Anda di halaman 1dari 16

METODE HARGA POKOK PESANAN

AKUNTANSI BIAYA
Dosen : Nicky Handayani

KELOMPOK 2 :
1. AMANDA SAFIRA (10220119)
2. ANGGI LUGGINA PRYHASTI (10220171)
3. BERNARD HALIM (10220317)
4. INE SEPTIANI (10220747)
5. MUHAMMAD FADEL ALFAROBI (11220010)
6. PRASETYO ABIMANYU (11220257)
7. PUTRI DEA ALWASYA (11220275)
8. RUDY MANURUNG (11220451)

2EA21

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2021
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul Metode Harga Pokok Pesanan Akutansi Biaya dapat
selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas membuat makalah ringkasan tentang
pengertian biaya dan konsep biaya supaya para mahasiswa bisa mengerti konsep akutansi biaya
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bu Nicky Handayani. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya
kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Makalah ini dibentuk atas dasar adanya tugas merangkum bab I dalam bentuk materi
perkuliahan akuntansi biaya yang saya rangkum dalam makalah ini. Semoga makalah ini
dapat membantu pembaca atau penulis agar lebih memahami materi yang di bahas dalam
perkuliahan akuntansi biaya

BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP PENGUMPULAN BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK


PESANAN
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan
harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari
penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per
satuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok
produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut
dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok
pesanan dimana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan
setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga
pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau
pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan
setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individu.

2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua
kelompok: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung

3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja sedangkan
biaya produksi tidak langsung disebut biaya overhead pabrik

4. Biaya produksi langsung dibebankan berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.

Sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

5. Harga pokok produksi per unit dihitung saat pesanan selesai diproduksi dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit
produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan :

1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus.

2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pemesan.

3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persedian di


gudang.

TUJUAN PENGUMPULAN BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK


PESANAN

Tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk
masing-masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau persatuan. Metode ini
menghitung biaya-biaya produksi dari pesanan tertentu yang dikumpulkan dan kemudian kalkulasi
harga pokok produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan
tersebut.

MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PESANAN

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan ke pemesan.

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

3. Memantau realisasi biaya produksi.

4. Menghitung laba/rugi tiap pesanan.

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca.

PROSEDUR BERKENAAN DENGAN BAHAN BAKU

Prosedur yang menyangkut bahan baku :

1) Pembelian bahan baku

2) Penggunaan bahan baku

Jurnal – Jurnal Yang Diperlukan

1. Mencatat pembelian bahan baku:

Persediaan bahan baku xxx

Utang dagang / Kas xxx

2. Mencatat pembelian bahan penolong:

Persediaan bahan penolong xxx

Utang dagang / Kas xxx

3. Mencatat pemakaian bahan baku :


BDP – Biaya bahan baku xxx

Persediaan bahan baku xxx

4. Mencatat pemakain bahan penolong:

BOP sesungguhnya xxx

Persediaan bahan penolong xxx

CONTOH KARTU PESANAN BAHAN BAKU

PROSEDUR BIAYA TENAGA KERJA

Prosedur biaya tenaga kerja dapat dibagi dalam dua tahap:

1. Mengumpulkan data-data upah, penjabaran pendapatan karyawan dan pembayaran gaji


dan upah.
2. Pembagian dan pembebanan biaya upah kepada masing-masing job, bagian perusahaan
dan kelompok-kelompok biaya lainnya.

JURNAL BIAYA TENAGA KERJA :

a. Mencatat yang terutang oleh perusahaan:

Gaji dan upah xxx

Utang gaji dan upah xxx

b. Mencatat distribusi

BDP – BTKL xxx

BOP sesungguhnya xxx

Biaya adm. & umum xxx

Biaya pemasaran xxx

Gaji dan upah xxx

c. Pembayaran Biaya Gaji & Upah

Utang gaji dan upah xxx

Kas xxx

PROSEDUR BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik dibebankan dengan tarif ditentukan dimuka.

• Tarif Ditentukan Dimuka :

Suatu jumlah yang diperoleh dengan membagi total biaya overhead pabrik yang diestimasi
untuk periode mendatang dengan total dasar alokasi biaya overhead pabrik yang diestimasi untuk
periode mendatang.

