Anda di halaman 1dari 24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. IMPLEMENTASI

1. Pengertian Implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi

biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna.

Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi,

tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar

aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan

kegiatan.6

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti, Implementasi intinya adalah

kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy

output) yang dilakukan oleh para implementor kepada kelompok sasaran

(target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan. 7

Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap

fix. Implementasi juga bisa berarti pelaksanaan yang berasal dari kata bahasa

Inggris Implement yang berarti melaksanakan.8 Guntur Setiawan berpendapat,

implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses

interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan


6
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,Grasindo, Jakarta, 2002, Hal. 70.
7
Purwanto dan Sulistyastuti, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan, Bumi Aksara
Jakarta, 1991, Hal. 21.
8
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2013, Hal. 56.

15
9
jaringan pelaksana birokrasi yang efektif. Bahwa dapat disimpulkan

implementasi ialah suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu

aktifitas dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma-

norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,

impelementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya

yaitu kurikulum. Implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan

ide, program atau aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima

dan melakukan perubahan terhadap suatu pembelajaran dan memperoleh

hasil yang diharapkan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi

Keberhasilan implementasi menurut Merile S. Grindle dipengaruhi

oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan (content of policy) dan

lingkungan implementasi (context of implementation). Variabel isi

kebijakan ini mencangkup: 10

1) sejauh mana kepentingan kelompok sasaran termuat dalam

isi kebijakan.

2) jenis manfaat yang diterima oleh target group, sebagai

contoh, masyarakat di wilayah slumareas lebih suka

menerima program air bersih atau perlistrikan daripada

menerima program kredit sepeda motor.

9
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka, Jakarta, 2004, Hal. 39.
10
Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media Pressindo,
Yogyakarta, 2002, Hal. 21.

16
3) Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah

kebijakan.

4) Apakah letak sebuah program sudah tepat. Variabel

lingkungan kebijakan mencakup:

a. Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi

yang dimiliki oleh para actor yang terlibat dalam

implementasi kebijakan.

b. Karakteristik institusi dan rejim yang sedang

berkuasa.

c. Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok

sasaran.

Van Meter dan van Horn menjelaskan bahwa tugas implementasi

adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan publik

direalisasikan melalui aktivitas instansi pemerintah yang melibatkan


11
berbagai pihak yang berkepentingan. Van Meter dan Van Horn (dalam

buku Winarno), menggolongkan kebijakan-kebijakan menurut karakteristik

yang berbeda yakni, jumlah perubahan yang terjadi dan sejauh mana

konsensus menyangkut tujuan antara pemerentah serta dalam proses

implementasi berlangsung. Unsur perubahan merupakan karakteristik yang

paling penting setidaknya dalam dua (2) hal: 12

1) Implementasi akan di pengaruhi oleh sejauh mana kebijakan

menyimpang dari kebijakan-kebijakan sebelumnya. Untuk hal ini,


11
Ibid., Hal. 179.
12
Ibid., Hal. 179.

17
perubahan – perubahan inkremental lebih cenderung menimbulkan

tanggapan positif daripada perubahan-perubahan drastis (rasional),

seperti dikemukakan sebelumnya perubahan inkremental yang

didasarkan pada pembuatan keputusa secara inkremental pada

dasarnya merupakan remidial dan diarahkan lebih banyak kepada

perbaikan terhadap ketidak sempurnaan sosial yang nyata sekarang

ini dari pada mempromosikan tujuan sosial dari masa depan. Hal ini

sangat berbeda dengan perubahan yang didasarkan pada keputusan

rasional yang lebih berorientasi pada perubahan besar dan mendasar.

Akibatnya peluang terjadi konflik maupun ketidak sepakatan antara

pelaku pembuat kebujakan akan sangat besar.

2) Proses implementasi akan dipengaruhi oleh jumlah perubahan

organisasi yang diperlukan. Implementasi yang efektif akan sangat

mungkin terjadi jika lembaga pelaksana tidak diharuskan melakukan

progenisasi secara derastis. Kegagalan program-program sosial

banyak berasal dari meningkatnya tuntutan yang dibuat terhadap

struktur-struktur dan prosedur-prosedur administratif yang ada.

18
B. KOMUNIKASI PEMASARAN

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi Pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang

dilakukan oleh pembeli dan penjual. Pemasaran adalah aktivitas

pemasaran dengan menyebarkan informasi, mempersuasif (membujuk)

dan meyakinkan pembeli atau konsumen untuk membeli dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 13

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan

untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran

pemasaran (promotion mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka

(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan

masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) serta pemasaran

langsung (direct marketing).

Shimp mendefinisikan “Komunikasi pemasaran adalah aspek

penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya

pemasaran”. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan

menguraikan dua unsur, yaitu komunikasi dan pemasaran. 14

Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran

berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya

13
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung, 2008, Hal. 243.
14
Terence Shimp, Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran, Terpadu Jilid I Edisi 5,
Erlangga, Jakarta, 2003. Hal. 4.

19
saat ini, komunikasi pemasaran muncul sebagai bentuk komunikasi yang

lebih kompleks dan berbeda. Pada akhrinya, banyak akademisi dan

praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-

elemen promosi dan marketing mix yang melibatkan komunikasi antar

organisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan

untuk performance pemasaran.

Dalam dunia pemasaran, produk barang yang dijual adalah barang-

barang yang nyata, dapat disentuh, dapat dilihat, dan dapat diperiksa

sebelum di beli. Setelah dibeli, barang menjadi milik si pembeli.

Sebaliknya, pelayanan tidak dapat dimiliki. Pelayanan dilakukan dan

dinilai berdasarkan hasil dari pengalaman unsur-unsur yang tidak nyata,

seperti hotel atau pesawat, tetapi pariwisata menawarkan pelayanan,

karena itu produk pariwisata terdiri atas aspek pelayanan. Tidak seperti

barang yang nyata, kesempatan menyewakan kamar dan kesempatan

menyewakan tempat duduk dalam pesawat terbang tidak dapat hilang atau

di gunakan pasa masa akan datang.15

2. Tujuan Komunikasi Pemasaran

Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada

pencapaian atau lebih tujuan. Menurut Shimp, tujuan-tujuan komunikasi

pemasaran tersebut antara lain: 16

a. Membangkitkan keinginan terhadap kategori produk.

15
Becherel Lionel, Vellas, Francois. Pemasaran Pariwisata Internasional. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,
2008.
16
Terence Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I Edisi 5,
Erlangga, Jakarta, 2003, Hal. 138.

20
Pada akhirnya, setiap organisasi pemasaran bertujuan untuk

meraih konsumen agar memilih produknya dan bukan produk

pesaingnya.

b. Menciptakan kesadaran akan merek.

Setelah keinginan akan suatu kategori produk tercipta, para

pemasar bersaing satu sama lain untuk mendapatkian bagian

dari jumlag total pengeluaran konsumen, setiap pemasar

berusaha menciptakan permintaan sekunder untuk merek

tertentu.

c. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi niat membeli setiap

pemasar perlu mengarahkan usaha pada penciptaan kesadaran

akan merek dan mempengaruhi sikap serta niat positif akan

merek.

d. Memfasilitasi pembelian

Iklan yang efektif, display yang menarik didalam toko, serta

variable pemasaran lainnya berfungsi untuk memfasilitasi

pembelian dan memberikan solusi atas persoalan yang

ditimbulkan oleh variable bauran pemasaran non promosi

(produk,harga dan distribusi).

3. Model Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan

pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan

produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk

21
menyampaikan pesan disebut sebagai bauran promosi (promotional

mix). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering

menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi

dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat lima jenis promosi yang

biasa disebut sebagai bauran promosi, yaitu: 17

a. Iklan (advertising)

b. Penjualan tatap muka (personal selling)

c. Promosi penjualan (sales promotion)

d. Hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public

relation)

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Dalam buku yang sama juga dijelaskan, model komunikasi yang

biasanya dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model

komunikasi pemasaran meliputi :

a. Sender atau juga disebut sumber (source).

b. Pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa

dipahami dan direspon secara positif oleh penerima dalam hal

ini konsumen. Keseluruhan proses dari perancangan pesan

sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut

proses encoding.

c. Menyampaikan pesan melalui media (Proses transmisi).


17
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2002, Hal. 267.

22
d. Proses memberikan respon dan menginterprestasikan pesan

yang diterima (decoding proccess). Proses ini berarti penerima

pesan memberi interprestasi atas pesan yang diterima.

e. Umpan balik (Feedback) atas pesan yang dikirimkan. Pemasar

menginformasi apakan pesan yang disampaikan sesuai dengan

harapan, artinya mendapat respon atau tindakan yang positif

dari konsumen, atau justru pesan tidak sampai secara efektif.

4. Strategi Komunikasi Pemasaran

Hubungan strategi dan pemasaran menjadi penting dalam dunia

bisnis, karena pada haikikatnya hubungan ini merupakan langkah-langkah

kreatif yang berkesinambungan yang di upayakan oleh sebuah perusahaan

guna mencapai target pemasaran terbaik dalam rangka mewujudkan

kepuasan konsumen secara maksimal. Strategi pemasaran sangat di

perlukan untuk mencegah penurunan jumlah konsumen serta jatuhnya

daya saing produk bisnis di pasar.

Strategi merupakan daya kreativitas dan daya cipta (inovasi) serta

merupakan cara pencapaian tujuan yang sudah ditentukan oleh pemimpin

puncak perusahaan sedangkan fokus pada pemasaran dilakukan oleh

manajer pemasaran. Strategi pemasaran yang menyatu merupakan

rangkaian proses pemasaran secara lebih maksimal. Tanpa adanya strategi

pemasaran yang teruji, bisa di pastikan pemasaran akan jatuh, terlebih

23
apabila muncul berbagai bentuk kompetitif yang dikeluarkan oleh rival-

rival bisnis. 18

Untuk mencapai sasaran komunikasi yang baik komunikator dapat

memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada

tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang

akan digunakan, yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi itu

tidak dapat ditegaskan dengan pasti sebab masing-masing mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Komunikasi pemasaran merupakan hal yang

terpenting dalam memperkenalkan, menginformasikan, menawarkan, dan

mempengaruhi kepada masyarakat mengenai suatu produk.

Strategi komunikasi pemasaran menggunakan unsur-unsur

komunikasi yang terdapat pada bauran pemasaran. Bauran pemasaran

(marketing mix) sendiri didefinisikan sebagai suatu strategi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penetapan master

plan dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan dan penyajian produk

yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen pasar

tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan

guna menarik konsumen melakukan pembelian.19

Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang

terdiri dari 4P, yakni :

a. Product (produk)

b. Price (harga)
18
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, Erlangga, Jakarta, 2012, Hal. 33.
19
Ibid, Hal. 35.

24
c. Place (tempat, termasuk juga distribusi)

d. Promotion (promosi)

Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk

pemasaran melalui internet meskipun dalam internet pemasaran

dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit

diimplementasikan di luar dunia maya.

Bentuk komunikasi pemasaran memilik karateristik, antara lain: 20

a. Periklanan

Suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang

atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang

bersifat nonpersonal. Media yang sering digunakan dalam

advertensi ini adalah radio, televisi, majalah, surat kabar,

billboard.

b. Personal selling

Merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan

dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan

agar dapat terealisasinya penjualan.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal

selling, advertensi, dan publisitas, yanag merangsang

20
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010,
Hal. 268.

25
pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti

pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha

penjualan yang tidak dilakukan secara teratur atau kontinyu.

Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi untuk

menggugah atau menstimulasi pembelian.

d. Publisitas (publicity)

Merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu

produk secara nonpersonal dengan membuat, baik berupa

berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di

dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang

disiarkan dalam media tersebut.

Menurut Sofjan Assauri, kelima (4) strategi di atas saling

mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai suatu kesatuan

strategi, yaitu strategi acuan atau bauran. Sedangkan empat (4) strategi

marketing mix ini merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan

berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau

variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang

pemasaran.

5. Bauran Komunikasi 4P (Marketing Mix)

Menurut Stanton dalam buku Husein Umar bahwa pemasaran

meliputi keseluruhan system yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

26
usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga

mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan

memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.

