SKRIPSI
OLEH :
SEPTIANA WAHYUNI
2019
1
2
3
4
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), Tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
-Qs. Al-Insyirah-
“Nikmati setiap proses yang dilalui setelah itu lihatlah hasilnya, karena segala sesuatu yang
dikerjakan dengan sungguh-sungguh tidak akan pernah sia-sia”
-Swy-
5
PERSEMBAHAN
baginda Rasulluah SAW atas risalah yang dibawanya. Sebuah Karya tulis
Kedua Orang tuaku tersayang, tercinta, terhebat dan terbaik yang selalu
sukses dan Mamak Yulianti yang yang tiada henti selalu menghaturkan
untuk kesuksesan dan keberhasilanku hingga saat ini yang tak mungkin
terbalaskan.
Saudara yang saya sayangi Febi Kurniawan dan Dea Artika yang selalu
Bapak Dr. Aan Supian, M.Ag Selaku pembimbing dan Ibu Hermi
Untuk informan dalam skripsi ini sehingga aku bisa menyelesaikan tugas
akhir ini.
ini.
Utara
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi,
terimakasih.
ibu-ibu serta teman sejawat, tidak mungkin bisa menyelesaikan skripsi ini
3. Dr. Rahmat Ramdhani, M.Sos.I selaku Ketua Jurusan Dakwah yang selalu
4. Dr. Aan Supian, M.Ag selaku pembimbing I dan Hermi Pasmawati, M.Pd.,
5. Bapak/ibu dosen dan staf di lingkungan Civitas IAIN Bengkulu yang telah
6. Kedua orang tuaku Baba Haryadi dan Ibu Yulianti yang selalu
Angkatan 2014.
kata sempurna, maka dari berbagai pihak yang bersangkutan sudilah kiranya
untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Atas jasa
pahala yang berlipat ganda, Aamiin ya robbal alamin. Semoga skripsi ini
Bengkulu, 2018
Penulis
SEPTIANA WAHYUNI
1416323173
11
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 76
B. Saran ................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perjalanan kehidupan kemasa dewasa dan tua yang penuh dengan perasaan
tanggung jawab. Rasa dan kewajiban tanggung jawab tersebut bukan saja
untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain, seperti, keluarga,
tuntutan dan peran sebagai orang dewasa. Pada tahap ini, salah satu tugas
akan tetapi faktanya dilapangan masih ada remaja yang belum bisa
menentukan karirnya.3
1
HasanBasri, Remaja Berkualitas Problematika Remajadan Solusinya. (Yogyakarta:
PustakaPelajar, 2004), hlm. 41
2
Gunarsa, Psikologi Perkembagan Anak dan Remaja. (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,
2006). Hlm 196
3
Tika yuliana Atharini, Bimbingan Karier pada Remaja di Panti Sosial Buna Remaja Beran
Tridadi, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunakasi UIN Sunan Kalijaga, 2015) hlm 6
15
Remaja dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menyiapkan masa
depan agar mereka tidak terlindas oleh ketatnya persaingan global. Mereka
harus benar-benar siap, tidak hanya secara mental namun juga dari
dari kemampuan karir mereka kelak karena semua itu akan menentukan
generasi tetapi nilai yang terjadi dalam generasi dan antar generasi akan
manusia.5
mandiri dan bertanggung jawab dan sukses secara individual dan sosial.
yang memberikan pelayanan subtitusif bagi remaja. Panti ini mulai didirikan
4
Www.kompasiana.com
5
Muhammad Ansori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Hlm 109
16
pada tahun 1978 yang diberi nama Panti Karya Taruna, kemudian dengan
surat keputusan Materi Sosial Nomor: 41 Tahun 1979. Panti ini diubah
namanya menjadi Panti Penyantunan Anak Harapan, dan pada tahun 1995
pembangunan.6
banyak juga remaja yang tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih tinggal
di lembaga, seperti Panti Sosial Bina Remaja. Di panti ini, remaja diberikan
6
Profil Panti Sosial BinaRemaja (PSBR) Provinsi Bengkulu.
