Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

PADA WARGA RW 03 KELURAHAN PORIS GAGA

Disusun oleh:

Sindi Arianti ( 21.14.901.073 )

PROGRAM AHLI STUDI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021-2022
A. Laporan Pendahuluan

1. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah hipertensi

akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar.

Pada tahun 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29% atau sekitar 1,6

miliar orang diseluruh dunia mengalami hipertensi. Penyakit ini telah

membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Apabila penyakit jantung

dan stroke akibat hipertensi digabungkan, kedua penyakit ini merupakan

penyebab kematian nomor satu di dunia (WHO, 2014).

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017,

menyebutkan dari total 1,7 juta orang di Indonesia faktor risiko penyebab

kematian dikarenakan hipertensi sebesar 23,7%. Riset kesehatan dasar

menyebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia naik dari 25,8% menjadi

34,1% dari tahun 2013-2018. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular

ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi

minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur

(Kemenkes RI, 2018).Berdasarkan data Puskesmas Poris Gaga (2021),

didapatkan penyakit terbanyak di Kelurahan Poris Gaga salah satunya yaitu

Hipertensi (370). Sedangkan berdasarkan survey yang dilakukan di RW

003 Kelurahan Poris Gaga Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang

didapatkan hasil masalah kesehatan tertinggi yaitu penyakit hipertensi

sebanyak 67,9 %. Sehingga mahasiswa perlu memberikan penyuluhan


kesehatan dan demonstrasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang

Hipertensi pada masyarakat RW 003 di Kelurahan Poris Gaga Kecamatan

Batu Ceper.

Berdasarkan hasil temuan data-data yang sudah diuraikan pada

paragraf sebelumnya, maka kami berfikir dalam upaya menindaklanjuti

persoalan yang ditemukan di RW 03 Kelurahan Poris Gaga, maka akan

diadakan kegiatan “Penyuluhan Kesehatan Hipertensi” yang dimaksudkan

untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di RW 03 Kelurahan Poris

Gaga Kecamatan Batuceper Kota Tangerang terkait penyakit Hipertensi

agar mampu mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.

2. Diagnosa Keperawatan Komunitas

Manajemen Kesehatan Tidak Efektif

3. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan tentang Hipertensi, diharapkan masyarakat

dapat menerapkan upaya pencegahan Hipertensi

4. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan 1 x 30 menit tentang Hipertensi, klien

diharapkan mampu:

1. Memahami Pengertian Hipertensi


2. Memahami Tanda Dan Gejala Hipertensi
3. Memahami Pencegahan Hipertensi
B. Rancangan Kegiatan

1. Tema Kegiatan

Dalam kegiatan kali ini, tema yang akan kami angkat yakni

“Penyuluhan Kesehatan Hipertensi dan upaya pencegahan Hipertensi”

2. Peserta Kegiatan

Peserta yang akan mengikuti penyuluhan kesehatan hipertensi

sasarannya adalah 10 orang di RW 03 poris gaga.

3. Peralatan yang dibutuhkan

a. Leaflet

b. 2 buah laptop

c. 1 buah sound system

4. Materi

Terlampir

5. Waktu dan Tempat Kegiatan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan

Hipertensi

a. Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Desember 2021

b. Waktu : 14.00-15.00 WIB

c. Tempat : Halaman RT 02
6. Setting Tempat

L MC N

P P P P P

F F

P P P P P

Keterangan:

F Fasilitator

Leader
L

O Observer
MC MC

P Peserta
N Notulen

Note: Jarak tempat duduk peserta dengan peserta lainnya dijaga jarak

maksimal 1 meter karena mengingat sedang pandemic covid-19, peserta yang

dihaari dibatasi tidak boleh banyak dan waktu acara dipersingkat.


7. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Respon Warga

1. 5 menit Pembukaan:

- Mengucapkan salam dan perkenalan - Menjawab salam


- Mengingatkan kontrak waktu - Menyepakati
- Menjelaskan tujuan dan pokok bahasan yang kontrak
akan disampaikan - Mendengarkan
- Pre-test - Menjawab soal

20 menit Pelaksanaan:

- Menjelaskan pengertian Pengertian - Mendengarkan


Hipertensi - Mendengarkan
- Menjelaskan Tanda dan gejala Hipertensi - Mendengarkan
- Menjelaskan pencehagan Hipertensi

15 menit Penutup:

- Diskusi tanya jawab - Aktif bertanya


- Post-test - Mengerjakan soal
- Menutup acara mengucap salam - Menjawab salam

8. Metode

Metode yang digunakan pada penyuluhan Hipertensi adalah:

a. Ceramah

b. Tanya jawab
9. Media

Media yang digunakan pada penyuluhan Hipertensi adalah:

a. Lefleat

10. Pengorganisasian

Demi terlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan Hipertensi berjalan

dengan baik, maka panitianya harus terdiri dari leader, observer, divisi acara/MC,

kesektariatan. divisi dokumentasi dan fasilitator, divisi Adapun pembagian tugas

untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan pentingnya posyandu lansia, terdiri

dari :

a. Leader/ Presentator : Sindi Arianti

Tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan penyuluhan kesehatan Hipertensi

2. Membentuk kepanitiaan dan mengarahkan panitia penyuluhan myalgia

agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan.

3. Melakukan komunikasi serta koordinasi antar panitia dengan masyarakat

yang berada di RW 03 terkait pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan

Hipertensi

4. Memfasilitasi setiap sikap anggota kelompok untuk mengekspresikan

perasaannya, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik.

5. Menjelaskan materi yang ingin disampaikan.

6. Sebagai role model.

b. Divisi observer/Notilen : Noer Kholifah S


Tugas :

1. Mengobservasi setiap respon klien

2. Mengamati dan mencatat semua proses.

3. Mengobservasi respon anggota kelompok

c. Kesekretariatan : Dian Novitawati

Tugas :

1. Membantu penyusunan proposal penyuluhan kesehatan Hipertensi

2. Membuat surat-surat untuk kepentingan kegiatan penyuluhan kesehatan

Hipertensi

3. Membantu leader dalam melakukan komunikasi serta koordinasi antar

panitia dengan masyarakat RW 03 terkait pelaksanaan kegiatan

penyuluhan kesehatan Hipertensi

d. MC : Maulidia

Tugas : 

1. Membuka dan menutup kegiatan dari awal sampai akhir.

2. Membantu leader dalam mengorganisir kemampuan anggota kelompok.

3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.

4. Mengingatkan leader tentang waktu (time keeper)

f. Divisi Fasilitator dan dokumentasi : Nur Alfiyah dan Oktarianto

Tugas : 

1. Mengarahkan dan membantu masyarakat untuk tetap fokus mendengarkan

dan memperhatikan informasi yang disampaikan. 


2. Mendokumentasikan semua kegiatan dari awal sampai selesai.

C. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1. SAP telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum pelaksanaan


2. Tersedianya media dan alat
3. Kesepakatan kontrak waktu dan tempat
4. Undangan penyuluhan telah disebarkan kepada masyarakat 3 hari
sebelumnya
b. Evaluasi Proses

1. Perkenalan dan kontrak awal mahasiswa dengan warga


2. Penggunaan komunikasi terapeutik oleh mahasiswa saat berinteraksi
dengan warga
3. Warga berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab
4. Kesepakatan kontrak pertemuan berikutnya dengan warga
5. Warga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
6. Jumlah hadir dalam penyuluhan maksimal 10 orang

c. Evaluasi Hasil

1. 80 % warga memiliki pengetahuan tentang Hipertensi


2. 80 % warga dapat menyebutkan Tanda dan Gejala Hipertensi
3. 80 % warda dapat menyebutkan pencegahan Hipertensi
Laporan Pendahuluan
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik yang abnormal (Price and Wilson, 2000). Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg (Corwin, 2001).
2. Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi
Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dibagi menjadi 2,
diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
a. Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan
darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan
pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi
sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-
orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b. Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang
mengalamimenderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal
ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil,
tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20
minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau
gemuk (gendut)

3. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa

Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik

Normal Dibawah 130 mmhg Dibawah 85 mmhg


Normal tinggi 130-139 mmhg 85-89 mmhg

Stadium1 140-159 mmhg 90-99 mmhg

(hipertensi ringan)

Stadium2 160-179 mmhg 100-109 mmhg

(hipertensi sedang)

Stadium3 180-209 mmhg 110-119 mmhg

(hipertensi berat)

Stadium4 210 mmhg atau lebih 120 mmhg atau lebih

(hipertensi maligna)

Sumber : sustrani, lany, syamsir alam, iwan hadibroto. 2006. Hipertensi. jakarta:
gramedia

4. Penyebab

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan


darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat
Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa
mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

a. Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-
tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka
kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah
tekanan darah tinggi.
b. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa
jika usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat.
Tetapi tekanan darah tinggi dapat dikendalikan agar tidak melewati
batas atas yang normal.
c. Garam
Faktor ini dapat kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan
darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita
diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan
mereka yang berkulit hitam.
d. Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah
akan meningkat.
e. Obesitas / Kegemukan
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal,
memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
f. Stress
Stress dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan
darah tinggi.
g. Rokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi.
Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus
dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan
kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
h. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, the maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
i. Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan menyebabkan tekanan darah
tinggi.
j. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah
dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi.

5. Tanda dan Gejala

Hipertensi memiliki tanda dan gejala seperti :

a. Sakit kepala atau pusing


b. Mudah marah
c. Susah tidur
d. Berat di tengkuk
e. Sesak napas
f. Mual dan muntah
g. Pandangan kabur
h. Telinga berdenging
i. Perdarahan dari hidung

6. Pencegahan

a. Jaga berat badan


b. Kurangi makan makanan berlemak dan garam
c. Berhenti merokok dan alkohol
d. Kurangi atau tidak minum kopi
e. Cukup istirahat dan tidur\Hindari stress
f. Olahraga secara teratur
g. Banyak makan sayur dan buah

7. Bahaya hipertensi/ komplikasi

Hipertensi harus dicegah karena :

a. Dapat menyebabkan gangguan penglihatan


b. Stroke atau kelumpuhan
c. Serangan jantung
d. Gagal ginjal.

8. Pengobatan

a. Medis
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa
obat;
1) Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix
(Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan
proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena
potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka
pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
2) Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}.
Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan
darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan
memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
3) Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine),
Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu
obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga
memperlebar pembuluh darah.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta,
EGC,
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC,
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition. Oxford:
Oxford University Press
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta
Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Smeljer,s.c
Bare, B.G ,2002
Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, Imam, S Dkk.2005.
Asuhan Keperawatan Keluarga.Buntara Media:malang

Anda mungkin juga menyukai