Jangkauan pemasaran yang sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus

dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen,

sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu di sederhanakan menjadi

empat (4) kebijakan pemasaran yang lazim disebut sebagai bauran

pemasaran (marketing mix) atau 4p yaitu product, price, place &

promotion. Berikut penjelasan dari keempat bauran pemasaran 4P: 21

a. Produk

Produk adalah suatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian untuk di beli, di gunakan atau di

konsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau

kebutuhan. Yang termasuk dalam produk selain bentuk fisik

juga jasa atau layanan.

b. Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang di tukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang

nilainya di tetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama

terhadap semua pembeli.

c. Distribusi

21
Umar, Husein, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002,
Hal. 31.

27
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran

untuk memasarkan produk khususnya barang dengan cara

membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok

organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka

pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia

bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna

industrial.

d. Promosi

Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai produk, harga

produk dan mendistribusikan produk, tetapi juga

mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk

itu di kenal dan ujung-ujungnya dibeli. Dalam kajian

pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat

dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran pemasaran

(Marketing Communication Mix). Dengan demikian yang

dimaksudkan dengan komunikasi pemasaran adalah juga

Marketing Comunnication Mix.

Menurut Basu Swastha, pengertian bauran pemasaran suatu

kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

sistem pemasaran, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

system distribusi. 22

22
Basu Swastha, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan ke sebelas, Yogyakarta.
Hal. 42.

28
Bauran pemasaran digunakan dalam strategi pemasaran sebagai cara

untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk yang dihasilkan

suatu perusahaan. Model bauran pemasaran dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2. Model Bauran Pemasaran


(Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-dan-variabel-bauran-
pemasaran.html )

29
C. E-COMMERCE

1. Pengertian E-Commerce

E-Commerce merupakan bagian dari Electronic Bussines (bisnis yang

dilakukan melalui media elektronik). Kalangan bisnis memberikan definisi

tentang e-commerce sebagai segala bentuk perdagangan barang atau jasa

dengan menggunakan media elektronik. Perdagangan elektronik (E-

Commerce) secara garis besar didefinisikan sebagai cara untuk mejual dan

membeli barang-barang dan atau jasa melalui jaringan internet. Salah satu

langkah awal yang harus dilakukan perusahan-perusahan untuk dapat

melaksanakan perdagangan elektronik adalah mengubah data-data yang

dimilikinya dalam bentuk digital. Perkembangan teknologi komunikasi

memungkinkan penggunaan berbagai macam media untuk menyampaikan

pesan. Salah satu media baru yang saat ini mulai banyak digunakan adalah

internet. Internet menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Internet

merupakan suatu di besar-besarkan jika disebut sebagai cyberspace

komunikasi baru dari masyarakat. 23

E-Commerce merupakan suatu sistem atau paradigma baru dalam

dunia bisnis, yang menggeser paradigma perdagangan tradisional menjadi

electronic commerce yaitu dengan memanfaatkan teknologi ICT

(Information &CommunicationTechnology), atau dengan kata lain teknologi

internet. Definisi E-commerce secara umum; “Proses membeli, menjual, baik


23
Sri Haryanti, Tri Irianto, “Rancang Bangun Sistem Informasi E-Commerce Untuk Usaha Fashion Studi
Kasus Omah Mode Kudus”, Jurnal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.3 No.1, November
2011, Hal.10.

30
dalam bentuk barang, jasa ataupun informasi yang dilakukan melalui media

internet”. Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa

digambarkan sebagai proses jual-beli barang atau jasa dengan menggunakan

World Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa

dan informasi melalui jaringan informasi.24

E-commerce merupakan transaksi yang dilakukan secara elektronik,

salah satu media yang digunakan dalam e-commerce adalah internet. Menurut

Karmawan (Jauhari), e-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis

secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis

individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital)

sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi

(business to business) dan konsumen langsung (business to consumen),

melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang

dominan.25

Dalam buku M. Suyanto, mendefinisikan e-commerce dari beberapa

perspektif berikut: 26

a. Perspektif Komunikasi: e-commerce merupakan pengiriman

informasi, produk atau layanan, atau pembayaran melalui lini

telepon, jaringan komputer atau sarana eletronik lainnya.

24
I Gusti Made Karmawan, “Dampak Peningkatan Kepuasan Pelangan Dalam Proses Bisnis E-Commerce
Pada Perusahaan Amazon.com”, ComTech, Vol. 5 No.2, Desember, 2014, Hal.749.
25
Jaidan Jauhari, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan memanfaatkan E-
commerce” Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No.1, April, 2010, Hal.159-168.
26
Suyanto M, Stategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, AMIKOM, Yogyakarta, 2003,
Hal. 11.

31
b. Perspektif Proses Bisnis: e-commerce merupakan aplikasi

teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

c. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang

memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen

dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang

dan kecepatan pelayanan.

d. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual

beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

2. Penggolongan E-Commerce

Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah

berdasarkan sifat transaksinya. Menurut Suyanto, tipe-tipe penggolongan

E-commerce sebagai berikut, yang bisa dibedakan: 27

a. Business to business (B2B), adalah model e-commerce dimana

pelaku bisnisnya adalah perusahaan, sehingga proses transaksi

dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan

perusahaan lainnya. Contoh model e-commerce ini adalah

beberapa situs e-banking yang melayani transaksi antar

perusahaan.

b. Business to Consumer (B2C), adalah model e-commerce dimana

pelaku bisnisnya melibatkan langsung antara penjual (penyedia

27
Suyanto M, Stategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, AMIKOM, Yogyakarta, 2003,
Hal. 45.

32
jasa e-commerce) dengan individual buyers atau pembeli.

Contoh model e-commerce ini adalah airasia.com.

c. Consumer to Consumer (C2C), adalah model e-commerce

dimana perorangan atau individu sebagai penjual berinteraksi

dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai pembeli.

Konsep e-commerce jenis ini banyak digunakan dalam situs

online auction atau lelang secara online. Contoh portal e-

commerce yang menerapkan konsep C2C adalah e-bay.com.

d. Consumer to Business (C2B), adalah model e-commerce dimana

pelaku bisnis perorangan atau individual melakukan transaksi

atau interaksi dengan suatu atau beberapa perusahaan. Jenis e-

commerce seperti ini sangat jarang dilakukan di Indonesia.

Contoh portal e-commerce yang menerapkan model bisnis

seperti ini adalah priceline.com.

3. Manfaat E-commerce

Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi

menurut Suyanto, sebagai berikut : 28

a. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan

internasional.

b. Menurunkan biaya pembuatan, pemprosesan, pendistribusian,

penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.

28
Suyanto M, Stategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, AMIKOM, Yogyakarta, 2003,
Hal. 50.

33
c. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan

menyederhanakan supply chain dan management tipe “pull”.

d. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan

jasa.

e. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.

f. Memperkecil biaya telekomunikasi internet lebih murah dibanding

VAN.

g. Akses informasi lebih cepat.

Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut Suyanto, E-

commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu : 29

a. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan

transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir

setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.

b. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.

c. Pengiriman menjadi sangat cepat.

d. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail

dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

e. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic

community dan bertukar pikiran serta pengalaman.

f. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan

menghasilkan diskon secara substansial.

29
Suyanto M, Stategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, AMIKOM, Yogyakarta, 2003,
Hal. 51.

34
Menurut Suyanto, selain manfaat terhadap organisasi, konsumen e-

commerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain:30

a. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus

keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus

kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.

b. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih

rendah.

c. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah

pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah

mereka dapatkan tanpa e-commerce.

4. Peluang dan Kelemahan dari Penggunaan E-Commerce

a. Peluang Pengunaan E-commerce

Berikut ini adalah poin-poin yang dapat menjadikan e-commerce


sebagai sebuah peluang yang sangat menjanjikan terutama dalam hal
transaksi penjualan dalam dunia digital :31
1) Menambah pelanggan (jumlah penduduk Indonesia yang

mencapai 240 juta orang).

2) Memperluas area pemasaran produk.

3) Meningkatkan merk (brand).

30
Ibid, Hal. 52.
31
Himawan, Asep Saefullah dan Sugeng Santoso, “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan
Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif”, Scientific Journal of
Informatics, Vol. 1 No. 1, Mei 2014, Hal. 58.

35
4) Biaya hosting web (domain) yang jauh lebih murah daripada

biaya sewa toko dalam bentuk fisik, hal ini berarti dapat

menurunkan tingkat biaya operasional.

5) Kemudahan dalam hal pemesanan produk karena bisa dilakukan

kapanpun dan dimanapun oleh masing-masing konsumen.

6) Kemudahan dalam hal pembayaran tanpa perlu menggunakan

uang tunai, melainkan pembayaran transfer via ATM

(Automatic Teller Machine), menggunakan bantuan pihak

ketiga, maupun penggunaan kartu kredit.

7) Kemudahan dalam akses memperoleh informasi produk tanpa

perlu mendatangi lokasi toko.

b. Kelemahan E-Commerce

Meskipun e-commerce merupakan sistem yang menguntungkan karena

dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitas

pelayanan terhadap para pelanggan. Namun demikian, bukan berarti

tidak terdapat kelemahan dalam sistem e-commerce itu sendiri. Berikut

ini adalah poin-poin yang menjadi perhatian penulis dalam melihat

berbagai kelemahan yang terdapat dalam sistem e-commerce terutama

dalam penerapannya di Indonesia, antara lain: 32

1) Munculnya modus kriminal atau tindak kejahatan baru yaitu

penipuan online yang juga sangat marak beberapa tahun

terakhir ini.
32
Himawan, Asep Saefullah dan Sugeng Santoso, “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan
Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif”, Scientific Journal of
Informatics, Vol. 1 No. 1, Mei 2014, Hal. 59.

36
2) Pembajakan kartu kredit yang dilakukan oleh para peretas

(black hacker) yang menerobos masuk ke dalam jaringan sistem

server perbankan, maupun para merchant online.

3) Hukum yang belum secara jelas mengatur tentang e-commerce

dan perdagangan digital.

4) Masih terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal

infrastruktur teknologi dan transportasi, jika membandingkan

kota-kota besar dengan kota-kota kecil di berbagai wilayah

Indonesia.

5. Online Travel Agent

Online Travel Agent adalah agen perjalanan yang berperan sebagai

media pemasaran secara online melalui website. Saat ini hampir sama

perusahaan memiliki website untuk promosi produk ke konsumen. Jenis

website bervariasi sesuai dengan tujuan dan isi atau content. Website

dimanfaatkan sebagai toko untuk menawarkan produk pariwisata kepada

calon wisatawan. Website di kembangkan oleh perusahaan secara inovatif,

baik dari segi desain maupun isi yang digunakan sebagai media pemasaran

dan promosi. Desain website dibuat dengan tampilan gambar, warna, logo,

perusahaan yang menarik dan bertujuan agar semakin banyak pengguna

internet mengunjungi halaman website. Online travel agent berperan

membantu hotel, vila dan jasa akomodasi lainnya untuk lebih dikenal ke

seluruh dunia, yang bertujuan untuk mempercepat proses pembelian oleh

37
33
pelanggan potensial. Menurut Lohmann & Schmucker, mengemukakan

“The Internet is having a continuously growing influence on various toriusm

markets. First, consumer information and booking behaviour has changed

dramatically since online information and booking services have been

introduced”. 34

Dikatakan bahwa internet memiliki pengaruh yang terus tumbuh di

berbagai pasar pariwisata, hal ini berkaitan dengan informasi konsumen dan

perilaku pemesanan mereka telah berubah secara dramatis sejak layanan dan

pemesanan secara online telah di perkenalkan. Sehingga pertumbuhan

industri perjalanan membutuhkan teknologi informasi untuk mengelola

meningkatkanya volume dan kualitas pariwisata. Online travel agent adalah

agen perjalanan yang berperan sebagai media pemasaran secara online

melalui website. Saat ini hampir semua perusahaan memiliki website untuk

promosi produk ke konsumen. Jenis website bervariasi sesuai dengan tujuan

dan isi atau content. Website dimanfaatkan sebagai “toko” untuk menawarkan

produk pariwisata kepada calon wisatawan.35 Website online travel agent

adalah website yang dikelola oleh OTA (Online Travel Agent) yang

mendistribusikan dan memfasilitasi pelanggan dalam melakukan pemesanan

ke pihak penyedia usaha pariwisata.36

33
Made Antara, Lih Sri Astuti, E-marketing pemasaran Villa menggunakan Online Travel Agents, 2017,
Hal. 27
34
Lohmann Martin and Dirk J.Schmucker, ”Internet Reseacrh Differs From Research on Internet Users:
Some Methodological Insights Into Online Travel Research”, Toursim Review Vol. 64, 2009, Hal. 32-47
35
Hasan Ali, Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan: CAPS (Center for Academic Publishing Service),
Yogyakarta,2013.
36
Australian Tourism Data Warehouse. Tutorial 39A Online Travel Agents 101, Australian Tourism Data
Warehouse, 2013.

38

Anda mungkin juga menyukai