17
dan otomotif.
Penghuni Panti Sosial Bina Remaja yaitu, anak terlantar dan anak
beberapa hal, diantaranya mereka tidak memiliki orang tua, anak yatim,
piatu dan yatim piatu terlantar. Anak yang berasal dari keluarga tidak
mampu.7
orang remaja dengan rentang usia 17 tahun sampai dengan 21 tahun, dengan
berbagai macam latar belakang keluarga dari yatim piatu, anak terlantar,
saja, dimana penghuni Panti Sosial Bina Remaja ini terlihat aktif dan sangat
sebelum mereka keluar dari Panti Sosial Bina Remaja, mereka harus
lapangan, remaja yang telah mengikuti pelatihan ada yang bekerja sesuai
7
Observasi Awal, tanggal 13 desember 2017, di Panti Sosial Bina Remaja.
18
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas dan terarah maka penulis membatasi
D. Tujuan Penelitian
8
Observasi awal tanggal 13 Desember 2017, di Panti Sosial Bina Remaja.
19
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
didunia pekerjaan
motivasi dan partner, instruktur berasal dari pembina LP dan BLK Kota
Faktor yang menghambat yaitu warga binaan mempunyai sifat yang mudah
antar warga binaan, cara mengatasi hambatan tersebut dapat dilakukan pada
peserta yang satu dengan peserta pelatihan yang lain dilakukan diruang
data-data yang telah diolah oleh secara sistematis baik berupa kata-kata,
tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Hasil penelitian
masyarakat.
Institut Kemandirian Dompet Duafa memiliki andil yang cukup besar dalam
SKB Kulon Progo terdiri dari (a) persiapan pembelajaran terdiri dari
jamur, pelatihan budidaya air tawar, tata rias rambut, tanaman hortikultural
sela pembelajaran. (c) evaluasi atau pemilihan yaitu dengan post tes dab
tinggi dari peserta didik dalam mengikuti kegiatan, lokasi yang berdekatan
G. Sistematika Penulisan
penulisan.
mengelola emosi.
BAB III Metode Penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, waktu
data.
BAB II
KERANGKA TEORI
1. Pengertian Implementasi
tindakan atau pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat dan
Fathurrohman yaitu suatu proses ide, kebijakan atau inovasi dalam suatu
Semua itu sudah direncanakan pada awal waktu. Menurut Budi Winarno
12
Wikipedia.com
13
M.Fathurrohman dan Sulistyorini, Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu
Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: Teras, 2012), hlm 189
14
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung: PT Remaja Kompetensi, 2002), hlm 93
26
2. Pengertian Pelatihan
Pelatihan berasal dari kata latin yang artinya telah biasa, sedangkan
15
Sebagaimana dikutipMulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik
dan Implementasi, (Bandung: PT Remaja Kompetensi, 2002), hlm 93
16
Linda Ratna Sari, Pelaksanaan Pelatihan Kecakapan Hidup (Life Skill), ( Semarang:
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2016) hlm 12
17
Sutarto, Pendidikan Non Formal Ajar Manajemen Pelatihan. Universitas Semarang. Hlm
50
27
kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan masa yang akan datang.
Hal-hal berikut ini penting untuk mengetahui konsep lebih lanjut, yakni:
pekerjaan.
pengetahuannya.
dimiliki seseorang.
3. Tujuan Pelatihan
organisasi lapangan.
4. Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memiliki derajat relevansi yang
a. Peserta Pelatihan
seleksi.
bidang spesifikasinya.
sebagai instruktur.
dengan keahlian).
20
Kamil, Mustofa. Model Pendidikan Dan Pelatihan, (Bandung:Alfabeta). Hlm 40
30
c. Lama Pelatihan
tentang21:
tersebut lebih banyak dan lebih tinggi bemutu, kemampuan yang ingin
tersebut.
sehingga menjadi ahli atau profesional dalam salah satu bidang tertentu.
21
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. (Jakarta : Rineke Cipta). Hlm 60
22
Wikipedia.com
23
Rusmiyati, 2016. Keterampilan. (Jakarta:Dramedia Digital). Hlm 40
31
Menurut Brown kerja adalah penggunaan proses mental dan fisik dalam
adalah proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada unit sumber
daya, pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan
1. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
lain.29 Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih baik untuk
27
Esmara,1986. Sumber Daya Manusia, Kesempatan Kerja dan Perkembangan. UI. Jakarta
Hlm. 60
28
Http/Kompas.com
29
Bakir dkk, 1984. Keadaan Angkatan Kerja. Jakarta: Rajawali hlm 55
33
kata yang dimiliki makna yang dilakukan oleh antar individu ataupun
b. Fungsi Komunikasi31
kontrol. Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka
dipatuhi.
30
Roudhinah, 2007. Ilmu Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakartas Press). Hlm 52
31
Roudhinah, 2007. Ilmu Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakartas Press). Hlm 53
34
dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu
c. Macam-macam Komunikasi
meeting dengan klien, wawancara kerja, atau dua orang yang sedang
berbicara. Komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Misalnya
2) Komunikasi Tertulis
WhatssApp/BBM/Facebook Messenger.
2. Teknologi
a. Pengertian Teknologi
32
Roudhinah, 2007. Ilmu Komunikasi Teknologi, (Jakarta : UIN Jakartas Press). Hlm 62
35
bagi manusia.
3. Kepemimpinan
a. Pengertian kepemimpinan
diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana
ditentukan.33
33
Thoha,1983. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: Rajawali Pers. Hlm 65
34
Thoha,1983. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: Rajawali Pers. Hlm 66
36
atau organisasi.
4. Etika
a. Pengertian Etika
sifat baik dan buruk.35 Ada juga yang menyebutkan pengertian etika
tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewajiban dan
suatu perilaku yang baik dan yang buruk dengan memperhatikan perbuatan
manusia sejauh apa yan diketahui oleh akan serta pikiran manusia.36
Bertens juga berpendapat bahwa etika adalah nilai dan norma moral yang
menjadi suatu acuan bagi umat manusia secara baik secara individul atau
5. Manajemen Waktu
35
Robbins,2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta Erlangga. Hlm 70
36
Robbins,2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta Erlangga. Hlm 71
37
denan lebih cepat dan bekerja lebih cerdas. Leman berpendapat bahwa
1. Salon
a. Creambath
cara mengurut kulit kepala sampai bahu dengan pengurutan yang teratur
jenis rambut, ramput tipe normal, rambut tipe kering dan rambut tipe
37
M. Ahmad Abdul Jwwad,2004. Manajemen Waktu. PT Syaamil Cipt Media. Hlm 25
38
M. Ahmad Abdul Jwwad,2004. Manajemen Waktu. PT Syaamil Cipt Media. Hlm 27
39
Wikipedia.com
38
jenis kulit, karena setiap merk yang diciptakan untuk jenis rambut yang
potong shaggy, layer, oval rata/bob dan yogen. Alat yang digunakan dalam
potong rambut adalah gunting, cermin , sisir, jepit, dan sisir cukur. Dalam
keriting, lurus, panjang, pendek, setelah itu bentuk wajah yang harus kita
ketahui dalam gunting rambut. Gaya rambut yang sesuai dengan wajah
bulat adalah layer, Bob, tipis, kerinting gantung dll, gaya rambut yang
c. Tata Rias
yaitu : spon rias, foundation, bedak, lipstik, maskara, bulu mata palsu.
Dalam tata rias/Make Up disini yang perlu kita ketahui jenis kulit klien
40
Beauty.blogspot.com/2008/11/teknik-creambath.html
39
make up yang cocok untuk jenis kulit klien, karena apa bila salah
d. Rebonding
patah. Jadi yang harus dipersiapkan selain cermin dan sisir, juga alat
bondingnya. Proses sebelum dibonding itu dicatok dulu, dicuci. Jadi alat
rambut adalah suhu yang maksimal karena apabila terlalu panas akan
membuat rambut jadi rusak secara berlahan, pilihlah catokan yang berlapis
keramik yang mampu menjaga tiap helai rambut dari kerusakan, bersihkan
catok rambut secara rutin dan jangan meluruskan saat rambut masih basah.
2. Kebengkelan
merakit, ataupun memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau
leading ini adalah memiliki satu buah cam atau nok yang berfungsi
langsung membelok. Pada bagian ujung poros utama kerja dari gigi
lengan pitman.
tiga komponen yakni bahan bakar udara dan api. Api akan disuplai
oleh busi sementara bahan bakar dan udara harus disuplai secara
menjadi tegak lurus terhadap poros propeller. Cara kerja gardan fungsi
utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada
41
saat mobil membelok. Hal ini dimaksud agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi alip atau tergelincir.
C. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Para remaja adalah harapan orang tua, bahkan dalam lingkup yang
luas, remaja adalah harapan negara. Hal ini dapat dipahami karena sebagai
belajar dan berkembang untuk mencapai hal tersebut. Selain itu, remaja
44
Rahmawati Brilianita Sari, Tingkat Psychologi Well-Being pada Remaja di Panti Sosial
Bina Remaja Yogyakarta (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yoyakarta, 2015), hlm. 2
45
Sarlito W. Sarwono. PsikologiRemaja, (Jakarta: RajawaliPers), hlm.2
42
seksual.
yang ada pada masa perahlian diantara masa anak-anak dan dewasa,
Mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap dan cara berfikir
dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai
berikut:
46
Sarlito W. Sarwono. PsikologiRemaja, (Jakarta: RajawaliPers), hlm.12
47
ZakiahDarajat, Kesehatan Mental, ( Jakarta : PT.GunungAgung), hlm. 106
43
c. Masa remaja akhir (19-22), masa ini ditandai oleh persiapan akhir
tertentu yang berasal dari harapan masyarakat yang harus dipenuhi oleh
oleh individu. Pada akhir masa remaja ini, diharapkan tugas-tugas tersebut
48
Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik,
hlm 10
44
dihadapinya, ia akan siap memasuki masa masa dewasa dengan peran dan
ciri-ciri dari masa remaja, ciri-ciri masa remaja yaitu sebagai berikut50:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting, pada periode remaja baik
49
Muhammad Ali & Muhammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,
hlm 10
50
Ahmad Badawi, Penangan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah Hlm 124-127
45
berikutnya.
tubuh, minat dan peran yang diharapkan, minat dan perilaku maka
perempuan.
d. Masa remaja sebagai masa pencari identitas, identitas diri yang dicari
dewasa.
f. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, remaja melihat dirinya
adanya.
46
Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh
Erickson disebut dengan identitas ego (ego identity). Ini terjadi karena
Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi melainkan
sudah seperti orang dewasa, tetapi jika mereka diperlukan sebagai orang
Oleh karena itu, ada sejumlah sikap yang sering ditunjukan oleh
1. Kegelisahan
kemampuan.
2. Pertentangan
51
Muhammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara), hlm.16
47
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada
situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan
3. Mengkhayal
kepribadian.
52
Sarlito W Sarwono, Psikologi Remaja Edisi Revisi, hlm 19
48
sebagai berikut53:
ekspresi emosi yang ada pada wajah, lukisan, suara, artifak busaya
terjadinya emosi dan interaksi antar individu yang sangat rumit dan
mengatasinya.
53
Sarlito W Sarwono, Psikologi Remaja Edisi Revisi, hlm 100
49
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian.55
tertentu.56
54
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Grafindo Persasada,2001),
Hlm 4
55
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2006),
hlm. 6.
56
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 2.
50
B. Informan Penelitian
1. Alumni Panti Sosial Bina Remaja tahun 2017 yang telah bekerja dan
57
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), (
Jakarta: Gaung Persada Press,2008), hlm. 213.
58
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2012), hlm. 106.
51
Tabel 4.1
Jenis
No Nama Alamat Umur Pendidikan Keterangan
Kelamin
1 Erniwati P Bengkulu 40 D3 Pembina
2 Sulastri P Bengkulu 40 D3 Pembina
Ibu Rama Instrukur
3 P Bengkulu 28 D3
Dayuni (Salon)
Bapak
Instruktur
4 Samsu L Bengkulu 47 D3
(Perbengkelan)
Wira
5 Rinda P Bengkulu 23 SMA Salon
6 Putri P Bengkulu 22 SMA Salon
7 Cici P Bengulu 23 SMA Salon
8 Hafni P Bengkulu 23 SMK Salon
9 Nhia P Bengkulu 22 MA Salon
10 Andri L Bengkulu 24 SMK Perbengkelan
11 Debi L Bengkulu 21 SMK Perbengkelan
12 Toha L Bengkulu 24 SMK Perbengkelan
13 Rian L Bengkulu 22 SMK Perbengkelan
14 Najib L Bengkulu 22 SMK Perbengkelan
C. Waktu Penelitian
dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data hasil observasi awal yang
atau pengelolahan data yang berbentuk catatan atau laporan data yang
59
Ahmad Tanzeh, Metodelogi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 79.
60
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 91.
53
1. Observasi
2. Wawancara
61
Neong Muhadjir, Metodologi Penulisan Kualitatif, (Yogyakarta: Reka Sarasin, 1998),
hlm.138.
62
Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta:UI-Press, 2003) Hlm 198.
54
3. Dokumentasi
pada pegawai di Panti Sosial Bina Remaja. Seperti data-data remaja, dan
sejarah panti.
63
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2006),
hlm.186.
64
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kuantitatif dan Kualitatif (
Jakarta: Gaung Persada Press,2008), hlm. 217.
65
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kuantitatif dan Kualitatif , hlm.
219.
55
suatu gejala yang ada menurut apa yang ada saat penelitian.66
sebagai berikut :
bentuk daftar katagori setiap data yang didapat dengan bentuk naratif.
didapatkan dan diolah dan kemudian hasil analisa tersebut disajikan secara
keseluruhan.
66
Sudarwan Danim, Menjadi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: CV Pustaka Setia, 2002),
hlm. 324.
67
Sudarwan Danim, Menjadi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: CV Pustaka Setia, 2002),
hlm. 324.
56
Jadi, proses analisa data yang digunakan secara umum memiliki tujuan
adalah :
cari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
68
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm. 324.
57
Bina Remaja.
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
wawancara.
Bina Remaja
58
BAB IV
yang terletak di Jln. Batang Hari No.2 Padang Harapan Bengkulu adalah
pembangunan.69
69
Profil Balai Pengembangan Anak dan Remaja Provinsi Bengkulu
59
Keterampilan kerja.
Sosial pada Anak Yatim Piatu, Anak terlantar, Anak putus sekolah dari
a. Visi
keterampilan.
b. Misi
sekolah.
61
balai.
Bengkulu.
sosial.
terlantar putus sekolah, anak yatim, piatu dan yatim piatu serta anak yang
Provinsi Bengkulu
kepala desa.
d. Yatim, piatu, yatim piatu atau juga dari anak panti sosial asuhan anak.
e. Belum menikah.
Panti Sosial Bina Remaja didukung oleh pengajar yang profesiaonal sesuai
Sosial Bina Remaja bekerja sama dengan berbagai insitusi, antara lain
POLRESTA Bengkulu dan pihak swasta serta dunia usaha Kota Bengkulu.
