Kelompok 2 - Manajemen Kepemimpinan
Kelompok 2 - Manajemen Kepemimpinan
DOSEN PEMBIMBING
Mika Mediawati, M.Keb
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga “Makalah Organisasi
dan Kepemimpinan “Persyaratan Pendirian Bidan Praktik Mandiri” dapat tersusun hingga
selesai.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Bidan Praktek Mandiri...........................................................................................5
2.2 Persyaratan Pendirian Bidan Praktik Mandiri........................................................................10
BAB III.................................................................................................................................................20
PENUTUP............................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................20
3.2 Saran................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang
Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat
Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan
atau program (Imamah, 2012 : 01).
Bidan Praktek Mandiri (BPM) adalah Bidan yang memiliki Surat Ijin Praktek Bidan
(SIPB) sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat (register) diberi izin secara sah dan
legal untuk menjalankan praktek kebidanan mandiri.
BPM selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan anak, hendaknya
dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat yang juga berperan ikut serta
dalam kegiatan peran serta masyarakat, misalnya :
a. Kegiatan posyandu
b. Membina posyandu
c. Membia kader
d. Membina dukun
e. Menjadi ibu asuh
f. Membina dasa wisma
g. Menjadi anggota organisasi kemasyarakatan
2.2 Dasar Hukum Bidan Praktik Mandiri
2.2.1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang
Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Pasal 31
Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) berupa Praktik
Mandiri Bidan harus berada pada lokasi yang mudah untuk akses rujukan dan
memperhatikan aspek kesehatan lingkungan.
Pasal 32
Persyaratan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) meliputi ruang
dalam bangunan Praktik Mandiri Bidan yang terdiri atas:
a. Ruang tunggu;
b. Ruang periksa;
c. Ruang bersalin;
d. Ruang nifas;
e. Wc/kamar mandi; dan
f. Ruang lain sesuai kebutuhan.
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) berupa peralatan
Praktik Mandiri Bidan harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik
untuk menyelenggarakan pelayanan.
Pasal 36
1) Persyaratan obat dan bahan habis pakai Praktik Mandiri Bidan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) meliputi pengelolaan obat dan bahan habis pakai
yang diperlukan untuk pelayanan antenatal, persalinan normal, penatalaksanaan bayi
baru lahir, nifas, keluarga berencana, dan penanganan awal kasus kedaruratan
kebidanan dan bayi baru lahir.
2) Obat dan bahan habis pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diperoleh
dari apotek melalui surat pesanan kebutuhan obat dan bahan habis pakai.
3) Bidan yang melakukan praktik mandiri harus melakukan pendokumentasian surat
pesanan kebutuhan obat dan bahan habis pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
serta melakukan pengelolaan obat yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4) Contoh surat pesanan obat dan bahan habis pakai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tercantum dalam formulir V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 37
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan bangunan, prasarana, peralatan, dan obat-
obatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 36 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini
Pasal 38
Pasal 39
1) Praktik Mandiri Bidan harus memasang papan nama pada bagian atau ruang yang
mudah terbaca dengan jelas oleh masyarakat umum dengan ukuran 60x90 cm dasar
papan nama berwarna putih dan tulisan berwarna hitam.
2) Papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat nama
Bidan, nomor STRB, nomor SIPB, dan waktu pelayanan
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
1) Bidan dalam menyelenggarakan Praktik Mandiri Bidan dapat dibantu oleh tenaga
kesehatan lain atau tenaga nonkesehatan.
2) Tenaga kesehatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki SIP
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 22
1. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan.
2. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan tertulis mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi;
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi; dan
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan,
dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
Pasal 23
Konsil harus menerbitkan STR paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak
pengajuan STR diterima.
Pasal 24
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Registrasi dan Registrasi ulang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 sampai dengan Pasal 23 diatur dalam
Peraturan Konsil.
Pasal 26
Pasal 28
1. Setiap Bidan harus menjalankan Praktik Kebidanan di tempat praktik yang sesuai
dengan SIPB.
2. Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan di tempat praktik yang tidak sesuai
dengan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif
berupa:
a. teguran tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan; atau
c. pencabutan izin.
Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai izin praktik Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
sampai dengan Pasal 28 diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 30
Pasal 42
Pasal 43
1. Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat melakukan Praktik Kebidanan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan Praktik Kebidanan di Tempat
Praktik Mandiri Bidan dan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
3. Praktik Mandiri Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan hanya pada
1 (satu) Tempat Praktik Mandiri Bidan.
Pasal 44
Pasal 45
JUMLAH
No. JENIS PERALATAN
MINIMUM
I. Set Pemeriksaan Obstetri Gynekologi
1. Bak Instrumen dengan tutup 1 buah
2. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah
3. Palu Refleks 1 buah
4. Pen Lancet 1 buah
5. Sphygmomanometer Dewasa 1 buah
6. Stetoskop Dewasa 1 buah
7. Sudip lidah 2 buah
8. Termometer Dewasa 1 buah
9. Timbangan Dewasa 1 buah
10. Torniket Karet 1 buah
11. Doppler 1 buah
12. Gunting Benang 1 buah
13. Gunting Episiotomi 1 buah
14. Gunting Tali Pusat 1 buah
15. Gunting Verband 1 buah
16. Klem Kasa (Korentang) 1 buah
17. Tempat Klem Kasa (Korentang) 1 buah
18. Lampu Periksa Halogen 1 buah
19. Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 1 buah
20. Meja Instrumen 1 buah
21. Needle Holder Matheiu 1 buah
22. Pelvimeter Obstetrik 1 buah
23. Pinset Jaringan (Sirurgis) 1 buah
24. Pinset Kasa (Anatomis) 1 buah
25. Pinset Bedah 1 buah
26. Setengah Kocher 1 buah
27. Spekulum (Sims) 1 buah
28. Spekulum Cocor Bebek 1 buah
29. Standar infus 2 buah
30. Stetoskop Dewasa 1 buah
31. Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 buah
32. Tabung Oksigen dan Regulator 1 set
JUMLAH
No. JENIS PERALATAN
MINIMUM
II. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
1. Alat Pengukur Panjang Bayi 1 buah
2. Lampu periksa 1 buah
3. Pengukur lingkar kepala 1 buah
4. Pengukur tinggi badan anak 1 buah
5. Timbangan bayi 1 buah
III. Set Pelayanan KB
1. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah
2. Implant Kit 1 buah
3. IUD Kit 1 buah
4. Aligator Ekstraktor AKDR 1 buah
5. Gunting Mayo CVD 1 buah
6. Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight) 1 buah
7. Klem Penarik Benang AKDR 1 buah
8. Sonde Uterus Sims 1 buah
9. Tenakulum Schroeder 1 buah
10. Scapel 1 buah
11 Trochar 1 buah
IV. Set Imunisasi
1. Vaccine carrier 1 buah
2. Vaccine Refrigerator 1 buah
V. Set Resusitasi Bayi
1. Baby Suction Pump portable 1 set
2. Meja Resusitasi dengan Pemanas (Infant 1 set
Radiant Warmer)
3. Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 buah
VI. Peralatan lain
1. Bantal 3 buah
2. Celemek Plastik 1 buah
3. Kacamata google 1 buah
4. Sepatu boot 1 pasang
5. Penutup rambut 1 buah
6. Duk Bolong 2 buah
7. Kasur 3 buah
8. Lemari Alat 1 buah
9. Lemari Obat 1 buah
KONDOM
16. Kondom Buah Sesuai Kebutuhan
1. SPO Pelayanan 1
2. Antenatal SPO 1
3. Pelayanan Persalinan 1
3.6 Saran
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan untuk mengetahui berbagai hal tentang Bidan Praktek Swasta mulai dari
pelayanan, manajemen, serta persyaratan pendirian BPM.
b. Bagi Bidan Diharapkan untuk memperhatikan segala aspek dalam memberikan
pelayanan, terutama pada mutu pelayanannya.
c. Bagi Institusi Di harapkan institusi lebih memberikan pengalaman serta pengetahuan
tentang Bidan Praktek Mandiri sehingga mahasiswa menjadi lebih tahu.
DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 tahun
2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 Tentang
Kebidanan
Imamah. 2012. Perencanaan-Bidan-Praktek-Mandiri Bpm.
(http://imamah03.blogdetik.com/2012/01/11/perencanaan-bidan-praktek-mandiri-bpm).
(diakses hari Rabu, tanggal 23 Feb 2022)
Rhiea, Rachma.2011.Perencanaan-Peningkatan-Peningkatan-Mutu-Pelayanan.
(http://rachmarhiea.blogspot.com/2011/10/perencanaan-peningkatan-mutu-
pelayanan.html). (diakses hari Rabu, tanggal 23 Feb 2022)