TINJAUAN PUSTAKA
tersebut.
39
Wahab, Solichin Abdul. 2012. Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan
Negara. Jakarta : Bumi Aksara hlm 59
40
Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
41
Masriani. 2017. Implementasi kebijakan tentang perlindungan anak (studi kasus anak-anak
pengemis di Kecamatan Mandau). Jurnal Online Mahasiswa Fakaultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau. Hal 5
22
Grindle memperkenalkan model implementasi kebijakan sebagai proses
akhirnya ditentukan oleh materi program ataupun melalui interaksi para pembuat
tersebut, sedangkan proses administrasi terlihat pada proses umum mengenai aksi
hanya fokus pada aspek birokrasi sebagai pelaksana, tetapu juga fokus pada
dilihat dari proses pencapaian hasil akhir (outcomes), yakni tercapai atau tidaknya
tujuan yang ingin diraih.45Dilihat dari prosesnya, dengan merujuk pada apakah
42
Feis, Imronah. 2009. Implementasi Kebijakan: Perspektif, model dan kriteria Pengukurannya.
Hal. 6
43
Wanto, Alfi Haris dan Arfi Ali Syahbana. 2017. Implementasi program Banyuwangi Mengajar
dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan (studi pada Dinas Pendidikan Kabupaten
banyuwangi). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) Vol 3 No 2 Hal 154
44
Alfa, Lutfi. 2016. Implementasi program peningkatan ketahanan pangan (Studi pada Dinas
Pertanian Kabupaten Blitar). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) Hal 51
45
Agustino, Leo. 2008. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta hlm 143
23
pelaksanaan kebijakan sudah sesuai dengan yang ditentukan (design) berdasarkan
mengacu pada dua faktor yakni dampak kepada masyarakat dan tingkat perubahan
Selain itu, berhasil tidaknya suatu kebijakan dapat dilihat dari dampak yang
implementasi kebijakan perlu adanya sinergi tiga variabel atau faktor penting
yakni kebijakan tersebut, organisasi, dan lingkungan kebijakan. 46Hal ini perlu
diwujudkan agar melalui kebijakan yang tepat, maka kebijakan dapat berjalan
dengan optimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Selain itu, proses
implementasi kebijakan ini sangat dipengaruhi oleh isi kebijakan dan konteks
46
Akib, Haedar. Implementasi kebijakan: apa, mengapa, dan bagaimana. Jurnal Administrasi
Publik, Vol 1. Hal 3
47
Aneta, Asna. 2010. Implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan perkotaan
(P2KP) di Kota Gorontalo. Jurnal Administrasi Publik. Vol 1 Hal 58
24
kepentingan dan strategi aktor yang terlibat; karakteristik lembaga penguasa; dan
a. Isi kebijakan
kelompok.48 Kepentingan dalam suatu kebijakan ini muncul dari mulai proses
48
Budiono, Puguh. Implementasi kebijakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Kabupaten
Bojonegoro (Studi di Desa Ngringinrejo dan Kalitidu Kecamatan Kanor). Jurnal Politik Muda Vol
4 No 1 Hal 119
25
2. Tipe manfaat
baik itu dampak positif maupun negatif yang nantinya akan diberikan pada hasil
akhir jalannya kebijakan tersebut. Dengan kata lain, manfaat kebijakan berupaya
terdapat beberapa jenis manfaat yang membuat dan menghasilkan dampak positf
dilaksanakan.
Setiap kebijakan mempunyai target yang hendak dan ingin dicapai. Pada
point ini menjelaskan bahwa pada implementasi kebijakan harus memiliki suatu
dalam suatu kebijakan tersebut harus memiliki target seberapa besar perubahan
49
Trisnanti, Merista. 2014. Studi mengenai implementasi kebijakan program layanan referensi di
Perpustakaan Universitas Negeri Surabaya. Diakses dari htttp//journal.unair.ac.id. pada 23
Februari 2019
50
Loc.cit. Budiono.
26
diimplementasikan.Hal ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih dalam
pengambilan keputusan.Pada fase ini yang menjadi point sangat penting karena
kebijakan yang memiliki manfaat serta arah perubahan yang jelas dari
5. Pelaksana program
pelaksana yang kompeten dan kapabel yang mana nantinya ini akan
tetapi bisa didukung semisalnya oleh masyarakat, swasta, LSM-LSM dan lainnya.
Pada point ini sama dengan point sebelumnya yang mana pada
hanya mencakup sumber daya manusia, namun juga hingga sumber daya sumber
kebijakan dapat berjalan dengan baik, sehingga mencapai tujuan dari kebijakan
tersebut.53Selain itu, aspek sumber daya juga mengacu pada beberapa jenis
51
Subarsono.Agustinus.2010. Analisis Kebijakan Publik Konsep Teori dan Aplikasi.Yogyakarta
Pustaka Pelajar.Hal. 93
52
Loc.cit. Agustino. Hal 144
53
Loc.Cit. Agustino
27
sumber daya lainnya seperti sumber daya anggaran dan fasilitas yang dapat
b. Konteks implementasi
kebijakan.
Dalam suatu kebijakan perlu diperhitungkan pula kekuatan pada para aktor-
kepentingan, serta strategi yang digunakan oleh para aktor yang terlibat guna
adanya kekuatan satu aktor yang tidak seimbang dalam implementasi kebijakan
maka kebijakan tersebut akan bisa dikuasai oleh aktor yang memiliki kekuatan
2. Karakteristik lembaga
terhadap keberhasilannya, maka pada bagian ini ingin dijelaskan karakteristik dari
suatu lembaga yang akan turut mempengaruhi suatu kebijakan.55 Serta regim yang
kebijakan bisa berjalan dengan lancar jika kedua variable ini tidak terlalu
54
Loc.Cit. Merista Hal 4
55
Loc.Cit. Agustino
28
3. Tingkat kepatuhan dan adanya respon dari pelaksana
Hal ini yang dirasa penting dalam proses pelaksanaan suatu kebijakan
adalah kepatuhan dan respon dari pelaksanaan, kepatuhan dan respon dari
pelaksana juga dirasa menjadi sebuah aspek penting dalam proses pelaksanaan
suatu kebijakan, maka yang hendak dijelaskan pada poin ini adalah
pemerintahan. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi pemerintah yaitu sebagai
secara sederhana dapat dimaknai sebgau suatu layanan yang disediakan oleh
pemerintah kepada warga negara atau masyarakat, baik secara langsung maupun
56
Loc.Cit. Merista Hal 5
57
Dwiyanto, Agus. 2015. Manajemen Pelayan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Hal 14.
29
tidak langsung.58 Pelayanan publik dapat juga dilimpahkan wewenangnya oleh
pemerintah dengan dilaksanakan kepada pihak lain seperti masyarakat atau pun
pihak swasta. Selain itu, pelayanan publik juga dapat diartikasi sebagai kegiatan
kata lain, suatu pelayanan publik dalam pelaksanaanya harus mengacu pada aspek
regulasi yang telah mengatur. Sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik dan
dilaksanakan melalui istilah yang disebut public sector atau sektor publik, yakni
58
Putra, Fadhilla. 2012. New Public Governance. Malang UB Press. Hal 32
59
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN Hal 22.
60
Warsito, Herfina Tedjo. 2016. Implementasi program e-kios sebagai inovasi pelayanan publik
berbasis teknologi informasi di Kelurahan Kebraon Kota Surabaya. Jurnal kebijakan dan
Manajemen Publik. Vol 4 No 2 Hal 9
61
Loc.Cit. Hal 62
30
Secara regulasi, penyelenggaraan pelayanan publik telah didukung dengan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang dan jasa
memuat penyedian kebutuhan masyarakat dalam konteks barang dan jasa serta
memutuskan untuk mengakses pelayanan melalui sektor lain, yakni sektor swasta.
sektor publik atau pemerintah perlu memperhatikan beberapa asas yang yakni
62
Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pasal 1
31
formulir.63Kesembilan asas-asas tersebut menjadi nilai-nilai yang sangat penting
Oleh karena itu, untuk menjalankan asas-asas pelayanan publik agar dapat
yang raham, sopan, dan tidak diskriminatif. Di samping itu, pelayanan harus
kejelasan informasi terkait proses atau alur ,biaya, dan durasi waktu
meminimalisir berkas atau formulir pelayanan yang salah satunya yakni dengan
merupakan hal-hal yang utama yang perlu dijalankan dalam penyedian pelayanan
63
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hal
246
64
Surjadi. 2012. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: Reifika Aditama. Hal 65
32
publik, sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan dengan puas dan
memiliki prosedur yang tidak rumit dan memiliki kejelasan dari segi informasi
asas dalam pelayanan publik. Selain itu, prinsip pelayanan publik juga menjadin
bahwa produk layanan yang diberikan akan tepat sasaran dan sesuai dengan
kemudahaan askes layanan bagi masyarakat.Hal ini dapat dilihat dari lokasi yang
mampu bersikap secara jujur, cermat dan teliti, serta tidak diskriminatif dalam
menunjukkan bahwa pelayanan diberikan secara adil bagi tiap masyarakat tanpa
suatu standar sebagai acuan dan panduan dalam pelayanan. Standar pelayanan
dapat mengetahui mengenai proses dan bentuk pelayanan publik yang disediakan.
33
prasaranan; dan kompetensi petugas pemberi pelayanan.65Standar pelayanan
publik merujuk pada suatu ukuran yang telah ditentukan oleh penyedia layanan
publik sehingga dalam pelaksanaannya wajib dipatuhi oleh pemberi dan atau
penerima pelayanan.
konteks waktu penyelesaian, harus ditetapkan waktu yang meliputi proses sejak
pengaduan. Di samping itu, biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang
produk layanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
berasal dari kata penduduk yang memiliki arti yaitu orang yang tinggal di daerah
tersebut atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dalam
65
Ibid Surjadi Hal 69
34
proses administrasi kependudukan dilakukan upaya pendataan kependudukan.
juga memliki korelasi atau hubungan dengan proses pelayanan publik dibidang
tepat dan optimal dari pemerintah sebagai penyedia atau penyelenggara pelayanan
66
Undang-Undang No 24 Tahun 2014 Tentang Administrasi Kependudukan pasal 1
67
Ibid
35
administasi kependudukan.Administasi kependudukan dilaksanakan dalam rangka
Setiap kejadian penting yang dialami oleh penduduk harus di catat dalam
seperti Desa atau kelurahan bahkan sampai pada tingkat Rukun Warga (RW) dan
68
Rusli, Said. 1996. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES. Hal 38
36
Pencatatan sipil merupakan pencatatan peristiwa penting yang dialami
oleh seseorang dalam pendaftaran pencatatan sipil pada instansi
pelaksana.”69
dari kebijakan yang bersifat general atau umum.Lebih lanjut program dapat
didefinisikan sebagai suatu jenis rencana yang jelas dan konkret karena di
program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau lembaga untuk mencapai sasaran dan
69
Loc.cit Pasal 1
70
Hasibuan, Malayu S P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakrta: Bumi Aksara. Hal 72
37
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
disebut sebagai wujud konkret dari kebijakan yang dikeuarkan oleh pemerintah
pemerintah biasanya dilakukan dalam bentuk kebijakan atau program. Salah satu
pelayanan publik untuk mewujudkan hak terbaik bagi anak.Program KIA mulai
dilakukan di tahun 2016 dan didukung oleh adanya Peraturan Menteri Dalam
resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 tahun dan belum
71
Undang Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 1
38
Kabupaten/Kota.72Program ini merupakan program dari Kementrian Dalam
tahun dan anak di usia 5 – 17 tahun dimana pada KIA anak berusia 5-17 terdapat
foto, sementara anak berusia 0-5 tahun tidak menggunakan foto.73 Oleh
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 2 tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak.
a. Dalam hal anak kurang dari 5 tahun sudah memiliki akta kelahiran tetapi
persyaratan:
kelahiran aslinya
b. Dinas menerbitkan KIA untuk anak usia 5 tahun sampai dengan usia 17
kelahiran aslinya
72
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak Pasal 1
73
Afrizal, Chandy. 2017. Pelaksanaan kebijakan pembuatan Kartu Identitas Anak di Kota Bandar
Lampung. Diakses dari htttp//jurnal.fh.unila.ac.id
39
3) KTP-el asli kedua orang tuanya/wali; dan d. pas foto Anak berwarna
pengurusan KIA juga membutuhkan peran serta atau respon positif dari orang
tua.Selain itu, karena KIA untuk usia 0-5 tahun yang tidak menampilkan foto,
juga tidak mensyaratkan adanya foto. Namun ketika, anak sudah berusia di atas 5
tahun, maka anak tersebut harus mengurus KIA baru sesuai dengan kelompok
40