63
9. Program Kegiatan
a. Tahap Kegiatan
2. Bimbingan sosial
3. Seleksi
1. Bimbingan Sosial
2. Bimbingan Keterampilan
3. Bimbingan Motivasi
sebagai Berikut:
64
Tabel 4.2
Sarana dan Prasarana
No SaranadanPrasarana Jumlah
1 Gedung Kantor 1
2 Gedung serbaguna 6
7 Gedung asrama 9
9 Rumah dinas 1
13 Show room 1
Tabel 4.3
Fasilitas Penunjang
No Fasilitas Penunjang Jumlah
1 Komputer Kantor 3
2 Telepon Kantor 1
Tabel 4.4
Kepala
Anika Dewi, SH,M.Si
6. Halimah
7.Noor Hariyanti
8. Adam
9. Ahmad Darmawal
8.Budiutomo
67
B. Hasil Penelitian
sebagai Berikut:
A. Tahap Perencanaan
“Jadi prosesnya itu klien terus diseleksi masuk sini, jadi kita kasih
pembekalan, pemantapan setelah akan masuk disini seperti apa. Dia
itu punya niat dan minat atau tidak, biasanya kalau mereka mau
sesuai jurusan atau kalau tidak sesuai dengan jurusan itu anak-anak
kurang antusias jadinya tergantung dari sianaknya.”70
Hal yang sama dinyatakan oleh Rinda alumni PSBR jurusan salon:
70
Hasil Wawancara dengan Ibu Erni 10 September 2018
71
Hasil Wawancara dengan Sulastriana 10 September 2018
68
minat dan bakat saya dan jurusan yang saya pilih sesuai dengan
keinginan saya.”72
“masuk sini sesuai keinginan dan niat saya, kerena saya ingin
mendapatkan ilmu dan jurusan pelatihan yang dinginkan sesuai
dengan minat dan bakat yang saya punya.”75
Jadi setelah klien lolos pada proses seleksi sesuai dengan yang
B. Tahap Pelaksanaan
a. Menerapkan Materi
1. Salon
72
Hasil Wawancara dengan Rinda 11 September 2018
73
Hasil Wawancara dengan Hafni 11 September 2018
74
Hasil Wawancara dengan Debi 12 September 2018
75
Hasil Wawancara dengan Toha 12 September 2018
69
76
Hasil Wawancara dengan Ibu Erni 10 September 2018
77
Hasil wawancara dengan Ibu Rahma 13 September 2018
78
Hasil Wawancara dengan Rinda 19 September 2018
79
Hasil Wawancara dengan putri 17 September 2018
80
Hasil Wawancara dengan cici 17 September 2018
70
2. Perbengkelan
Wira:
“Iya mereka menerapkan materi yang telah saya ajarkan pada saat
pelatihan dan mereka juga mempraktekannya ditempat pekerjaan
dari sistem kerja rem, dari motor , mobil sampai kebengkel las
juga.”
81
Hasil Wawancara dengan Debi 14 September 2018
82
Hasil Wawancara dengan Rian 14 September 2018
71
rambut, creambath, Rebonding, tata rias, servis motor, servis rem, sistem
1. Inovasi Salon
“ada banyak sih, sekarang saya bisa semir rambut, pangkas rambut
cewek dan cowok dll, tapi ada juga ilmu yang dari pelatihan tidak
terpakai contohnya make up dan merias pengantin.”85
83
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulastri 11 September 2018
84
Hasil Wawancara dengan Hafni 10 September 2018
85
Hasil Wawancara dengan Nhia 15 September 2018
72
b. Inovasi Perbengkelan.
86
Hasil Wawancara dengan Rinda 15 September 2018
87
Hasil Wawancara dengan Ibu Rahma 11 September 2018
88
Hasil wawancara dengan Bapak Samsu 12 September 2018
89
Hasil Wawancara dengan Toha16 September 2018
73
inovasi/ kreatifitas harus lebih aktif, kreatif dan inisiatif, karena untuk
melakukan inovasi harus lebih berinisiatif, karena ide-ide yang kita dapat
itu bukan hanya dalam sebuah pelatihan saja akan tetapi kita bisa bertukar
pendapat kepada orang lain agar suatu kreatifitas itu dapat terwujud.
