Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KETIDAKBERDAYAAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh : Tazkia sapara sofyan


NPM : 211FK04059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2022
1. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau
tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan atau
tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien sulit
mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang akan terjadi
(NANDA, 2011). Menurut Wilkinson (2007) ketidakberdayaan merupakan persepsi
seseorang bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang
penggendalian yang dirasakan terhadap situasi terakhir atau yang baru saja terjadi.
Sedangkan menurut Carpenito-Moyet (2007) ketidakberdayaan merupakan keadaan
ketika seseorang individu atau kelompok merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau
situasi tertentu.

2. Rentang Respon

Respon adaftif Respon Maladaftif

Harapan Kesempatan Ketidakpastian Bahaya Tidak Bedaya Putus Asa

a. Harapan
Harapan akan mempngaruhi respons psikologis terhadap penyakit fisik.
Kurangnya harapan dapat meningkatkan stres dan berakhir dengan penggunaan
mekanisme koping yang tidak adekuat. Pada beberapa kasus, koping yang tidak adekuat
dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa.
b. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah suatu keadaan dimana individu tidak mampu memahami
kejadian yang terjadi. Hal ini akan mempengaruhi kemmapuan individu mengkaji situasi
dan memperkirakan upaya yang akan dilakukan. Ketidakpastian menjadi berbahaya jika
disertai rasa pesimis dan putus asa.
c. Putus asa
Putus asa ditandai dengan perilaku pasif, perasaan sedih dan harapan hampa,
kondisi ini dapat membawa klien dalam upaya bunuh diri.
3. Tanda dan gejala (Townsend, 1998)
a. Data Subjektif
1) Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi
2) Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu
3) Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya
4) Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran
5) Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri

b. Data Objektif
1) Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan
2) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan
3) Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
4) Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitas, ketidaksukaan, marah, dan rasa bersalah
5) Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan
6) Apatis dan pasif
7) Ekspresi muka murung
8) Bicara dan gerakan lambat
9) Tidur berlebihan
10) Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
11) Menghindari orang lain

4. Proses Tejadinya Ketidakberdayaan


a. Faktor Predisposisi
Biologis :
1) Latar Belakang Genetik
 Tidak ada riwayat penyakit keturunan
 Tidak ada riwayat kembar dengan orangtua gangguan jiwa
 Tidak ada riwayat terjadinya kelainan kromosom 6, 4, 8, 5, 22
2) Status Nutrisi
 Riwayat nutrisi baik
3) Kondisi Kesehatan Secara Umum
 Riwayat melakukan general check up secara periodic
 Riwayat pemeriksaan kekhususan ke pelayanan kesehatan
 Tanggal terakhir pemeriksaan
 Riwayat kondisi dan perilaku ibu selama klien di kandungan
 Tidak ada komplikasi selama kehamilan dan kelahiran
 Gaya hidup sehat
 Tidak ada riwayat alergi
 Riwayat imunisasi lengkap
 Hasil papsmear dan mammografi negative, TBC negative, EKG dalam batas
normal
 Tidak ada riwayat hospitalisasi
 Trauma kepala negative
 Tidak pernah mengalami penurunan kesadaran
 Tidak ada riwayat kanker
 Tidak ada riwayat gangguan jantung dan paru
 Tidak ada riwayat diabetes
 Tidak ada riwayat gangguan system endokrin dan reproduksi

5. Sensitifitas Biologi
 Dopamine-serotonin seimbang, ABA, asetilkolin I SSP
6. Paparan terhadap racun
 Tidak terpapar insektisida
 Tidak terjadi penyalahgunaan zat

Psikologis
1) Intelegensi
 IQ normal
2) Keterampilan verbal
 Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal secara efektif
 Bicara dan gerakan lambat
 Wajah murung
3) Moral
 Membimbing dan menyiapkan generasi di bawahnya
 Menyesuaikan diri dengan yang lebih tua
 Mampu membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk
4) Kepribadian
 Struktur mental seimbang
5) Pengalaman masa lalu
 Tidak ada riwayat gangguan dalam proses tumbuh kembang
 Pengalaman masa lalu dapat dijadikan pelajaran
6) Konsep diri
 Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
 Merasa puas dengan hidupnya
 Rasa bersalah, marah, ketidaksukaan
 Frustasi
 Keragu-raguan
 Tidak puas
7) Motivasi
 Motivasi tinggi dalam mengembangkan minat dan hobi
8) Pertahanan psikologi
 Kebiasaan koping adaptif
 Merasa nyaman dengan pasangan hidup
9) Self control
 Mampu menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif
10) Mengungkapkan
 Bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau
mempengaruhi situasi
 Tidak dapat menghasilkan sesuatu
 Ketidakpuasan
 Frustasi
 Ketidakmampuan melakukan tugas
 Keragu-raguan terhadap penampilan pera
 Ketidakmampuan melakukan perawatan diri

Sosial Budaya
1) Usia: 30-60 tahun
2) Gender : laki-laki/perempuan
3) Pendidikan : mempunyai latarbelakang pendidikan formal dan nonformal yang
adekuat
4) Pendapatan : mempunyai pendapatan
5) Pekerjaan : puas dengan pekerjaan yang dimiliki
6) Status social :
 telibat dalam kegiatan masyarakat
 perhatian dan peduli dengan oranglain
 menghindari oranglain, enggan bergaul
7) Latar belakang budaya : tidak memiliki nilai budaya
8) Agama dan keyakinan : memiliki religi yang baik, menjalankan ajaran agama yang
dianut
9) Keikutsertaan dalam politik : berpartisipasi aktif
10) Pengalaman social : berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

b. Peran social : memperhatikan keluargaFaktor Presipitasi


Nature
12) Biologi
13) Psikologis
14) sosial Budaya

Origin
1) Internal : dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
2) Eksternal : keluarga mendukung, masyarakat menerima dan mendukung
keberadaannya

Timing
1) Waktu terjadinya : usia 30-60 tahun
2) Lamanya stimulus : seberapa lama, waktu berlangsungnya, seberapa sering

Number
1) Jumlah stressor lebih besar dari satu

c. Penilaian Terhadap Stressor


1) Kognitif : stressor sebagai tantangan untuk berkembang
2) Afektif : reaksi emosi sesuai stressor dan adekuat
3) Fisiologis : peningkatan tekanan darah, nadi, oksigen, glukosa, dan kolesterol
dalam darah
4) Behaviour : perilaku menghadapi stressor dan menyelesaikannya
5) Respon Sosial : mencari informasi sesuai dengan masalah klien

d. Sumber Koping
Personal ability
1) Problem solving skills
2) Kesehatan dan energy
3) Social skill
4) Pengetahuan dan intelegensi individu
5) Identitas ego yang kuat

Social support
1) Hubungan antar individu, keluarga, kelompok masyarakat : mendapat
dukungan dari keluarga dan masyarakat, diterima menjadi bagian dari
keluarga dan masyarakat
2) Komitmen dengan jaringan social: ikut dalam kegiatan atau perkumpulan
masyarakat
3) Budaya yang stabil: tidak ada pertentangan nilai budaya

Material asset
1) Penghasilan individu
2) Barang atau benda yang dimiliki
3) Pelayanan dan jaminan kesehatan

Positive belief
1) Keyakinan dan nilai
2) Motivasi
3) Orientasi kesehatan pada pencegahan

e. Mekanisme Koping
Konstruktif
1) Menilai pencapaian hidup
2) Menilai nyaman dengan pasangan
3) Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
4) Membimbing dan menyiapkan generasi di bawahnya
5) Menyesuaikan diri dengan orang yang lebih tua
6) Kreatif
7) Produktif
8) Perhatian dan peduli dengan orang lain
9) Mengembangkan minat dan hobi

Destruktif
1) Tidak kreatif
2) Tidak mempunyai hubungan akrab
3) Tidak memiliki pekerjaan
4) Tidak bertanggungjawab terhadap keluarga
5) Ketidakmampuan dalam mencari informasi tentang perawatan
6) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan
kesempatan
7) Enggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya
8) Ketergantungan terhadap orang lain
9) Gagal mempertahankan ide

5. Intervensi Keperawatan
Intervensi Tujuan Umum
Pasien mampu mengambil keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi
kehidupannya
Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya
3) Klien dapat memodifikai pola kognitif yang negative
4) Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatannya sendiri
5) Termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis

Intervensi Keperawatan
SP 1 : Pasien mampu berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya
1. mendiskusikan penyebab ketidakberdayaan
2. mendiskusikan cara mengatasi ketidak berdayaan
3. Beri kesempatan pasien untuk bertanggung jawab terhadap perawatan dirinya
4. Beri kesempatan menetapkan tujuan perawatan dirinya (mis: pasien memili apakah
mau mandi, sikat gigi atau gunting kuku)
5. Beri kesempatan untuk menetapkan aktifitas perawatan diri untk mencapai tujuan (jika
pasien memilih mandi, bantu pasien untuk menetapkan aktifitas untuk mandi ( Bawa
sabun mandi, handuk, pakaian bersih dll)
6. Ajarkan cara melakukan aktifitas yang telah ditetapkan
7. Jadwalkan kegiatan cara berkenalan dengan satu orang

SP 2 : Pasien mampu melakukan kegiatan dalam menyelesaikan masalahnya


1. evaluasi jadwal
2. mempraktekkan cara melakukan aktifitas perawatan diri yang telah ditentukan
3. Bantu pasien untuk melakukan aktifitas yang telah ditetapkan
4. Berikan pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya
5. Tanyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya
6. Sepakati jadwal pelaksanaan kegiatan tsb secara teratur

SP Keluarga : Keluarga mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien dan


membantu pasien mengoptimalkan kemampuannya
1. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien
2. Bersama keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan pasien saat ini
3. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang masih dimiliki
pasien
4. Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan
yang dimiliki
5. Anjurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai dengan
jadual kegiatan yang sudah dibuat
6. Jelaskan pada keluarga tentang obat-obatan anti depresan, antipsikotik dan anti
anxietas dengan :
a. Ajarkan prinsip enam benar minum obat ( Benar obatnya, pasien, cara, dosis,
waktu dan dokumentasinya)

b. Jelaskan pentingnyapenggunaan obat pada lansia dengan


ketidakberdayaan (depresi)
c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
d. Jelaskan efek samping obat dan hal-hal untuk menghindari efek samping obat
e. Jelaskan cara mendapatkan obat atau berobat
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KLIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL : KETIDAKBERDAYAAN

A. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan

1. Tujuan tindakan keperawatan


Tujuan Umum
Pasien mampu mengambil keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi
kehidupannya
Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya
3. Klien dapat memodifikai pola kognitif yang negative
4. Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatannya sendiri
5. Termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis

Intervensi Keperawatan
SP 1 : Pasien mampu berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya
1. mendiskusikan penyebab ketidakberdayaan
2. mendiskusikan cara mengatasi ketidak berdayaan
3. Beri kesempatan pasien untuk bertanggung jawab terhadap perawatan dirinya
4. Beri kesempatan menetapkan tujuan perawatan dirinya (mis: pasien memili apakah
mau mandi, sikat gigi atau gunting kuku
5. Beri kesempatan untuk menetapkan aktifitas perawatan diri untk mencapai tujuan
(jika pasien memilih mandi, bantu pasien untuk menetapkan aktifitas untuk mandi
(Bawa sabun mandi, handuk, pakaian bersih dll)
6. Ajarkan cara melakukan aktifitas yang telah ditetapkan
7. Jadwalkan kegiatan cara berkenalan dengan satu orang
B. Strategi Komunikasi
1. Persiapan
a) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b) mengumpulkan informasi mengenai riwayat dan pengalaman pekerjaan pasien,
pola hidup sehari-hari, minat, dan kebutuhannya
c) analisa tampilan pekerjaan seperti kemampuan untuk melaksanakan aktivitas
dalam kehidupan keseharian, yang meliputi aktivitas dasar hidup sehari-hari,
pendidikan, bekerja, bermain, mengisi waktu luang, dan partisipasi sosial
2. Orientasi
a. Salam tarapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan terapi
2) Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan ± 60 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d. Tahap Kerja
e. Tahap terminasi.
f. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti terapi okupasi
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
g. Tindak lanjut
Menganjurkan klien membuat ketrammpilan seperti yang telah diajarkan
h. Kontrak yang akan datang
Buat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya
C. Evaluasi Dan Dokumentasi
Hal-hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut:
a. Kemampuan membuat keputusan
b. Tingkah laku selama bekerja
c. Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang mempunyai
kebutuhan sendiri
d. Kerjasama
e. Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)
f. Inisiatif dan tanggung jawab
g. Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding
h. Menyatakan perasaan tanpa agresi
i. Kompetisi tanpa permusuhan
j. Menerima kritik dari atasan atau teman sekerja
k. Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung jawab atas
pendapatnya tersebut
l. Wajar dalam penampilan
m. Orientasi, tempat, waktu, situasi, orang lain
n. Kemampuan menerima instruksi dan mengingatnya
o. Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasi
p. Kerapian bekerja
q. Lambat atau cepat
DAFTAR PUSTAKA
Angreni. 2010. Askep Gangguan Alam Perasaan Depresi. Diambil dari
http://anggreniniluhputu.blogspot.com/2010/12/askep-gangguan-alam-perasaan-
depresi.html pada 02 Desember 2012.
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis.
Ed.9. Jakarta: EGC.
Keliat, B.A. dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Akitivitas Kelompok.
Jakarta: EGC.
Muhaj, K. 2009. Terapi Okupasi dan Rehabilitasi.
Available:http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/01/terapi-okupasi-dan-
rehabilitasi.html.
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai