyakarta
1) 2)
yovita.k@students.amikom.ac.id; zainal.arifin@students.amikom.ac.id;
3) 4) 5)
sigit.1129@students.amikom.ac.id; tito.prabowo@students.amikom.ac.id; kusrini@amikom.ac.id
…….
……. 11
ABSTRACT
The skin has many functions, including as a protective body, a sense of touch or
communication tools, and a temperature regulator. The desires of most people, especially
women, have white, healthy, clean and well-taken facial skin. However, the treatment does not
pay attention to the type of skin, causing new problems such as acne, dry skin and others. Doing
the skin care requires sufficient knowledge. This study aims to help providing identification of the
facial skin type using an expert system. The method of this research is certainty factor. The result
in this study is this system has been able to identify the type of facial skin with an accuracy of
91%. Thus, an expert system for identifying the type of facial skin can be used to assist users in
carrying out treatments.
Keywords: Expert System, Facial Skin, Certainty Factor

I. PENDAHULUAN jenis kulit normal, kering, kombinasi.


Kulit merupakan organ terluar dari tubuh Sedangkan untuk kulit berminyak pengaruh
yang melapisi tubuh manusia. Kulit kurang maksimal dilihat dari pori-pori, untuk
membentuk 15% dari berat badan kulit berminyak mungkin perlu waktu yang
keseluruhan. Pada permukaan luar kulit lebih lama untuk mendapatkan hasil yang
terdapat pori-pori (rongga) yang menjadi maksimal. Perawatan dengan masker jagung
tempat keluarnya keringat. Kulit memiliki dan minyak zaitun setelah 1 bulan menjadikan
banyak fungsi, diantaranya sebagai pelindung wajah terlihat lebih cerah, lembut, dan elastis
tubuh, sebagai alat indra peraba atau alat [2]. Sebelum melakukan perawatan kulit,
komunikasi, dan sebagai alat pengatur suhu. penentuan jenis kulit wajah sangat diperlukan
Keinginan sebagian besar manusia terutama karena penetapan perawatan kulit harus
wanita memiliki kulit wajah yang putih, sehat, disesuaikan dengan jenis kulit wajahnya.
bersih dan terawat. Akan tetapi dalam Peran dokter spesialis kulit sangat
perawatannya tidak memperhatikan jenis kulit diperlukan dalam penentuan jenis perawatan
sehingga menimbulkan masalah baru seperti kulit wajah sesuai dengan jenis kulit [3].
jerawat, kulit kering dan lain-lain. Untuk Terbatasnya jumlah dokter kulit dan jam
melakukan perawatan kulit dibutuhkan praktek dokter, proses antrian yang sangat
pengetahuan yang cukup. panjang dan jarak tempuh yang jauh
Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan kendala yang sering dialami oleh
mengidentifikasi jenis kulit wajah dan kebanyakan wanita yang melakukan
memberikan solusi yang sesuai dalam perawatan di klinik kecantikan.
melakukan perawatan. Hasil yang didapatkan Sistem pakar adalah sistem yang
dapat digunakan untuk membantu pengguna berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
maupun klinik kecantikan dalam mengambil ke komputer, agar dapat menyelesikan
keputusan terkait produk yang akan dipakai masalah yang seperti biasa dilakukan oleh
untuk perawatan. ahli. Banyak penelitian yang dilakukan dengan
memanfaatkan sistem pakar, karena seperti
II. TINJAUAN PUSTAKA yang sudah kita ketahui bersama bahwa
Beberapa penelitian terkait perawatan kulit teknologi infomasi sudah masuk ke dalam
diantaranya dilakukan untuk mengetahui semua bidang tidak hanya pada bidang
proses yang terjadi pada kulit [1]. Penelitian komputer. Pada dasarnya Sistem pakar ini
yang lainnya melakukan perawatan dibangun dimaksudkan untuk menggantikan
menggunakan masker jagung dan minyak peran dari seorang pakar [4].
zaitun menghasilkan terdapat pengaruh yang Penelitian diagnosa penyakit pada kulit
baik berdasarkan hasil pengamatan untuk dengan menggunakan metode Forward

21
Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No. 1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

Chaining dilakukan bertujuan untuk registrasi pasien. Pada penelitian ini sistem
mendeteksi dini jenis dan perawatan kulit pakar yang dibuat tidak diuji dengan hasil
wajah secara komputerisasi. Hasil dari diagnosa pakar [5].
penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang Penelitian lain bertujuan agar pengguna
mampu pendeteksian dan menelusuri masalah atau pasien dapat mendiagnosa penyakit kulit
dimulai dari ada faktornya terlebih dahulu baru yang diderita sebelum melakukan tindakan
dapat disimpulkan masalah apa yang lebih lanjut ke dokter ahli [13]. Aplikasi ini
dihadapinya [5]. menggunakan metode certainty faktor,
Berdasarkan dari beberapa penelitian implementasinya menggunakan bahasa
sebelumnya maka dalam penelitian sistem pemprograman PHP dan penyimpanan data
pakar ini menggunakan metode Certainty pendukungnya MySQL. Pada aplikasi ini akan
Factor (CF). Cara kerja metode Certanty ditampilkan gejala-gejala dari setiap penyakit.
Factor ini adalah dengan menunjukkan ukuran Hasil akhir aplikasi berupa jenis penyakit
kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. berdasarkan inputan gejala yang dipilih. Dari
Metode CF melakukan penalaran layaknya hasil pengujian yang dilakukan penulis kepada
seorang pakar, dan untuk mendapatkan nilai 30 pengguna atau pasien dan 2 dokter
kepercayaan. Proses perhitungan metode CF spesialis penyakit kulit, setelah melakukan
dilakukan dengan menghitung nilai perkalian pencocokan keluaran sistem maka dokter
antara nilai CF user dan nilai CF pakar dan menyimpulkan bahwa 73,15% gejala yang
menghasilkan nilai CF kombinasi. Nilai CF diinputkan dengan hasil keluaran jenis
kombinasi tertinggi yang menjadi keputusan penyakit pengguna sudah sesuai.
akhir dari metode CF. Penelitian selanjutnya bertujuan untuk
Beberapa penelitian yang menggunakan membantu para wanita dalam memilih bedak
metode CF diantaranya pendeteksi penyakit viva sesuai jenis kulitnya dengan cara
THT [6], pendiagnosa penyakit pada cabe merancang aplikasi sistem pakar dalam
merah [7], mendiagnosa penyakit gigi [8], penentuan bedak viva yang sesuai dengan
mendiagnosa penyakit paru-paru [9], jenis kulit [14]. Kesimpulan dari penelitian
mendiagnosa penyakit anak [10], tersebut dengan dilakukannya proses
mendiagnosa penyakit tebu [11], dan menentuan jenis kulit wajah yang sesuai pada
mendiagnosa penyakit kambing [12]. bedak viva dapat mengetahui bedak apa yang
Terdapat banyak jenis sistem pakar yang sesuai pada jenis kulit tersebut dan dari proses
menggunakan metode certainty factor pada yang dilakukan sistem berdasarkan jenis kulit,
sistem pakar penyakit kulit. Beberapa dan ciri-ciri kulit yang dimiliki pasien. Dari
penelitian terkait yang relevan dengan penelitian ini ada keterbatasan informasi dari
penelitian ini adalah sebagai berikut. hasil pengujian seberapa persen sistem pakar
Sistem pakar dapat membantu pasien akurat berdasarkan hasil pengujian yang
supaya tidak menunggu lama untuk dilakukan oleh dokter spesialis yang terkait
mendapatkan perawatan oleh dokter, sehingga atau seorang pakar terkait.
dapat menjadi alternatif untuk mengantisipasi Penelitian berikutnya bertujuan untuk
pengobatan secara cepat dan tepat [5]. Cara menghasilkan sebuah sistem pakar diagnosis
menggunakan aplikasi ini yaitu admin penyakit jerawat di wajah dengan metode
menginputkan gejala-gejala yang akan di pilih certainty factor dan mengetahui tingkat akurasi
oleh user, kemudian sistem akan mengelola sistem pakar diagnosis penyakit jerawat di
semua pilihan user menggunakan metode wajah dengan metode certainty factor [15].
Certainty Factor dan sistem akan Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat
mengeluarkan output berupa hasil diagnosa membantu dokter untuk mendiagnosa pasien
berupa jenis penyakit dan solusinya. Sistem dan dapat menyimpan hasil rekam medis
yang dibangun dapat membantu pasien dalam pasien sebagai bahan pertimbangan dalam
mengetahui jenis penyakit kulit wajah yang pemberian treatment selanjutnya. Untuk
sedang diderita pasien dan sesuai dengan proses pengujian pada penelitian ini penulis
analisa pakar penyakit kulit. Pada penelitian ini melakukan 3 pengujian yaitu: uji whitebox, uji
aplikasi yang digunakan adalah Visual Basic blackbox, dan uji akurasi sistem. Hasil dari uji
2010 dan Microsoft Access sebagai database akurasi sistem diperoleh akurasi penuh
dari sistem pakar yang dirancang. Pada sebesar 85%, akurasi sebagian sebesar 15%
tampilan menu utama terdapat beberapa dan error sebesar 0%.
menu, yaitu file master, konsultasi, laporan Sedangkan penelitian saat ini yang
dan keluar, pada file master terdapat form penulis lakukan yaitu bertujuan untuk
22
Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No. 1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

membantu pengguna mengetahui jenis kulit didapatkan setelah melakukan tahap ini adalah
berdasarkan gejala-gejala yang dialaminya rumusan masalah, judul penelitian, tujuan
dengan tujuan untuk mengetahui solusi untuk penelitian, tinjauan pustaka, dan data untuk
perawatan dan pantangan untuk membantu diolah.
pasien dalam memilih produk kecantikan.
Terdapat dua tahapan untuk menentukan 3.2 Tahap Pembobotan Sistem Pakar
certainty factor [16]. Tahap pertama Tahap pembuatan sistem pakar dilakukan
merupakan penentuan certainty factor parallel. dengan analisis dan desain, koding, serta
Pada tahap ini, certainty factor user dikali pengujian. Analisis desain dilakukan dengan
dengan ceritainty factor pakar. Persamaan mendeskripsikan kebutuhan sistem pakar,
dapat dilihat pada persamaan (1). merancang struktur data dan tampilan
CF (Paralel )  CF (User)  CF (Pakar) ………… (1) antarmuka sistem pakar, serta merancang
Tahap kedua merupakan penentuan aturan penelusuran diagnosis sistem pakar.
certainty factor kombinasi. Hasil dari Koding dilakukan dengan menerjemahkan
persamaan (1) akan digunakan untuk desain sistem pakar ke dalam bahasa
melakukan penghitungan di persamaan (2). pemrograman dan menerapkan aturan
CF (old )n  CFn  CFn1  (1  CFn ) …………… (2) menggunakan Certainty Factor. Output yang
didapatkan setelah melakukan tahap ini adalah
Nilai certainty factor kombinasi akan didapat rancangan struktur data, tampilan antarmuka,
setelah melakukan persamaan (2) secara rancangan aturan diagnosis, koding, dan uji
berulang sesuai dengan banyaknya indikator sistem pakar.
masing-masing jenis kulit. Hasil dari
persamaan (2) akan digunakan sebagai 3.3 Tahap Kesimpulan
hitungan untuk persamaan (3). Tahap akhir penelitian dilakukan dengan
CF (old )n  CF (old )n1  CFn  (1  CF (old )n1) … (3) penarikan kesimpulan atas sistem pakar yang
telah dibuat. Output yang didapatkan setelah
III. METODE PENELITIAN melakukan tahap ini adalah Sistem Pakar
Metode penelitian merupakan prosedur Identifikasi Jenis Kulit Wajah dengan Metode
dan teknik penelitian. Alur penelitian Certainty Factor.
ditunjukkan sesuai dengan Gambar 1.
3.4 Tahap Pengujian
Tahap pengujian dilakukan untuk
mengevaluasi sistem secara fungsional.
Pengujian yang dipilih adalah blackbox, yaitu
pengujian yang dilakukan hanya dengan
mengamati hasil eksekusi melaui data uji dan
memeriksa fungsional sistem.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Penentuan dan Pembobotan Gejala
Untuk mengidentifikasi jenis kulit wajah,
sebelumnya ditentukan dahulu pembobotan
dari gejala yang akan digunakan sebagai
indikator. Gejala-gejala tersebut dipilih sesuai
dengan keadaan kulit wajah sesuai dengan
jenis kulit wajah yang dimiliki. Penentuan
gejala terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Gejala


Kode Gejala
Gambar 1. Alur Penelitian Gejala
G001 Tidak berminyak
3.1 Tahapan Awal Penelitian G002 Segar dan halus
Tahap awal penelitian dilakukan dengan G003 Bahan-bahan kosmetik mudah
merumuskan masalah, menentukan judul, menempel di kulit
menetapkan tujuan, melakukan studi literatur, G004 Terlihat sehat
dan mengumpulkan data. Output yang G005 Tidak berjerawat

23
Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No. 1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

Kode Gejala Jenis Kulit Wajah Kode Bobot


Gejala Gejala
G006 Mudah dalam memilih kosmetik G011 0.6
G007 Pori-pori kulit besar terutama di area G012 0.6
hidung, pipi, dagu G013 0.8
G008 Kulit di bagian wajah terlihat mengkilat Kombinasi G014 0.4
G009 Sering ditumbuhi jerawat G015 0.6
G010 Kulit kelihatan kering sekali G016 0.4
G011 Pori-pori halus G017 0.6
G012 Tekstur kulit wajah tipis Sensitif G018 0.8
G013 Cepat menampakkan kerutan-kerutan G019 0.8
G014 Sebagian kulit kelihatan berminyak G020 0.8
G015 Sebagian kulit kelihatan kering
G016 Kadang berjerawat 4.2 Interface Pengguna
G017 Susah mendapat hasil polesan Sistem pakar dalam penelitian ini
kosmetik yang sempurna merupakan sistem pakar berbasis web. Untuk
G018 Mudah alergi dapat melakukan proses diagnosa, user harus
G019 Mudah iritasi dan terluka
login terlebih dahulu. Jika user belum
G020 Kulit mudah terlihat kemerahan
mempunyai user login dan password, maka
user bisa memilih menu daftar. Tampilan awal
Secara umum, terdapat lima jenis kulit
web identifikasi jenis kulit wajah dapat dilihat
wajah, yaitu kulit normal, kulit berminyak, kulit pada Gambar 2.
kering, kulit kombinasi, dan kulit sensitif.
Setiap jenis kulit wajah, memiliki gejala
masing-masing serta bobot yang digunakan
untuk melakukan penghitungan. Bobot
menunjukkan nilai kepastian yang diberikan
oleh pakar seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Kepastian


CF Keterangan
0 Tidak Tahu
0.2 Tidak Yakin Gambar 2. Interface Web Sistem Pakar
0.4 Agak Yakin
0.6 Cukup Yakin Setelah user berhasil login, user bisa
0.8 Yakin memulai proses konsultasi. Konsultasi
1 Sangat Yakin dilakukan dalam tiga tahapan: memilih gejala,
mereview ulang gejala, dan mendapat hasil
Semakin besar bobot yang diberikan, konsultasi. Untuk memilih gejala, user harus
semakin besar pula nilai kepastian gejala memberikan checklist pada gejala yang
tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil dialami, kemudian menentukan tingkat
bobot yang diberikan oleh pakar, semakin kecil keyakinan dari tiap gejala tersebut. Halaman
pula nilai kepastian gejala tersebut. konsultasi dapat dilihat pada Gambar 3.
Pembobotan gejala kulit wajah dapat dilihat
pada Tabel 3.

Tabel 3. Pembobotan Gejala Kulit Wajah


Jenis Kulit Wajah Kode Bobot
Gejala
Normal G001 0.8
G002 0.8 Gambar 3. Halaman Konsultasi
G003 0.8
G004 0.8 Tahap selanjutnya yaitu mereview ulang
G005 0.8 gejala. User akan diperlihatkan tampilan daftar
G006 0.8 gejala yang sebelumnya telah dipilih. Halaman
Berminyak G007 0.8 review dapat dilihat pada Gambar 4.
G008 0.8
G009 0.8
Kering G010 0.8
24
Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No. 1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

Gambar 4. Halaman Review Gejala

Setelah user yakin dengan jawaban yang


dipilih, maka user dapat melanjutkan proses
untuk mendapatkan hasil konsultasi. Hasil Gambar 7. Penghitungan No 2
konsultasi akan menunjukkan jenis kulit wajah,
keterangan, skor, solusi serta produk yang Berdasarkan Gambar 8, untuk pertanyaan
dapat digunakan untuk perawatan. Dalam G009, user menjawab 0,4 yang berarti agak
penelitian sebelumnya, peneliti terdahulu yakin. Sehingga pertanyaan selanjutnya
hanya sekedar mengidentifikasi dan adalah G016.
memberikan solusi cara perawatan tanpa
memberi anjuran produk [16]. Padahal, untuk
melakukan perawatan, user harus
menggunakan produk yang sesuai dengan
jenis kulit wajahnya. Halaman hasil konsultasi
dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 8. Penghitungan No 3

Berdasarkan Gambar 9, untuk pertanyaan


Gambar 5. Halaman Hasil Konsultasi G016, user menjawab 0,8 yang berarti yakin.
Sehingga pertanyaan selanjutnya adalah
4.3 Implementasi Penghitungan G007.
Berikut merupakan contoh implementasi
penghitungan untuk mendapatkan hasil
identifikasi jenis kulit wajah. Persamaan yang
digunakan pada penghitungan ini adalah
persamaan (1), persamaan (2), dan
persamaan (3). Pada Gambar 6, pertanyaan
pertama yang muncul adalah kode gejala
G001. User memberikan nilai 0,2, yang berarti
tidak yakin. Dari nilai tersebut, pertanyaan
Gambar 9. Penghitungan No 4
gejala selanjutnya yang muncul adalah G008.
Berdasarkan Gambar 10, kesimpulan
sudah bisa ditarik karena salah satu dari
kelima jenis kulit wajah telah menunjukkan
skor di atas 90%. Sehingga, user tidak perlu
menjawab pertanyaan lagi dan akan langsung
mendapatkan hasil konsultasi.

Gambar 6. Penghitungan No 1

Berdasarkan Gambar 7, untuk pertanyaan


G008, user menjawab 0,6 yang berarti cukup
yakin. Sehingga pertanyaan selanjutnya
adalah G009.

Gambar 10. Penarikan Kesimpulan

25
Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No. 1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

4.4 Pengujian dan Responden


Pengujian yang dilakukan untuk sistem
pakar identifikasi jenis kulit wajah ini adalah
dengan menggunakan metode blackbox.
Penghitungan manual dilakukan dan hasilnya
dibandingkan dengan hasil konsultasi sistem.
Pengujian menunjukkan bahwa hasil dari
penghitungan manual sama dengan hasil
konsultasi sistem.
Setelah melakukan pengujian blackbox,
sistem pakar identifikasi jenis kulit wajah diuji
coba kepada beberapa responden.
Responden terdiri dari 35 orang wanita,
berusia rentang 15-50 tahun, dan sedang
melakukan perawatan di klinik kecantikan dan
didampingi oleh dokter kulit. Gambar 11
menunjukkan bahwa, 46% responden memiliki
kulit normal, 23% memiliki kulit kering, 8% Gambar 12. Diagram Kesesuaian Sistem Pakar
memiliki kulit berminyak, dan 23% memiliki
kulit sensitif. Gambar 13 menunjukkan bahwa, untuk
kulit normal, hasil sistem pakar berjumlah 16
sedangkan hasil pakar berjumlah 13. Untuk
kulit kering, hasil sistem pakar dan hasil pakar
berjumlah 8. Untuk kulit berminyak, hasil
sistem pakar berjumlah 3 dan hasil pakar
berjumlah 5. Untuk kulit sensitif, hasil sistem
pakar berjumlah 8 dan hasil pakar berjumlah 9.

Gambar 11. Diagram Jenis Kulit Wajah


Gambar 13. Grafik Perbandingan Hasil
Gambar 12 menunjukkan bahwa, 91%
hasil konsultasi sistem pakar sesuai dengan
V. PENUTUP
hasil konsultasi dokter klinik masing-masing
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat
responden dan 9% hasil konsultasi sistem
disimpulkan bahwa sistem pakar identifikasi
pakar tidak sesuai dengan hasil konsultasi
jenis kulit wajah sudah sesuai dengan pakar
dokter klinik masing-masing responden.
kulit sebesar 91%. Sehingga, sistem pakar ini
dapat membantu user untuk mengetahui jenis
kulit wajah supaya dapat melakukan
perawatan yang sesuai. Namun, penelitian ini
masih memiliki banyak kekurangan, antara lain
pengujian hanya menggunakan metode
blackbox dan belum melakukan konfirmasi
secara langsung dengan dokter kulit sebagai
pakar. Oleh sebab itu, pengembangan pada
penelitian berikutnya sangat diharapkan.
Pengembangan yang diharapkan pada

26
Jurnal TIKomSiN, Vol. 8, No. 1, 2020 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

penelitian berikutnya adalah pengujian Adinugroho, “Sistem Pakar Diagnosis


whitebox, konfirmasi lebih lanjut dengan dokter Penyakit Pada Kambing Menggunakan
kulit terkait sistem pakar. Metode Naive Bayes dan Certainty
Factor,” Jurnal Pengembangan Teknologi
DAFTAR PUSTAKA Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 2, no. 2,
[1] D. J. Tobin, “Introduction to skin aging,” pp. 451–458, 2018.
Journal of Tissue Viability, 2016. [13] S. Yastita, Y. D. Lulu, and R. P. Sari,
[2] P. Zarrintaj et al., “Can regenerative “Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada
medicine and nanotechnology combine to Manusia Menggunakan Metode Certainty
heal wounds? the search for the ideal Factor Berbasis Web,” Seminar Nasional
wound dressing,” Nanomedicine, vol. 12, Informatika, vol. 2012, no. semnasIF, pp.
no. 19. Future Medicine Ltd., pp. 2403– 54–61, 2012.
2422, 01-Oct-2017. [14] Irmawati, “Sistem Pakar Untuk
[3] Y. J. Kim and K. H. Lee, “Implementation Menentukan Jenis Kulit Yang Sesuai Pada
of an expert system for fundamental- Bedak Viva Dengan Menggunakan
cosmetics recommendations using Metode Certainty Factor,” pp. 54–58,
prolog,” Journal of Theoretical and Applied 2015.
Information Technology, vol. 95, no. 18, [15] I. M. A. Wirawan, “Sistem Pakar Diagnosis
pp. 4879–4887, 2017. Penyakit Jerawat Di Wajah Dengan
[4] J. Sundari et al., “Expert System to Detect Metode Certainty Factor Jurnal Nasional
Human’s Skin Diseases Using Forward Pendidikan Teknik Informatika | 97,” Jurnal
Chaining Method Based on Web Mobile,” Nasional Pendidikan Teknik Informatika,
MATEC Web of Conferences, vol. 218, pp. vol. 6, no. 2, pp. 96–106, 2017.
1–7, 2018. [16] I. H. Santi and B. Andari, “Sistem Pakar
[5] F. Riandari, “Sistem Pakar Mendiagnosa Untuk Mengidentifikasi Jenis Kulit Wajah
Penyakit Kulit Wajah,” Jurnal Mantik dengan Metode Certainty Factor,”
Penusa, vol. 1, no. 2, pp. 85–89, 2017. INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan
[6] K. E. Setyaputri and A. Fadlil, “Analisis Penerapan Teknologi Sistem Informasi,
Metode Certainty Factor pada Sistem vol. 3, no. 2, pp. 159–177, 2019.
Pakar Diagnosa Penyakit THT,” Jurnal
Teknik Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 30–35,
2018.
[7] F. Agus, H. E. Wulandari, and I. F. Astuti,
“Expert System With Certainty Factor For
Early Diagnosis Of Red Chili Peppers
Diseases,” 2017.
[8] J. Arifin, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Gigi dan Mulut Manusia Menggunakan
Knowledge Base System dan Certainty
Factor,” Jurnal Ilmiah Teknologi dan
Informatika ASIA (JITIKA), vol. 10, no. 2,
pp. 50–64, 2016.
[9] K. Umam, “Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode
Certainty Factor Berbasis Android,”
Universitas Muria Kudus, 2015.
[10] L. Katelia and Z. Budiarso, “Rancang
Bangun Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Balita Menggunakan Metode Certainty
Factor Berbasis Web Mobile,” 2018.
[11] I. H. Santi and B. Andari, “Sistem Pakar
Untuk Mengidentifikasi Jenis Kulit Wajah
dengan Metode Certainty Factor,”
INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan
Penerapan Teknologi Sistem Informasi,
vol. 3, no. 2, pp. 159–177, 2019.
[12] W. R. Ferdiansyah, L. Muflikhah, and S.
27

Anda mungkin juga menyukai