Anda di halaman 1dari 18

Implementasi Analisis

Kebijakan Pendidikan

Rahmat Muddin Amirullah


1910514014
A. Sekitar Implementasi
Kebijakan
Menurut Wibawa (1992 : 14), implementasi
kebijakan merupakan pengejawatan kebutusan
mengenai kebijakan yang mendasar, biasanya
tertuang dalam suatu undang-undang, namun juga
dapat berbentuk instruksi-instruksi eksekutif yang
penting atau keputusan perundangan.

Sedangkan Grindle (1984), menyatakan bahwa


impelemntasi kebijakan pendidikan sesungguhnya
bukanlah sekedar bersangkut paut dengan mekanisme
penjabaran keputusan-keputusan politik ke dalam
prosedur-prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi
pendidikan, melaikan lebih dari itu.
Dalam konteks pelaksanaan kebijakan
ini, Siagian (1985 : 225), mengemukakan
bahwa perlunya perhatian terhadap hal-
hal antara lain:

3.
1. Proses 4. 5.
2. Struktur administrasi
Manusia dan Dana Daya
manajemen
Menurut beberapa ahli kebijkan, mereka menyajikan
model implementasi kebijakan secara skematis seperti
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Implementing Delivery
Policy & Goals
Policy System

Policy
Dalam upaya pencapaian kesesuaian antara tujuan dan sasaran
kebijakan dengan kenyataan di lapangan, Jan Marse (Sunggono,
1994) mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi
penyebab kegagalan dalam implementasi kebijakan, yaitu:

1. Informasi

2. Isi kebijakan

3. Dukungan

4. Pembagian Potensi
B. Beberapa Teori Implementasi
Kebijakan Pendidikan

Pada dasarnya cukup banyak teori yang menjelaskan


tentang implementasi kebijakan pendidikan. Menurut
Wahab (1997 : 71), paling tidak ada 3 teori yang cukup
banyak dibahas dalam kaitan ini, yaitu: Brian W.
Hogwood dan Lewis A. Gunn, Van Mater dan Van Horn,
serta Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier.
Brian W. Hagwood dan
Lewis A. Gunn
a. Kondisi eksternal yang
dihadapi oleh badan atau i. Adaya komunikasi
instansi pelaksana tidak akan h. Tugas-tugas diperinci dan
dan koordinasi yang
menimbulkan gangguan atau ditempatkan dalam urutan yang tepat.
sempurna.
kendala yang berarti.

b. Untuk pelaksanaan suatu


program, harus tersedia waktu g. Adanya pemahaman yang mendalam j. Pihak-pihak yang memiliki
dan sumber-sumber yang cukup dan kesepakatan terhadap tujuan. wewenang kekuasaan dapat
memadai. menuntut dan mendapatkan
kepatuhan yang sempurna.

c. Perpaduan sumber-sumber
f. Hubungan saling ketergantungan harus
yang diperlukan harus benar-
kecil.
benar ada atau tersedia.

d. Kebijakan yang
e. Hubungan kausalitas tersebut hendaknya
diimplementasikan didasari oleh
bersifat langsung dan hanya sedikit mata
suatu hubungan kausalitas yang
rantai penghubungnya.
handal.
Variabel Variabel
Utama Tambahan komunikasi
Standar dan tujuan interogasi dan
kebijakan aktivitas
pengukuhan

karakteristik
Sumber daya agen pelaksana

kondisi sosial,
ekonomi, dan
politik

Teori Van Meter dan serta karakter


pelaksana.
Van Horn
3. Teori Daniel Mazmanian dan
Paul A. Sabatier

Menurut beberapa ahli, teori yang


dikembangkan Daniel Mazmanian dan Paul A.
Sabatier disebut sebagai “a frame work for
impelementation analysis” atau Kerangka
Analisis Implementasi.
Variabel-variabel yang dapat memengaruhi
tercapainya tujuan formal implementasi
tersebut selanjutnya dapat dikalsifikasikan
menjadi tiga kategori besar, yaitu:

a. Mudah tidaknya masalah yang akan


digarap untuk dikendalikkan.

b. Kemampuan dari keputusan kebijakan


untuk menstrukturkan secara tepat proses
implemntasinya.

c. Pengaruh lingkungan bebagai variabel politik


terhadap keseimbangan dukungan bagi tujuan yang
termuat dalam keputusan kebijakan tersebut.
4. Teori Edward

George C. Edward III (1980), mengemukakan empat


variabel kritis agar implemtasi kebijakan pendidikan
menjadi efektif, yaitu :

Communication

Bereucratic Resources
structure

Attitudes
C. Langkah-langkah Implementasi
Kebijakan Pendidikan

Sosialisasi Kebijakan
(0-6 bulan).
Penerapan kebijakan tanpa sanksi
(6-12 bulan) disertai perbaikan kebijakan apabila
diperlukan.
Penerapan dengan sanksi disertai pengawasan
dan pengadilan.

Evaluasi kebijakan (pada akhir tahun ke-3 dan/ke-


4) sejak diterapkan dengan sanksi.
D. Pendekatan Dalam Implementasi
Kebijakan Pendidikan

1. Pendekatan Struktural

2. Pendekatan Prosedural
dan Manajerial

3. Pendekatan Perilaku

4. Pendekatan Politik
E. Faktor Penentu Implementasi
Kebijakan Pendidikan

(1) Formulasi tujuan kebijakan harus jelas


termasuk kelompok sasaran; siapa yang
berperan; dan bagaimana kebijakan tersebut
dilaksanakan,

(2) dana pendukung yang


proporsional, tanpa dana kebijakan
tidak akan pernah terealisasikan.
F. Kendala dan Perspektif
Keberhasilan Implementasi

Kendala-kendala dalam implementasi kebijakan yang oleh


Dunsire (1978) dinamakan sebagai “implementation gap” yaitu
suatu keadaan dalam proses kebijakan selalu terbuka untuk
kemungkinan akan terjadinya perbedaan antara apa yang
diharapkan oleh pembuat kebijakan dengan aoa yang
senyatanya dicapai (sebagai hasil atau prestasi dari
pelaksanaan kebijakan). Perbedaan tersebut tergantung pada
“implementation capacity” dari organisasi birokrasi
pemerintahan atau kelompok organisasi atau aktor yang
dipercaya mengemban tugas mengimplementasikan kebijakan
tersebut.
Untuk dapat melaksanakan berbagai kebijakan yang
telah dibuat pemerintah, menurut Peters (1980) maka
sangat diperlukan instrumen untuk memengaruhi tingkat
keberhasilan pelaksanaan berbagai kebijakan, yaitu:

1. Hukum

5. Situasi 2. Services

4. Pajak 3. Dana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai