Sejatan dengan pendapat di atas, ulama Hanafiyah juga memberikan
definisi sebagai berikut :
Akad yang ditentukan untuk memberi hak kepada seoarang
laki-laki menikmati kesenangan dengan seorang perempuan
dengan sengaja.
Definisi-definisi yang diberikan beberapa pendapat imam
mazhab, para mujtahid sepakat bahwa nikah adalah suatu ikatan
yang dianjurkan syariat. Orang yang sudah berkeinginan untuk
menikah dan khawatir terjerumus ke dalam perbuatan zina, sangat
dianjurkan untuk melaksanakan nikah.
Selain itu nikah dalam arti hukum ialah akad (perjanjian) yang
menjadikan halal hubungan seksual sebagai suami istri antara
seorang pria dan seorang wanita.
Pengertian perkawinan menurut Undang-undang Perkawinan
adalah :
” Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa”.*
Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia disebutkan bahwa:
"Perkawinan menurut hukum Islam adalah akad yang sangat
kuat atau miitsaqon gholiidhon untuk mentaati perintah
Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah”.
B. SEJARAH HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA
1. Masa Kerajaan di Indonesia
Sebagai mana kita ketahui bahwa dahulu di Indonesia pernah
berdiri kerajaan-kerajaan Hindu yang mempunyai pengaruh di pulau
Jawa, Sumatera dan Bali, sedangkan di daerah lain mendapat
pengaruh dari zaman “Malaio polynesia”, yaitu : Suatu zaman dimana
* Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 1974
2 | DIMENS! KELUARGA DALAM PERSPEKTIF
DOKTRIN ISLAM DI INDONESIAnenek moyang kita masih memegang adat istiadat asli yang
dipengaruhi oleh alam yang serba kesaktian. Pada zaman Hindu ini
tumbuh beberapa kerajaan yang dipengaruhi oleh hukum agama
Hindu serta hukum agama Budha yang dibawa oleh para pedagang
(khususnya dari Cina)"
; Diantara kerajaan-kerajaan tersebut adalah kerajaan
Sriwijaya, Singosari dan Majapahit. Pada zaman Majapahit hukum
adat mendapat perhatian berkat usaha Mahapatih Gajah Mada,
diantara usaha yang dilakukan patih Gajah Mada yaitu : membagi
bidang-bidang tugas pemerintahan dan keamanan negara. Misal:
soal perkawinan, peralihan kekuasaan, ketentaraan Negara.
Keputusan pengadilan pada masa itu disebut : Jayasong (Jayapatra),
Gajahmada mengeluarkan suatu kitab UU, yaitu : “Kitab Hukum
Gajah Mada”®
Setelah kerajaan-kerajan bercorak hindu dan budha tersebut
runtuh, kemudian di Nusantara berdiri kerajaan-kerajaan bercorak
Islam. Agama Islam masuk ke bumi Nusantara ini secara damai pada
abad ke - 7 masehi atau bertepatan dengan abad ke- 1 hijriah, ada
juga yang berpendapat pada tahun ke-30 hijriah atau bertepatan
dengan tahun 650 masehi. Ketika wilayah Nusantara dikusai oleh
para sultan, hukum Islam diberlakukan di dalam wilayah
kekuasaanya dan sultan sendiri sebagai penanggung jawabnya.
Sultan berperan aktif sebagai penata agama Islam dengan cara
mengangkat penghulu sebagai qadhi syariah dan pemberi fatwa-
fatwa agama. Manifestasi dari ketentuan ini dapat dilihat dari bentuk
pemerintahan pada waktu itu, yaitu adanya alun-alun yang
dikelilingi olen pendopo kabupaten, Masjid Agung dan Lembaga
Pemasyarakatan.
Pada abad ke 13 M, Kerajaan Samudra Pasai di Aceh Utara
menganut hukum Islam Mazhab Syafi’.° Kemudian pada abad ke 15
dan 16 M di pantai utara Jawa, terdapat Kerajaan Islam, seperti
“ Rifyal Ka"bah, Penegakan Syariat Islam dt Indonesia, (Jakarta : Khairul Bayan, 2004), him.
202.
* Ibid, him.
Sj id It, Jakarta: Bulan Bintang), 1976, blm. 53.
Hamka, Sejarah Umat Islam Jil
DIMENS! KELUARGA DALAM PERSPEKTIF
ee eeoiy 1c) AM DI INDONESIA