• Tarif BOP = = Estimasi BOP


Dasar Alokasi Biaya
• BOP Dibebankan= tarif BOP x Dasa Pembebanan

JURNAL-JURNAL YANG DIPERLUKAN

6. Mencatat BOP yang dibebankan :

BDP – BOP xxx

BOP yg dibebankan xxx

7. Mencatat BOP yang sesungguhnya :

BOP yg sesungguhnya xxx

Macam-macam rek. Yg dikredit xxx

8. Penutup BOP yg dibebankan :

BOP yg dibebankan xxx

BOP yg sesungguhnya xxx

9. Selisih BOP :

Selisih (kurang) BOP xxx

BOP yg sesungguhnya xxx

BOP yg sesungguhnya xxx

Selisih (Lebih) BOP xxx

CONTOH STUDI KASUS

PT. H.Quinzha.Monga adalah perusahaan percetakan dengan memakai metode

harga pokok pesanan. Pada bulan November 2017 perusahaan mendapat pesanan
untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari Pt.Quinzha Boutique dengan

harga yang dibebankan adalah Rp2.500 per lembar.

Pada bulan yang sama juga PT.Clano Indonesia memesan 50 spanduk dengan harga

Rp425.000 per buah. Diperusahaan.

PT.Quinzha Boutique diberi kode pesanan ELANG-0 dan PT.Clano diberi nomor

ELANG-02.

Setelah penyerahan tersebut pemesan akan membayar secara kredit.

Data Kegiatan dan Produksi

a. Pada tanggal 12 November 2015 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara

kredit yakni sebagai berikut:

• Bahan Baku

Kertas untuk brosur = Rp2.150.000

Kain putih 200 meter = Rp3.750.000

• Bahan Penolong

Bahan Penolong (B1) = Rp450.000

Bahan Penolong (B2) = Rp550.000

b. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk membuat pesanan ELANG-01

dan ELANG-02 .
Keterangan : Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 dipakai untuk membuat

pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai

untuk membuat pesanan ELANG-02.

c. Berdasarkan perhitungan dasar per jam tenaga kerja langsung, departemen

produksi mengeluarkan aturan dalam menentukan Biaya Tenaga Kerja. Berikut

perhitungannya.

• Upah tenaga kerja langsung untuk pesanan ELANG-01 selama 240

jam @Rp9.000.

• Upah tenaga kerja langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak

360 jam @Rp9.000.

• Upah tidak langsung adalah Rp2.500.000.

• Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp4.000.000.

• Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp2.250.000.

d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini memakai tarif BOP

sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan

ELANG-02. Biaya overhead pabrik yang sebenarnya keterkaitannya dengan

pemesanan yang di atas, yaitu :

• Biaya pemeliharaan gedung Rp500.000

• Biaya depresiasi gedung pabrik Rp1.000.000

• Biaya depresiasi mesin Rp1.500.000


• Biaya pemeliharaan mesin Rp250.000

• Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp750.000

e. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Menurut informasi untuk pesanan ELANG-

01 sudah selesai dikerjakan.

f. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui

bahwa untuk pesanan ELANG-02 masih dalam proses penyelesaian.

g. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah

diserahkan kepada pemesan. Pemesan akan membayar secara kredit dari penyerahan

tersebut.

DIMINTA

Berdasarkan informasi di atas, tolong buatkan jurnal yang diperlukan berdasarkan

Metode Harga Pokok Pesanan.

Metode Harga Pokok Pesanan

Jurnal-Jurnal yang diperlukan:

1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong


2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong

BDP – Biaya Bahan Baku

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

a. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang

b. Pencatatan Distribusi Biaya TK

c. Pembayaran Gaji & Upah


4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

Selisih BOP:

Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah

BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.

Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :

BOP yang Sesungguhnya:

Jurnal No. #2 Rp1.000.000

Jurnal No. #3b Rp2.500.000

Jurnal No. #4 Rp4.000.000

Jumlah BOP yang Sesungguhnya Rp7.500.000

BOP yang Dibebankan Rp. 8.100.000


(Selisih pembebanan lebih)

Jurnal Selisih BOP

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01)

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02)

7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual

Anda mungkin juga menyukai