c. Penambahan Wawasan
1. Salon
90
Hasil wawancara dengan Debi 16 September 2018
91
Hasil Wawancara dengan Rian 13 September 2018
92
Hasil Wawancara dengan Ibu Erni 21 September 2018
74
2. Perbengkelan
93
Hasil Wawancara dengan Ibu Rahma 21 September 2018
94
Hasil Wawancara dengan Hafni 19 September 2018
95
Hasil Wawancara dengan Rian 20 September 2018
96
Hasil Wawancara dengan Toha 22 September 2018
97
Hasil Wawancara dengan Andri 23 September 2018
75
juga mendapatkan ilmu dari luar seperti mereka mendapatkan ilmu dari
C. Tahap Evaluasi
Sulasti menyatakan:
98
Hasil Wawancara dengan Najib 23 September 2018
99
Hasil Wawancara dengan Debi 20 September 2018
76
“evaluasi iya dari grafik tadi, anak mulai masuk itukan mulai
kelihatan siapa yang belum siap, siapa yang tidak bisa, setiap
minggu atau tiap bulan itu kita selalu mantau, karena tiap habis
teori dan praktek itu selalu kita tes. Dari situ kita tau grafiknya naik
atau turun.”100
100
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulastri 19 September 2018
101
Hasil Wawancara dengan Ibu Erni 19 September 2018
102
Hasil Wawancara dengan Putri 20 September 2018
103
Hasil Wawancara dengan Cici 20 September 2018
104
Hasil Wawancara dengan Rian 22 September 2018
77
kami diberi materi tentang sistem kerja karbirator setelah itu kami
dites kembali.”105
dengan test dan hasil dari evaluasi tersebut tertuang dalam grafik.
D. Tahap Akhir
105
Hasil Wawancara dengan Najib 22 September 2018
106
Hasil Wawancara dengan Ibu Erni 25 September 2018
107
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulastri 26 September 2018
108
Hasil Wawancara dengan Nhia 23 September 2018
78
tempatkan sesuai dengan jurusan mereka, dan selama mereka magang ada
juga dari tempat mereka yang memperkerjaan mereka sesuai dengan bakat
keterampilan kerja
a. Faktor Internal
109
Hasil Wawancara dengan Hafni 19 September 2018
110
Hasil Wawancara dengan Andri 17 September 2018
111
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulasri 20 September 2018
79
“iya salah satu hambatannya paling saya kurang percaya diri, dan
saya juga menerapkan apa yang telah dipelajarin dalam pelatihan
hanya saja ada juga yang berbeda.”113
“kalo sejauh ini tak banyak hambatan, motivasi saya juga dalam
menerapkan materi yang pernah saya pelajarin juga kuat, apalagi
bidang pekerjaannya juga pas dengan minat bakat saya.” 114
b. Faktor Eksternal
menyatakan:
112
Hasil Wawancara dengan Ibu Erni 17 september 2018
113
Hasil Wawancara dengan Rian dan Toha 23 september 2018
114
Hasil Wawancara dengan Rinda dan Cici 9 september 2018
115
Hasil Wawancara dengan Putri dan Debi 14 september 2018
116
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulastri 21 September 2018
80
sudah bekerja baik itu dalam komunikasi dll dan dukungan dari tempat
kerja sangatlah baik mereka merima sesuai dengan skill yang mereka
117
Hasil Wawancara dengan Najib dan Nhia18 September 2018
118
Hasil Wawancara dengan Andri 14 September 2018
119
Hasil Wawancara dengan Cici 19 September 2018
120
Hasil Wawancara dengan Najib 22 September 2018
121
Hasil Wawancara dengan Hafni dan Toha 23 September 2018
81
miliki. Dukungan dari tempat magang juga baik bahkan ada juga dari
A. Tahap Perencanaan
122
Taufik Irwan, 2009, Perencanaan Pembngunan Wilayah, Jakarta Bumi Aksara hlm 50
82
Jadi setelah klien lolos pada proses seleksi sesuai dengan yang
B. Tahap Pelaksanaan
membantu individu dan kelompok pada suatu organisasi agar lebih efektif
waktu.126
pekerjaan. Agar materi yang sudah diajarkan saat pelatihan tidak sia-sia.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
125
M. Fathurrohman dan Sulistyorini, Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu
Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: Teras, 2012), hlm 189
126
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung: PT Remaja Kompetensi, 2002), hlm 93
84
pelatihan.
pada produk. Inovasi dapat berupa ide, cara-cara ataupun obyek yang
dan biasanya sesuai dengan bentuk wajah.128 Model rambut sesuai dengan
wajah bulat adalah Bob, layer, keriting gantung dan tipis. Sedangkan
asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up
bisa dihias.
127
Gigilid.unila.ac.id
128
Wikipedia
85
personal)
d) Komposisi warna.
2. Inovasi Perbengkelan/Otomotif
a. Memodifikasi Motor
Plat nomor merupakan hal yang pasti ada disetiap sepeda motor.
Biasanya palat dari bentuknya sangat sederhana dan kurang enak dilihat.
Jadi pilihan pertama cara mengonversi motor pertama adalah merubah plat
terbaik untuk melengkapi warna body sepeda motor anda juga menjadi
membuat suatu usaha dan untuk materi yang telah dipelajari masih sama
129
Www.demico.co
86
saat mereka pelatihan hanya saja kalau saat pelatihan itu dasar-dasarnya
c. Penambahan wawasan
dengan cara belajar dalam suatu pekerjaan atau suatu kelompok dan saling
wawasan jangan membatasi hanya pada ruang lingkup satu saja, tapi
keahlian, dan banyak bertanya agar wawasan yang didapat tidak hanya
wawasan yaitu dengan cara belajar dalam suatu pekerjaan atau suatu
memiliki wawasan jangan membatasi hanya pada ruang lingkup satu saja,
C. Tahap Evaluasi
130
Https://hidayatpulo.wordpress.com/ cara mengasah daya pikir dan menperluas
wawasan.
87
telah dilakukan dari awal sampai akhir. Evaluasi merupakan salah satu
alat untuk mengukur keberhasil atau target yang akan dicapai dalam proses
bimbingan keterampilan.131
dengan test dan hasil dari evaluasi tersebut tertuang dalam grafik.
D. Tahap Akhir
tempatkan sesuai dengan jurusan mereka, dan selama mereka magang ada
juga dari tempat mereka yang memperkerjaan mereka sesuai dengan bakat
131
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kala, Mulia, Jakarta, 2010. Hlm 220
132
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kala, Mulia, Jakarta, 2010. Hlm 221
88
keterampilan kerja
a. Faktor Internal
pendukung yaitu faktor internal faktor dari dalam, dimana disini bisa
sesuai dengan bakat dan minat mereka dan banyak sekali manfaat serta
b. Faktor Eksternal
PSBR sangatlah mendukung kepada alumni yang sudah bekerja baik itu
dalam komunikasi atau dukungan yang diberikan dari pihak PSBR dan
dengan skill yang mereka miliki, serta fasilitas yang digunakan masih
sama saja saat pelatihan dan bekerja, kecuali yang sama sekali tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bidang kepekerjaan alumni Panti Sosial Bina Remaja, maka dapat diambil
Kerja ada 2 (dua) faktor yaitu: (a) Faktor internal implemetasi program
dengan bakat dan minat mereka. (b) Faktor eksternal yang menjadi
alumni yang sudah bekerja baik itu dalam komunikasi dll dan dukungan
dari tempat kerja sangatlah baik mereka menerima sesuai dengan skill
B. Saran
kerja Alumni PSBR, maka ada beberapa saran dari penulis yang kiranya
terkait.
tetap terus mengembangkan minat dan bakat yang telah dimiliki serta
91
menerapkan ilmu yang telah didapatkan pada saat pelatihan, agar apa
yang diinginkan tercapai serta ilmu yang sudah didapatkan pada saat
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, 2012. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life skill) Konsep dan Aplikasi,
Bandung: Alfabeta
Atharini, Tika yuliana. 2015.Bimbingan Karier pada Remaja di Panti Sosial Buna
Remaja Beran Tridadi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunakasi
UIN Sunan Kalijaga.