Anda di halaman 1dari 7

Makalah Perkembangan Islam Di Asia Tenggara

Nama Kelompok

Adit Romansyah

Sukron Syafaat

Asyifa Mutiara Bakry

Febrianty Quraisy

Irgi Z. Dai

Farhan Putra Awaluddin

Vernisyah Tri Ajeng Punara


Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tentang
“Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia”
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik
serta saran dari bapak guru untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Ilmu
Tafsir kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Kendari, 14 Januari 2022


BAB I

PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan Negara yang ada
dipermukaan bumi ini.Karena memang didalam ajaran Islam itu sendiri menuntut kepada orang yang
memeluk agama Islam untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal
Islam, di dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga banyak bukti-bukti
alam bahwa agama Islam adalah agama yang benar.Maka orang Islam yang berakhlak baik
memudahkan dalam penyebaranya agar penduduk sekitar yang non Islam mau menerima,
mengikuti, dan masuk agama Islam. Salah satu fakta tentang orang yang paling berpengaruh
diseluruh dunia adalah Nabi kita Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam.Beliau
menyebarkan Islam sendirian diMekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah
menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk Agama Islam yang dibawa oleh
beliau.Dari sinilah sejarah penyebaran Islam semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Asia
Tenggara. Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke penjuru dunia, maka
para pakar sejarah melakukan penelitian dan menceritakan dalam buku seperti apa perjalanan
penyebaran  Islam itu hingga bisa mencapai ke setiap Negara.  Sebenarnya para ahli sejarah yang
telah menggungkapkan seperti apa perjalanan penyebaran Islam ada yang berbeda-beda pendapat,
dari masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada dasarnya semua saling
melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi di zaman sekarang, buku-buku tentang
sejarah direvisi dari kekurangan-kekurangannya.

B. Rumusan Masalah

a. Masuknya Islam di Asia Tenggara serta Teori

b. Perkembangan Islam di Asia Tenggara

c. Pengaruh Islam di Asia Tenggara


BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam di Asia Tenggara
Dalam historiografi Asia Tenggara, diterima secara luas bahwa sejarah Asia Tenggara pada
umumnya dibagi menjadi dua periode yaitu, Asia Tenggara yang ter-India-kan dan periode
Asia Tenggara yang ter-Islam-kan sebelum datangnya era Kolonial. Penyebaran Islam ke
Kepulauan Asia Tenggara di mulai sekitar akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14. Kedatangan
Islam menandai awal menelusuri lanskap sosio-politik dan kultural indigenos di dunia
melayu sebelum penetrasi budaya hindu serta asal-usul dan proses akulturasi dari pengaruh
Hindu dan Islam di kawasan Asia Tenggara. Masa prasejarah kepulauan Asia Tenggara tidak
terlalu jelas. Orang-orang dari kepulauan yang menggunakan rumpun bahasa Autronesia itu
mengawali migrasi ke arah selatan dari daratan Asia menuju kepulauan Asia Tenggara
antara 3000 SM hingga 1000 SM.
Riset yang dilakukan oleh para antropolog (ilmu manusia) , arkeolog (pakar purbakala) dan
pakar linguistik (pakar bahasa) menyebutkan bahwa penduduk kepulauan Malaya ini
berpindah tempat dari cina selatan menuju pulau-pulau sekarang dikenal sebagai Filipina
sekitar tahun 2500 SM dan kemudian menyebar ke Malaysia dan Indonesia. Penduduk awal
Asia Tenggara menganut Animisme sebelum masuknya Hinduisme yang datang dari anak
benua india. Agama-agama asli orang austronesia adalah Shamanisme atau Animisme yang
mengakui bahwa manusia, binatang, pohon, tumbuhan, batuan, arus sungai dan gunung,
mengandung kekuatan spritual yang sangat kuat. Sejarah Islam dikepulauan Asia Tenggara
merupakan sebuah topik diskusi yang hidup dikalangan sejarawan sejak tahun 1860-an.
Perdebatan tersebut terfokus pada dua isu, yakni asal-usul dan perkembangan Islam di
kepulauan Asia Tenggara.Sejarawan pada umumnya, menerima fakta bahwa pedagang-
pedagang Muslim adalah penyebar pertama budaya Islam ke kepulauan Asia Tenggara. Jadi,
para sejarawan membidik tepat ke arah pedagang Arab Muslim dan pedagang India muslim
yang kemungkinan besar merupakan sumber-sumber penyebar Islam ke kawasan Asia
Tenggara.
Karena itu, dua aliran pemikiran utama yang dikembangkan, yaitu berasal-usul Arab dan
berasal-usul India.
Teori yang berasal-usul Arab ini sangat populer dikalangan orang Eropa, khususnya sarjana-
sarjana belanda tahun 1860-an. Drewes menguraikan dasara pemikiran aliran ini : “adalah
jelas bahwa di masa lalu, penyebaran Islam di Indonesia dan semenanjung Melayu
seharusnya dianggap berasal dari orang Arab. Mengingat Islam berasal-usul tanah Arab,
tampaknya masuk akal untuk mencari kaitan antara agama ini dan kehadiran orang-orang
arab di mana pun orang arab dan Islam berada. Di Indonesia dan Semenanjung Melayu,
orang-orang Arab dapat ditemukan dibanyak tempat. Jadi, tampaknya mereka adalah orang-
orang yang membawa Islam ke kawasan Asia Tenggara Jhon Crawfurd pada tahun 1820
telah menunjukkan bahwa Islam dikepulauan Asia Tenggara mungkin diperkenalkan oleh
orang-orang arab dan para pengikut Nabi Muhammad dari pesisir timur India. Akan tetapi,
para pakar yang memperdebatkan asal-usul Islam di kepulauan Asia Tenggara tidak hanya
gagal dalam mencapai kesepakatan tentang asal-usul dan perkembangan Islam di kepulauan
Asia Tenggara. Kebangkitan Islam di Asia Tenggara merupakan kebangkitan yang
dikondisikan sejarah, budaya politik serta lingkungan ekonomi lokal dan etnis. Sebagai
contoh, kebangkitan Islam di Indonesia lebih menaruh perhatian pada masalah kemiskinan,
kesenjangan pendapatan dan eksploitasi ekonomi dari pada di Malaysia yang tampaknya
lebih terlibat dalam permasalahan identitas dan simbol-simbol serta ritus-ritus yang
membantu mendefinisikan kebangkitan tersebut. Kesadaran Islamis pada dua minoritas
muslim di wilayah ini juga dapat mencerminkan dua bentuk yang sangat berbeda. Di
Mungthai selatan secara menyeluruh ideologis konservatif, sedangkan di Filipina bagian
selatan cenderung lebih radikal.Oleh sebab hal inilah yang memperlihatkan bahwa
kebangkitan Islam dikondisikan oleh sesuatu yang ada di wilayah masing-masing.

B. Metode Masuknya Islam Di Asia Tenggara


1 .Saluran Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-
lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagangpedagang Muslim
(Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian
Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia.Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan,
bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham.Mereka berhasil mendirikan masjid dan
mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan
karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya.Di beberapa tempat
penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di
pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri
yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi drengan pedagang-
rpedrarrgarng Muslim. Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih
perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya
2. Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan,
tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu.Sebelum dikawin mereka diIslamkan
terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas,
akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim Dalam
perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan
bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini
jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau
anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut
mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan
Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya
dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan
lain-lain.
3. Saluran Tasawuf Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang
bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka
mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara
mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf,
“bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan
alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu
mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang
mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah
Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini
masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama.Di pesantren atau pondok itu,
calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama.Setelah keluar dari
pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu
mengajarkan Islam.Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta
Surabaya, dan Sunan Giri di Giri.Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku
untuk mengajarkan Agama Islam.
5.Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan
wayang.Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan
wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton
untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih
dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran
nama-nama pahlawan Islam.Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti
sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir. 6. Saluran Politik Di
Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk
Islam terlebih dahulu.Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah
ini.Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi
kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non
Islam.Kemenangan kerajaan Islam secara

Sumber: https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-perkembangan-islam-di-
asia.html?m=1
Silahkan mengcopy paste dan menyebarkan artikel ini selama masih menjaga amanah ilmiah
dengan menyertakan sumbernya

Anda mungkin juga menyukai