(Jawaban anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif tersebut
terlaksana, peran anda dan pihak lain yang terlibat bila ada).
Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan
yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan
diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Oleh karena itu setiap individu dituntut
untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekitarnya. Bercerita tentang permasalahan tantangan saat bertugas. Beberapa
pengalaman yang masih teringat saat masih bertugas di SMA Negeri 1 Sarudu kabupaten
pasangkayu yang mana sekolah tersebut merupakan sekolah terpencil yang mana penduduk
pribuminya masih kurang mengenal dunia pendidikan, Sarjana yang terdapat didaerah
tersebut masih dapat dihitung jari. Berbagai tantangan yang kami hadapai disekolah
tersebut terkait dengan kebijakan kebijakan yang diterapkan disekolah. Kami sebagai
pendatang yang bertugas didaerah tersebut terkadang kewalahan menghadapi interfensi
dari masyarakat asli yang nota bene rata-rata mereka merupakan keluarga pemerintahan
kabupaten pasangkayu. Beberapa contoh kasus yang terjadi disekolah yang kami harus
hadapai dengan hati yang lapang dan sabra dengan pendekatan secara kekeluargaan pun
kami hadapi. Contoh tantangan-tantang yang kami hadapi antara lain;
(1) Penerapan aturan kedispilan disekolah. Yang salah satunya didalam aturan bahwa siswa
tidak boleh memiliki rambut lebih panjang dari 2 cm dan kuku yang panjang. Kasus yang
pernah kami hadapi adalah masyarakat pribumi pernah datang kesekolah kami marah-
marah dan maki-maki guru-guru disekolah karena sanak saudaranya atau keluarga
dekatnya yang bersekolah disekolah kami rambutnya dipotong. Pada saat itu kami
bersitegang dengan wali murid tersebut tersebut. Untunglah kami bias hadapi dengan
hati yang sabar dan menjelaskan kepadaorang tua wali tersebut dengan penuh
pengertian bahwa aturan disekolah kami memang demikian adanya dan akhirnya
setelah kami berikan beberpa penjelasan akhirnya orang tua wali tersebut pulang
dengan hati yang tenang tidak seperti saat datang diawal berkunjung kesekolah kami.
Kemudian Kasus lain yang terjadi antara masalah kasus pemotongan kuku yang kami
lakukan setiap masuk ujian semester. Kasus ini lah yang paling parah karena kami
didatangi anggota DPR kabupaten pasangkayu lalu marah disekolah setelah mengetahui
bahwa kuku anaknya dipotong. Laporan siswa kepada orang tuanya ternyata salah kami
memotong kuku siswa tersebut karena memang panjang. Ternyata laporan siswa
tersebut guru memotong kuku saya dan berdarah. Setelah orang tua wali tersebut
datang yang notabene adalah anggota DPR. Tidak lama setelah marah pihak kepolisian
datang ternyata orang tua wali tersebut memanggil polisi dan akhirnya salah satu rekan
kerja kami dibawa kekantor polisi. Masalah ini berjalan rumit Karen kurang pengertian
orang tua siswa. Masalah ini tidak dapat kami selesaikan secara intern disekolah dan
akhirnya kami mengajukan masalah ini ke PGRI. Untung lah Semua Anggota PGRI turun
membantu pada saat itu. Kami datangi rumah orang tua siswa tersebut . kami berikan
penertian dan penjelasan dan bertanya kesiswa yang dkukunya dipotong tersebut apa
memang berdarah. Ternyata tidak juga demikian. Kami mengancam pada orang tersebut
jika tidak mengeluarkan teman kami. Maka semua guru dikabupaten pasangkayu akan
turun berdemo dijalan, untuk mengeluarkan teman kami, karena kami rasa ini tidak adil
Akhirnya kami selesailkan dipolsek masalah tersebut bersama dengan salah seorang
keluarga Anggota DPR tersebut. Tidak lama setelahnya, selang 2 hari berlalu rekan kerja
kami dikeluarkan dari sel tahanan.
(2) Masalah Kenaikan kelas, Setiap Tahun sekolah kami didatangi orang tua siswa kenapa
anak kami tidak naik kelas. Kami jelaskan kemereka aturan kenaikan kelas yang pernah
kami buat disekolah atas kepakatan komite disekolah dan orang tua siswa. Kami jelaskan
bahaw aturannya memang demikian. Pernah terjadi kasus disekolah kepala dinas
pendidikan menelpon kesekolah agar kemanakannya dinaikkan. Pada saat itu kami serba
salah mengambil keputusan. Ingin menaikkan, hal tersebut menyalahi aturan, ingin
tetap siswa tersebut tinggal kelas, tetapi kita di suruh kepala dinas untuk menaikkannya
yang nota bene orang yang akan lebih paham dan mengerti tentang dunia pendidikan.
Ketika itu kami diacam oleh masyarakat-masyarakat pribumi disekita sekolah tersebut.
Kami diancam agar dilapotkan masalah ini ke Bupati. Untung saja pada saat itu Bupati
Sendiri sudah menegtahui masalah-masalah yang sering terjadi disekolah kami. Bupati
menelpon kesekolah untuk mengadakan pertemuan dengan masyarakat disekolah kami.
Sebagai seorang pemimpin dikabupaten pasangkayu dan penduduk asli didaerah
tersebut, beliau sadar bahwa pendidikan memang sangat kurang didaerahnya dan
sangat penting untuk ditingkatkan. Akhirnya kami mengadakan pertemuan disekolah
tersebut untuk membahas masalah-masalah yang terjadi disekolah terkait dengan
Aturan dan kebijakan sekolah. Bupati menjelaskan kemereka bahwa pendidikan itu
sangat penting dan sangat dibutuhkan jadi jika bapak ibu sekalian tidak memahami dan
mengerti pendidikan tidak perlu menyekolahkan anak bapak/ibu disekolah ini. Karena
bapak/ ibu guru disini sudah setengah mati mendidik anak kalian disekolah. Satu kata
yang paling saya ingat dari beliau. Beliau berkata jika ada orang yang yang selalu
mengatas namakan bupati datang disekolah ini untuk meloloskan anaknnya baik itu
masalah kedispilinan atau keniakan telpon saya. Beliau berkata demikian kepada
masyarakat. Ketika msayarakt tersebut tunduk dan malu mendengar perkataan beliau.
Akhirnya kami sangat senang pada saat mendengar bupati berkata demikian.
5. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan
pengalaman anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait
kemampuan anda.
Perkembangan zaman sangat menuntut berubahnya kurikulum, tantangan yang
dihadapi anak saat ini berbeda dengan masa sebelumnya. Oleh karean itu, dunia
pendidikan, kuhsusnya para guru dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan
tersebut. Siswa yang ditengah tumbuh berkembang berada pada revolusi industry
tahap IV yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital yang sangat pesat. Guru
sekarang menghadapi generalisasi yang ditanda dengan adanya fenomena baru
perubahan perdaban termasuk dibidang teknologi meski disikapi dengan tepat oleh
para guru. Oleh sebab itu strategi pembelajaran didunia pendidikan juga harus
disesuaikan.