KETIDAKBERDAYAAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Keperawatan Jiwa
2. Rentang Respon
a. Harapan
Harapan akan mempngaruhi respons psikologis terhadap penyakit fisik.
Kurangnya harapan dapat meningkatkan stres dan berakhir dengan penggunaan
mekanisme koping yang tidak adekuat. Pada beberapa kasus, koping yang tidak adekuat
dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa.
b. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah suatu keadaan dimana individu tidak mampu memahami
kejadian yang terjadi. Hal ini akan mempengaruhi kemmapuan individu mengkaji situasi
dan memperkirakan upaya yang akan dilakukan. Ketidakpastian menjadi berbahaya jika
disertai rasa pesimis dan putus asa.
c. Putus asa
Putus asa ditandai dengan perilaku pasif, perasaan sedih dan harapan hampa,
kondisi ini dapat membawa klien dalam upaya bunuh diri.
3. Tanda dan gejala (Townsend, 1998)
a. Data Subjektif
1) Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi
2) Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu
3) Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya
4) Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran
5) Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
b. Data Objektif
1) Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan
2) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan
3) Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
4) Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitas, ketidaksukaan, marah, dan rasa bersalah
5) Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan
6) Apatis dan pasif
7) Ekspresi muka murung
8) Bicara dan gerakan lambat
9) Tidur berlebihan
10) Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
11) Menghindari orang lain
5. Sensitifitas Biologi
Dopamine-serotonin seimbang, ABA, asetilkolin I SSP
6. Paparan terhadap racun
Tidak terpapar insektisida
Tidak terjadi penyalahgunaan zat
Psikologis
1) Intelegensi
IQ normal
2) Keterampilan verbal
Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal secara efektif
Bicara dan gerakan lambat
Wajah murung
3) Moral
Membimbing dan menyiapkan generasi di bawahnya
Menyesuaikan diri dengan yang lebih tua
Mampu membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk
4) Kepribadian
Struktur mental seimbang
5) Pengalaman masa lalu
Tidak ada riwayat gangguan dalam proses tumbuh kembang
Pengalaman masa lalu dapat dijadikan pelajaran
6) Konsep diri
Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
Merasa puas dengan hidupnya
Rasa bersalah, marah, ketidaksukaan
Frustasi
Keragu-raguan
Tidak puas
7) Motivasi
Motivasi tinggi dalam mengembangkan minat dan hobi
8) Pertahanan psikologi
Kebiasaan koping adaptif
Merasa nyaman dengan pasangan hidup
9) Self control
Mampu menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif
10) Mengungkapkan
Bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau
mempengaruhi situasi
Tidak dapat menghasilkan sesuatu
Ketidakpuasan
Frustasi
Ketidakmampuan melakukan tugas
Keragu-raguan terhadap penampilan pera
Ketidakmampuan melakukan perawatan diri
Sosial Budaya
1) Usia: 30-60 tahun
2) Gender : laki-laki/perempuan
3) Pendidikan : mempunyai latarbelakang pendidikan formal dan nonformal yang
adekuat
4) Pendapatan : mempunyai pendapatan
5) Pekerjaan : puas dengan pekerjaan yang dimiliki
6) Status social :
telibat dalam kegiatan masyarakat
perhatian dan peduli dengan oranglain
menghindari oranglain, enggan bergaul
7) Latar belakang budaya : tidak memiliki nilai budaya
8) Agama dan keyakinan : memiliki religi yang baik, menjalankan ajaran agama yang
dianut
9) Keikutsertaan dalam politik : berpartisipasi aktif
10) Pengalaman social : berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
Origin
1) Internal : dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
2) Eksternal : keluarga mendukung, masyarakat menerima dan mendukung
keberadaannya
Timing
1) Waktu terjadinya : usia 30-60 tahun
2) Lamanya stimulus : seberapa lama, waktu berlangsungnya, seberapa sering
Number
1) Jumlah stressor lebih besar dari satu
d. Sumber Koping
Personal ability
1) Problem solving skills
2) Kesehatan dan energy
3) Social skill
4) Pengetahuan dan intelegensi individu
5) Identitas ego yang kuat
Social support
1) Hubungan antar individu, keluarga, kelompok masyarakat : mendapat
dukungan dari keluarga dan masyarakat, diterima menjadi bagian dari
keluarga dan masyarakat
2) Komitmen dengan jaringan social: ikut dalam kegiatan atau perkumpulan
masyarakat
3) Budaya yang stabil: tidak ada pertentangan nilai budaya
Material asset
1) Penghasilan individu
2) Barang atau benda yang dimiliki
3) Pelayanan dan jaminan kesehatan
Positive belief
1) Keyakinan dan nilai
2) Motivasi
3) Orientasi kesehatan pada pencegahan
e. Mekanisme Koping
Konstruktif
1) Menilai pencapaian hidup
2) Menilai nyaman dengan pasangan
3) Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
4) Membimbing dan menyiapkan generasi di bawahnya
5) Menyesuaikan diri dengan orang yang lebih tua
6) Kreatif
7) Produktif
8) Perhatian dan peduli dengan orang lain
9) Mengembangkan minat dan hobi
Destruktif
1) Tidak kreatif
2) Tidak mempunyai hubungan akrab
3) Tidak memiliki pekerjaan
4) Tidak bertanggungjawab terhadap keluarga
5) Ketidakmampuan dalam mencari informasi tentang perawatan
6) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan
kesempatan
7) Enggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya
8) Ketergantungan terhadap orang lain
9) Gagal mempertahankan ide
5. Intervensi Keperawatan
Intervensi Tujuan Umum
Pasien mampu mengambil keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi
kehidupannya
Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya
3) Klien dapat memodifikai pola kognitif yang negative
4) Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatannya sendiri
5) Termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis
Intervensi Keperawatan
SP 1 : Pasien mampu berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya
1. mendiskusikan penyebab ketidakberdayaan
2. mendiskusikan cara mengatasi ketidak berdayaan
3. Beri kesempatan pasien untuk bertanggung jawab terhadap perawatan dirinya
4. Beri kesempatan menetapkan tujuan perawatan dirinya (mis: pasien memili apakah
mau mandi, sikat gigi atau gunting kuku)
5. Beri kesempatan untuk menetapkan aktifitas perawatan diri untk mencapai tujuan (jika
pasien memilih mandi, bantu pasien untuk menetapkan aktifitas untuk mandi ( Bawa
sabun mandi, handuk, pakaian bersih dll)
6. Ajarkan cara melakukan aktifitas yang telah ditetapkan
7. Jadwalkan kegiatan cara berkenalan dengan satu orang
A. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
Intervensi Keperawatan
SP 1 : Pasien mampu berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya
1. mendiskusikan penyebab ketidakberdayaan
2. mendiskusikan cara mengatasi ketidak berdayaan
3. Beri kesempatan pasien untuk bertanggung jawab terhadap perawatan dirinya
4. Beri kesempatan menetapkan tujuan perawatan dirinya (mis: pasien memili apakah
mau mandi, sikat gigi atau gunting kuku
5. Beri kesempatan untuk menetapkan aktifitas perawatan diri untk mencapai tujuan
(jika pasien memilih mandi, bantu pasien untuk menetapkan aktifitas untuk mandi
(Bawa sabun mandi, handuk, pakaian bersih dll)
6. Ajarkan cara melakukan aktifitas yang telah ditetapkan
7. Jadwalkan kegiatan cara berkenalan dengan satu orang
B. Strategi Komunikasi
1. Persiapan
a) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b) mengumpulkan informasi mengenai riwayat dan pengalaman pekerjaan pasien,
pola hidup sehari-hari, minat, dan kebutuhannya
c) analisa tampilan pekerjaan seperti kemampuan untuk melaksanakan aktivitas
dalam kehidupan keseharian, yang meliputi aktivitas dasar hidup sehari-hari,
pendidikan, bekerja, bermain, mengisi waktu luang, dan partisipasi sosial
2. Orientasi
a. Salam tarapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan terapi
2) Menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan ± 60 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d. Tahap Kerja
e. Tahap terminasi.
f. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti terapi okupasi
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
g. Tindak lanjut
Menganjurkan klien membuat ketrammpilan seperti yang telah diajarkan
h. Kontrak yang akan datang
Buat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya
C. Evaluasi Dan Dokumentasi
Hal-hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut:
a. Kemampuan membuat keputusan
b. Tingkah laku selama bekerja
c. Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang mempunyai
kebutuhan sendiri
d. Kerjasama
e. Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)
f. Inisiatif dan tanggung jawab
g. Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding
h. Menyatakan perasaan tanpa agresi
i. Kompetisi tanpa permusuhan
j. Menerima kritik dari atasan atau teman sekerja
k. Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung jawab atas
pendapatnya tersebut
l. Wajar dalam penampilan
m. Orientasi, tempat, waktu, situasi, orang lain
n. Kemampuan menerima instruksi dan mengingatnya
o. Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasi
p. Kerapian bekerja
q. Lambat atau cepat
DAFTAR PUSTAKA
Angreni. 2010. Askep Gangguan Alam Perasaan Depresi. Diambil dari
http://anggreniniluhputu.blogspot.com/2010/12/askep-gangguan-alam-perasaan-
depresi.html pada 02 Desember 2012.
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis.
Ed.9. Jakarta: EGC.
Keliat, B.A. dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Akitivitas Kelompok.
Jakarta: EGC.
Muhaj, K. 2009. Terapi Okupasi dan Rehabilitasi.
Available:http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/01/terapi-okupasi-dan-
rehabilitasi.html.
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
Ilmu.