Anda di halaman 1dari 2

RESUME MINGGU KE 12

MANAJEMEN KONFLIK

 Pengertian Manajemen dan Konflik


Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan Konflik adalah perseteruan
dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang
berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan
dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat
pembangunan nasional Masyarakat umumnya memandang konflik sebagai “violence conflicts”
yaitu konflik kekerasan sehingga konflik umumnya dipandang negative dan menakutkan.
Sedangkan jika kita ambil harfiahnya manajemen konflik adalah serangkaian usaha yang
dilakukan oleh suatu organisasi untuk mengatasi konflik. Manajemen konflik disebut juga
dengan penanganan konflik, seperti yang telah dijelaskan pada Undang Undang No. 7 Tahun
2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial

 Manfaat Manajemen Konflik


- Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera
- Memelihara kondisi damai dan harmonis dalam hubungan sosial kemasyarakatan
- Meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
- Memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan
- Melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana umum
- Memberikan pelindungan dan pemenuhan hak korban
- Memulihkan kondisi fisik dan mental masyarakat serta sarana dan prasarana umum

 Gaya dalam Manajemen Konflik


- TINDAKAN MENGHINDARI Bersikap tidak kooperatif dan tidak asertif Menarik
diri dari situasi yang berkembang atau.. Bersikap netral dalam segala macam
keadaan
- KOMPETISI ATAU KOMANDO OTORITATIF Bersikap tidak kooperatif, tetapi
asertif Bekerja dengan menentang keinginan pihak lain Mendominasi dalam
suatu situasi “menang atau kalah” dan atau memaksakan segala sesuatu sesuai
dengan kesimpulan tertentu, dengan menggunakan kekuasaan yang ada.
- AKOMODASI Bersikap kooperatif, tetapi tidak asertif Membiarkan keinginan
pihak lain menonjol; meratakan perbedaan-perbedaan guna mempertahankan
harmoni yang diciptakan.
- KOMPROMIS Bersikap cukup kooperatif dan asertif tetapi tidak hingga tingkat
ekstrim. Bekerja menuju ke arah pemuasan kepentingan parsial semua pihak
yang berkepentingan; melaksanakan upaya tawar menawar untuk mencapai
pemecahan-pemecahan “akseptabel” tetapi bukan pemecahan optimal, hingga
tak seorang pun merasa bahwa ia menang atau kalah secara mutlak.
- KOLABORASI Bersikap kooperatif dan asertif Berupaya untuk mencapai
kepuasan setiap pihak yang berkepentingan, dengan jalan bekerja melalui
perbedaanperbedaan yang ada; mencari dan memecahkan masalah demikian
rupa, hingga setiap orang mencapai keuntungan sebagai hasilnya
 Teori Penyelesaian Konflik
Analisis konflik berdasarkan dampaknya dapat terbagi 2 yaitu secara desktruktif dengan
menimbulkan kerugian bagi individu disebuah organisasi ataupun organisasi yang terlibat
didalamnya yang kedua secara konstruktif yaitu menimbulkan keuntungan bagi individu
ataupun organisasi yang terlibat didalamnya. Sebelum kita mengindikasi itu adalah sebuah
konflik kita harus melakukan Langkah berikut :
- Ketahui terlebih dahulu eksistensi dari konflik tersebut
- Identifikasi orang orang yan terlibat didalam konflik tersebut
- Dengarkan informasi informasi dari orang yang terkait didalam konflik tersebut

 Penyelesaian Konflik secara umum


Dengan cara menekan konflik tersebut dengan tujuan agar dampak konflik yang terasa
negative tetapi tidak mengatasi atau meniadakan pokok pokok penyebab timbulnya konflik
dan penyelesaian yan terjadi seolah semu. Dan dengan cara menyelesaikannya jika alas an
latar belakang terjadinya suatu konflik ditiadakan dan tidak disisakan kondisi yang
menggantung atau antagonism untuk penyebab timbulnya konflik pada masa yang akan
datang.
Critival Review
Manajemen konflik adalah sebuah upaya yang dilakukan pada suatu kelompok atau organisasi
untuk mengatasi konflik. Konflik yang terjadi pada masyarakat kerap ada yang dapat diatasi
dan ada yang tidak dapat diatasi sebagai contoh kasus yaitu Konflik yang terjadi antara
penduduk asli Mimika dengan PT Freeport Indonesia muncul karena adanya penolakan
terhadap kebijakan pembangunan yang mengabaikan keberadaan masyarakat lokal. Protes-
protes fisik secara spontan sudah dilakukan untuk menentang kebijakan pembangunan proyek
yang tidak adil karena tidak menghargai keberadaan dan hak milik masyarakat sekitar proyek.
Kebijakan yang ditentang adalah, perencanaan terpusat (dari Jakarta) atau “top down
planning”, tanpa berunding dulu dengan masyarakat atau mendengar keinginan-keinginan
masyarakat lokal.dari konflik tersebut ada pengambilan kesempatan dari konflik yang terjadi.
Dan masyarakat adat di sekitar daerah freeport tersebut merasa masih sangat dirugikan
walaupun sudah diganti dengan uang. Ada yang hilang dari peradabaan mereka yaitu kerugian
sosial berupa penghargaan, rasa aman, dan kesederajatan dan hilangnya hak-hak tradisional
belum dipulihkan. Dan rasa kepercayaan yang kurang akibat manajemen konflik yang buruk
dari pihak perusahaan PT Freeport. Dan masih banyak lagi konflik konflik di masyarakat yang
belum bisa diselesaikan dengan baik akibat dari manajemn konflik yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai