Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Strategis dan

Analisis Kebijakan Publik

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


ANGGOTA KELOMPOK 8

Alvina Dwi Yolanda (118220116)


Andi (118220048)
Dwi Utomo Adikarya (118220026)
Rebecca Artanami (118220162)

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


OUTLINE

01 02 03 04

Manajemen Strategis Analisis Kebijakan Studi Kasus Critical Review


Publik

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


MANAJEMEN STRATEGIS

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Pengertian
Proses berkelanjutan yang melibatkan usaha-
usaha untuk memadukan organisasi dengan
perubahan lingkungannya dengan cara paling
menguntungkan.
(Digman,1989)

Serangkaian keputusan dan tindakan mendasar


yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
(Siagian, 2004)

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


•KUALITAS ORGANISASI
•EFISIENSI PENGANGGARAN
DAN PENGGUNAAN
SUMBERDAYA
Tujuan & •KUALITAS EVALUASI
Sasaran PROGRAM DAN
PEMANTAUAN KINERJA
•KUALITAS PELAPORAN

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Konteks Manajemen Strategis dalam Sektor Publik (Ring dan Perry, 1985)

Ring dan Perry memberikan konteks pada manajemen strategis sektor pemerintah sebagai berikut:
1. Policy Ambiguity
Struktur organisasi sektor publik yang kompleks menyebabkan ketidakjelasan arah strategi.
2. The Openness of Government
Media memiliki peranan besar dalam mengekspose pengambilan keputusan dan penerapannya dalam
pemerintahan.
3. Attentive Publics
Pemerintahan dipengaruhi oleh banyak kelompok kepentingan yang mempunyai agenda-agenda tertentu.
4. The Time Problem
Masa jabatan dan peraturan yang memberikan batasan waktu menjadi perhatian dalam manajemen
strategis.
5. Shaky Coalitions
Aliansi politis saat perencanaan dan pelaksanaan belum tentu sama komposisinya

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Solusi
Untuk mengantisipasi berbagai kendala terkait konteks manajemen di atas, maka
diusulkan beberapa solusi sebagai berikut:
1. Maintaining Flexibility
Proses implementasi manajemen strategi diharapkan mampu beradaptasi
terhadap perubahan internal dan eksternal.
2. Bridging Competing Worlds
Sektor publik yang bersifat terbuka memiliki keterikatan dengan berbagai pihak
atau kelompok kepentingan. Pemerintah harus memperlakukan semua pihak
dengan adil.
3. Wielding Influence, Not Authority
Kemampuan politik diperlukan dalam manajemen strategis guna membangun
hubungan dan memunculkan nilai positif dalam konfrontasi pihak-pihak
tertentu.
4. Minimizing Discontinuity
Ketidakstabilan koalisi politis harus dicegah dengan pengelolaan sumberdaya
yang terkait pembentukan koalisi tersebut.

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


4 MODEL STRATEGI

Model perencanaan Model bisnis Model Perencanaan Model Perencanaan


klasik menitik Strategis Visioner Strategi Peramalan

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Pengertian
Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana
program, aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak
maupun tidak bertindak yang dilakukan oleh para pihak
(aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian masalah
yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu
faktor penting bagi organisasi untuk mencapai tujuannya
(Iskandar, 2012).

Sedangkan, kebijakan publik merupakan serangkaian


kegiatan yang sadar, terarah, dan terukur yang dilakukan
oleh pemerintah yang melibatkan para pihak yang
berkepentingan dalam bidang-bidang tertentu yang
mengarah pada tujuan tertentu. Sehingga untuk efektivitas
kebijakan publik diperlukan kegiatan sosialisasi,
pelaksanaan dan pengawasan kebijakan.
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Berdasarkan pengertian di atas, pembahasan kebijakan publik tidak bisa lepas dari usaha untuk
melaksanakan kebijakan publik tersebut. Pelaksanaan kebijakan merupakan kegiatan lanjutan
dari proses perumusan dan penetapan kebijakan. Proses pelaksanaan kebijakan tidak hanya
menyangkut perilaku pemerintah yang bertanggung jawab melaksanakan program dan
pengawasan terhadap kelompok sasaran, melainkan juga menyangkut pada jaringan kekuatan
politik, ekonomi, dan sosial, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
perilaku dari para pihak yang terlibat (stakeholders).
Kesalahan atau ketidaksempurnaan suatu kebijakan biasanya akan dapat dievaluasi setelah
kebijakan itu dilaksanakan, begitu juga keberhasilan pelaksanaan kebijakan dapat dianalisa pada
akibat yang ditimbulkan sebagai hasil pelaksanaan kebijakan. Penilaian atas kebijakan dapat
mencakup isi kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan dampak kebijakan. Implikasi dari
pelaksanaan kebijakan merupakan konsekuensi yang muncul sebagai akibat dari dilaksanakannya
kebijakan-kebijakan tersebut. Hasil evaluasi pada pelaksanaan kebijakan dapat menghasilkan
dampak positif maupun negatif.

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Aspek-aspek yang Memengaruhi
Pelaksanaan Kebijakan Publik
A. Kewenangan/Struktur Birokrasi
Kewenangan merupakan otoritas/legitimasi bagi para pelaksana dalam
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan secara politik (Afandi & Warjio, 2015).
Kewenangan ini berkaitan dengan struktur birokrasi yang melekat pada posisi/ strata
kelembagaan atau individu sebagai pelaksana kebijakan.

B. Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas penyampaian informasi sehingga memengaruhi
pelaksanaan kebijakan publik, dimana komunikasi yang tidak baik dapat
menimbulkan dampak dampak buruk bagi pelaksanaan kebijakan.

C. Sumber daya
Pelaksanaan kebijakan harus ditunjang oleh ketersediaan sumber daya misalnya
manusia, materi, dan metoda. Jika tidak, maka kebijakan akan cenderung tidak
dapat dilaksanakan secara efektif.

D. Disposisi/Sikap dari pelaksana


Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh pelaksana kebijakan,
seperti komitmen, disiplin, kejujuran, kecerdasan, dan sifat demokratis (Wahab,
2010). Disposisi akan menimbulkan dukungan atau hambatan terhadap pelaksanaan
kebijakan tergantung dari kesesuaian kompetensi dan sikap dari pelaksana. Karena
itu, pemilihan dan penetapan personal pelaksana kebijakan harus individu yang
memiliki kompetensi dan dedikasi yang tepat pada kebijakan yang telah ditetapkan
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Afandi & Warjio, 2015).
Dimensi Pelaksanaan Kebijakan Publik
A. Konsistensi
Pelaksanaan kebijakan berlangsung dengan baik apabila pelaksanaan kebijakan dilakukan secara
konsisten dengan berpegang teguh pada prosedur dan norma yang berlaku (Mutiasari, Yamin, & Alam,
2016).
B. Transparansi
Transparansi merupakan kebebasan akses atas informasi yang patut diketahui oleh publik dan/atau pihak-
pihak yang berkepentingan (Coryanata, 2012). Informasi yang berkenaan dengan pelaksanaan kebijakan
publik perlu dilakukan bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang memerlukan,
dan disediakan secara memadai, serta mudah dimengerti (Rohman, 2016).
C. Akuntabilitas
Setiap aktivitas pelaksanaan kebijakan publik harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara
administratif maupun substantif, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan (Rohman, 2016).
D. Keadilan
Keadilan dalam kebijakan publik diwujudkan pada aktivitas pelayanan yang tidak diskriminatif, yaitu tidak
membedakan kualitas pelayanan pada kelompok sasaran berdasarkan pertimbangan suku, ras, agama,
golongan, status sosial, dan lain-lain (Rohman, 2016).
E. Partisipatif
Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan.
Partisipasi masyarakat disamping menopang percetapan pelaksanaan kebijakan, pada sisi lain akan
berdampak pada proses evaluasi/ kontrol atas kinerja pemerintah dan dapat mampu menimalisir
penyalahgunaan wewenang.
F. Efektivitas
Efektifitas berkenaan dengan pencapaian hasil yang telah ditetapkan atau pencapaian tujuan dari
dilaksanakannya tindakan, yang berhubungan dengan aspek rasionalitas teknis, dan selalu diukur dari unit
produk atau layanan (Dunn, 2003). Dalam pelaksanaan kebijakan publik, efektifitas diukur dari keberhasilan
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada kebijakan publik.
G. Efisiensi
Efisiensi berkenaan dengan jumlah penggunaan sumberdaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
tingkat efektivitas tertentu sebagai penghubung antara efektivitas
dan penggunaan sumberdaya (Dunn, 2003). MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Publik
a. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante)
Evaluasi ex-ante adalah evaluasi kebijakan yang dilakukan sebelum
kebijakan tersebut diimplementasikan dengan tujuan untuk memilih dan
menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara
mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya (Diansari, 2016).
b. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going)
Evaluasi on-going yaitu evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan kebijakan
untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan kebijakan dibandingkan
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Diansari, 2016).
Evaluasi on-going secara umum dimaksudkan untuk menjamin agar
tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, bukan
dimaksudkan untuk evaluasi penilaian akhir capaian kinerja pelaksanaan
kebijakan. Dengan dilakukan evaluasi on-going, jika terjadi penyimpangan,
diharapkan akan dapat dilakukan langkah perbaikan sedini mungkin
melalui sejumlah rancangan/ rekomendasi, sehingga hasil akhir
pelaksanaan kebijakan akan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
(Christiyanto, Nurfitriyah, & Sutadji, 2016).
c. Evaluasi pada Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)
Evaluasi ex-post adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan
kebijakan berakhir, yang ditujukan untuk menganalisa tingkat pencapaian
(keluaran/ hasil/ dampak) pelaksanaan kebijakan. Evaluasi ex-post
digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan
masukan), efektivitas (pencapaian tujuan dan sasaran), ataupun manfaat
2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(dampak pelaksanaan kebijakan terhadap penyelesaian masalah) (Diansari,
2016).
Studi Kasus Manajemen
Strategis
Perusahaan Air Minum: Aqua

Dalam era persaingan yang semakin ketat, setiap kali sebuah perusahaan
harus mengevaluasi kinerjanya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar
tetap tumbuh dan dapat bersaing. Serta melakukan berbagai kebijakan-
kebijakan agar dapat bersaing.
Kebijaksanaan yang meliputi bidang Pemasaran, Keuangan, Sumber daya
Manusia, Produksi dan sebagainya sehingga memerlukan tinjauan
manajemen strategi tertentu. Mengingat PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk
merupakan perusahaan yang cukup besar, yaitu sebagai perusahaan yang
mempelopori usaha air minum dalam kemasan di Indonesia sejak tahun 1973.
Maka dari itu, pengelolaan modal kerja dalam perusahaan sangat
memerlukan perhatian khusus. Perusahaan juga berkepentingan untuk
menjaga profitabilitasnya dengan baik agar kondisi krisis yang dialami
Indonesia tidak berimbas pada perusahaan sehingga perusahaan akan
mampu memperoleh laba di dalam menjalankan usahanya.
2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan
memaksimalisasi kinerja perusahaan (Djohanputro, Bramantyo, 2004:2).
Studi Kasus Analisis Kebijakan
Publik
Penanganan Covid-19

Pemerintah Indonesia kurang tanggap atas masifnya penyebaran COVID-19 yang


menggandakan diri dengan menginfeksi sebanyak mungkin orang. Meski virus ini tidak
seganas dan semematikan sindrom pernapasan akut parah (Severe Acute Respiratory
Syndrome, SARS), tetapi COVID-19 menyerang lebih banyak orang dengan total
kematian beratus kali lipat
Lemahnya Koordinasi Antar-Stakeholders Selain masalah lambatnya pengambilan
keputusan dan pembuatan kebijakan yang berimplikasi pada terlambatnya
implementasi penanganan COVID-19, lemahnya koordinasi antar pemangku
kepentingan pun menjadi problem dalam mengendalikan penyebaran virus korona di
Indonesia. Hal ini terjadi karena sistem negara kesatuan menempatkan pemerintah
pusat sebagai pemangku kepentingan utama dalam hal kebencanaan, baik bencana
alam maupun bencana non-alam termasuk kesehatan.
Oleh karena itu, physical atau social distancing adalah salah satu jalan keluar untuk
menghambat penyebaran COVID-19. Arahan pemerintah hanya tinggal arahan ketika
sebagian besar masyarakat masih juga berimpitan di terminal, stasiun, shelter, pasar,
dan lainnya. Warga seolah tidak khawatir dengan virus tersebut karena lebih
mementingkan aktivitas harian mereka.
2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN Arahan pemerintah hanya tinggal arahan ketika sebagian besar masyarakat masih juga
berimpitan di terminal, stasiun, shelter, pasar, dan lainnya. Warga seolah tidak khawatir
dengan virus tersebut karena lebih mementingkan aktivitas harian mereka.
Critical Review
MANAJEMEN STRATEGIS
Berdasarkan pemaparan di atas, sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai suatu tujuan, organisasi sektor publik
memerlukan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut yang dirinci dalam program-program dan kegiatan-
kegiatan yang dapat bersinergi untuk mewujudkan tujuan tersebut(Joyce, 1999). Terlebih dengan struktur organisasinya
yang sangat besar dan kompleks, dengan menggunakan manajemen strategi, para pemangku kebijakan dapat
memotivasi dan mengarahkan pegawainya lebih baik yang selanjutnya dapat meningkatkan performa kinerja
organisasi.Sektor publik juga dapat merumuskan strategi ke depannya dan melihat ancaman peluang yang ada
sertamenetapkan sasaran dan arah yang jelas untuk masa depan.
Dengan menerapkan apa yang ada di dalam manajemen strategis, maka diharapkan sektor publik dapat :
Menjadi instansi reaktif dalam menghadapi perubahan situasi yang dinamis dan kompleks.
Mengelola sumber daya yang dimiliki untuk hasil yang maksimal (managing for result)
Mengubah orientasi instansi menjadi instansi berorientasi masa depan
Mejadikan instansi adaftif dan fleksibel, mengurangi birokrasi yang rumit dan lebih transparan
Menjadikan instansi mampu memenuhi harapan masyarakat

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Critical Review
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
Berdasarkan pemaparan di atas, sifat kebijakan publik perlu dituangkan pada peraturan-peraturan perundangan yang
bersifat memaksa. Dalam pandangan ini, dapat diasumsikan bahwa kebijakan publik merupakan kebijakan yang dibuat
pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat yang dapat diwujudkan berupa peraturan-peraturan,
perundang-undangan dsb.
Kebijakan publik mempunyai sifat mengikat dan harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat tanpa terkecuali.
Sebelum kebijakan publik tersebut diterbitkan dan dilaksanakan, kebijakan tersebut harus ditetapkan dan disahkan
oleh badan/ lembaga yang berwenang.
Peraturan perundang-undangan sebagai produk dari kebijakan publik merupakan komoditas politik yang menyangkut
kepentingan publik. Namun demikian, berbagai dinamika yang terjadi dapat membawa konsekuensi bahwa kebijakan
publik pun dapat mengalami perbaikan. Oleh karena itu, kebijakan publik harus bersifat fleksibel, bisa diperbaiki, dan
disesuaikan dengan perkembangan dinamika pembangunan. Karena, kesesuaian suatu kebijakan publik sangat
tergantung kepada penilaian masyarakat.
Baru kemudian, pelaksanaan kebijakan dievaluasi sehingga selanjutnya akan menghasilkan dampak yang diharapkan
(intended) atau dampak yang tidak diharapkan (spillover negative effect).

2021 | MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


THANK YOU !
2021 | Manajemen dan Administrasi Pembangunan - Kelompok 8
Diskusi Kelompok
1. Nama : Tari Berta Lestari (118220024)
Terkait tujuan dan sasaran terhadap kualitas pelaporan, pertimbangan apakah yg
dipertimbangkan dalam mencapai tujuan dan sasaran yg efektif dan efisien?
Jawaban : Pertimbangan nya adalah dalam hal komunikasi. Komunikasi memengaruhi pelaksanaan kebijakan publik, karena
komunikasi menghubungkan pihak pembuat kebijakan dan pihak sasarannya. Jika komunikasi antar pihak tersebut tidak baik,
maka dapat menimbulkan dampak buruk bagi pelaksanaan kebijakan. Karena itu, pelaksanaan kebijakan publik akan berhasil
apabila tujuan dan sasaran kebijakan harus diinformasikan dengan jelas agar tidak terjadi missed komunikasi atau bahkan
resistensi kelompok sasaran.

2. Nama : Mila Amalia (118220023)


Apa arti dan pentingnya peranan manajemen strategis bagi suatu organisasi di
masa persaingan seperti sekarang?
Jawaban : Karena sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai suatu tujuan, organisasi sektor publik memerlukan rencana
strategis untuk mencapai tujuan tersebut yang dirinci dalam program-program dan kegiatan-kegiatan yang dapat bersinergi
untuk mewujudkan tujuan tersebut(Joyce, 1999). Terlebih dengan struktur organisasinya yang sangat besar dan kompleks,
dengan menggunakan manajemen strategi, para pemangku kebijakan dapat memotivasi dan mengarahkan pegawainya lebih
baik yang selanjutnya dapat meningkatkan performa kinerja organisasi.Sektor publik juga dapat merumuskan strategi ke
depannya dan melihat ancaman peluang yang ada sertamenetapkan sasaran dan arah yang jelas untuk masa depan
3. Nama : Ragil Arswindo (118220128)
Jelaskan apa yang dimaksud dengan aliansi politis saat perencanaan dan
pelaksanaan belum tentu sama komposisi nya?
Jawaban : Jadi yang dimaksud dengan aliansi politis saat perencanaan dan pelaksanaan belum tentu sama komposisi nya
adalah, karena pada saat merencanaan kebijakan kita masih mendapatkan data sekunder dan masih mengawang-awang
kebijakan apa yang pas untuk di sektor publik disuatu daerah tersebut, tetapi ketika kita sudah melaksanakan kebijakan berarti
kita sudah mendapatkan beberapa informasi yang ada dilokasi agar dapat menetapkan kebijakan yang pas disektor publik
tersebut. karena tidak semua kebijakan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat maka kita perlukan survei lapangan
agar dapat mengetahui kebijakan apa yang diperlukan dan yang dapat diterima oleh masyarakat.

4. Nama: Riki Mainaki (118220016)


Terkait contoh dari kebijakan publik, tolong berikan salah satu contoh
permasalahan ekonomi atau permasalahan lain di level daerah atau nasioal dan
sebutkan siapa saja pembuat kebijakan nya yang menangani masalah tersebut dan
berikan alasannya.
Jawaban : Tujuan MEA 2015 yang paling utama adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang
mana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. ASEAN
diharapkan akan menjadi sebuah wilayah yang stabil, sejahtera, dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata,
kemiskinan yang berkurang, dan sosio ekonomi yang beragampara pemimpin negara anggota mendeklarasikan
kesepakatannya untuk membentuk ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA adalah
bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015. skala nya internasional, yang mencakup
seluruh negara di asia tenggara
5. Nama: M Fadel Rizky Ananda (118220163)
Apakah ada kendala yang terjadi di sektor publik dalam penerapan manajemen
strategis? Jika ada tolong jelaskan kendalanya apa saja, terimakasih.
Jawaban :
1. Karena adanya perbedaan mendasar dalam undang-undang dasarnya, dimana sektor publik menggunakan konstitusi negara
tersebut, sedangkan sektor publik sangat fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perusahaan tersebut,
menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika membuat suatu program kegiatan, harus melakukan cross check dengan
undang-undang yang telah ada sehingga program tersebut tidak melanggar undang-undang dan sesuai prosedur instansi
tersebut.
2. Karena organisasi publik merupakan perpanjangan tangan dari konstituen parlemen yang mengusung aspirasi rakyatnya,
maka organisasi publik lebih terbuka untuk lingkungan eksternal dibanding swasta. Hal ini menjadikan setiap kinerja organisasi
tersebut akan menjadi sorotan rakyat apabila visi dan misi maupun program yang diusung jauh dari harapan rakyat (pengguna
layanan) yang ke depannya secara tidak langsung, dapat mengakibatkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dan
mengganggu stabilitas keamanan negara (misal dengan para rakyat berdemonstrasi maupun membuat kerusuhan).

6. Nama : Ryan Putra Pratama (118220101)


Apakah yg dimaksud model perencanaan klasik? Jelaskan.
Jawaban : Model perencanaan klasik menitik beratkan pada formalitas organisasi pemerintah untuk menyusun suatu rencana
strategis yang akan diturunkan kepada unit-unit bisnis di bawahnya. Jenis model ini umumnya tidak berjalan dengan
maksimal karena selain paradigma birokrat dan formalitas, unit organisasi dibawah belum tentu memiliki komitmen yang
sama dengan unit induk.

Anda mungkin juga menyukai