ANTRIAN
Sistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan
sumber daya yang relatif terbatas. Sering terjadi orang-orang, barang-barang,
komponen-komponen atau kertas kerja harus menunggu untuk mendapatkan jasa
pelayanan. Garis-garis tunggu ini sering disebut dengan antrian (queues),
berkembang karena fasilitas pelayanan (server) adalah relatif mahal untuk memenuhi
permintaan pelayanan dan sangat terbatas. Jadi dapat dirumuskan suatu antrian ialah
suatu garis tuggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih
pelayan (fasilitas pelayanan). Studi matematikal dari kejadian atau gejala garis
tunggu ini disebut teori antrian.
Dalam kehidupan sehari-hari, kejadian ini sering kita temukan, seperti dereta
mobil yang berhenti karena traffic light, antrian permitaan telepon pada suatu
switchboard, penonton pada gedung teater yang box office atau pada restoran
menunggu pesanan. Contoh lebih lnjut meliputi antrian pesawat-pesawat di lapangan
udara, kedatangan kapal disuatu pelabuhan, truk-truk yang menunggu muatan,
peralatan-perlatan yang menunggu diservis dan kedatangan pesanan pada gudang.
Teori antrian diciptakan dalam tahun 1909 oleh ahli matematik dan insinyru
berkebangsaan Denmark yang bernama A.K. Erlang. Dia mengembangkan model
antrian adalah untuk menentukan jumlah yang optimal dari fasilitas telephone
switching yang digunakan untuk melayani permintaan yang ada.
Tujuan
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan total dua
biaya, yaitu biaya languing penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung
yang timbul karena para individu harus menunggu untuk dilayani. Bila suatu sistem
mempunyai fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal, ini berarti membutuhkan
investasi modal yang berlebihan, tetapi bila jumlahnya kurang dari optimal hasilnya
adalah tertundanya pelayanan. Model antrian yang akan dibahas merupakan peralatan
penting untuk sistem pengelolaan yang menguntungkan dengan menghilangkan
antrian.
Input/Pelanggan
Sumber masukan dari suatu sistem antrian dapat terditi atas suatu populasi
orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada sistem unruk dilayani.
Bila populasi relatif besar sering dianggap bahwa hal itu merupakan besaran yang
tidak terbatas. Suatu populasi dinyatakan “besar” bila populasi tersebut besar
dibanding dengan kapasitas sistem pelayanan. Sebagai contoh, suatu masyarakat kecil
yang terdiri dari 10.000 orangmungkin akan menjadi suatu populasi yang tak terbatas
bagi sebuah pengecer tetapi mungkin tidak cukup besar bagi 100 shopping center
yang ada.
Sistem antrian
Kepanjangan Antrian
Banyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang
relatif besar, tetapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas yang terbatas.
Bila kapasitasantrian menjadi faktor pembatas besarnya jumlah individu yang dapat
dilayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan antrian
yang terbatas (finite), dan model antrian terbatas harus digunakan untuk menganalisa
sistem tersebut. Sebagai contoh sistem yang mungkin mempunyai antrian yang
terbatas adalah jumlah tempat psrkir atau station pelayanan atau jumlah tempat tidur
di rumah sakit. Secara umum model antrian terbatas lebih kompleks daripada sistem
antrian tak terbatas (infinite).
Disiplin Antrian
Disiplin antrian menunjukkan pedoman keputusan yang digunakan untuk
menyeleksi individu-individu yang memasuki antrian untuk dilayani terlebih dahulu
(prioritas). Ada 4 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan dalam praktek,
yaitu:
a. FCFS (First-come First-serviced) atau FIFO (First-in First-out) artinya lebih dulu
datang atau sampai lebih dulu dilayani. Misalnya antri beli tiket bioskop.
b. LCFS (Last-come First-served) atau LIFO (Last-in First-out) aritnya yang tiba
terakhir yang lebih dahulu keluar. Misalnya sistem antrian dalam elevator (lift)
untuk lantai yang sama.
c. SIRO (Service in random order) artinya, panggilan didasarkan pada peluang
secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu datang.
d. Prioritas, artinya prioritas pelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai
prioritas lebih tinggi dibandingkan mereka yang mempunyai prioritas lebih
rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam
garis tunggu. Misalnya seseorang yang keadaan penyakitnya lebih parah
dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.
Tingkat Pelayanan
Waktu yang digunakan untuk melayani individu-individu dalam suatu sistem
disebut waktu pelayanan (service time). Waktu ini mungkin konstan, tetapi juga
sering acak (random). Bila waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial atau
distribusi acak, waktu pelayanan (yaiut unit/jam) akan mengikuti suatu distribusi
Poisson.
Keluar (Exit)
Sesudah seseorang (individu) telah selesai dilayani, dia keluar (exit) dari
sistem. Sesudah keluar, dia mungkin bergabung pada satu diantara kategori populasi.
Dia mungkin bergabung dengan populasi asal dan mempunyai probabilitas yang sama
untuk memasuki sistem kembali, atau dia mungkin bergabung dengan populasi lain
yang mempunyai probabilitas lebih kecil dalam hal kebutuhan pelayanan tersebut
kembali.
Sistem-sistem Antrian
Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang
berbeda-beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas.
Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut:
1. Sistem pelayanan komersial.
2. Sistem pelayanan bisnis-industri.
3. Sistem pelayanan transportasi.
4. Sistem pelayanan sosial.
Sistem-sistem pelayanan sosial merupakan sistem-sistem pelayana yang
dikelola oleh kantor-kantor dan jawatan-jawatan lokal maupun nasional seperti kantor
tenaga kerja, kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskemas,
dan lain-lainnya.
Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari model-
model antrian seperti restoran, cafetaria, toko-toko, salon, supermarket dan lain-lain.
Sistem pelayanan bisnis-industri mencakup lini produksi, sistem material-
handling, sistem penggudangan dan sistem-sistem informasi komputer.
Struktur-strukutr Antrian
Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas
pelayanan dalam susunan saluran atau channel (single atau multiple) dan phase
(single atau multiple)yang akan mebentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda.
Istilah saluran atau channel menunjukan juumlah jalur (tempat) untuk
memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan.
Istilah phase berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, di mana para langganan harus
melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 model struktur antrian
dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian:
Fasilitas pelayanan
input Single channel, single-stage
3. Multichannel-Single Phase
Sistem multichannel-single phase terjadi (ada) kapan saja dua atau lebih
fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh model ini adalah
pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket pelayanan, potong rambut
oleh beberapa tukang potong dan sebagainya.
4. Multichannel- Multiphase
Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada
setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu.
Sebagai contoh herregisrtasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada
Model 1 M/M/1/I/I :
a. Banyaknya kedatangan ® Disribusi Poisson
b. Waktu antara kedatangan ® Ditribusi Eksponensial
λ
e (λ T)
- λT
Single Channel
Asumsi:
1. Kedatangan sesuai dengan distribusi poisson
2. Kedatangan dari infinit populasi
3. Kedatangan dilayani dengan sistem FCFS
4. Rata-rata kedatangan konstan
5. Waktu pelayanan sesuai dengan distribusi Eksponensial
6. Rata-rata pelayanan konstan
7. Rata-rata pelayanan > rata-rata kedatangan
l = mean kedatangan/jumlah kedatangan yang diharapkan
m = mean pelayanan/jumlah konsumen yang diharapkan terlayani
Model antrian:
1. Probabilitas tidak ada yang menunggu
Po = (1 - l/m)
2. probabilitas ada n unit yang menunggu
Pn = (l/m)n Po
3. Jumlah unit yang diharapkan dalam sistem
L = l/(m-l)
4. Jumlah unit yang diharapkan dalam antrian
Lq = l2/m (m-l) ® l/m · L (l/m-l)
= L-l/m l2/m (m-l)
5. Waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem
W = 1/m-l = L/l
6. Waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian
Wq = l/m (m-l) = Lq/l = W-1/m
7. Probabilitas unit yang datang harus menunggu
Pw = l/m
Lq = L-l/m = l Wq
L = Lq+l/m = l W
Wq = W-1/m = Lq/l
W = Wq+1/m = L/l
Kasus:
Perusahaan pencucian mobil mempunyai fasilitas mencucikan mobil dan membuat
mobil menjadi cemerlang . Rata-rata pelayanan 12 mobil/hari dengan jam hari
kerja 8 jam. Rata-rata kedatangan setiap harinya 10 mobil yang memerlukan
pelayanan.
Pemilik perusahaan ingin memperbesar labanya dengan memperbaiki sistem
kerjanya. Diasumsi sistem sebagai single channel, single-stage.
l = 10 mobil/hari
m = 12 mobil/hari
Jumlah unit yang diharapkan masuk sistem
λ 10
L= - = 5 mobil
μ - λ 12 - 10
Jumlah unit yang diharapkan dalam antrian
2
λ 100
Lq = - = 4,17 mobil
μ(μ - λ) 12(12 - 10)
Waktu yang diharapkan dalam sistem
1 1 1
W= - = hari = 4 jam
μ - λ 12 - 10 2
Waktu tunggu yang diharapkan dalam atrian
λ 10 5
Wq = - = hari (3,33 jam)
μ(μ - λ) 12(12 - 10) 12
Probabilitas kedatangan harus menunggu
λ 10
Pw = = = 0,833
μ 12
Probabilitas tidak ada antrian
æ λ ö æ 10 ö
Po = çç1 - ÷÷ = ç1 - ÷ = 0,167
è μ ø è 12 ø
m = 15 mobil/hari
λ 10
L = = = 2 mobil
μ - λ 15 - 10
λ2 10 × 10
Lq = = = 1,33 mobil
μ(μ - λ) 15(15 - 10)
1 1 1
W = = = hari = 1,6 jam
μ - λ 15 - 10 5
λ 10 2
Wq = = = hari = 1,067 jam
μ(μ - λ) 15(15 - 10) 15
λ 10
Pw = = = 0,667
μ 15
æ λ ö æ 10 ö
Po = çç1 - ÷÷ = ç1 - ÷ = 0,333
è μ ø è 15 ø
n
æλö
Pn = çç ÷÷ × Po
èμø
n Pn = (l/m)n . Po = (10/15)n (0,33)
1 0,222
2 0,148
3 0,099
4 0,066
5 0,044
l = 10 m = 15
biaya menunggu harian:
$ 10 ´ 10,67 jam = $106,70
Biaya pelayanan harian = $ 80
Biaya pengadaan sistem yang baru = $ 100
Total biaya = $ 106,70 + $ 80 + $ 100 = $ 286,70
Multiple Channel
Asumsi = asumsi Single Channel
l = rata-rata keedatangan
m = rata-rata pelayanan
s = jumlah channel
1
Po =
én =s -1
êå (λ/μ ) + (λ/μ )
n s
1
ù
ú
ê n =0 n! s! 1 - (λ/sμ) ú
ë û
(λ/μ) n
× Po jika n ≤ s
n!
(λ/μ) n
Pn = × Po jika n > s
s! s n -1
( λ/μ)s × ( λ/μs) × Po
Lq =
s![1 - λ/μs]2
λ
L = Lq +
μ
Lq
Wq =
λ
λ L
W = Wq + =
μ λ
λ
r = = faktor utilitas atrian
μs
s
1 æλö sμ
Pw = × çç ÷÷ × × Po
s! è μ ø s μ - λ
Contoh soal:
Pada kasus perusahaan pencucian mobil (kasus sebelumnya) jika kemudian
pemiliknya memilih alternatif lain, yaitu dengan menambah channel yang ada,
sehingga dua buah mobil bisa terlayani secara bersamaan.
l = 10 mobil
m = 12 mobil
s = 2 channel
1
Po =
é n =1 (10/12) n
(10/12) 2 1 ù
êå n!
+
2! 1 - (10/24) úû
ë n =0
1
=
é (10/12) 0
(10/12) (10/12) 2
1
1 ù
ê 0! + + ×
ë 1! 2! 1 - (10/24) úû
1 1
= =
[1 + 0,833 + (0,347 ×1,714)] 2,428
= 0,412
Pn =
n Pn
1 0,343
2 0,143
3 0,060
4 0,025
5 0,010
(10/12) 2 × (10/(12 × 20)) ( 0,412)
Lq =
(2!) (1 - 10 / 24) 2
(125/432) (0,412)
=
(98/144)
= 0,175 mobil
λ 10
L = Lq + = 0,175 + = 1,01 mobil
μ 12
0,175
Wq = = 0,018 hari
10
= 0,144 jam
1
W = 0,018 +
12
= 0,101 hari
= 0,808 jam
10 10
r = = =0,417
12 × 2 24
2
1 æ 10 ö 2 × 12
Pw = ×ç ÷ ×
2! è 12 ø 2 × 12 - 10
= 0,245
Soal
1. Sebuah transportasi sungai, rata-rata kedatangan sesuai dengan distribusi Poisson
yaitu 3 buah/jam. Alat tersebut bergerak kemudian kembali lagi rata-ratanya 15
menit.
2. Kedatangan truk disebuah suupermarket sesuai dengan distribusi Poisson, yaitu 4
truk/jam. Pekerja membongkar muat truk tersebut rata-ratanya 6 truk/jam
(sesuai dengan distribusi Eksponensial). Manajer supermarket tersebut berpikiran
untuk menambah satu orang pekerja lagi untuk mempercepat bongkar muat truk,
dengan harapan ada 12 truk/jam yang bisa dilayani. Biaya tenaga kerja/jam
untuk tiap pekerja adalah $ 10. Biaya menunggu bagi truk adalah $ 20/jam.
3. Apa yang harus dilakukan jika asumsi-asumsi yang digunakan dalam model
antrian tidak memenuhi ?