1.1.
1.1. Tu
Tuju
juan
an Prak
Prakti
tiku
kum
m
Dari kegiatan praktikum ini, praktikan diharapkan :
1. Dapat memaham
memahamii definisi dan manfaat
manfaat dari mempelajari
mempelajari teori
teori antrian.
2. Dapat membuat
membuat system
system simulasi
simulasi sederhana dengan
dengan permasalaha
permasalahan
n system
antrrian yang terjadi dalam studi kasus industry.
3. Dapat
Dapat memaha
memahami
mi konsep
konsep dasar teori antrian
antrian sederhan
sederhanaa khususn
khususnya
ya pada
permasalahan
permasalahan layanan
layanan fasilitas
fasilitas tunggal.
tunggal.
1.2.
1.2. Land
Landas
asan
an Te
Teor
orii
1.2.
1.2.1
1 Peng
Penger
erti
tian
an Te
Teor
orii Ant
Antri
rian
an
Teori antrian diciptakan pada tahun 1909 oleh ahli matematika dan insinyur
berkebangsaan
berkebangsaan Denmark
Denmark yang bernama
bernama A.K Erlang.
Erlang. Menurut
Menurut P. Siagian
Siagian (1987),
(1987),
suatu antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan
layanan dari satu atau lebih pelayanan (fasilitas layanan). Studi matematikal dari
kejadian atau gejala garis tunggu ini disebut teori antrian. Kejadian garis tunggu
timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas)
pelayanan
pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga
sehingga nasabah yang tiba tidak bisa segera
mendapat layanan disebabkan kesibukan pelayanan.
Dalam
Dalam banyak
banyak hal,
hal, tambah
tambahan
an fasilitas
fasilitas pelayan
pelayanan
an dapat
dapat diberik
diberikan
an untuk
untuk
mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi, biaya
kare
karena
na memb
member
erika
ikan
n pelay
pelayan
anan
an tamba
tambaha
han,
n, akan
akan meni
menimb
mbul
ulka
kan
n pengu
penguran
ranga
gan
n
keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya,
sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya langganan
atau nasabah.
I–1
I-2
Sistem antrian yang memiliki banyak model, secara umum memiliki 6 elemen
elemen pokok, yaitu (Pangestu, dkk., 1989) :
a. Sumber masukan ( Input )
Sumber masukan dari suatu sistem antrian dapat terdiri atas suatu populasi
orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada sistem untuk
dilayani.
b. Pola kedatangan
Cara individu-individu dari populasi memasuki sistem disebut pola
kedatangan (arrival pattern). Individu-individu mungkin datang dengan tingkat
kedatangan (arrival rate) yang konstan ataupun acak/random (yaitu beberapa
banyak kedatangan individu-individu per periode waktu).
Distribusi probabilitas Poisson adalah salah satu dari pola-pola kedatangan
yang paling sering (umum) bila kedatangan-kedatangan didistribusikan secara
random. Hal ini terjadi karena distribusi Poisson menggambarkan jumlah
kedatangan per unit waktu bila sejumlah besar variabel-variabel random
mempengaruhi tingkat kedatangan. Bila pola kedatangan individu-individu
mengikuti suatu distribusi Poisson, maka waktu antar kedatangan atau
I-3
d. Kepanjangan antrian
I-4
Keterangan :
λ = Rata-rata tingkat kedatangan/jam
µ = Rata-rata tingkat Pelayanan/jam
Lq = Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam antrian (unit)
Ls = Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam sistem (unit)
Wq = Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam antrian (Jam)
Ws = Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam sistem (Jam)
P = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan
Pn = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
Po = Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
Secara umum sistem Single channel-single phase dimodelkan sebagai berikut:
Keterangan :
M = Antrian ; S = Fasilitas Pelayanan ( server )
2. Single channel-multiphase
Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phase- phase). Sebagai contoh : lini
produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya. Rumus-
rumus yang digunakan yaitu:
Q −1 2
λ λ
2 1 − Q
+ (Q − 1)
λ µ µ
Lq =
µ λ λ Q
1 − µ 1 − µ
I-6
Q +1
λ
Q
λ
1 − (Q + 1) + Q λ
µ µ 1 − n
λ µ λ
L = P=
Q +1
µ λ λ Q +1
λ
1 − µ
1 − µ
1 − µ
µ
Keterangan :
Q = Jumlah server
Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari sistem Single channel-
multiphase:
3. Multichannel-single phase
Sistem Multichannel-single phase terjadi ketika ada dua atau lebih fasilitas
pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.
Sebagai contoh model ini adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari
satu loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang rambut, dan
sebagainya. Rumus-rumus yang digunakan yaitu:
λ λ 1
P= L = Lq + W = Wq +
S µ µ µ
2 s
λ λ Po
λµ
Lq = µ Pw = µ λ
( S − 1)!( S µ − λ ) 2
Po − S µ
S ! 1
I-7
1
Po λ λ n S
λ
2 S
S =1
Wq = λ µ Po = + µ
µ
µ S ( S !) 1 −
∑ n!
µ
S n =0
S !
1 −
λ
S µ
Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari sistem Multichannel-single
phase:
4. Multichannel-multiphase
Sistem Multichannel-multiphase ditunjukkan oleh gambar 4. Sebagai
contoh, registrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di
rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai dengan
pembayaran. Pada umunya, jaringan antrian ini terlalu kompleks untuk dianalisa
dengan teori antrian, mungkin simulasi lebih sering digunakan untuk
menganalisa sistem ini.
Selain empat model struktur antrian di atas sering terjadi struktur campuran
(mixed arrangements) yang merupakan campuran dari dua atau lebih struktur
I-8
1.3.1 Penyelesaian
Berikut ini merupakan penyelesaian pada permasalahan tersebut. Dalam hal
ini 4,75 menit adalah 285 detik.
a. Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam antrian.
Tampilan selanjutnya meminta user untuk memilih metode antrian yang digunakan,
sesuai dengan permasalahannya maka dipilih Standar Single Server.